Pengaruh Tingkat Konsentrasi Polistirena Terhadap Keawetan Kayu Plastik Melalui Uji Kubur (Grave Yard Test)

... C/ iHH
'l.O() I

DII J
PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI POLISTIRENA TERHADAP
KEAWET AN KAYU PLASTIK MELALUI UJI KUBUR
(GRAVE YARD TEST)

OLEH:
EVY MARTA MERANTY FOLIA

E02496025

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2001

U・セャ、ゥスケG@


NijエLBZイセ@

L セNMBLi@
IGゥOセ@

'''''''d I"""
I .... " · '
;ICI/::1']:); n

'1-; ",.,',

['\1'·,'
HIセᄋo|@
セQ@
\. ,(nt;,i '),,_v,

(J

,
-,

!'-...p,.:'ij)

'.
[.;

('-;
_1:,;1
セ⦅ゥZL[@

Lセ@

lil me!lguji 'lku, 'lku 'ik.11l tilnbuiscpel'li en;;'!,,' \/\yu)' -,,;:iU"

kNZLAイケセ@

kedLku 1])1
kupefSCm)hiibblJ tU)t;Llk kedu;? Gl':'!lJlb t;cwku

Evy Marta Meranty Folia. E0249602S.


Pengaruh Tingkat Konsentrasi

Polistirena Terhadap Keawetan Kayu Plastik Melalui Uji Kubur (Grave Yard
Test) ..' Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Yusuf Sudo Hadi, M. Agr. dan Ir.
Nurwati Hadjib, MS.

RINGKASAN
Dari sebanyak 4000 jenis kayu yang ada di Indonesia, hanya sebagian kecil
saja (14,3%) yang mempunyai keawetan tinggi yaitu termasuk dalam kelas awet I
dan II, sedangkan sisanya (85,7%) termasuk dalam kelas awet III, IV, dan V
(Martawijaya, 1996). Penggunaan kayu dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan
keawetan kayu menurun akibat kayu tersebut diserang oleh organisme perusak
selama pemakaian. Salah satu organisme perusak yang sangat berpotensi merusak
kayu adalah rayap tanah. Sampai saat ini di Indonesia terdapat tidak kurang dari 200
jenis rayap (Tarumingkeng, 1971).
Salah satu usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan
kayu yang tingkat keawetannya tinggi adalah dengan modifikasi sifat kayu melalui
impregnasi bahan plastik ke dalam kayu yaitu memasukkan bahan kimia ke dalam
rongga-rongga kayu untuk mengisi lumen sel, sel vessel, serta dinding sel. Hasil dari
modifikasi ini adalah berupa kayu plastik (Wood Plastic Composit. WPC).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keawetan kayu plastik terhadap
rayap tanah pada tingkat konsentrasi stirena yang berbeda-beda melalui uji kubur
(grave yard test) sehingga diharapkan dapat meningkatkan umur pakai kayu dan
mengurangi deforestasi.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2000 bertempat di
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor dan kampus Fakultas
Kehutanan IPB, Bogor.
Kayu yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 jenis yaitu: Tusam (Pinus
merkusii Junghuhn et de Vriese), Sengon (Paraserianthes fa/cataria (1.) Nielsen)

dan Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.).

. 'c.

Contoh uji ukuran (2x2x32) em yang telah diimpregnasi dengan perbandingan
konsentrasi stirena dan vini! asetat berturut-turut adalah : (70%:30%), (80%:20%)
dan (90%: 10%) dibuat menjadi contoh uji dengan ukuran (2x2x5) cm.
Pengujian dilakukan dengan cara mengubur contoh uji secara vertikal selama 3
bulan.


Penguburan dilakukan dengan mengelompokkan contoh uji menjadi 10

kelompok, tiap kelompok terdiri dari 12 contoh uji dari masing-masingjenis pada tiap
konsentrasi serta kontrol.

Setelah 3 bulan, contoh uji diangkat, dibersihkan dan

dikeringkan sampai berat kering tanur, lalu ditimbang.

Keawetan kayu plastik

terhadap rayap tanah diperoleh dengan menghitung persentase kehilangan berat
(weight loss) kayu. Selain menghitung persentase penurunan berat, penilaian juga
dilakukan secara visual dengan menentukan deraj at proteksi berdasarkan scoring
(pemberian nilai).
Untuk mengetahui keragaman persentase kehilangan berat (weight loss)
dianalisis dengan keragaman antar perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan
adalah faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (3x4) dengan dua
faktor yaitu jenis kayu (A) dan konsentrasi stirena (B). Pengaruh perlakuan diuji
dengan analisis keragaman, dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji Duncan

dengan tarafuji 5% dan 1%.
Kandungan polimer tertinggi terdapat pada kayu sengon dengan konsentrasi
stirena 80% sebesar 168,36% dan terendah pada kayu karet dengan konsentrasi
stirena 70% sebesar 41,68%. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa tingkat
konsentrasi stirena berpengaruh nyata terhadap kandungan polimer, hal ini
disebabkan stirena yang diimpregnasikan ke dalam kayu mengisi rongga-rongga sel
kayu yang sebelumnya diisi oleh air atau udara.
Persen kehilangan berat kayu plastik setelah dikubur selama tiga bulan,
terendah pada kayu tusam dengan konsentrasi stirena 90% sebesar 8,76% dan
tertinggi pad a kayu sengon dengan konsentrasi stirena 70% sebesar 16,12%. Rataan
persentasi kehilangan berat kayu plastik pad a ketiga jenis kayu, menurun dengan
semakin meningkatnya konsentrasi ;;tirena, kecuali pad a kayu karet konsentrasi 90%
teljadi peningkatan sebesar 1,56%.

Rataan dari hasil ini menunjukkan bahwa

kehilangan berat kayu plastik pada berbagai tingkat konsentrasi stirena menurun
sebesar tiga kali dari kayu kontrol. Pengaruh konsentrasi stirena terhadap kehilangan
berat kayu plastik tidak terlalu berbeda nyata, hanya sekitar 0,5-2%. Hal ini berarti
penambahan konsentrasi stirena sampai batas tertinggi 90% telah menunjukkan

tingkat keawetan yang sarna dengan konsentrasi stirena 70%. Konsentrasi stirena
berpengaruh sangat nyata terhadap kehilangan berat akibat serangan rayap tanah. Hal
ini membuktikan bahwa adanya plastik yang terpolimerisasi di dalam kayu mampu
menahan serangan rayap tanah. Perbedaan jenis kayu tidak menunjukkan perbedaan
yang cukup nyata karena ketiga jenis kayu tersebut masuk ke dalam kelas awet IV -V.
Rata-rata kerusakan terbesar terjadi pada kayu kontrol sebesar 42,67%,
menunjukkan bahwa kontrol termasuk ke dalam kelas awet rendah. Kerusakan kayu
plastik berturut-turut pada konsentrasi stirena 70% sebesar 11,17%, pada konsentrasi
stirena 80% sebesar 7,67% dan pada konsentrasi stirena 90% sebesar 5,00%.
Penambahan konsentrasi stirena 70%, 80% dan 90% meningkatkan derajat proteksi
kayu sampai tingkat B. Stirena dapat menghambat serangan rayap tanah terhadap
kayu, diduga disebabkan karena stirena menyulitkan rayap untuk menggigit kayu.
Jenis rayap yang menyerang contoh uji adalah Macrotermes gilvus Hagen dan
Microtermes insperatus Kemner dari famili Termitidae.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi stirena terendah 70%
dapat meningkatkan keawetan kayu sampai tingkat keawetan menengah terhadap
serangan rayap tanah. Hal ini menunjukkan bahwa kayu plastik dengan konsentrasi
stirena 70% telah dapat digunakan sebagai bahan baku yang cukup awe!.
Disarankan adanya penelitian lanjutan dengan menurunkan konsentrasi

stirena sampai pada kondisi optimum baik dari segi biaya maupun sifat kayunya.
Penurunan tingkat konsentrasi juga diharapkan dapat menurunkan polusi udaralbau
yang sangat menyengat dari kayu plastik.

PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI POLISTIRENA TERHADAP
KEAWETAN KAYU PLASTIK MELALUI UJI KUBUR
(GRAVE YARD TEST)

'l(arya I[miafi
Se6agai Safafi Satu Syarat
'Mempero[efi qefar Sa1jana 1Vfiutanan
Paaa Paf(uftas 1