Penelitian-Penelitian Terdahulu

2.6. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait erat dengan topik dalam tesis ini adalah sebagai berikut.

2.6.1. Bae (1990)

Dalam penelitiannya Bae menjelaskan pengaruh perubahan tingkat suku bunga pasar terhadap return saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor keuangan. Bae menggunakan two-index factor model, yang merupakan pengembangan dari model Arbitrage Pricing Theory (APT) yang dipelopori oleh Ross (1976), dengan menggunakan model OLS yang mengasumsikan constant variance error terms , dapat dibuktikan bahwa return saham-saham perusahaan keuangan dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan tingkat suku bunga dengan arah negatif.

2.6.2. Chamberlain, Howe, dan Popper (1997)

Dengan menggunakan data harian dan bulanan saham bank-bank di US dan Jepang dari periode tahun 1990-1995, Chamberlain, Howe, dan Popper meneliti pengaruh perubahan nilai tukar mata uang USD atau eksposur risiko nilai tukar terhadap return saham-saham perbankan di dua negara tersebut. Mereka menemukan Dengan menggunakan data harian dan bulanan saham bank-bank di US dan Jepang dari periode tahun 1990-1995, Chamberlain, Howe, dan Popper meneliti pengaruh perubahan nilai tukar mata uang USD atau eksposur risiko nilai tukar terhadap return saham-saham perbankan di dua negara tersebut. Mereka menemukan

2.6.3. Hahm (2004)

Hahm menggunakan sampel saham-saham perbankan di Korea Selatan. Dengan menggunakan three-factor model seperti yang digunakan dalam Choi et al. (1992) serta Wetmore dan Brick (1994), Hahm meneliti pengaruh perubahan tingkat suku bunga dan perubahan nilai tukar mata uang Won terhadap return saham-saham perbankan dari tahun 1995-2002. Hahm memperoleh bukti yang kuat bahwa return saham-saham perbankan di Korea Selatan secara signifikan sensitif terhadap perubahan pada kedua faktor tersebut, yaitu tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang Won.

2.6.4. Meta (2006)

Penelitian di Indonesia dilakukan oleh Meta, yang meneliti perbedaan pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar Rupiah/USD terhadap return saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang properti dan manufaktur selama periode tahun 2000-2005. Dengan menggunakan model OLS, Meta menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan pada terhadap return saham-saham properti, namun sebaliknya, berpengaruh signifikan positif terhadap return saham- Penelitian di Indonesia dilakukan oleh Meta, yang meneliti perbedaan pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar Rupiah/USD terhadap return saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang properti dan manufaktur selama periode tahun 2000-2005. Dengan menggunakan model OLS, Meta menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan pada terhadap return saham-saham properti, namun sebaliknya, berpengaruh signifikan positif terhadap return saham-

2.6.5. Kasman, Vardar, dan Tunc (2011)

Penelitian terbaru yang menyelidiki pengaruh perubahan interest rate dan exchange rate terhadap return dan volatilitas return saham perbankan adalah penelitian yang dilakukan oleh Kasman, Vadar, dan Tunc yang menggunakan sampel saham-saham perbankan di Turki selama periode 1999-2009.

Berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya, penelitian ini membandingkan dua model yaitu model klasik OLS yang mengasumsikan constant variance error term dan model GARCH yang lebih modern dengan asumsi time- dependent variance error term . Secara matematis:

a. Model OLS Metode ini digunakan untuk mengestimasi efek dari interest rate dan exchange rate terhadap saham Bank.

r t = o + 1 MRK t + 2 INT t + 3 FX t +π t

Keterangan: r t = return stock MRK t = return of stock market INT t = return risk-free interest rate or bond index

FX t = return foreign exchange rate π t = error term

0 = intercept term

b. Model GARCH Model ini digunakan untuk menganalisa apakah perubahan interest return dan FX rate return memiliki dampak pada volatilitas saham bank-bank.

r t =Y o +Y 1 MRK t +Y 2 INT t +Y 3 FX t + phi t

2 2 ó 2 t =α 0 +α 1 e t -1 + ó t -1

Secara umum, kesimpulan yang didapatkan dari penelitian Kasman, Vardar, dan Tunc (2011) adalah sebagai berikut:

 Pergerakan interest rate dan exchange rate mempunyai dampak yang signifikan pada return saham.

 Perubahan interest rate dan exchange rate sangat berpengaruh dan dominan terhadap volatilitas saham bank-bank.

 Memberikan masukkan kepada investor mengenai saham bank, bagi manajer bank untuk membangun strategi risiko manajemen.

2.6.6. Goorbergh dan Vlaar (1999)

Salah satu penelitian tentang implementasi manajemen risiko atas volatilitas return saham dengan metode Value-at-Risk (VaR) dilakukan oleh Goorbergh dan Vlaar (1999). Mereka meneliti volatilitas return dari saham-saham yang tergabung dalam Dutch’s Stock Market Index AEX dan saham-saham yang tergabung dalam

Dow Jones Industrial Average . Sampel data yang digunakan adalah dari tahun 1983 hingga 1998. Dari hasil penelitian Goorbergh dan Vlaar ini, mereka menemukan

bahwa model volatilitas yang paling cocok digunakan dalam implementasi manajemen risiko return saham adalah model GARCH dengan asumsi distribusi probabilitas yang mengikuti distribusi t-student , mengingat karakteristik data return saham yang cenderung bersifat fat-tailed.