LAMPIRAN O. Proses Pengerjaan Lapang, Gambaran Umum Lokasi Penelitian, dan Karakteristik Informan Penelitian
a. Proses Pengerjaan Lapangan
Proses awal penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data sekunder perusahaan yang berisi mengenai temuan-temuan risiko yang ada di lingkungan
PT Petrokimia Gresik. Berdasarkan analisis tersebut, peneliti menemukan adanya beberapa risiko yang berkaitan dengan pengendalian energi. Guna memperoleh
gambaran lapangan yang jelas, peneliti melakukan studi pendahuluan di PT Petrokimia Gresik. Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti memperoleh
hasil bahwa PT Petrokimia Gresik telah memiliki dokumen pengendalian energi yakni Standar LOTO PT Petrokimia Gresik yang telah disosialisasikan dan
dilaksanakan. Peralatan LOTO yang dimiliki perusahaan juga telah digunakan dalam upaya pengendalian energi. Namun, diantara lokasi yang lain, hanya Pabrik
III PT Petrokimia Gresik sering mengalami shut down cleaning. Hal ini membuat Pabrik III PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa temuan potensi bahaya yang
disebabkan oleh isolasi yang kurang baik. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana penerapan LOTO sebagai upaya pengendalian
energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Hal ini untuk mengetahui apakah penerapan LOTO sebagai upaya pengendalian energi di Pabrik III PT Petrokimia
Gresik sudah sesuai dengan dokumen yang ada. Proses awal sebelum melakukan wawancara mendalam, peneliti
berkonsultasi dengan pembimbing lapangan yang ditunjuk. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Peneliti juga menyampaikan
mekanisme penelitian yang akan dilakukan serta karakteristik informan yang dibutuhkan peneliti. Berdasarkan saran dari pembimbing lapangan, peneliti
akhirnya dapat melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci. Informan kunci dari penelitian ini adalah seorang Staf Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Informan kunci tersebut merupakan anggota tim penyusun dari Standar LOTO PT Petrokimia Gresik.
Setelah melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci, peneliti bertemu dengan Kepala Bagian K3 Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Pada
kesempatan tersebut peneliti menjelaskan kriteria informan utama dan tambahan yang dibutuhkan peneliti. Informan utama dari penelitian ini berjumlah empat
orang. Dua orang merupakan pelaksana operator mesin di wilayah Pabrik III PT Petrokimia Gresik dan dua orang lainnya merupakan pelaksana perbaikan
Departemen Pemeliharaan Unit PA Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Sedangkan Informan tambahan dari penelitian ini berjumlah dua orang. Satu orang
merupakan Kepala Regu Karu Pemeliharaan Listrik Unit PA Pabrik III PT Petrokimia Gresik, dan satu orang lagi merupakan personel Safety Inspector
Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Proses wawancara dilakukan berurutan mulai dari informan kunci,
informan utama, hingga informan tambahan. Wawancara hanya dilakukan satu kali pada masing-masing informan dengan peneliti selalu melakukan probing
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Khusus informan utama, peneliti memutuskan untuk berhenti mengumpulkan data setelah memastikan bahwa data
yang diperoleh telah jenuh. Selanjutnya setelah data tersebut jenuh, peneliti melakukan cross check kepada informan tambahan untuk memastikan keabsahan
data. Cross check tersebut dilakukan dengan memberi umpan balik pada informan tambahan.
Setelah melakukan wawancara mendalam, peneliti melakukan observasi dan dokumentasi untuk memastikan bahwa data yang diperoleh telah kredibel.
Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan prosedur pengendalian energi dan penerapan peralatan LOTO di Pabrik
III PT Petrokimia Gresik. Observasi dilakukan pada aktivitas perbaikan agitator di Sub Station Unit PA Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Observasi dilakukan dengan
mengamati proses pengendalian energi yang dilakukan oleh Bagian Pemeliharaan Listrik Unit PA Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Selama kegiatan observasi
berlangsung, peneliti didampingi oleh Kepala Bagian K3 Pabrik III PT Petrokimia Gresik.
Dokumentasi dilakukan dengan menganalisis data sekunder perusahaan terkait upaya penerapan LOTO yakni dokumen Standar LOTO PT Petrokimia
Gresik, dokumen Prosedur Surat Izin Keselamatan Kerja PT Petrokimia Gresik, data Pelatihan K3, materi pelatihan K3, profil perusahaan, dan rekaman suara
hasil wawancara informan, dan foto yang mendukung hasil pengamatan. Peneliti juga menggunakan panduan pengendalian energi OSHA 29 CFR 1910.147 dan
OSHA 3120 sebagai pedoman. Peneliti dapat melakukan observasi dan dokumentasi atas izin dari staf Bagian K3 PT Petrokimia Gresik dan Kepala
Bagian K3 Pabrik III PT Petrokimia Gresik. Hambatan yang dialami oleh peneliti selama proses pengerjaan di
lapangan adalah sedikitnya waktu yang dimiliki informan untuk melakukan wawancara mendalam. Hal ini dikarenakan beberapa informan memiliki
keperntingan yang strategis. Beberapa informan juga sedang dalam masa shift sehingga wawancara tidak bisa berlangsung bebas. Selain itu beberapa informan
utama juga terlihat kaku dalam menjawab pertanyaan sehingga peneliti harus mengulang untuk mendapat jawaban yang jelas.
b. Gambaran Umum Lokasi Penelitian