Pada masa kemerdekaan, perpecahan tidak juga diredakan karena adanya keistimewaan-keistimewaan terhadap salah satu kelompok. Jika di Maluku
Tengah keistimewaan berdasarkan atas agama, maka di Maluku Utara yang terjadi adalah keistimewaan dalam hal kesukuan. Potensi konflik di Maluku Tengah
dipendam dalam pemberian keisitimewaan kepada pemeluk Kristen atau elite Islam dari kelompok tertentu saja. Sementara di Maluku Utara keistimewaan
diberikan lebih banyak kepada Suku Makian yang merupakan suku pendatang sementara suku Kao dimarjinalkan.
Realitas bahwa TVC KBE Versi Ayo ke Maluku mengangkat potensi wisata, menjadikan perlunya ditampilkan sejumlah penanda-penanda yang
mengacu pada nilai-nilai persatuan dan kesatuan dari kelompok-kelompok yang selama ini berkonflik. Hal ini untuk mempertegas bahwa kondisi di Maluku layak
dikunjungi sebagai daerah tujuan wisata dari segi keamanannya. Keindahan alam dan keunikan budaya Maluku menjadi tidak cukup sehingga dalam TVC KBE
versi Maluku ini menggunakan kode-kode penambat yang mengacu pada situasi masyarakat yang rukun tanpa konflik.
3.3.1. Analisis Sintagmatik Kode Struktural Penambat anchorage
Penanda verbal yang bisa diacu sebagai kode struktural penambat dalam TVC KBE versi Ayo ke Maluku adalah kalimat yang diucapkan melalui voice over.
Kalimat yang diucapkan berbunyi sebagai berikut ; “Maluku, Negeri Seribu Pulau… Surga bagi Para Pelancong”
Kalimat tersebut menjadi pembuka awal dari TVC KBE yang ditampilkan bersamaan dengan gambar keindahan alam berupa gugusan kepulauan Maluku.
Penggunaan kalimat “Negeri Seribu Pulau”, menstrukturkan penanda-penanda dalam TVC KBE versi Ayo ke Maluku dalam wujud visual gugusan pulau-pulau
yang dikelilingi lautan yang biru. Beberapa scene dalam iklan menggunakan teknik kamera dengan longshoot dari udara sambil bergerak dengan cepat.
Sebagai sebuah wilayah dengan gugusan kepulauan, maka Maluku tentu saja terdiri dari banyak pantai. Karena itulah selain menunjukkan bentangan laut yang
indah, berbagai aktivitas dalam iklan juga dilakukan di pantai. Hanya beberapa gambar yang mengambil lokasi di pegunungan salah satunya yakni di Danau
Kelimutu. Kode penambat utama lainnya adalah penggunaan kata “Surga” dalam
voice over tersebut yang mengesankan wilayah Maluku ibarat seperti surga terutama bagi para pelancong. Kata surga menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia bermakna alam akhirat yang mampu membahagiakan roh manusia yang tinggal didalamnya
www.bahasa.cs.ui.ac.id . Dalam konteks TVC KBE versi
Maluku, “surga” yang diacu tentu saja bukan surga di dunia akhirat melainkan surga di dunia fana. Penyebutan Maluku sebagai surga adalah bentuk metafora
dimana Maluku dipersamakan seperti surga sebagai tempat manusia pelancong bisa mendapatkan kebahagiaan. Surga dalam pemahaman umum adalah tempat
yang memiliki keindahan dan kedamaian sehingga bisa mendatangkan kebahagiaan. Kedamaian sering dioposisikan secara biner dengan konflik atau
kerusuhan. Maluku telah memiliki keindahan alam baik yang telah terbentuk
secara alami maupun dalam wujud peninggalan bersejarah. Tetapi Maluku masih rawan pada masalah kedamaian, karena wilayah ini masih dikenal sangat mudah
tersulut konflik. Belum dimilikinya aspek kedamaian pada wilayah Maluku menjadikan
TVC KBE versi Maluku harus menggunakan penanda-penanda yang mengacu pada adanya rasa kedamaian dan rasa persatuan kesatuan bangsa. Kode penambat
kedamaian ini menjadi acuan digunakankan penanda-penanda seperti ; gambar pemuda-pemudi yang berbaris rapi dengan tatapan setengah menengadah
menyanyikan lagu berjudul “Maluku Tanah Pusaka”, dua orang pemuda-pemudi berbeda suku berdiri berdampingan dengan senyum dan gambar dua orang remaja
putra dan putri berbeda agama nampak akrab bercengkrama dengan latar belakang tempat ibadah.
Kumpulan generasi muda dan mudi yang bernyanyi dengan khidmat, menjadi penanda kuat adanya rasa persatuan dan kesatuan diantara para pemuda
untuk bersama-sama mencintai tanah airnya. Lagu dengan judul “Maluku Tanah Pusaka” menceritakan tentang rasa bangga dan cinta dari siapa saja mereka yang
bertempat tinggal di Tanah Maluku. Lagu dalam ritme hymne ini menekankan soal persaudaraan bagi seluruh orang Maluku dari berbagai latar belakang
berbeda.
Lagu Maluku Tanah Pusaka yang diciptakan Edy Latuharhary, tidak saja dinyanyikan oleh pemuda-pemudi melainkan juga para Endorser seperti Denada,
Bambang Pamungkas, Rieke Diah Pitaloka, Dony Kusuma dan Ade Rai. Hampir
semua aktor dalam TVC KBE Versi Maluku mengenakan pakaian merah dan putih, warna yang identitik dengan dua hal yakni bendera Merah Putih sebagai
lambang negara Indonesia dan juga warna produk KBE. Dalam konteks persatuan dan kesatuan dalam mengatasi perbedaan, maka hadirnya penanda-penanda
seperti pemuda-pemudi yang khidmat menyanyikan lagu “Maluku Tanah Pusaka”, penggunaan pakaian merah dan putih serta keakraban lintas agama dan
suku menstrukturkan suasana Maluku yang penuh dengan kedamaian. Tidak ada lagi perbedaan yang berarti sehingga Maluku telah menjadi surga yang Indah dan
juga damai.
3.3.2. Analisis Sintagamatik Kode Realitas