2.
Trauma langsung pada bayi
Trauma lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi dalam proses persalinan atau kelahiran bayi.  Trauma dapat menyebabkan fraktura
ekstremitas, dislokasi persendian, paralisis Erb, fraktura tulang kepala bayi, perdarahan  atau  edema  jaringan  otak,  trauma  langsung  pada  mata,  telinga,
hidung, dan lainnya.
3.
Infeksi
Infeksi  ringan  sampai  sepsis  yang  dapat  terjadi  pada  janin  sebagai  akibat dari tindakan pertolongan persalinan yang kurang memenuhi prinsip asepsis
dan  antiseptik  yang  dapat  memperburuk  keadaan  bayi  dan  bahkan  dapat menyebabkan kematian.
2.4 Epidemiologi
2.4.1 Distribusi dan Frekuensi
Pada  tahun  – tahun  terakhir  ini  seksio  sesarea  meningkat  tajam,  sebagian besar  karena  melusnya  pengenalan  gawat  janin  yang  jelas  maupun  yang  masih
merupakan  dugaan.  Berdasarkan  data  WHO  pada  tahun  2001  sampai  dengan tahun  2003  terus  mengalami  peningkatan,  proporsi  seksio  sesarea  di  Kanada
22,5. Sedangkan tahun 2004, proporsi seksio sesarea di Inggris mencapai angka 24,5 Azman, 2014.
Berdasarkan  data  WHO,  Christilaw  2006  mengungkapkan  bahwa  pada tahun  1970an  angka  seksio  sesarea  di  seluruh  dunia  hanya  5-7  dari  seluruh
persalinan.  Namun,  tahun  2003  angkanya  telah  mencapai  25-30  dari  seluruh persalinan. Hasil penelitian dari Souza et al 2010 terhadap 286.565 persalinan di
Universitas Sumatera Utara
373 fasilitas kesehatan dari 24 negara kurun waktu 2004-2008, ditemukan seksio sesarea sebesar 25,7. Di Andalusia Spanyol, angka seksio sesarea yakni 24,8
dari  293.558  anak  yang  dilahirkan  periode  2007-2009  Marquez  et  al  2011.  Di Amerika  Serikat,  presentase  persalinan  seksio  sesarea  sebesar  43,  sedangkan
presentase di Asia sebesar 30 Pandensolang, 2012. Angka  kejadian  seksio  sesarea  di  Indonesia  pada  tahun  2007  adalah
921.000  dari  4.039.000  persalinan    atau  sekitar  22,8  dari  seluruh  persalinan. Dengan  berkembangnya  kecanggihan  bidang  ilmu  kedokteran  kebidanan,  serta
kemajuan dalam antibiotik, transfusi darah, anastesi dan teknik operasi yang lebih sempurna  sehingga  seksio  sesarea  menjadi  alternatif  persalinan  tanpa  indikasi
medis  yang  cukup  kuat  karena  dianggap  lebih  mudah  dan  nyaman  Hasibuan. 2011.
Di  Indonesia  berdasarkan  survei  demografi  dan  kesehatan  pada  tahun 2011, angka persalinan secara seksio sesarea secara nasional rata - rata 22,5 dari
seluruh persalinan. Berdasarkan hasil SDKI 2007 angka seksio sesarea meningkat dari  6,8  menjadi  15,3  pada  hasil  Rikesdas  2010.  Di  RSU  Pringadi  medan
tahun  2005  proporsi  persalinan  dengan  seksio  sesarea  tercatat  36,22  yaitu sebanyak  393  kasus  dari  809  persalinan,  dengan  indikasi  medis  94,7  dan
indikasi sosial 5,3 Ginting, 2007. Peningkatan  persalinan  dengan  seksio  sesarea  ini  disebakan  karena
berkembangnya  indikasi  medis  dan makin  kecilnya  risiko  mortalitas  pada  seksio sesarea  yang  didukung  dengan  kemajuan  tehnik  operasi  dan  anesthesia,  serta
ampuhnya antibiotika dan kemotherapi Mochtar, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Faktor Determinan Seksio Sesarea