3.8. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
a. Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk
mengetahui ada atau tidaknya masalah yang akan diteliti di tempat penelitian tersebut.
b. Peneliti menentukan rumusan masalah yang akan diambil berdasarkan
hasil dari studi pendahuluan. c.
Kemudian dilanjutkan dengan peneliti mengidentifikasi risiko yang ada di tempat penelitian dengan menggunakan metode wawancara mendalam.
d. Peneliti menyebarkan lembar checklist table pada informan mengenai
paparan, peluang dan konsekuensi tiap risiko e.
Peneliti merekap hasil checklist table lalu mengkonsultasikannya dengan informan kunci dari masing
– masing komponen dan risiko Studi Pendahuluan
Menentukan Rumusan Masalah
Mengidentifikasi Risiko
Melakukan Penilaian Risiko
Merumuskan Tingkat Risiko
Merumuskan Pengendalian Risiko
Kesimpulan dan Saran
f. Peneliti memasukan nilai checklist table tiap risiko ke dalam matriks semi
kuantitatif. g.
Peneliti menghitung nilai risiko dengan cara mengalikan nilai paparan, peluang dan konsekuensi.
h. Peneliti merumuskan tingkat risiko bedasarkan hasil penilaian risiko
tersebut sesuai range yang ada sehingga nantinya dapat di lakukan pengelompokan kriteria risiko.
i. Setelah diketahui kriteria risiko, peneliti merumuskan pengendalian risiko
berdasarkan hasil tersebut. j.
Tahap terakhir adalah peneliti membuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan
66
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
UPT Keselamatan dan Kesehatan Kerja Surabaya merupakan unit pelaksana teknis sebagai pusat pengujian, pemeriksaan, penelitian dan pelatihan di bidang
higiene perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja di Propinsi Jawa Timur sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 18837KPTS0132005 Tentang
penunjukan Balai Hiperkes sekarang UPT K3 sebagai Laboratorium Lingkungan Hidup.
UPT K3 Surabaya merupakan suatu Instansi yang bergerak di bidang pengawasan dan pengujian sampel ambien, lingkungan kerja dan emisi. Untuk
melaksanakan tugas pokok diatas maka dibutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Tenaga kerja tersebut biasa disebut Pengambil Contoh Uji PCU. Para PCU
mempunyai tugas pengujian sampel ambien, lingkungan kerja dan emisi. Khusus untuk emisi ini dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu emisi bergerak dan emisi tidak
bergerak. Emisi bergerak meliputi pengujian kendaraan bermotor truck, mobil, forklift dan emisi tidak bergerak meliputi pengujian cerobong boiler, incinerator,
process dan genset Dari 2 bagian tersebut pengujian sampel untuk emisi tidak bergerak mempunyai potensi bahaya yang relatif tinggi.
4.1.1 Alur kerja PCU Cerobong Boiler Dalam menangani pengambilan sampel emisi tidak bergerak, petugas pengambil
contoh uji mempunyai alur kerja yang sudah ditetapkan oleh pihak UPT K3. Alur kerja tersebut antara lain :
1. Persiapan alat dan bahan
2. Perjalanan menuju lokasi pengambilan sampel menggunakan mobil
3. Pelaksanaan pengambilan sampel di lapangan