Dari uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa setiap remaja membutuhkan orang lain disampingnya, yaitu orang tua, guru, dan teman artinya
dengan adanya orang tua dan guru yang bisa memberikan dorongan dan masukan-masukan, remaja bisa memperbaiki perilaku remaja sebelumnya yang
kurang bagus atau kurang baik dan bisa diarahkan ke arah yang lebih baik lagi,serta mereka dapat mengenal dan menerima dirinya sendiri, menentukan
arah hidup masing-masing sesuai dengan nilai dalam dirinya.
2.2 Konsep Diri
Konsep diri self concept adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan
Chaplin, 1995. Evaluasi, penilaian, atau penaksiran berarti individu menggambarkan dirinya dan memberikan nilai mengenai dirinya sendiri. Secara
umum penilaian tentang konsep diri dibagi menjadi dua bagian, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Salah satu ciri individu yang memiliki konsep
diri positif adalah mampu menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya, sedangkan salah satu ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah
tidak mampu menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya Rakhmat, 2005. Individu yang memiliki konsep diri positif akan mengembangkan sifat- sifat
seperti kepercayaan diri, harga diri, dan kemampuan untuk melihat dirinya sendiri secara realistis yang kemudian individu dapat menilai hubungan dengan
orang lain secara tepat dan hal ini akan menimbulkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya bila konsep diri negative, individu akan mengembangkan
perasaan tidak mampu dan rendah diri, merasa ragu dan kurang percaya diri. Hal
tersebut dapat menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk Hurlock,1978.
Dalam jurnal “Dinamika Konsep Diri pada Remaja Perempuan Pembaca Teenlit
” yang disusun oleh Novia Dwi Rahmaningsih dan Wisjnu Martani, Berzonsky 1981 mendefinisikan konsep diri sebagai sebuah personal theory
yang mencakup seluruh konsep, asumsi, dan prinsip yang dipercayai oleh individu tentang dirinya sepanjang kehidupan. Sementara itu, disumber lainnya
Berzonsky 1981, mengemukakan bahwa konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi terhadap diri nyatanya maupun penilaian
berdasarkan harapannya yang merupakan gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis, sosial, dan moral. Dapat dilihat bahwa secara ringkas Berzonsky
mengungkapkan bahwa konsep diri adalah hal-hal yang terkait dengan fisik, sosial, moral, dan psikis, hal inilah yang akhirnya menentukan konsep diri
seseorang atau individu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri mencakup seluruh
konsep, asumsi dan prinsip yang menggambarkan dirinya dan memberikan nilai mengenai dirinya sendiri. Adapun penilaian konsep diri dibagi menjadi dua
bagian, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri positif adalah dimana individu mampu menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya,
sedangkan konsep diri negatif adalah dimana individu tidak mampu menerima dan mencintai dirinya sendiri apa adanya.
2.3 Aspek-Aspek Konsep Diri