sehingga para pengguna dapat mudah menjalankan sistem aplikasi yang akan dikembangkan ini. Dan juga pada sistem
aplikasi yang dikembangkan, kualitas informasi yang ada ini telah disesuaikan dengan kebutuhan dari permasalahan yang
ada pada sistem lama sehingga sistem aplikasi yang penulis kembangkan ini layak untuk dioperasikan di SDSN Rawajati
08 Pagi. e. Kelayakan Waktu ini menyangkut waktu yang disepakati
oleh manajemen di dalam organisasi dengan analisis sistem. Dalam menentukan kelayakan sistem berdasarkan waktu ini,
biasanya dilakukan penjadwalan di dalam beberapa tahap pengembangan. Pengembangan sistem yang direncanakan
penulis yang disepakati oleh SDSN Rawajati 08 Pagi yakni selesai dalam waktu maksimal 8 bulan 32 minggu. Adapun
perkiraan tahap-tahap pengembangan sistem yang telah terjadwalkan oleh penulis dapat dilihat di lampiran C.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pegembangan sistem informasi akademik adalah Linear Sequential
Model atau sering juga disebut sebagai model waterfall.
Berikut merupakan penjelasan tentang kelebihan, kekurangan dan penggunaan waterfall secara umum adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kelebihan dan Kekurangan penggunaan waterfall
Kelebihan + Kekurangan -
Penggunaan Secara Umum
Metode Waterfall ini baik digunakan
untuk kebutuhan yang sudah
diketahui dengan baik.
Iterasi yang sering terjadi menyebabkan masalah baru,
bagi pelanggan sulit menentukan kebutuhan secara
eksplisit dan harus sabar karena memakan waktu yang lama.
Waterfall
bekerja degan baik pada
proyek skala kecil.
Persyaratan sistem dapat ditelusuri
kembali untuk memenuhi
kebutuhan. Sulit untuk aplikasi dengan
perubahan cara pengambilan keputusan yang cepat.
Bekerja dengan baik pada proyek
skala kecil dgn SDM pemula.
Alasan penulis menggunakan model ini karena dalam pengembangan sistem informasi akademik diperlukan urutan
kegiatan yang sistematis dan juga sudah banyak digunakan pada sistem lainnya karena mudah untuk dimengerti.
Adapun tahapan-tahapan dalam waterfall yaitu: Tahap Analisis, Tahap Perancangan, Tahap Kode, dan Tahap Pengujian.
1. Analisis Sistem Analysis
Tahap analisis sistem adalah proses untuk mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu sistem
informasi. Pada penelitian ini, tahap analisis sistem di uraikan menjadi :
a. Analisis Sistem Berjalan Tahap ini adalah uraian dari sistem yang berjalan pada
terminal. Pada tahap ini digunakan flowchart diagram untuk menggambarkan sistem berjalan.
b. Analisis Sistem Usulan Analisa sistem usulan merupakan uraian tentang
solusi yang digunakan dalam sistem usulan. c. Data Flow Diagram
Data flow diagram DFD digunakan untuk membuat
model logis dari sistem usulan yang akan di buat.
2. Perancangan Sistem Design
Tahap perancangan sistem adalah proses dimana kebutuhan yang telah di dapat pada tahap analisis
ditransformasikan menjadi model sistem sehingga mudah di buat menjadi aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
a. Perancangan Basis Data Perancangan basis data merupakan tahapan untuk
memodelkan data yang ada pada DFD sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan aplikasi. Perancangan
basis data meliputi Entity Relationship Diagram ERD, Logical Record Structure
LRS dan spesifikasi tabel. b. Perancangan Arsitektur Sistem
Perancangan arsitektur sistem bertujuan untuk menggambarkan interaksi dari komponen-komponen sistem
baik dari pihak user dengan pihak terminal yaitu sistem. c. State Transition Diagram
State transition diagram STD bertujuan untuk
menggambarkan suatu tingkah laku dari sistem dan interaksi di dalamnya.
d. Komponen Aplikasi Komponen aplikasi merupakan penjelasan dari dari
komponen-komponen yang ada pada sistem baik perangkat lunak maupun perangkat keras.
3. Kode Code
Tahap ini merupakan tahap dimana perancangan yang telah dilakukan di transformasikan melalui proses coding
menggunakan bahasa pemrograman sehingga terbentuk aplikasi sistem informasi akademik.
4. Pengujian Testing
Pengujian merupakan tahap dimana aplikasi di uji coba. Tahap-tahap pengujian yang dilakukan penulis, yakni :
1. Pengujian Unit Pengujian Unit, yakni komponen individual diuji untuk
menjamin operasi yang benar. Kegunaan pengujian unit ini adalah :
a. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini benar menampilkan informasi akademik yang ada di
SDSN Rawajati 08 Pagi. b. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
dapat memudahkan user dalam mengaksesnya di beberapa komputer.
c. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat mengatasi manajemen akademik di SDSN Rawajati
08 Pagi. d. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
juga dapat membuat suatu laporan yang terkomputerisasi dari pendataan akademik yang terjadi.
2. Pengujian Modul Pengujian Modul, yakni pengujian sekumpulan modul.
Modul merupakan sekumpulan prosedur dan fungsi dengan hubungan yang luas.
Kegunaan pengujian modul ini adalah : a. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
benar menampilkan informasi akademik yang ada di SDSN Rawajati 08 Pagi.
b. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat mengatasi manajemen akademik di SDSN Rawajati
08 Pagi. 3. Pengujian Subsistem
Fase ini melibatkan pengujian sekumpulan modul yang telah diintegrasikan menjadi subsistem.
Kegunaan pengujian subsistem ini adalah : a. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
dapat memudahkan user dalam mengaksesnya di beberapa komputer.
b. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini juga dapat membuat suatu laporan yang terkomputerisasi
dari pendataan akademik yang terjadi. 4. Pengujian Sistem
Fase ini melibatkan pengujian sekumpulan modul yang telah diintegrasikan untuk membentuk sistem.
Kegunaan pengujian unit ini adalah : a. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
benar menampilkan informasi akademik yang ada di SDSN Rawajati 08 Pagi.
b. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat memudahkan user dalam mengaksesnya di
beberapa komputer.
c. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat mengatasi manajemen akademik di SDSN Rawajati
08 Pagi. d. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
juga dapat membuat suatu laporan yang terkomputerisasi dari pendataan akademik yang terjadi.
5. Pengujian Penerimaan Ini merupakan tahap akhir proses pengujian sebelum sistem
diterima untuk penggunaan operasional. Kegunaan pengujian penerimaan ini adalah :
a. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini benar menampilkan informasi akademik yang ada di
SDSN Rawajati 08 Pagi. b. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
dapat memudahkan user dalam mengaksesnya di beberapa komputer.
c. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat mengatasi manajemen akademik di SDSN Rawajati
08 Pagi. d. Untuk menguji bahwa aplikasi yang akan dibangun ini
juga dapat membuat suatu laporan yang terkomputerisasi dari pendataan akademik yang terjadi.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM