Pengertian Transportasi Pengertian Transportasi Udara dan Jenis-Jenisnya

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGIRIM MENURUT PERATURAN

A. Pengertian Transportasi Udara dan Jenis-Jenisnya

1. Pengertian Transportasi

Kegiatan sehari-hari kata pengangkutan sering diganti dengan kata” transportasi”. Pengangkutan lebih menekankan pada aspek yuridis sedangkan transportasi lebih menekankan pada aspek kegiatan perekonomian, akan tetapi keduanya memiliki makna yang sama, yaitu sebagai kegiatan pemindahan dengan menggunakan alat angkut. Secara etimologis, transportasi berasal dari bahasa latin, yaitu transportare, trans berarti seberang atau sebelah lain; dan portare berarti mengangkut atau membawa. Transportasi berarti mengangkut atau membawa sesuatu ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Berikut beberapa pengertian tentang transportasi udara. Transportasi udara adalah merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat. Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan sedangkan udara atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Dimana pesawat udara Yang dimaksud dilengkapi dengan navigasi dan alat telekomunikasi yang canggih. 4 Pengangkutan sebagai proses kegiatan pemindahan penumpang danatau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan berbagai jenis alat pengangkut mekanik yang diakui dan diatur undang-undang sesuai dengan bidang 4 Srikandi Rahayu pengertian.blogspot.co.id201408pengertian-dan-karakteristik- transportasi-udara.html diakses tanggal 29 September 2015. angkutan dan kemajuan teknologi. 5 Selanjutnya pengangkutan memiliki tiga dimensi pokok, yaitu pengangkutansebagai usaha, pengangkutan sebagai perjanjian dan pengangkutan sebagai proses. 6 Abdulkadir Muhammad mendefenisikan Pengangkutan sebagai proses kegiatan pemindahan penumpang danatau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan berbagai jenis alat pengangkut mekanik yang diakui dan diatur undang-undang sesuai dengan bidang angkutan dan kemajuan teknologi Pengangkut menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 1 ayat 25: “Pengangkut adalah badan usaha angkutan udara niaga, pemegang izin kegiatan angkutan udara niaga yang melakukan kegiatan angkutan udara niaga berdasarkan ketentuan undang-undang ini, danatau badan usaha selain badan usaha angkutan udara niaga yang membuat kontrak perjanjian angkutan udara niaga” 7 5 Abdulkadir Muhammad, 1 Arti Penting dan strategis multimoda pengangkutan niaga di Indonesia, dalam perspektif hukum bisnis di era globalisasi ekonomi,Yogyakarta:Genta Press, 2007, hal 1. 6 Abdulkadir Muhammad, 2 Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2008, hal 12. 7 Abdulkadir Muhammad, 1 Op.cit., hal 1 Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa definisi pengangkutan udara adalah orang atau badan hukum yang mengadakan perjanjian angkutan untuk mengangkut penumpang dengan pesawat terbang dan dengan menerima suatu imbalan. Pengangkutan udara diatur dengan UU Penerbangan. Angkutan udara diadakan dengan perjanjian antara pihak-pihak. Tiket penumpang atau tiket bagasi merupakan tanda bukti telah terjadi perjanjian pengangkutan dan pembayaran biaya angkutan. Pengangkutan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Berdasarkan suatu perjanjian; 2. Kegiatan ekonomi di bidang jasa; 3. Berbentuk perusahaan; 4. Menggunakan alat angkut mekanik. Pengangkutan sebagai perjanjian, pada umumnya bersifat lisan tidak tertulis tetapiselalu didukung oleh dokumen angkutan. Perjanjian pengangkutan dapat juga dibuat tertulisyang disebut perjanjian carter, seperti carter pesawat udara untuk pengangkutan jemaah haji,carter kapal untuk pengangkutan barang dagang Perjanjian pengangkutan dapat juga dibuattertulis yang disebut perjanjian carter, seperti carter pesawat udara untuk pengangkutanjemaah haji, carter kapal untuk pengangkutan barang dagangan. Pengangkutan sebagai suatu proses mengandung makna sebagai serangkaian perbuatanmulai dari pemuatan ke dalam alat angkut, kemudian dibawa menuju tempat yang telahditentukan, dan pembongkaran atau penurunan di tempat tujuan. 8 a. Dalam arti luas, terdiri dari: Sedangkan pendapat lainmenyatakan pengangkutan niaga adalah rangkaian kegiatan atau peristiwa pemindahanpenumpang danatau barang dari suatu tempat pemuatan ke tempat tujuan sebagai tempatpenurunan penumpang atau pembongkaran barang. Rangkaian kegiatan pemindahan tersebutmeliputi : 1 Memuat penumpang danatau barang ke dalam alat pengangkut 2 Membawa penumpang danatau barang ke tempat tujuan 8 Ibid., hal 13. 3 Menurunkan penumpang atau membongkar barang-barang di tempat tujuan. b. Dalam arti sempit, meliputi kegiatan membawa penumpang danatau barang daristasiunterminalpelabuhanbandar udara tempat tujuan. 9 Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dan pengirim, dimanapengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orangdari suatu tempat ketempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkandiri untuk membayar uang angkutan. 10 Defenisi ini memiliki kesamaan dengan defenisisebelumnya, dengan sedikit perbedaan yaitu adanya penekanan pada aspek fungsi darikegiatan pengangkutan, yaitu memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempatlain, dengan maksud untuk meningkatkan daya guna atau nilai. Selain defenisi di atas ada yang menyatakan bahwa Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang-orang, dengan adanya perpindahan tersebut maka mutlak diperlukannya untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta efisiensi. 11 9 Lestari Ningrum, Usaha Perjalanan Wisata Dalam Perspektif Hukum Bisnis, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004, hal 134. 10 HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia 3:Hukum Pengangkutan,Jakarta: Djambatan,2003 hal 2 11 Sution Usman Adji, Dkk, Hukum Pengangkutan di Indonesia,Jakarta:Rineka Cipta,2001 hal 1 Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, Angkutan udara adalah setiap kegiatan denganmenggunakan pesawat udara untuk mengangkutpenumpang, kargo, danatau pos untuk satu perjalananatau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yanglain atau beberapa bandar udara. Pengangkutan udara terbagi atas beberapa yaitu: a. Angkutan Udara Niaga adalah angkutan udara untuk umum dan memungut pembayaran. b. Angkutan Udara Bukan Niaga adalah angkutan udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri yang dilakukan. Asas-asas dalam pengangkutan udara merupakan suatu hal yang menjadi pedoman dan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan pengangkutan udara. Asas pengangkutan udara ini tercantum dalam Pasal 2 UU Penerbangan, yaitu ”Penerbangan diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan, kesadaran hukum, dan percaya pada diri sendiri”. Asas manfaat berarti bahwa penerbangan haruslah dapat memberikan nilai guna atau berguna bagi manusia dan kesejahteraan masyarakat. Usaha bersama dan kekeluargaan yaitu bahwa penyelenggaraan angkutan udara dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk tujuan untuk mewujudkan cita-cita dan aspirasi bangsa. Adil dan merata dimaksudkan bahwa penyelenggaraan penerbanganharus memberikan pelayanan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat. Keseimbangan maksudnya kegiatan penerbangan harus dilakukan dengan keseimbangan antara sarana dan prasarana, serta antara pengangkut dan pengguna, kepentingan individu dan masyarakat. Kepentingan umum disini jelas bahwa penerbangan harus dapat lebih mengutamakan kepentingan pelayanan umum bagi masyarakat. Keterpaduan, bahwa penerbangan haruslah merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, terpadu, saling menunjang dan saling mengisi antar maupun intra maskapai penerbangan. Kesadaran hukum dimaksudkan agar masyarakat selalu sadar dan taat kepada hukum pengangkutan, serta penyelenggara penerbangan taat pada aturan dan undang-undang yang berlaku. Sedangkan asas percaya pada diri sendiri maksudnya bahwa suatu maskapai penerbangan harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan pada kepribadian bangsa 12 Transportasi atau pengangkutan dapat dikelompokan menurut macam atau moda ataujenisnyamodes of transportation yang dapat ditinjau dari segi barang . Pasal 3 UU Penerbangan disebutkan tujuan dari penerbangan, yaitu ”Tujuan penerbangan adalah untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan berdayaguna, dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, dengan mengutamakan dan melindungi penerbangan nasional, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas, sebagai pendorong, penggerak, dan penunjang pembangunan nasional serta mempererat hubungan antar bangsa” Secara umum dinyatakan bahwa setiap pengangkutan bertujuan untuk tiba di tempat dengan selamat, dan meningkatkan nilai guna bagi penmpang ataupun barang yang diangkut. Tiba ditempat tujuan artinya proses pemindahan dari suatu tempat ke tempat tujuan lain berlangsung tanpa hambatan dan kemacetan sesuai yang direncanakan. Dengan selamat artinya penumpang dalam keadaan sehat, tidak mengalami bahaya yang menyebabkan luka, sakit, atau meninggal dunia. Jika yang diangkut adalah barang, selamat artinya nilai sumber daya manusia dan barang ditempat tujuan menjadi lebih tinggi bagi kepentingan mansusia dan pelaksanaan pembangunan. 12 Abdulkadir Muhammad, 1,Op.cit., hal 17 yang diangkut, darisegi geografis transportasi itu berlangsung, dari sudut teknis serta dari sudut alatangkutannya. Secara rinci klasifakasi transportasi sebagai berikut : 1. Dari segi barang yang diangkut, transportasi meliputi: a. angkutan penumpang passanger; b. angkutan barang goods; c. angkutan pos mail. 2. Dari sudut geografis. Ditinjau dari sudut geografis, transportasi dapat dibagi menjadi; a. Angkutan antar benua: misalnya dari Asia ke Eropah; b. Angkutan antar kontinental: misalnya dari Francis ke Swiss dan diseterusnya sampaike Timur Tengah; c. Angkutan antar pulau: misalnya dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera; d. Angkutan antar kota: misalnya dari Jakarta ke Bandung; e. Angkutan antar daerah: misalnya dari Jawa Barat ke Jawa Timur; f. Angkutan di dalam kota: misalnya kota Medan, Surabaya dan lain-lain 3. Dari sudut teknis dan alat pengangkutnya, Jika dilihat dari sudut teknis dan alatangkutnya, maka transportasi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Angkutan jalan raya atau highway transportationroad transportation, sepertipengangkutan dengan menggunakan truk,bus dan sedan; b. Pengangkutan rel rail transportation, yaitu angkutan kereta api, trem listrik dansebagainya. Pengangkutan jalan raya dan pengangkutan rel kadang-kadang keduanyadigabung dalam golongan yang disebut rail and road transportation atau landtransportation angkutan darat; c. Pengangkutan melalui air di pedalaman inland transportation, seperti pengangkutansungai, kanal, danau dan sebagainya; d. Pengangkutan pipa pipe line transportation, seperti transportasi untuk mengangkutatau mengalirkan minyak tanah,bensin dan air minum; e. Pengangkutan laut atau samudera ocean transportation, yaitu angkutan denganmenggunakan kapal laut yang mengarungi samudera; f. Pengangkutan udara transportation by air atau air transportation, yaitupengangkutan dengan menggunakan kapal terbang yang melalui jalan udara.

2. Jenis-Jenis Transportasi