19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1
Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang mempelajari berbagai macam input pada tingkat teknologi tertentu yang menghasilkan sejumlah output tertentu. Teori
produksi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu adalah teori produksi jangka pendek di mana apabila seseorang produsen menggunakan faktor produksi maka ada
yang bersifat variabel dan yang bersifat tetap. Teori produksi jangka panjang apabila semua input yang digunakan adalah
input variabel dan tidak terdapat input tetap, sehingga dapat diasumsukan bahwa ada dua jenis faktor produksi yaitu tenaga kerja dan modal.
Sedangkan produksi adalah suatu proses dimana beberapa dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan jasa lain yang disebut output. Output
perusahaan yang berupa barang-barang produksi tergantung pada jumlah input ini dapat diberi ciri dengan menggunakan suatu fungsi produksi.
2.1.2 Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara kombinasi tingkat output dan tingkat penggunaan input-input
Boediono, 1982. Fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Q = f K, L 2.1
Dimana :
K = Jumlah stok modal
L = Jumlah tenaga kerja
Fungsi produksi menunjukkan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input tertentu dipergunakan didalam proses
produksi. Dalam fungsi produksi terjadi The Law of Diminishing Marginal Return, yaitu
tambahan hasil yang menurun karena penambahan 1 unit faktor produksi. Berikut kurva fungsi produksi jangka pendek. Dalam Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Kurva Fungsi Produksi
Sumber : Mankiw,2006
Keterangan
TP = Total Product
MP = Marginal Product Produksi Marginal, yaitu perubahan produksi
perkesatuan perubahan input. Dimana MP = =
= Slope Fungsi Produksi
AP = Average Product = Produksi rata-rata. Dimana AP =
= slope garis yang menghubungkan titik 0 dengan titik pada fungsi produksi.
Fungsi produksi dapat dibagi menjadi 3 daerah dengan elastisitas produksi yang berbeda, yaitu:
Pada daerah I tambahan input lebih menguntungkan, merupakan daerah tidak rasional untuk berproduksi.
w = →MP AP → w 1 produksi elastis
2.2
Pada daerah II, efisiensi input variabel mencapai puncaknya, merupakan daerah rasional.
MP AP → w 1 produksi inelastis 2.3
Pada daerah III, tambahan input menurunkan produksi, merupakan daerah tidak rasional.
MP 0 → w 0 2.4
Kurva TP pada mulanya naik dengan lambat kemudian naik dengan cepat, ditandai dengan kenaikan MP dan AP. Kenaikan TP mulai melambat setelah MP
mencapai titik maksimum. Hal ini menunjukkan berlakunya hukum The Law of Diminshing Return.
2.1.3 Faktor Produksi
Faktor produksi atau input merupakan hal yang mutlak harus ada untuk menghasilkan suatu produksi. Faktor-faktor produksi diperlukan oleh perusahaan atau
produsen untuk melakukan proses produksi. Input dapat dikategorikan menjadi dua yakni :
Input tetap, yaitu input yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam jangka panjang, misalkan gedung, lahan.
Input variabel, yaitu input yang dapat diubah-ubah jumlahnya dalam jangka pendek, contohnya tenaga kerja.
2.1.4 Rantai Nilai