Penggantian Aset Tetap Penyusutan Aset Tetap

29 bersangkutan. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aset tetap akan lebih baik.

E. Penggantian Aset Tetap

Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait dengan pengguaan aset tetap dikarenakan aset tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian. Cara penggantian aset tetap yang dilakukan oleh CV Mas Putih Production yaitu : 1. dengan cara dibuang Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aset tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar. 2. dengan cara dijual Penjualan aset tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Aset yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual dengan cara lelang. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aset sama dengan ayat jurnal yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas atau aset lainnya yang diterima juga harus dicatat. 3. dengan cara ditukar dengan aset lain, Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar daripada nilai buku, maka 30 diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.

F. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Hal-hal yang menyebabkan penyusutan biasa diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional. Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, dan karena cuaca. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aset tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan. Di samping pengeluaran dalam masa penggunaan, masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aset tetap. Menurut Harahap 2002 : 53 Yang dimaksud dengan penyusutan adalah : “Pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa penggunaannya”. Beberapa istilah-istilah khusus didalam akuntansi sesuai dengan pengkategorian aset terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aset tetap, antara lain : a. depresiasi 31 Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. b. deplesi Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan penyusutan untuk aset tetap berupa sumber-sumber alam wasting asset yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. c. amortisasi Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan penyusutan untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. Beberapa faktor yang harus diperhatikan guna menetapkan besar beban penyusutan setiap periode adalah : 1. Harga perolehan aset Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh aset sampai keadaan siap pakai. 2. Estimasi nilai pada akhir umur manfaat nilai residu Yaitu taksiran realisasi penjualan melalui kas aset tetap tersebut setelah akhir penggunaan atau pada saat aset tetap tersebut harus ditarik dari kegiatan operasi. Biaya yang disusutkan depreciable cost adalah jumlah yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aset sebagai beban penyusutan. 3. Umur teknis Umur manfaat yang diperkirakan expected useful life atas aset tetap juga harus diestimasi pada saat aset tersebut mulai digunakan. Beberapa faktor 32 yang menyebabkan suatu aset tetap berwujud dapat memberi manfaat dalam waktu yang terbatas, yaitu : a. Faktor Fisik Aus karena dipakai wear and tear , aus karena umur deteroralitation and deacay , dan kerusakan merupakan factor fisik yang dapat mengurangi fungsi aset tetap. b. Faktor Fungsional Faktor fungsional yang membatasi umur aset berupa ketidakmampuan aset memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, perubahan permintaan terhadap barang maupun jasa yang dihasilkan, kemajuan tekhnologi yang menyebabkan suatu aset tidak ekonomis lagi apabila dipakai. c. Pola Pemakaian pola pamakaian harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pembebanan penyusutan terhadap produksi. Diperlukan suatu metode untuk menghitung besarnya pengalokasian pembebanan penyusutan aset tetap. Tiga metode penyusutan yang paling umum digunakan adalah metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo menurun berganda. Straight Line Methode metode garis lurus Metode ini menghitung penyusutan berat beban penyusutan dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset tetap. 33 Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut Harahap : 2002: Keterangan : D = Beban Penyusutan Depresiasi C = Harga Pokok Aset cost S = Salvage Value nilai residu N = Useful Life umur teknis Contoh : Sebuah peralatan dibeli dengan harga Rp15.000.000 nilai residu ditaksir Rp 1.500.000 dan estimasi umurnya adalah 5 tahun. Penyusutan tahunan aset tersebut dihitung sebagai berikut : 000 . 700 . 2 5 000 . 500 . 1 000 . 000 . 15 = − Tabel. 3.1 Penyusutan Menurut Metode Straight Line Akhir Tahun Harga Pokok Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 15.000.000 15.000.000 15.000.000 - 2.700.000 2.700.000 - 2.700.000 5.400.000 15.000.000 12.300.000 9.600.000 C - S D = n 34 Akhir Tahun Harga Pokok Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 3 4 5 15.000.000 15.000.000 15.000.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 8.100.000 10.800.000 13.500.000 13.500.000 6.900.000 4.200.000 1.500.000 Sumber : Data diolah 2009 Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke badan periodik jika pemanfaatan aset dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari periode ke periode. Metode Unit Produksi Jika tingkat pemanfaatan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun, maka metode unit produksi lebih tepat dipakai dari pada metode garis lurus. Dalam hal ini, metode unit produksi mampu membandingkan lebih baik beban penyusutan dengan pendapatan terkait. Metode unit produksi Unit-of-Production Method menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aset diekpresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mill. Total beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalihkan penyusutan per unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud. Beban penyusutan per jam dihitung sebagai berikut : 35 Contoh : Dengan menggunakan ilustarasi contoh sebelumnya jam kerja aset tetap dimisalkan 75.000 jam maka penyusutan per jam adalah sebagai berikut : perjam 180 000 . 75 000 . 500 . 1 000 . 000 . 15 = − Dengan mengasumsikan bahwa aset tetap dioperasikan 15.000 jam selama 1 tahun maka beban penyusutan dalam 1 tahun adalah 15.000 × 180 = Rp 2.700.000 Tabel. 3.2 Pentusutan Menurut Metode Unit Produksi No Jam Kerja Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 3 4 5 15.000 13.000 10.000 17.000 20.000 75.000 000 . 700 . 2 180 000 . 15 = × 000 . 340 . 2 180 000 . 13 = × 000 . 800 . 1 180 000 . 10 = × 000 . 060 . 3 180 000 . 17 = × 000 . 600 . 3 180 000 . 20 = × 000 . 500 . 13 180 000 . 75 = × 2.700.000 6.840.000 4.500.000 9.900.000 13.500.000 15.000.000 12.300.000 8.160.000 10.500.000 5.100.000 1.500.000 Sumber : Data diolah 2009 Metode Saldo Menurun Berganda Metode saldo menurun berganda double declining balance method menghasilakan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur 36 manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini tarif penyusutan garis lurus tahun terlebih dahulu harus digandakan. Contoh : Dengan menggunakan ilustrasi contoh sebelumnya maka tarif penyusutan saldo menurun adalah : = 100 5 tahun = 20 Digandakan menjadi 20 × 2 = 40 Tabel. 3.3 Pentusutan Menurut Metode Saldo Menurun Berganda Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 3 4 5 40 × 15.000.000 = 6.000.000 40 × 9.000.000 = 3.600.000 40 × 5.400.000 = 2.160.000 40 × 3.240.000 = 1.296.000 40 × 1.944.000 = 777.600 6.000.000 9.600.000 11.760.000 13.056.000 13.833.600 9.000.000 5.400.000 3.240.000 1.944.000 1.166.400 Sumber : Data diolah 2009 CV Mas Putih Production sebagai unit kerja hanya melaporkan aset tetap setiap 6 bulan sekali pertahun tanpa ada melakukan penyusutan pada aset tetapnya. Biasanya metode yang diterapkan menggunakan metode garis lurus Straight line method. Hasil penyusutan aset tetap diterbitkan setiap enam bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus Straight line method adalah kegunaan ekonomis dari suatu aset tetap akan menurun secara proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan 37 tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis berkurang karena terlewatnya waktu, penggunaan kapasitas aset tiap-tiap periode relatif tetap.

G. Prosedur Dokumen Aset Tetap