pengembangan wilayah bersifat pengembangan ukuran kawasan dengan memberikan insentif maupun disinsentif melalui investasi infrastruktur
maupun pengendalian keruangan di wilayah yang bersangkutan;
c.
Pengembangan wilayah berdasarkan konsentrasi geografis dan bersifat klaster ekonomi, didasarkan pada pengembangan kebijakan industri dalam
rangka efisiensi untuk terkonsentrasi secara geografis dengan pengembangan spesialisasi industri dan keterkaitan industri.
2.1.3 Konsep Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Salah satu aspek penting dalam perencanaan ekonomi adalah perencanaan pembangunan regional. Perencanaan tersebut merupakan strategi dari campur
tangan pemerintah untuk mempengaruhi proses pembangunan suatu daerah agar berkembang ke arah yang diperbaiki. Pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan
tumbuh apabila tidak ada pertumbuhan ekonomi regional, oleh sebab itu pertumbuhan merupakan salah satu tujuan pembangunan regional.
Untuk mencapai hal tersebut, maka pemilihan sektor unggulan harus memiliki dasar yang kuat, serta didasarkan pada suatu penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam perencanaan pembangunan, masalah yang sering dihadapi adalah menentukan sektor utama yang memiliki keterkaitan yang besar
dalam kegiatan ekonomi di suatu daerah. Sector utama ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap PDRB total dan dengan dibandingkan dengan sektor
yang sama ditingkat nasional. Sektor utama ini memiliki persentase sumbangan terhadap PDRB lebih besar daripada sumbangan sektor yang sama terhadap
PDRB di tingkat nasional Adisasmita, 2005:21
2.1.4 Keunggulan Komperatif dan Keunggulan Kompetitif
Keunggulan perekonomian wilayah secara garis besar terdiri atas keunggulan komperatif dan keunggulan kompetitif.
a. Keunggulan Komperatif
Suatu negara akan mengekspor komoditas yang dihasilkan lebih murah dan mengimpor komoditas yang dihasilkan lebih mahal dalam
penggunaan sumber daya Lindert and Kindleberger, 1983. Perdagangan internasional semacam itu akan mendorong peningkatan konsumsi dan
keuntungan. Sebaliknya kebijakan pembatasan perdagangan oleh pemerintah justru memberikan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat dalam negeri
dibandingkan manfaat yang diperoleh. Berdasarkan hal-hal di atas, munculnya Teori Keunggulan Komparatif yang digagas oleh David Ricardo. Keunggulan
komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal,
tenaga kerja dan kemampuan dalam penguasaan teknologiAnderson,1995:71- 73. Adapun asumsi yang dikemukakan oleh David Ricardo adalah sebagai
berikut : a.
Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional. b.
Hanya ada 2 barang komoditi yang diperdagangkan. c.
Akibat perbedaan fungsi produksi tenaga kerja menimbulkan perbedaan produktivitas ataupun perbedaan efisiensi diantara Negara-
negara sehingga terjadilah perbedaan harga. d.
Perdagangan internasional tidak akan terjadi jika faktor produksi atau efisiensi di kedua negara sama karena harga barang yang sejenis akan
menjadi sama pula di kedua negara. Ide tersebut bukan saja bermanfaat pada perdagangan inetrnasional, tetapi
juga sangat penting diperhatikan dalam konsep ekonomi regional. Pengetahuan terhadap keunggulan komperatif suatu daerah dapat digunakan untuk mendorong
perubahan struktur ekonomi daerah ke arah sektor yang mengandung keunggulan komperatif, jadi apabila sektor yang memiliki keunggulan komperatif bagi suatu
daerah telah teridentifikasi maka pembangunan sector tersebut dapat disegerakan tanpa menunggu tekanan mekanisme pasar yang sering berjalan lambat.
b. Keunggulan Kompetitif