Komposisi Kayu Komponen – Komponen Penyusun Kayu Selulosa Hemiselulosa Lignin

2.3.1 Komposisi Kayu

Komposisi kayu terbagi menjadi empat bagian yaitu : Tabel 2.3.1 Komposisi Serat Kayu Komponen Komposisi Kayu Lunak Softwood Kayu Keras Hardwood Selulosa 40 – 44 43 – 47 Hemiselulosa 25 – 29 23 – 35 Lignin 25 – 31 16 – 24 Ekstraktif 01– 05 02 – 08

2.3.2 Komponen – Komponen Penyusun Kayu

Sepanjang menyangkut komponen kimia kayu, maka perlu dibedakan antara komponen-komponen makromolekul utama dinding sel selulosa, poliosa hemiselulosa dan lignin, yang terdapat pada semua kayu, dan komponen komponen polimer minor dengan berat molekul kecil ekstraktif dan zat zat mineral, yang biasanya lebih berkaitan dengan jenis kayu tertentu dalam jenis dan jumlahnya.

2.3.3 Selulosa

Selulosa merupakan komponen kayu yang terbesar, yang dalam kayu lunak dan kayu keras jumlahnya mencapai hampir setengahnya. Selulosa merupakan polimer linier dengan berat molekul tin ggi yang tersusun seluruhnya atas β-D- glukosa. Karena sifat kimia dan fisiknya maupun stuktur supra molekulnya maka ia dapat memenuhi fungsinya sebagai struktur utama dinding sel tumbuhan.

2.3.4 Hemiselulosa

Poliosa Hemiselulosa sangat dekat asosiasinya dengan selulosa dalam dinding sel. Lima gula netral, yaitu heksosa-heksosa glukosa, manosa galaktosa dan pentose-pentosa xilosa, dan arabinosa merupakan bahan utama Universitas Sumatera Utara poliosa. Rantai molekulnya jauh lebih pendek bila dibandingkan dengan selulosa, dan dalam beberapa senyawa mempunyai rantai-cabang. Kandungan poliosa dalam kayu keras lebih besar dari pada dalam kayu lunak dan komposisi gulanya berbeda.

2.3.5 Lignin

Lignin merupakan komponen makromolekul kayu ketiga. Struktur lignin sangat berbeda bila dibandingkan dengan polisakarida karena terdiri atas senyawa aromatik yang tersusun atas unit-unit fenilpropana. Dalam kayu terdapat perbedaan struktur lignin dalam kayu lunak dan dalam kayu keras. Dari suatu morfologi lignin merupakan senyawa amorf yang terdapat dalam dinding sekunder. Lignin dapat menembus di antara fibril-fibril sehingga memperkuat dinding sel.

2.3.6 Bahan Ekstraktif