Belajar dari sejarah matahari yang dapat mengganggu magnetosfer dan

Belajar dari sejarah matahari yang dapat mengganggu magnetosfer dan

Dinamika cuaca antariksa mengakibatkan efeknya senaniasa bervariasi. Umumnya ionosfer di Bumi. Namun, benarkah itu semua kita yang inggal di lintang rendah idak merasakan efek yang diimbulkan oleh cua-

dapat menyebabkan terjadinya kiamat? ca antariksa tersebut bahkan sejak kita lahir. Mereka yang inggal di lintang inggi seperi di Amerika Utara dan Eropa lebih sering merasakan efek itu dalam wujud Mungkinkah badai matahari

indahnya Aurora Borealis. Memang terkadang dampaknya fenomenal seperi yang banyak terjadi pada tahun 2012? Puncak Siklus Matahari

terjadi pada Maret 1989 keika arus induksi yang berasal dari badai geomagnet Berdasarkan penomoran siklus matahari yang merusak pembangkit tenaga listrik di Kanada, Amerika, dan Inggris. berlaku saat ini, sekarang Matahari sedang berada

pada awal siklus ke-24. Menurut perhitungan, puncak Jika dilihat dari indeks Dst-nya, badai Maret siklus matahari ke-24 akan terjadi pada sekitar tahun Tabel 25 badai geomagnet terbesar ber- 1989 adalah yang terbesar sejak 1932 2012-2013. Pada saat puncak siklus matahari seperi itu, dasarkan indeks Dst sejak 1932 hingga

dengan nilai Dst mencapai -548 nT. Namun, kemungkinan terjadinya CME atau lare sangat besar. Hanya

ternyata badai tersebut bukanlah yang saja, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini belum terbesar dalam sejarah, badai yang terjadi bisa memprakirakan persisnya kapan terjadi CME atau lare. Hal

pada September 1859 diyakini jauh lebih yang dapat dilakukan hanyalah menganisipasi kemungkinan ban- besar (ada yang memperkirakan Dst-nya yaknya akivitas matahari dalam rentang waktu yang panjang, sep- mencapai -1760 nT). Untungnya keika itu eri antara tahun 2012 dan 2013. manusia belum bergantung pada teknologi

seperi sekarang sehingga dampaknya ha- Akivitas Matahari Ekstrem nya merusak jaringan telegraf yang sedang Catatan kejadian mengenai akivitas Ma- berkembang saat itu.

tahari menunjukkan bahwa pada bebera- pa tahun yang lalu telah terjadi akivitas

Badai super seperi badai Sept 1859 yang Matahari yang sangat ekstrem. Salah sa- terkenal dengan nama Carrington event tunya adalah kejadian lare pada bulan

sangat jarang terjadi. Sayangnya catatan Oktober hingga November 2003 yang sejarah mengenai badai geomagnet yang menghasilkan lare terbesar dalam seja- kita miliki sangat terbatas sehingga sulit rah pengamatan Matahari modern. Peri- memperkirakan periode kejadiannya. Oleh siwa ini diketahui berpengaruh langsung karena itu, idak ada alasan untuk kece- terhadap kondisi ionosfer, magnetosfer, masan yang berlebihan. Yang diperlukan dan beberapa teknologi landas bumi dan adalah pemahaman yang lebih baik ten- luar angkasa. Namun, perisiwa lare be- tang cuaca antariksa sehingga kita mampu sar ini belum diketahui menyebabkan ke- menganisipasi dampak negaifnya dengan hancuran planet seperi yang dinyatakan

Lanjutkan membaca “Antisipasi

lebih baik. Flare yang terjadi pada bulan oleh ramalan mengenai tahun 2012.

Cuaca Antariksa Ekstrem”

Oktober 2003

di halaman 33

Antisipasi Cuaca Antariksa Ekstrem Antisipasi Cuaca Antariksa Ekstrem

Untuk menganisipasi dampak negaif cuaca antariksa,

Pemantauan satelit

Pengamatan ionosfer secara real-ime

LAPAN, khususnya Pussainsa, membangun sistem peringatan

Saat ini, Indonesia memiliki satelit or-

Ionosfer yang sangat berpengaruh pada

dini bahaya cuaca antariksa ekstrem. Upaya pertama adalah pem-

bit rendah yang digunakan untuk pe-

penjalaran gelombang radio juga idak

luput dari pengamatan secara bangunan sistem pengiriman data dari seiap stasiun pengamatan online

mantauan wilayah dan satelit orbit

inggi untuk komunikasi. Semua satelit

oleh LAPAN. Ionogram merekam ke-

dirgantara ke penelii-penelii di Pussainsa secara online. Upaya

ini memiliki potensi mengalami keru-

adaan ionosfer seiap 15 menit dan

berikutnya pembangunan ruang monitoring cuaca antariksa untuk

sakan pada saat terjadi cuaca antariksa

hasilnya dikirim secara real-ime dari

menampilkan kondisi Matahari, ruang antarplanet, magne-

ekstrem. Menganisipasi hal itu, LAPAN

seiap stasiun pengamatan ke Pussain-

tosfer, dan ionosfer secara real-ime. Selanjutnya, LAPAN

mengembangkan alat pemantau lin-

sa Bandung untuk mengetahui kondisi

menyebarkan informasi kondisi cuaca antariksa ke pihak-pihak tasan satelit dan perangkat lunak

ionosfer seiap saat. Penelii ionosfer

yang membutuhkan informasi ini. LAPAN juga mengembangkan model

untuk menganalisis cuaca antariksa

yang berdampak mengganggu sistem

ionosfer berupa peta TEC dan foF2 se-

teknologi satelit.

cara near real-ime.

Waspada badai Matahari

Waspada badai geomagneik

Melalui pengoperasian instru-

Secara real-ime, data geomag-

men opik seperi teleskop,

net dari seiap stasiun penga-

LAPAN memantau secara kon-

mataan dikirim ke Pussainsa

Monitor

inu akivitas Matahari. LAPAN

di Bandung. Selanjutnya, data

kondisi awan

juga mengoperasikan penga-

tersebut diolah menjadi data va-

Monitor

riasi harian geomagnet, indeks kondisi ionosfer

matan antariksa secara radio

seperi spektrograf ipe SN4000 Monitor K, pulsa geomagneik (Pc3, Pc4,

Monitor

kondisi geomagnet

untuk memantau perubahan

dan Pc5), dan polarisasi. Hasil

kondisi Matahari dan orbit satelit

spektrum yang dihasilkan oleh

pe-ngolahan indeks K, Pc3, dan

akivitas Matahari. Perubahan

Pc5 dijadikan informasi untuk

spektrum ini bermanfaat untuk

mengetahui akivitas geomag-

mengetahui ledakan-ledakan

net lokal dan global akibat cuaca

yang terjadi di Matahari mela-

antariksa. Pemantauan indeks Dst

lui gelombang radio yang di-

secara real-ime juga dilakukan

pancarkan mengarah ke Bumi.

oleh LAPAN. Selain itu, penelii

Dengan demikian, semua pe-

geomagnet LAPAN mengembang-

risiwa di Matahari yang ber-

kan sistem Deteksi Otomais SC

potensi memberikan dampak

Badai Geomagneik untuk men-

negaif pada akivitas manusia

deteksi badai geomagneik.

dapat segera diketahui.

Ruang monitoring cuaca antariksa Pussainsa LAPAN

Layanan evaluasi kanal real-ime Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi

EKRT dapat digunakan sebagai pan-

Pussainsa telah menyiapkan paket pro-

duan dalam berkomunikasi radio ber-

gram pelayanan yang dapat digunakan

basiskan informasi dari data terinte-

untuk melakukan evaluasi kanal real

grasi melipui kondisi matahari, model

ime (EKRT) untuk komunikasi radio.

prediksi, model regional, dan sistem

Perangkat ini akan terus dikembang-

Automaic Link Establishment (ALE).

kan, sejalan dengan perkembangan hasil peneliian di bidang.

Jaringan Pengamatan Dirgantara Jaringan Pengamatan Dirgantara Jaringan Pengamatan Dirgantara Jaringan Pengamatan Dirgantara Pussainsa LAPAN Pusat Sains Antariksa Pusat Sains Antariksa Pussainsa LAPAN

Pusat Sains Antariksa LAPAN, mempunyai lebih dari 30 instrumentasi Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi seperi GPS – GISTM di semua Pusat Sains Antariksa LAPAN, mempunyai lebih dari 30 instrumentasi

peneliian di 8 lokasi pengamatan di Indonesia. Melipui instrumentasi lokasi pengamatan dan Ionosonda di 7 lokasi, dan instrumentasi un- peneliian di 8 lokasi pengamatan di Indonesia. Melipui instrumentasi

untuk Bidang Matahari dan Antariksa seperi radio spectrograph dan tuk Bidang Geomagnet Antariksa seperi magnetometer yang ter- untuk Bidang Matahari dan Antariksa seperi radio spectrograph dan teleskop opik di Tanjungsari dan Watukosek, instrumentasi untuk

teleskop opik di Tanjungsari dan Watukosek, instrumentasi untuk pasang di 6 lokasi pengamatan.

Jaringan Transfer Data Pengamatan Jaringan Transfer Data Pengamatan Pusat Sains Antariksa Pusat Sains Antariksa

Seiap lokasi pengamatan dilengkapi dengan jaringan VPN (Virtual Private Net- hasil litbang Pusat Sains Antariksa ke internet melalui dua layanan portal yang work) berbasis komunikasi via satelit yang bekerjasama dengan PT. Lintasarta. Ja-

dapat diakses pada htp://www.dirgantara-lapan.or.id dan htp://swm.dirgan- ringan transfer data ini menghubungkan iap instrument yang tersebar di daerah

tara-lapan.or.id. Alamat yang terakhir merupakan layanan monitoring cuaca ke pusat data di Bandung. Secara berkala VPN Client mengirimkan data pengama-

antariksa yang dibangun dan dikelola untuk memberikan informasi terkini cuaca tan dari instrumentasi ke Server di Bandung. Data hasil pengamatan kemudian

antariksa yang berguna bagi masyarakat dalam menganisipasi dampak gang- ditampung dan dikelola dalam Database Server (dapat diakses melalui alamat web

guan cuaca antariksa.

htp://foss.dirgantara-lapan.or.id). WEB Server kemudian menyebarkan informasi