Pengoperasian Secara Otomatis Pengoperasian Secara Manual

4. Jika PLN Kembali hidup, maka suplai diambil alih oleh PLN secara otomatis dan COS berpindah dari Genset II ke PLN I . 5. Jika mau mematikan Genset, jangan langsung menekan tombol Off, ditunggu lebih kurang 3 – 5 menit untuk cooldown. 6. Apabila terjadi hal – hal darurat tekan emergency stop.

3. Sistem Pengoperasian Secara Digram Rangkaian

2 Berdasarkan rangkaian yang diperlihatkan pada Lampiran 2, maka deskripsi kerja secara digram rangkaian dapat dilihat sebagai berikut :

a. Pengoperasian Secara Otomatis

Pada kondisi PLN On, relay yang bekerja adalah relay R11. Bekerjanya R11 ini membuat lengan – lengan kontaknya bekerja sehingga kontak No R11 yang berada dijalur 102 dan 105A ikut bekerja, sehingga COS bekerja mengakibatkan beban mendapat suplai dari PLN. Pada saat Suplai masih dari PLN, relay RG2 ikut juga bekerja, sehingga membuat lengan kontaknya menghidupkan suplai untuk ke Battery Charging. Ketika suatu waktu PLN mati, maka secara otomatis PLC Deep Sea akan mendapat suplai tegangan dari baterai yang telah dicharging sebelumnya. Maka kondisi PLC dalam keadaan stand by, dan pada kondisi ini PLC akan mengaktifkan relay R12, sehingga kontak bantunya yang berada pada jalur 102 dan 108A bekerja dan mengaktifkan COS. Aktifnya Control Over Switch ini mengakibatkan timer TM1 bekerja memutus hubungan ke jalur PLN, sehingga COS bekerja beban mendapat tegangan dari suplai Genset.

b. Pengoperasian Secara Manual

Operasi manual ini dilakukan manakala PLC mendapatkan problem. Jika PLC tidak bekerja dan kondisi suplai PLN dalam keadaan Off, maka tekan tombol start engine untuk menghidupkan relay R16 dan R17. Bila kedua relay telah bekerja, maka lengan – lengan kontaknya akan menghidupkan COS untuk melewatkan suplai Genset ke Beban. Dan ketika tegangan PLN telah masuk, maka posisikannlah selector switch pada posisi PLN. Maka dengan bekerjanya R14 dan R15 membuat COS mengaktifkan suplai tegangan dari Genset II ke PLN I . Universitas Sumatera Utara

C. Perhitungan Jumlah Beban pada BTS

2 Berdasarkan pemakaian daya untuk mengaktifkan satu unit base transceiver station beban – bebannya adalah : Tabel 2.2 Jumlah beban pada BTS No. Jenis Komponen Jumlah Total Daya VA 1. RBS 1 4,5 KVA 2. 2G GSM 1 2,5 KVA DCS 1 2,5 KVA 3. 3G 1 4,2 KVA 4. AC 1 phasa 2 x 500 VA 1 KVA 5. Exhaust Fan 48 Volt - - 6. Rectifier 1 2 KVA 7. Sistem CDC 1 8. Transmisi Mini Link 1 2 KVA 9. Lampu Pijar 2 x 60 VA 120 VA 10. Lampu TL 2 x 40 VA 80 VA Total Daya 18,9 KVA Pada pemilihan suatu penyedia daya seperti Trafo daya dan pada genset, ada suatu toleransi sebesar 5 – 15 yang harus ditambahkan dari total daya beban yang ada pada suatu sistem beban. Dimana , Bila total daya beban = 18900 VA, dengan Toleransi daya dalam = 5 , Maka, Toleransi Daya = 5 18900 VA = 945 VA Daya TrafoGenset yang harus disediakan adalah = 18900 VA + 945 VA = ± 19845 VA = ± 20000 VA = ± 20 KVA Universitas Sumatera Utara