SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
ASET TETAP

KELOMPOK 10 :
S1 AKUNTANSI 14 A
Ferry Ardiansyah

14080694021

Sulistianing Tyas

14080694023

Siti Nurkasanah

14080694035

Dessanti Eka Rani

14080694049


Erika Putri

14080694083

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

Penjelasan Diagram Konteks

Gambar diatas memnyajikan diagram konteks. Siklus asset tetap, dimana terdapat lima entitas
yang saling berhubungan dalam siklus aset tetap, yaitu tim produksi, vendor, departemen
penerimaan dan bank yang menjadi sumber utama input sistem asset tetap. Tim produksi
menganalisis asset tetap yang dibutuhkan dan yang tidak memenuhi standard produki akibat
adanya peningkatan produksi perusahaan. Selanjutnya, vendor dihubungi untuk melakukan
pemesanan asset tetap, dan vendor memberikan output berupa Salinan faktur kepada perusahaan.
Selanjutnya, pengiriman pesanan asset tetap dilakukan oleh vendor yang menimbulkan output
berupa barang pesanan dan salinan faktur. Selanjutnya,penerimaan pesanan asset tetap dilakukan
oleh departemen penerimaan. Selanjutnya, akibat transaksi yang terjadi, perusahaan harus
mengupdate buku besar utang dagang, serta membuat laporan ringkasan transaksi yang


kemudian akan mengupdate sistem pengeluaran kas. Setelah itu asset tetap yang dirasa sudah
berumur lama dilakukan proses servis, yang pembayarannya dilakukan melalui transfer bank.

DFD 0

Gambar DFD level 0 dari siklus asset tetap tersebut menunjukan empat aktivitas dasar yang
dilakukan dalam siklus asset tetap. Aktivitas pertama dalam siklus asset tetap yaitu tim produksi
melakukan proses produksi, serta melakukan peningkatan jumlah produksi, yang berakibat
berkurangnya nilai ekonomis asset tetap, dan dibutuhkannya asset tetap baru (lingkaran 1.0).

Aktivitas kedua dilakukan pemesanan asset tetap akibat adanya permintaan dari tim yang
melakukan aktivitas produksi. Pemesanan dilakukan dengan menghubungi vendor yang
memberikan faktur sebagai bukti pembelian. Setelah di proses lebih lanjut oleh vendor dilakukan
pengiriman pesanan oleh vendor yang diikuti dengan pemberian salinan faktur. Kembali kepada
perusahaan (lingkaran 2.0). Aktivitas ketiga proses penerimaan yang berawal pada penerimaan
pesanan asset tetap oleh departemen penerimaan dan mengupdate buku besar utang dagang, serta
membuat laporan ringkasan transaksi, yang akhirnya mengupdate pengeluaran kas (lingkaran
3.0). Aktivitas terakhir yaitu penilaian asset tetap yang bearasal dari penerimaan daftar asset
tetap yang dimiliki serta dilakukan penyeleksian asset tetap. Setelah itu, bagi asset tetap baru
proses penyusutan asset tetap dilakukan dengan mengklaim asuransi yang dimiliki, sedangkan

bagi asset tetap yang lama proses penyusutan dilakukan dengan menghubungi pihak layan servis
yang pembayarannya dilakukan melalui transfer bank.

DFD 1

DFD level 1 ini menjelaskan lebih rinci mengenai proses DFD level 0 (lingkaran 1.0).Perusahaan
melakukan peningkatan jumlah produksi akibat dari peningkatan jumlah pesanan oleh
konsumen. Setelah dilakukan proses produksi dilakukan penilaian asset tetap dengan melihat
daftar asset tetap yang dimiliki, yang selanjutnya dilakukan pelaporan. Kemudian dilakukan
pencatatan asset tetap yang dibutuhkan yang menimbulkan pencatatan kebutuhan asset tetap,
serta penentuan pemesanan asset tetap.

DFD 2

DFD level 2 ini menjelaskan lebih rinci mengenenai proses pada level 0 (lingkaran 2.0).
Informasi daftar kebutuhan asset tetap dan penentuan pemesanan asset tetap digunakan sebagai
patokan untuk melakukan pemesanan asset tetap selanjutnya perusahaan menghubungi vendor
guna memesan asset tetap. Setelah proses lebih lanjut, pengiriman pesanan asset tetap dilakukan
oleh vendor. Vendor memberikan faktur sebagai bukti pemesanan. Pada hari pengiriman, vendor
mengirimkan pesanan asset tetap beserta fakturnya.


DFD 3

DFD level 3 ini menjelaskan lebih rinci mengenai prose pada DFD level 0 (lingkaran 3.0). faktur
bukti pembelian dan pesanan asset tetap beserta fakturnya diterima oleh departemen penerimaan.
Selanjutnya dilakukan pelaporan asset tetap yang kemudian dilakukan perhitungan asset tetap
yang dimiliki yang menghasilakn Daftar Mesin, Metode Penyusutan, dan Umur Ekonomis Aset
Tetap.

DFD 4

DFD level 4 ini menjelaskan lebih rinci mengenai proses pada DFD level 0 (lingkaran 4.0).
Daftar Mesin, Metode Penyusutan, dan Umur Ekonomis asset tetap digunakan sebagai dasar
penilaian kebijakan asset tetap bagi mesin baru, dilakukan pendaftaran untuk klaim asuransi
yang kemudian diserahkan ke perusahaan asuransi. Bagi mesin lama dilakukan perhitungan
penyusutan yang kemudian mengupdate buku besar, setelah itu dilakukan proses pemeliharaan

mesin lama dengan cara menghubungi penyedia layanan servis yang pembayarannya dilakukan
melalui transfer bank.


Flowchart

Perusahaan melakukan inovasi yang membuat peningkatan jumlah produksi, lalu tim produksi
melakukan penilaian mesinnya. Dari situ ditemukan mesin yang sudah tidak layak pakai, lalu tim
produksi membuat daftar mesin-mesin yang akan dibeli. Daftar tersebut diberikan kepada vendor
untuk membuat pemesanan.vendor mengeluarkan faktur penjualan dan melakukan pengiriman.
Departemen penerimaan menerima asset tetap, lalu mengupdate buku besar dari sistem
pengeluaran kas. Setelah asset tetap diterima, departemen penerimaan mengupdate buku besar
dan sistem pengeluaran kas. Setelah asset tetap diterima, departemen penerimaan mengupdate

daftar asset tetap yang dimiliki, lalu tim produksi akan membedakan mesin baru dan mesin lama.
Mesin baru jika rusak di asuransikan, mesin lama akan di servis. Dan kemudian pembayaran
dilakukan lewat transfer bank.

Kelemahan :
1. Otorisasi Transaksi
Pada saat transaksi pembelian asset tetap tim produksi tidak mengkonfirmasi pada departemen
penerimaan dan langsung membelinya sendiri
2. Tidak ada pengecekan
Tidak adanya pengecekan terhadap mesin yang telah dibeli dan ini akan mengakibatkan jika

terjadi kerusakan tidak bisa dilakukan retur pembelian
3. Pemisahan Tugas
Pada perusahaan ini tidak ada pemisahan tugas yang jelas pada departemen – departemen seperti
departemen akuntansi dan penerimaaan
4. Pencatatan Akuntansi
Pada siklus asset tetap ini tidak ada penjelasan yang jelas terkait dengan pencacatan akuntansi
pembelian mesin

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

PERANCANGAN SISTEM PENGEREMAN HIDROLIS PADA MOBIL URBAN DIESEL TUGAS AKHIR BIDANG KONTRUKSI

8 121 19

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59