Nunuk Anjarwati , 2013 Analisis Kontrastif Modalitas Desideratif Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
E. Penjelasan Istilah
Berikut ini merupakan penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1 modalitas desideratif; yaitu modalitas yang menyatakan sikap pengalam
terhadap suatu keinginan pada peristiwa nonaktual yang diutarakannya. Dalam BJ, biasa disebut dengan ganbou atau kibou. Istilah modalitas
desideratif dalam penelitian ini mengacu kepada modalitas intensional yang menyatakan „keinginan‟ seperti yang diajukan oleh Alwi 1992, dan
modalitas boulomaic yang menyatakan intention „keinginan‟ dan desire
„hasrat‟ seperti yang diajukan oleh Narrog 2009. Pengungkapnya meliputi
ingin, berkeinginan,
berhasrat, menginginkan,
mengingini, menghendaki, mendambakan
, ~tai, hoshii, ~tehoshii, dan ~temoraitai. 2
pengungkap modalitas; yaitu unsur leksikal atau gramatikal yang menyatakan makna modalitas tertentu.
3 jenis kontrastif; yaitu tingkat kesulitan pembelajaran sebagai hasil dari
analisis kontrastif seperti yang diutarakan oleh Koyanagi 2004. Jenis kontrastif tersebut adalah icchi, ketsujo, shinki, bunretsu, dan yuugou.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian ini disusun dalam lima bab yang kemudian dibagi menjadi beberapa sub-bab yang saling terkait satu sama
lainnya. Setelah pendahuluan Bab I kemudian disusul oleh pemaparan mengenai beberapa teori dan kajian pustaka dari beberapa ahli yang dijadikan
Nunuk Anjarwati , 2013 Analisis Kontrastif Modalitas Desideratif Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
landasan teoritis penelitian ini Bab II. Diawali dengan penjelasan sekilas mengenai kerangka teoritis yang digunakan, lalu mengenai analisis kontrastif,
pengertian modalitas,
ruang lingkup
modalitas desideratif
serta pengungkapannya dalam BI dan BJ. Dan terakhir pemaparan penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan modalitas desideratif dan penjelasan mengenai penelitian ini. Uraian mengenai metode, sumber data, teknik
pengumpulan dan pengolahan data disajikan pada Bab III. Pendeskripsian bentuk pengungkapan modalitas desideratif dalam kedua bahasa, fungsi
pengungkapnya, hasil pengontrasan beserta jenis kontrastif yang terjadi pada fungsi-fungsi pengungkap tersebut menyusul kemudian Bab IV. Pada bab
terakhir Bab V dikemukakan dua hal, yaitu simpulan penelitian ini, dan impilkasi hasil penelitian, baik terhadap pengajaran BJ, maupun terhadap
masalah kebahasaan yang masih perlu diteliti lebih lanjut.
Nunuk Anjarwati , 2013
Analisis Kontrastif Modalitas Desideratif Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
Penelitian ini mencoba mencari tahu bentuk-bentuk pengungkapan modalitas desideratif dalam BI dan BJ, fungsi setiap pengungkap modalitas
desideratifnya, serta persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi tersebut yang dikaitkan dengan jenis-jenis kontrastif yang terjadi. Peneliti mencoba
mendeskripsikan, mengontraskan, menganalisis, dan menginterpretasi karakteristik modalitas desideratif dalam kedua bahasa berdasarkan teori,
data, dan literatur yang terkumpul. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan
analisis kontrastif
secara deskriptif.
Pendeskripsian pengungkapan modalitas desideratif kedua bahasa dilakukan secara terpisah, yang kemudian dibandingkan untuk melihat kekhasan
masing-masing. Kajian kebahasaan yang dilakukan dalam kajian ini adalah telaah sinkronis, yaitu menelaah permasalahan yang sedang terjadi saat ini.
Sementara generalisasinya dilakukan secara induktif, yaitu berdasarkan hasil analisis kontrastif tersebut yang berpedoman pada data jitsurei dan sakurei.
Jitsurei merupakan contoh kalimat yang digunakan dalam teks konkret,
dalam kedua bahasa. Dalam hal ini data diambil dari teks-teks berupa novel,
Nunuk Anjarwati , 2013
Analisis Kontrastif Modalitas Desideratif Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
buku, artikel di internet dan lainnya baik yang berbahasa Indonesia maupun Jepang. Sedangkan sakurei adalah contoh kalimat yang dibuat oleh peneliti
sendiri dengan mempertimbangkan tingkat kebenarannya, sehingga dapat diterima oleh umum. Menurut Sutedi 2003: 118; 2009: 178, kedua jenis data
tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itulah penggunaan kedua jenis data tersebut dimaksudkan untuk saling melengkapi.
Secara umum, prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1.
melakukan studi pustaka, 2.
mengumpulkan data, 3.
mengklasifikasikan data, 4.
menganalisis data, 5.
menyimpulkan hasil penelitian, dan 6.
melaporkan hasil penelitian.
B. Instrumen dan Data Penelitian