Bentuk dan Sumber Energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik

dapat diketahui dari adanya form safety permit yang berisi ceklist mengenai langkah-langkah pengendalian energi. Melalui ceklist tersebut dapat diketahui siapa orang yang melakukan pekerjaan dan mesin apa yang dikerjakan sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat terkait pelaksanaan dokumen Standar LOTO di lapangan baik dari segi teknis maupun administratif.

4.2 Bentuk dan Sumber Energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik

Penerapan LOTO sebagai upaya pengendalian energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik tidak bisa dilepaskan dari keberadaan energi-energi di tempat tersebut. Ada beberapa macam bentuk energi yang digunakan dalam pengoperasian mesin produksi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan diketahui bahwa energi yang banyak digunakan dalam aktivitas mesin produksi adalah energi listrik dan energi kimia yang dialirkan melalui perpipaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan kunci berikut: Informan kunci, hal 103:40-41 .”...di perpipaan karena di LOTO tadi adalah untuk energi listrik sama perpipaan. Untuk mencover itu …”5 Juni 2015 Hal tersebut didukung oleh pernyataan informan utama berikut ini: Informan Utama 1, hal 112: 102.” Dasarnya sih energi kimia itu mas terus sama energi listrik. Itu yang paling banyak. ”8 Juni 2015. Informan Utama 3, hal 120:91-94 .” Kalau mesin-mesin produksi ya itu primernya listrik sama beberapa ada energi kimia yang berupa gas dan cairan itu yang lewat perpipaan. ”10 Juni 2015. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan informan tambahan berikut ini: Informan Tambahan 2, hal 140:22- 24.” Energi itu ya energi listrik, terus energi gas, energi cair hidrolis untuk pembangkit. Ya itu mas. Energi listrik, gas, sebelum gas itu dulu pakai LFO semacam residu gitu. Sekarang di ganti gas. ”12 Juni 2015. Energi listrik ini berasal dari Utilitas Gas Turbin Generator dan Utilitas Batu Bara yang dialirkan menuju Sub Station yang ada di masing-masing Service Unit Pabrik. Energi listrik ini dibagi menjadi dua macam yakni energi listrik 380 volt dan energi listrik 6 kilo volt. Energi listrik ini dapat dikontrol menggunakan breaker yang ada di dalam Station Unit. Breaker berfungsi untuk memutus dan menyambung arus dari sumber. Breaker dapat berperan sebagai isolation point apabila perlu dilakukan pengendalian energi. Breaker akan dimatikan dan dipasang gembok serta label agar tidak dapat dihidupkan. Energi listrik di Pabrik III PT Petrokimia Gresik juga dapat diubah menjadi beberapa bentuk energi lain. Energi tersebut adalah energi mekanik dan energi panas. Energi mekanik banyak digunakan untuk mesin conveyor dan bucket elevator. Selain itu mesin digester juga menggunakan energi mekanik yang berasal dari energi listrik. Energi panas digunakan untuk mesin steam yang digunakan dalam proses produksi Asam Sulfat. Gambar 4.1. a Gas Turbin Generator , b Sub Station Sumber: Data Sekunder Terolah, 2015 a b Selain itu ada juga energi kimia baik yang berwujud cair maupun gas. Energi kimia ini dialirkan melalui sistem perpipaan. Energi kimia ini dipasok dari luar perusahaan. Energi kimia yang berwujud cair contohnya adalah solar, asam sulfat, dan amonia cair. Sedangkan untuk energi kimia yang berwujud gas diantaranya adalah CO 2 dan gas Amonia. Energi ini memiliki besaran yang berbeda-beda yang ditentukan oleh pressure indicator dan level indicator. Energi kimia ini dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang berfungsi sebagai pintu buka-tutup untuk energi tersebut. Valve akan berfungsi sebagai isolation point apabila perlu dilakukan pengendalian energi. Valve akan diposisikan dalam posisi menutup aliran kemudian valve tersebut akan dipasang peralatan penggembokan yang sesuai seperti gate valve lockout, butterfly valve lockout, atau cable valve lockout. Setelah dipasang peralatan tersebut maka valve akan dikunci dan diberi label. Berdasarkan dokumen Standar LOTO dan Prosedur Surat Izin Keselamatan Kerja PT Petrokimia Gresik, setiap pekerjaan yang berhubungan dengan energi-energi diatas, apabila pekerjaan yang dilakukan mengharuskan sebagian atau seluruh tubuh pekerja berada di daerah operasi dekat sumber energi, maka pekerjaan tersebut harus dilakukan prosedur pengendalian energi. Prosedur pengendalian energi tersebut dilakukan dengan memasang peralatan LOTO yang disesuaikan dengan isolation point yang ada. Gambar 4.2. Pemasangan Gate Valve Lockout pada Valve Sumber: Data Sekunder Terolah, 2015 OSHA 1910.147 menyebutkan bahwa prosedur pengendalian energi wajib diterapkan di tempat kerja yang banyak mengandung energi berbahaya, antara lain energi listrik, energi panas, energi mekanik, energi kimia, energi pneumatika, dan hidrolik. Selain itu prosedur pengendalian energi juga wajib diterapkan pada saat pekerja harus menempatkan anggota tubuhnya pada daerah operasi. Berdasarkan hal tersebut, penerapan LOTO sebagai upaya pengendalian energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik telah dilakukan dengan tepat.

4.3 Penerapan Prosedur Pengendalian Energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik