Fitur ATMEGA8535 Arsitektur ATmega8535

Mikrokontroler jenis MCS memiliki kecepatan frekuensi kerja 112 kali frekuensi osilator yang digunakan sedangkan pada kecepatan frekuensi kerja AVR sama dengan kecepatan frekuensi kerja osiator yang digunakan. Jadi apabia menggunakan frekuensi osilator yang sama, maka AVR memiliki kecepatan kerja 12 kali lebih cepat dibandingkan dengan MCS. Setiawan, 2011 Kemampuan eksekusi yang lebih tinggi menjadi alasan bagi banyak orang untuk beralih dan lebih memilih menggunakan mikrokontroler jenis AVR ketimbang mikrokontroler pendahulunya yaitu keluarga MCS-51. Mikrokontroller ATmega8535 adalah mikrokontroller 8 bit buatan ATMEL dengan 8 KByte System Programable Flash dengan teknologi memori tak sumirna nonvolatile, kepadatan tinggi, dan kompatibel dengan pin out dan set instruksi standar industri MCS51 INTEL. Bejo, 2008

2.4.1 Fitur ATMEGA8535

Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh ATMega 8535. 1. 130 macam intruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock 2. 32 x 8-bit register serbaguna 3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz 4. 8 Kbyte Flash Memori, yang memiliki fasilitas In System Programming 5. 512 Byte internal EEPROM 6. 512 Byte SRAM 7. Programming Lock, fasilitas untuk mengamankan kode program 8. 2 buah timercounter 8-bit dan 1 buah timercounter 16-bit 9. 4 channel output PWM 10. 8 channel ADC 10-bit 11. Serial USART 12. MasterSlave SPI serial interface 13. Serial TWI atau 12C 14. On-Chip Analog Comparator Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 Konfigurasi pin ATmega8535

2.4.2 Deskripsi Pin-Pin Pada Mikrokontroler ATMega8535

2.4.2.1 Port B

Merupakan Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Selain sebagai Port IO 8-bit Port B juga dapat difungsikan sebagai berikut : 1. PB7 : SCK = SPI bus serial clock 2. PB6 : MISO = SPI bus master input slave output 3. PB5 : MOSI = SPI bus master output slave input 4. PB4 : SS = SPI slave select input 5. PB3 : AIN1 = analog comparator negative input 6. PB2 : AIN0 = analog comparator positive input 7. PB1 : T1 = timercounter 0 external counter input 8. PB0 : T0 = timercounter 0 external counter input

2.4.2.2 RESET Reset input

Universitas Sumatera Utara RESET RST pada pin 9 merupakan pin reset yang akan bekerja bila diberi pulsa rendah selama minimal 1.5 us.

2.4.2.3 VCC

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai catu daya digital.

2.4.2.4 GND

Ground untuk catu daya digital.

2.4.2.5 XTAL2

Merupakan output dari penguat osilator pembalik.

2.4.2.6 XTAL1

Merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock.

2.4.2.7 Port D

Merupakan Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Selain sebagai Port IO 8-bit Port D juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut : 1. PD7 : OC2 TimerCounter2 output compare match output 2. PD6 : ICP TimerCounter1 input capture pin 3. PD5 : OC1A TimerCounter1 output compareA match output 4. PD4 : OC1B TimerCounter1 output compare B match output Universitas Sumatera Utara 5. PD3 : INT1 external interrupt 1 input 6. PD2 : INT0 external interrupt 0 input 7. PD1 : TDX UART output line 8. PD0 : RDX UART input line

2.4.2.8 Port C

Merupakan Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Selain sebagai Port IO 8-bit 4 bit Port C juga dapat difungsikan secara individual sebagai berikut: 1. PC7 : TOSC2 timer oscillator 2 2. PC6 : TOSC1 timer oscillator 1 3. PC1: SDA serial data inputoutput

4. PC0 : SCL serial clock

2.4.2.9 AVCC

Merupakan catu daya yang digunakan untuk masukan analog, ADC yang terhubung ke Port A

2.4.2.10 GND

Ground untuk catu daya analog.

2.4.2.11 AREF

AREF adalah tegangan referensi analog untuk ADC. Universitas Sumatera Utara

2.4.2.12 Port A

Merupakan Port IO 8-bit dua arah dengan resistansi pull-up internal. Selain sebagai Port IO 8-bit juga dapat difungsikan sebagai masukan 8 channel ADC. Bejo, 2008

2.4.3 Arsitektur ATmega8535

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode pemrogram dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan unjuk kerja dan paralelisme. Intruksi-intruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu intruksi dikerjakan intruksi berikutnya diambil pre-fetched dari memori program. Konsep ilmiah yang memungkinkan instruksi-instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu sikus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada Arithmetic Logic Unit ALU yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serba guna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketika register pointer 16-bit ini disebut dengan register X gabungan R26 dan R27, register Y gabungan R28 dan R29, dan register Z gabungan R30 dan R31. Hampir semua intruksi AVR memiliki format 16-bit word. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serbaguna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped IO sebesar 64 Byte. ATmega8535 mempunyai 32 general purpose register R0..R31 yang terhubung langsung dengan Arithmetic Logic Unit ALU, sehingga register dapat diakses dan dieksekusi hanya dalam waktu satu siklus clock. Bejo, 2008

2.4.4 Organisasi Memori ATMega8535