Panduan Latihan Fisik Intra Dialisis

2. Latihan Inti (15 menit)

a. Untuk ekstremitas atas (tangan)

1) Posisi Duduk

a) Angkat barbel setinggi kepala lalu gerakkan ke atas lengan dengan lurus lalu turunkan perlahan-lahan, lakukan 8 kali pengulangan.

b) Angkat barbel sejajar bahu lalu gerakkan kearah pinggang

8 kali pengulangan

c) Angkat barbel sejajar dengan bahu lalu gerakkan kearah kepala dengan melipat siku 8 kali pengulangan

d) Angkat barbel setinggi kepala lalu gerakkan ke belakang 8

kali pengulangan

e) Angkat barbel setinggi perut lalu gerakkan ke arah bahu 8

kali pengulangan.

Gambar 2.7

Gerakan Latihan Inti Ekstremitas Atas (Tangan) Gerakan Latihan Inti Ekstremitas Atas (Tangan)

1) Posisi Tidur

a) Rapatkan kedua kaki lalau angkat perlahan sampai batas maksimal yang bisa dilakukan tahan selama 8 hitungan.

b) Tekukkan kedua kaki, gerakkan perlahan kearah perut 8 kali

pengulangan

c) Tekuk kaki gerakkan seperti mengayuh sepeda, lakukan selama 8

kali pengulangan

d) Ikatkan ankle cuffis (kantong pasir) pada betis(bila ada) angkat

perlahan sejajar dengan tubuh, gerakkan bergantian untuk kaki kiri dan kanan sebanyak 8 kali,terakhir tahan selama 8 hitungan.

e) Kedua kaki yang terpasang kantung pasir angkat sejajar dengan

tubuh secara bersamaan sebanyak 8 kali,terakhir tahan selama 8 hitungan

f) o Buat sudut 90 , lalu gerakkan kearah dada sebanyak 8 kali

hitungan dan tahan selama 8 hitungan pada kaki kiri,selanjutnya hal yang sama pada kaki kanan.

Gambar 2.8

Gerakan Latihan Inti Ekstremitas Bawah (Kaki)

3. Pendinginan (10 menit)

Tarik nafas lewat hidung maksimal sambil memutar lengan melewati kepala lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Lakukan sebanyak 8 kali pengulangan.

4. Perubahan Kadar Kreatinin Setelah Latihan Fisik

Aktivitas (latihan fisik) yang dilakukan berulang-ulang akan menyebabkan persedian ATP dalam otot menjadi berkurang. ATP adalah simpanan energi didalam otot yang siap digunakan untuk latihan fisik. Namun, simpanan ATP tidak bertahan lama, karena jumlah ATP yang tersedia di dalam otot sangat terbatas. ATP yang tersedia didalam otot hanya dapat melakukan aktivitas maksimal selam 20-30 detik saja.

Apabila ATP di dalam otoy berkurang selam melakukan aktivitas, maka perlu adanya resintesa ATP kembali untuk melakukan aktivitas berikutnya. sistem penyediaan energi pertama yang digunakan ATP yang telah digunakan untuk aktivitas adalah sistem ATP-PC. Sistem ATP-PC adalah bentuk penyediaan energi yang paling cepat dibandingkan dengan sistem penyediaan energi lainnya. Namun sistem ATP-PC ini tidak bertahan lama, karena jumlah PC ( Phosphokreatin/creatine phosphate ) yang tersedia di dalam otot sangat terbatas, yaitu kira-kira 4 kali banyaknya ATP di dalam otot.

Fosfokreatin dan ATP sama-sama disimpan di dalam sel otot, karena ATP dan PC terdiri atas kelompok fosfat, maka mereka secara bersama- sama disebut sebagai sistem fosfagen. Kesamaan antara ATP dan PC adalah kelompok fosfat ini pecah, maka sejumlah besar energi Fosfokreatin dan ATP sama-sama disimpan di dalam sel otot, karena ATP dan PC terdiri atas kelompok fosfat, maka mereka secara bersama- sama disebut sebagai sistem fosfagen. Kesamaan antara ATP dan PC adalah kelompok fosfat ini pecah, maka sejumlah besar energi

Fosfat kreatin adalah suatu xat seperti ATP berisi fosfat energi tinggi. Tidak seperti ATP, fosfat kreatin tidak dapat digunakan secara langsung untuk menggerakkan kontraksi otot, tetapi fosfat kreatin digunakan untuk memperbaharui ATP, seperti dalam gambar dibawah ini.

Creatine Kinase

C + Pi+ energi (13000 Kalori) Energi dan gugusan fosfat digunakan kembali untuk membentuk ATP

CP

dari ADP

ADP + Pi + energi ( 12000 kalori) ATP