HASIL DAN PEMBAHASAN 60 91 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMPN 2 MEDAN T. A. 2013/2014.

ix DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Aspek Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran 19 Tabel 2.2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif 24 Tabel 2.3. Membagi Siswa ke dalam Tim 27 Tabel 2.4. Penentuan Skor Perkembangan Siswa 28 Tabel 2.5. Tingkat Penghargaan Kelompok 29 Tabel 2.6. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 30 Tabel 3.1. Kadar Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran 46 Tabel 3.2. Aspek Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran 52 Tabel 3.3. Aspek Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran 52 Tabel 3.4. Kriteria Pencapaian Waktu Ideal Aktivitas Siswa 56 Tabel 3.5. Tafsiran Persentase Respon Siswa 58 Tabel 4.1. Kadar Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran 60 Tabel 4.2. Perhitungan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa 64 Siklus I Tabel 4.3. Hasil Observasi terhadap Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 67 Tabel 4.4. Kadar Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Pada Siklus I 70 Tabel 4.5. Perhitungan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas 75 Siklus II Tabel 4.6. Peningkatan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa 77 pada Siklus I dan Siklus II Tabel 4.7. Hasil Observasi terhadap Pengelolaan Pembelajaran 78 Siklus II Tabel 4.8. Peningkatan Skor Rata-Rata Pengelolaan Pembelajaran dari 79 dari Siklus I ke Siklus II Tabel 4.9. Rekap Tindakan 87 viii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 51 Gambar 4.1. Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus I 66 Gambar 4.2. Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus II 76 Gambar 4.3. Peningkatan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa 77 Siklus I dan Siklus II Gambar 4.4. Peningkatan Skor Rata-Rata Pengelolaan Pembelajaran 80 dari Siklus I ke Siklus II Gambar 5.1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi 211 siswa Gambar 5.2. Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai kubus dan 211 balok Gambar 5.3. Mengorganisasikan siswa ke dalam 7 kelompok belajar 211 Gambar 5.4. Guru membagikan LAS pada masing-masing kelompok 212 Gambar 5.5. Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam belajar 212 Kelompok Gambar 5.6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di 213 Depan kelas Gambar 5.7. Guru memberikan penghargaan kepada siswa 213 Gambar 5.8. Guru membagikan kuis individu kepada siswa 213 Gambar 5.9. Guru membagikan angket respon kepada siswa 213 Gambar 5.10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 214 Mengemukakan pendapat bertanya Gambar 5.11. Guru bidang studi selaku observer mengamati kemampuan 214 Guru mengelola pembelajaran Gambar 5.12. Observer mengamati aktivitas belajar siswa 214 x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. RPP I Siklus I 95 Lampiran 2. RPP II Siklus II 108 Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa I LAS I Siklus I 121 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa II LAS II Siklus I 125 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa III LAS III Siklus II ` 129 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa IV LAS IV Siklus II 134 Lampiran 7. Alternatif Penyelesaian LAS I Siklus I 140 Lampiran 8. Alternatif Penyelesaian LAS II Siklus I 143 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian LAS III Siklus II 147 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian LAS IV Siklus II 150 Lampiran 11. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 154 Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Awal Siswa 158 Lampiran 13. Kadar Aktivitas Belajar Awal Siswa 162 Lampiran 14. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 163 Lampiran 15. Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran 179 Lampiran 16. Kisi-Kisi Angket Respon Siswa 187 Lampiran 17. Angket Respon Siswa 188 Lampiran 18. Lembar Validitas Angket Respon Siswa 190 Lampiran 19. Kadar Aktivitas Belajar Awal Siklus I 193 Lampiran 20. Kadar Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 196 Lampiran 21. Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 199 Lampiran 22. Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 201 Lampiran 23. Skor Data Angket Respon Siswa Siklus I 203 Lampiran 24. Skor Data Angket Respon Siswa Siklus I 205 Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian 207 Lampiran 26. Surat Ketersediaan menjadi Dosen PS 211 Lampiran 27. Surat Keterangan Mengadakan Observasi 212 Lampiran 28. Permohonan Surat Izin Penelitian 213 Lampiran 29. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian 215

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu dengan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan tersebut merupakan suatu proses peningkatan sumber daya manusia itu sendiri. Sehingga pendidikan memegang peranan penting sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Kunandar 2011: 8 bahwa “Menilai kualitas sumber daya manusia SDM suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari mutu pendidikan bangsa tersebut. Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang pendidikan.” Mutu pendidikan sangat berkaitan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang atau siswa, karena prestasi merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu dalam proses pembelajaran. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 dalam Hasbullah, 2009: 4 bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan demikian, pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia dengan mengembangkan segala potensi dirinya sehingga pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten melalui proses belajar-mengajar. Namun, pada kenyataannya pendidikan di Indonesia belum seperti yang diharapkan, karena lembaga-lembaga pendidikan belum mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai hasil ujian nasional, terutama nilai bidang studi matematika. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2 Muhammad Nuh pada tanggal 01 Juni 2012 saat menyampaikan hasil UN 2012 dalam http:edukasi.kompas.comread2012060210035432banyak.siswa.tak. lulus.ujian.matematika, bahwa “Siswa yang mengikuti ujian nasional 2012 tingkat SMP dan sederajat yang tidak lulus terbanyak dalam mata pelajaran Matematika, kemudian diikuti Bahasa Inggris, IPA, dan Bahasa Indonesia. Seluruhnya 229 siswa tidak lulus mata pelajaran Matematika.” Hal serupa juga ditunjukkan berdasarkan data hasil TIMSS Trends in International Mathematics and Science Study 2011 dalam http: timss.bc.edutimss2011downloadsT11_IR_Mathematics_FullBook.pdf bahwa prestasi pendidikan matematika di Indonesia menduduki peringkat 38 dari 41 negara dengan skor 386 dan jauh tertinggal oleh negara-negara ASEAN lainnya seperti Italia skor 498, Malaysia skor 440 dan Thailand skor 427. Kenyataan ini menunjukkan secara jelas bahwa pendidikan matematika di Indonesia masih mengecewakan. Padahal matematika adalah bidang studi yang mendasari semua disiplin ilmu dan sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari serta perlu diajarkan kepada siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Cockroft dalam Abdurrahman, 2009: 253 bahwa : Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Hal ini menunjukkan bahwa matematika adalah bidang studi yang penting sehingga perlu diajarkan kepada siswa. Namun, sampai saat ini masih banyak ditemui siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari matematika, sehingga siswa sering menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Hal ini senada dengan ungkapan Haryani 2012: 2 bahwa banyak siswa beranggapan matematika merupakan pelajaran yang sukar untuk dipelajari. Di samping itu proses belajar mengajar selalu diawali dengan penjelasan materi didepan kelas beserta contoh soal dan latihan. Siswa selalu disuruh untuk mencatat apa yang

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS V SDN 2 TULUNGAGUNG PRINGSEWU

0 10 51

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

0 4 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

0 2 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 30

UPAYA MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) BAGI SISWA KELAS III SD XAVERIUS 3 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 9 85

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 107

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD 1 NGALURAN DEMAK

0 0 20

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS VII A SMP N 2 KALIBAWANG

0 0 6