Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

PENDIDIKAN FORMAL

Nama : Rudi Elnanda

NIM : 51909311

Tempat/Tanggal Lahir : Batusangkar, 19 Januari 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl.Panyingkiran No.117 Bandung Mobile Phone : 081210946290

E-mail : rudi.elnanda@gmail.com

TAHUN PENDIDIKAN FORMAL

1995-2004 SDN 34 BATUSANGKAR

2004-2006 SLTPN 3 BATUSANGKAR 2006-2009 SMAN PGRI 4 BOGOR

Pendidikan Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

Program Study : S-1


(5)

Laporan Tugas Akhir

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA DI BANDUNG

DK 38315/ Tugas Akhir semester II 2012-2013

Oleh :

Rudi Elnanda 51909311

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2013


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul "Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung"

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Tiara Isfianty, M.Sn. Yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta kedua orang tua, keluarga besar penulis, orang terdekat dari penulis dan rekan-rekan mahasiswa Unikom yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas akhir ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan khususnya untuk penulis.

Bandung,23 Juli 2013 Penyusun,


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR ORISINALITAS. ... ii

SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF. ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT. ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR... ... x

DAFTAR TABEL. ... xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 4

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN SOSIALISASI ANTRI SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA ... 6

II.1 Pengertian Multimedia Interaktif ... 6

II.2 Devinisi Interaktif ... 7

II.3 Perilaku Seks Pra Nikah ... 9

II.3.1 Pengertian Perilaku ... 9

II.3.2 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja... 9

II.4 Bahaya Seks Pra Nikah ... 11

II.4.1 Konsekuensi Hubungan Seks Di usia Muda. ... 12

II.4 Bahaya Kehamilan Pada Remaja. ... 14

II.5 Definisi Seks ... 14


(8)

II.7 Ciri Remaja ... 17

II.7.1 Masa Pencarian Identitas ... 18

II.7.2 Karakteristik Remaja ... 18

II.8 Sistem Nilai Budaya Barat Dan Timur ... 19

II.8.1 Definisi Kebudayaan ... 19

II.8.2 Penggunaan Unsur-Unsur Barat ... 20

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 22

III.1 Strategi Perancangan ... 22

III.1.1 Pendekatan Komunikasi... 22

III.1.2 Strategi Kreatif ... 23

III.1.3 Navigasi. ... 24

III.1.4 Konsep Kreatif. ... 25

III.1.5 Strategi Media ... 26

III.1.6 Strategi Distribusi ... 29

III.2 Konsep Visual ... 30

III.2.1 Format Desain. ... 32

III.2.2 Tata Letak Layout. ... 32

III.2.3 Huruf. ... 33

III.2.4 Iustrasi. ... 35

III.2.5 Warna. ... 38

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA ... 40

IV.I Teknis Media ... 40

IV.1.1 Media Utama ... 42

IV.2 Media Pendukung ... 45

IV.2.1 Facebook ... 45

IV.2.2 Twiter ... 46

IV.2.3 Infographic ... 47

IV.2.4 Gadget Accessories ... 51

IV.2.5 Buku Diary ... 52


(9)

IV.2.7 Sketsa Perancangan ... 54 DAFTAR PUSTAKA. ... 56 DAFTAR LAMPIRAN. ... 58


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Ma'mur. Jamal, (2012). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja Di Sekolah. Jogjakarta: Buku Biru

Hofstetter. (2001). Beberapa Pengertian Multimedia. Tersedia di: http://sidhartaady.blogspot.com/2012/07/beberapa-definisi-multimedia-menurut.html. [8 Mei 2013]

Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitet Dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia

Kun, Sila. (2012). Ini Dia Alasan Tak Boleh Lakukan Seks Pra Nikah.

www.merdeka.com (Online), (http://www.merdeka.com/, Diakses 27 April 2013.

Kusrianto, Adi (2007) Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Penerbit

Nugraha, Boyke Dian. (2006). Kesehatan Reproduksi Remaja. Dapat diakses di www.tempointeraktif.com

Rahim, Dewi. (2010). Sikap Remaja Terhadap Perilaku Heteroseksual Pada Masa Pacaran: Sebuah Penelitian (Skripsi S1 Tidak Diterbitkan). Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Rachmat dan Alphone, (2005/2006). Pengertian Multimedia Interaktif. Dapat diakses di: http://masfufahlima.blogspot.com/2012/09/pengertian-multimedia-interaktif.html [6 Mei 2013]


(11)

Sugiartha. (2013). ’’Pengertian Free Sek Dan Dampak Sosial’’.(Online), (http://sugiartha26.wordpress.com/2010/11/13/pengertian-free-sek-dan-dampak-sosial, Diakses 27 April 2013).

Narasumber Wawawancara

Herliany Linda Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa Barat (2013)

Mengetahui pengaruh apa saja yang menyebabjan remaja melakukan seks pra nikah (30 Juni 2013)


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Masalah perilaku seks pra nikah di kalangan remaja pada saat ini merupakan masalah yang sifatnya sudah nasional, remaja Indonesia pada saat sekarang ini mengalami perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, dan gaya hidup mereka. Masalah tersebut sudah sampai ke daerah daerah, apalagi di perkotaan. Prilaku seks pra nikah di kalangan remaja sudah menjadi rahasia yang umum. Sehingga permasalahan seks pra nikah pada saat sekarang ini belum bisa ditanggulangi atau pun diberantas. Walaupun sudah ada program khusus yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut BKKBN Bandung 8 July (2013). Fenomena tingginya angka seks pra nikah di kalangan remaja di antara lain, 63 persen beberapa remaja di kota Indonesia pernah melakukan seks pra nikah. Tingkat kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja meningkat antara 150.000 hingga 200.000 setiap tahunnya. Untuk tingkat aborsi di indonesia 95 persennya dilakukan oleh remaja usia 15-25 tahun. Angka kejadian aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kasus dan 1,5 juta diantaranya dilakukan oleh remaja. Setengah dari jumlah itu dilakukan oleh wanita yang belum menikah 10-30 persen. Ada 100 remaja yang tiap harinya melakukan aborsi. Untuk penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten kota. Seiring dengan pernyataan tersebut hasil polling yang dilakukan lembaga BKKBN (badan kependudukan dan keluarga berencana nasional). Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007-2008. Ada (2,947) dan (17.669). Kasus remaja penderita HIV/AIDS dengan jumlah demikian maka disimpulkan ada 3.856 orang remaja meninggal yang di akibatkan HIV/ AIDS.


(13)

Dra.Hj.Linda Herliany Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa Barat “menjelaskan seks pada remaja terjadi karna beberapa pengaruh. Yaitu banyaknya masalah keluarga seperti, kurangnya perhatian dan kasih sayang, lingkungan rumah atau sekolah, dan lingkungan taman sebaya. Sehingga ketika remaja mengalami kesedihan. Mereka pun tidak bisa secara langsung berkomunikasi dengan orang tua (keluarga). Selain itu, kurangnya pengetahuan remaja terhadap konsekuensi yang dapat merusak kesehatan juga menjadi penyebab utama dari seks pra nikah yang banyak dilakukan oleh remaja di Bandung”.

Kecendrungan prilaku seks pra nikah dalam Budaya Barat merupakan hal yang biasa, tetapi tidak di Indonesia bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yangberdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Meski begitu, tidak sedikit remaja Indonesia melakukannya seks pra nikah hingga berujung pada kehamilan. Selain itu beredarnya media-media pornografi yang mudah diakses remaja. Kurangnya pengarahan dari orang tua mengenai kesehatan reproduksi. Juga menyebabkan hal itu terjadi, sehingga remaja sulit mengendalikan dan menahan diri dari prilaku seksual.

Dra.Hj.Linda Herliany Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa Barat “menjelaskan data jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai bulan Desember 2012. Jumlah Penderita penyakit HIV/AIDS di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data kasus HIV/AIDS di Bandung tahun 2010 mencapai 137 kasus. Dan untuk tahun 2011 sebanyak 146, sementara 2012 terus mengalami peningkatan. Jumlah penularan paling banyak diakibatkan melalui jarum suntik dan hubungan seksual atau free sex yang semakin marak dikalangan remaja. Itu menjadi trend kenaikan setiap tahunnya. Sehingga tahun 2012 ini, tercatat ada 12 anak di Cimahi yang mengidap HIV/AIDS yang ditularkan dari ibunya.

Untuk mengatasi masalah seks pra nikah di kalangan remaja Bandung tidaklah mudah. Semua itu perlu penerangan tentang seks secara tepat dan benar. Pencegahan


(14)

tersebut juga harus di landasi oleh ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama sehingga seorang remaja mendapatkan informasi yang benar dan tepat yang berlandaskan nilai-nilai agama dan keimanan. Maka dengan adanya peran konselor bisa memberikan gambaran atau pertimbangan nilai positif dan negative sehingga remaja mampu mengambil keputusan. Dan peran komunikator untuk membicarakan topik secara terbuka.

I.2 Identifikasi Masalah

Adapun permasalahan yang diteliti melalui beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya jumlah prilaku seks pra nikah di kalangan remaja Bandung. b. Perubahan prilaku remaja Indonesia pada saat sekarang ini telah mengalami

perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern, sehingga mengubah norma- norma. gaya hidup mereka.

c. Meningkatnya kehamilan pada remaja dari tahun ke tahun yang di akibatkan prilaku seks pra nikah.

d. Masuknya Kebudayaan Barat dapat mempengaruhi gaya berfikir dan gaya hidup remaja. kurangnya pengetahuan remaja terhadap nilai-nilai moral, etika, akhlak mulia, agama. kepribadian luhur Bangsa.

e. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi atau konsekuensi dari segi kesehatan.

f. kurangnnya komunikasi orang tua dengan anak.

g. kurangnya pengarahan dari orang tua mengenai seks dan kesehatan reproduksi.


(15)

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang berkembang diatas. maka, masalah utama yang akan diangkat adalah “informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”.

I.4 Batasan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi pembahasan dalam penulisan ini adalah: “Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”. Bertujuan untuk melakukan pencegahan agar bisa mengurangi seks pra nikah yang terjadi di kalangan remaja Bandung. oleh karena itu, tujuan dari perancangan media informasi haruslah akurat dan tepat agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dan menghasilkan satu media dan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi, maka harus ada pembatasan dari permasalah yang akan dibahas. Sehingga penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

a. Perancangan ini hanya di tujukan bagi yang remaja pertengahan yang usianya berkisar 14-17 tahun.

b. Peracancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Hanya akan menyampaikan konsekuensi dari segi kesehatan,sosial, agama, masa depan. Dan merubah gaya berfikir remaja dengan cara menyampaikan realitas femonema seks pada saat sekarang ini, yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputer dengan cara perancangan media informasi (website).

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan media informasi “Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Antara lain adalah sebagai berikut:


(16)

a. Memberikan informasi untuk penyiapan diri remaja menyongsong kehidupan berkeluarga yang lebih baik.

b. Menyampaikan informasi mengenai fenomena seks yang terjadi di kalangan remaja.

c. Memberikan pengarahan tentang seks pra nikah sehingga dapat mengubah pola fikir remaja. Sehingga membangun pribadi yang bertanggung jawab untuk masa depan.

d. Memberikan pengetahuan dan konsekuensi dari kesehatan reproduksi.

e. Perancangan media informasi bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan hasil yang akan dicapai.


(17)

BAB II

MULTIMEDIA INTERAKTIF (WEBSITE) DAN BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA

II.1 Pengertian Multimedia Interaktif

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006).

Arief S (2008) “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan’’ (h.57).

Menurut Hofstetter (2001) “multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi dengan komputer. Selain kombinasi dari objek-objek multimedia tersebut, terdapat juga empat komponen yang penting lainnya:

a. Adanya komputer untuk mengatur apa yang akan dilihat dan didengar, dan apa yang akan berinteraksi dengan penggunanya

b. Adanya link-link yang menghubungkan informasi-informasi yang tersedia c. Adanya tool-tool navigasi bagi pengguna agar dapat menggunakan informasi

yang tersedia.

d. Adanya prosedur bagi pengguna untuk mengumpulkan, memproses dan menyampaikan informasi dan ide-idenya.


(18)

Beberapa pengertian multimedia interaktif dapat dikemukakan sebagai berikut:

Yudi Munardi (2009) “multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui computer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat’’ (h.57).

Jadi, Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain. Yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

II.2 Definisi Interaktif

Thorn (2006) “menjelaskan ada beberapa kriteria multimedia diantara lain, kemudahan navigasi, Kriteria kedua adalah kandungan kognisi, Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, Kriteria keempat adalah integrasi media, Kriteria artistik dan estetika dan fungsi secara keseluruhan’’.

Green & Brown (2002) Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari, teks, grafik, audio dan interaktivitas (h.2-6).

a. Teks

Teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan bahasa lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk atau tipe (sebagai contoh: Time New Roman, Arial, Comic San MS), ukuran dan warna. Satuan dari ukuran suatu teks terdiri dari length dan size. Length biasanya menyatakan banyaknya teks dalam sebuah kata atau halaman. Size menyatakan ukuran besar


(19)

atau kecil suatu huruf. Standar teks memiliki size 10 atau 12 poin. Semakin besar

size suatu huruf maka semakin tampak besar ukuran huruf tersebut.

b. Grafik

Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimensi adalah grafik. Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimensi (3D), maka tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gambar yang disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk iconic. Contoh grafik yang menyajikan kenyataan adalah foto dan contoh grafik yang berbentuk iconic

adalah kartun. Contoh dari gambar diam yaitu foto, gambar digital, lukisan, dan poster. Gambar diam biasa diukur berdasarkan size (sering disebut juga canvas size) dan resolusi. Contoh dari gambar bergerak adalah animasi, video dan film. Selain bisa diukur dengan menggunakan size dan resolusi, gambar bergerak juga memiliki durasi.

c. Interaktivitas

interaktivitas adalah rancangan dibalik suatu program multimedia. Interaktivitas mengijinkan seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk media atau jalur didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut dapat lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna. Interaktivitas dapat disebut juga sebagai interface desain atau human factor desain.

Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur, yakni struktur linear dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan satu pilihan situasi saja kepada pengguna sedangkan struktur nonlinear terdiri dari berbagai macam pilihan kepada pengguna


(20)

II.3 Perilaku Seks Pra Nikah

Perilaku seksual pra nikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan yang sah.

Luthfie (dalam Amrillah dkk, 2001). “menjelaskan bahwa perilaku seksual pranikah adalah prilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu’’.

II.3.1 Pengertian Perilaku

Notoatmodjo (2007) menjelaskan “dari segi biologis perilaku adalah, perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia. Baik diamati langsung maupun yang tidak di amati oleh pihak luar’’ (p. 133).

II.3.2 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja.

Faktor yang menyebabkan perilaku seks pra nikah pada remaja menurut Sarwono 2011, hal 182 - 205:

a. Kurangnnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja yang sudah mulai berkembang kematangan seksualnya secara lengkap. Dan kurang mendapat pengarahan dari orang tua mengenai kesehatan reproduksi khususnya tentang akibat-akibat prilaku seks pra nikah. Makanya sulit mengendalikan rangsangan-rangsangan dan banyak kesempatan seksual pornografi melalui media masa yang membuat mereka melakukan prilaku


(21)

kehamilan yang tidak di inginkan. b. Meningkatnnya libido seksual

Didalam upaya peran sosial, seorang remaja mendapatkan motivasinya dari meningkatnnya energi sexsual atau libido (keinginan). Energi seksual. c. Media informasi

Adanya penyebaran media informasi dan rancangan seksual melalui media masa yaitu dengan adanya teknologi yang canggih seperti, internet, televisi, video. Remaja cendrung ingin tahu dan mencoba- coba serta ingin meniru melihat dan mendengarnnya. Khususnya karna remaja pada umumnya

belum mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya. d. Norma agama

Norma agama tetap berlaku dimana orang tidak boleh melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Pada masyarakat modren bahkan larangan tersebutberkembang lebih lanjut kepada tingkat yang lebih seperti, berciuman dan masturbasi untuk remaja yang tidak dapat menahan diri akan mempunyai kecendrungan melanggar larangan tersebut.

e. Orang tua

Ketidaktauan orang tua maupun maupun sikap yang masih menabukan (menganggap) pembicaraan seks. Bahkan membuat jarak dengan anak. Akibatnya pengetahuan remaja tentang seksualitas sangat kurang. Padahal peran orang tua sangatlah penting terutama pemberitahuan tentang seksualitas.

f. Pergaulan bebas

Gejala ini banyak terjadi di kota-kota besar, banyak kebebasan pergaulan antar jenis kelamin pada remaja. Semakin tinggi tingkat

pemantauan orang tua terhadap remaja. Semakin rendah prilaku menyimpang terhadap remaja.

Menurut Masland (2004) dan Mu’tadin (2002) “bentuk tingkah laku seks bermacam-macam mulai dari perasaan tertarik, pacaran, kissing,


(22)

kemudian sampai ke intercous (hubungan). Tahap prilaku seks ini meliputi’’:

Kissing

Berciuman yang ditimbulkan oleh rangsangan seksual, seperti dibagian bibir dan dibagian-bagian yang sensitif dapat menimbulkan rangsangan seksual. Berciuman dengan bibir tertutup merupakan ciuman yang umumnya dilakukan. Berciuman dengan mulut terbuka, serta menggunakan lidah itulah yang disebut french kiss.

Necking

Berciuman sekitar leher kebawah. Necking merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ciuman di sekitar leher dan pelukan yang lebih mendalam.

Petting

Prilaku menggesekkan bagian tubuh yang sensitif, seperti payu darah dan organ kelamin. Merupakan langkah yang lebih mendalam dari necking. Ini termasuk merasakan dan mengusap tubuh pasangan termasuk lengan, organ tubuh yang terletak di bagian dada, kaki dan kadang-kadang daerah kemaluan, baik didalam ataupun diluar pakaian.

Intercrosse

Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita. Yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk kedalam vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual.

II.4 Bahaya Seks Pra Nikah

salah satu masalah sosial pada saat sekarang ini adalah seks pra nikah yang banyak terjadi di kalangan remaja. Adanya dorongan seksual yang mempunyai arti kecendrungan biologi untuk mencari tanggapan seksual dan tanggapan dari orang lain”


(23)

dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah menjelaskan Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat. Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan ke turunannya. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

Penyebaran penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

II.4.I Konsekuensi Hubungan Seks Di Usia Muda

dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah "menjelaskan Hubungan atau kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali "Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan, "kata dr. Teti Ernawati dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta, Menurut dia, adanya benda asing termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke


(24)

arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim".

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya. Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak, katanya. "Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian,

Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan menerapkan perilaku seksual yang sehat. Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya.

Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak, katanya. "Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian, "Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan menerapkan perilaku seksual yang sehat. "Hindari seks bebas dan gonta-ganti


(25)

II.4.II Bahaya Kehamilan Pada Remaja

Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta). Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaan saat dewasa.

II.5 Definisi Seks

Se Sarwono (2005) menjelaskan bahwa perbedaan kelamin laki-laki dan perempuan. Istilah seks dan seksualitas yang belum ada sinonimnya (makna). Di Indonesia memiliki arti yang sangat luas, tetapi masyarakat Indonesia mengartikan seks dalam arti sempit yaitu koitus" (bersatunya antara tubuh pria dan wanita). (p.588)

Narendra (2002) berpendapat bahwa:

Pada masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung secara cepat. Dalam perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan dua ciri yaitu, ciri- ciri seks primer dan seks sekunder. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut mengenai hal tersebut (pp.161-167). Yaitu:


(26)

a. Ciri- ciri seks primer Remaja laki- laki

Remaja laki- laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah mengalami mimpi basah. Mimpi basah terjadi pada remaja laki-laki usia 10-15 tahun.

Remaja perempuan

Jika remaja perempuan sudah mengalami menarche (menstruasi), menstruasi adalah pristiwa keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita berupa jatuhnnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung darah.

b. Ciri- ciri sekunder Remaja laki- laki

Bahu melebar, pinggul menyempit.

Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, pangkal lengan, dada, tangan dan kaki.

Kulit menjadi lebih kasar dan tebal. Produksi keringat menjadi lebih banyak. Remaja perempuan

Pinggul lebar, membulat, dan membesar, bagian dada membesar dan menonjol.

Kulit menjadi lebih kasar, tebal, pucat, lubang pori pori membesar, kelenjer lemak dan kelenjer keringat menjadi lebih aktif.

Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber. Sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan seluruh kakinya dari pangkal bawah. Suara menjadi menjadi lebih penuh dan semakin merdu.

Perkembangan prilaku seksual remaja proses matangnya fungsi-fungsi seksual pada remaja. Menimbulnya dorongan dan keinginan untuk pemuasan seksual.


(27)

Sebagian besar dari remaja sudah mengembangkan prilaku seksualnya dengan lawan jenis dengan bentuk pacaran dan pencitraaan. Bila ada kesempatan para remaja melakukan sentuhan fisik, mengadakan pertemuan untuk melakukan hubungan seksual bahkan terkadang-kadang remaja tersebut mencari kesempatan untuk melakukan hal tersebut. (Soetjiningsih, 2004, p. 134).

Wardhana Dkk (1995) melaporkan 60, 5% dari pengunjung poliklinik IMS (infeksi menular seksual) yang diambil darah untuk pemeriksaan serologis HIV/ AIDS, melakukan hubungan seks dengan pasangan yang bukan pasangan tetap tahun 1999 juga melaporkan bahwa 83, 3 % poliklinik IMS yang dicatat selama parioden waktu enam bulan, melakukan seks pra nikah dengan pacar, PSK (Pekerja seks komersial). Dan hanya pasangan yang dikenal dijalan (Soetjiningsih, 2004, p. 150).

II.6 Pengertian Remaja

Remaja adalah fase peralihan antara masa kanak-kanak dan tumbuh dewasa, baik secara fisik, akal, kejiwaaan, sosial dan emosional. Pandangan ini di perkuat oleh teori piaget, secara psikologis masa remaja adalah usia saat individu bergabung dengan masyarakat dewasa, usia saat individu bergabung dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkatan yang sama.

Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai dalam hubungan sosial dengan orang dewasa yang kenyataanya merupakan ciri khas yang umum dari pariode perkembangan ini. Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).


(28)

Ar van Pradiansyah berpendapat bahwa:

Dalam masa ini seorang yang dikelompokkan pada usia remaja juga menjalani tahap dimana seseorang mengenal lawan jenis dan tahap itu disebut dengan masa pubertas. Namun pada zaman ini pubertas sudah tidak mengenal batas waktu atau batas normal kapan tahap itu dapat dialami oleh seseorang. Hal itu disebabkan banyaknya input dari lingkungan luar dirinya yang menyebabkan datangnya tahapan pubertas yang lebih awal pada seseorang seperti hal nya terjadi pada anak-anak di bawah usia belasan tahun yang terkontaminasi (terkena) oleh tayangan-tayangan televisi yang disajikan didalam jam-jam yang masih dalam jangkauan usianya. (Bandung:Kaifa,2010)

II.7 Ciri Remaja

Pengertian remaja membawa pemahaman dasar bahwa masalah remaja adalah masalah yang penuh dengan ketidakpastian, sangat bergelora, dan ambisi meluap-luap. Namun, ada ciri-ciri khas yang membedakan antara masa remaja dengan tahapan-tahapan lainnya dalam kehidupan manusia.

Menurut Muhammad al-Migh-far, M.Ag., “ada beberapa ciri khusus dari masa remaja diantara lain’’ :

a. Masa yang penting

Dampak jangka panjang yang besar pada prilaku remaja menjadikan fase remaja sebagai fase yang sangat penting. Dan Dibutuhkan penyesuaian mental dan pembentukan sikap serta minat baru agar mereka bisa masa yang indah secara positif.

b. Masa transisi


(29)

dan digantikan dengan sikap kedewasaan. Hal ini dikarenakan pada pariode transisi, tampak ketidakjelasan ini memberi peluang bagi remaja untuk mencoba gaya hidup yang berada. Dan menentukan pola tingkah laku, nilai, dan sifat yang paling relevan (terkait) dengannya.

c. Perubahan drastis sulit di hindari terutama pada :

Emosi yang tinggi perubahan tubuh dan minat, dan peran yang di harapkan oleh kelompok sosial sehingga menimbulkan masalah baru. Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan pola tingkah laku.

Bersikap tidak konsisten terhadap setiap perubahan.

II.7.1 Masa pencarian identitas

Bagi remaja, identitas adalah hal yang sangat penting. Remaja akan terus berusaha menemukan identitasnya sendiri. Untuk itu, ia harus menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Selain itu mereka menggunakan simbol-simbol status dalam bentuk kendaraan, pakaian, dan kepemilikan barang-barang lain yang mudah di lihat. Mereka ingin menarik perhatian untuk melihatkan identitas.

II.7.2 Karakteristik remaja

Abin syamsudin (seperti dikutip Muhammad al-Migwar, 2006) remaja mempunyai karakteristik diantara lain, karakteristik prilaku dan masa remaja yang terbagi dalam kedua kelompok, yaitu remaja awal (11-13 s/d 14-15) tahun. Dan remaja akhir (14-16 s/d 17-20 tahun). Yang meliputi aspek fisik, psikomotor, bahasa, sosial, moralitas, keagamaan, kognitif, emosi afektif dan kepribadian. (hal. 63-63).


(30)

Semua jenis media seperti internet, televisi, film, ponsel maupun majalah. Berpengaruh besar terhadap gaya hidup remaja masa kini. Kebanyakan media menginformasikan tentang gaya hidup remaja perkotaan, yang sebenarnya sudah mengikuti pada gaya hidup modern. Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Remaja juga mulai mencari seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan contoh. Baik dalam pencarian gaya bicara, gaya berpakaian, gaya berpacaran sampai gaya bergaul.

Kotler (1997 : 159) “menjelaskan gaya hidup itu sebagai pola hidup seorang di dunia yang diekspoloitasikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berintektasi dengan lingkungannnya. Arus globalisasi dan modernisasi yang tidak dapat di cegah dan itu semua menjadikan para remaja kehilangan arah control”.

Jalaluding rahmat (dalam subandy, 1997:39) kemudian mempelihatkan kemungkinan pengaruh teknologi dan infomasi pada perubahan prilaku sosial di kalangan remaja. Bukan tidak mungkin mewarnai gaya hidup, karna tanpa disadari isi media dapat struktur koniktif dan afektif para remaja.

II.8 Sistem Nilai Budaya Barat dan Timur

II.8.1 Definisi kebudayaan

Koentjaranigrat (1974) “menjelaskan kebudayaan dalam arti yang terbatas adalah pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi hastratnya akan keindahan. Kebudayaan adalah kesenian. Mengartikan konsep kebudayaan dalam arti yang amat luas yaitu seluruh total dari fikiran, dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya dan oleh karna itu hanya


(31)

sangat luas karena meliputi hampir seluruh aktifitas manusia dalam kehidupannya”.

Sistem-sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi- konsepsi, yang hidup dalam pikiran sebagian besar masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup, karena itu suatu sistem nilai Budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem- sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih kongkret, seperti aturan-aturan khusus hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada sistem nilai budaya itu. (h.11,32).

Pada saat sekarang kebudayaan sudah beralih fungsi karena besarnya pengaruh budaya luar. Apalagi dikalangan remaja kebudayan sudah tidak lagi menjadi simbol dari kebanggan Indonesia. Melainkan hanya sebuah nama. Semua itu bisa dilihat dari perubahan tingkah laku remaja yang menghilangkan norma-norma kebudayaan. Diantara lain, gaya berfikir, cara berpakaian, cara berpacaran, sehingga norma-norma kebudayaan pun sudah terlupakan.

II.8.2 Penggunaan Unsur- Unsur Barat

Pada hakekatnya unsur Kebudayaan Barat menjadi penting seperti teknologi dan ilmu pengetahuan, yang pada mulanya barasal dari dunia Barat. Penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan itu pada hakekatnya juga usaha untuk meniru beberapa unsur kebudayaan Barat. Usaha untuk hidup sesuai zaman konstelasi dunia sekarang, untuk orang Indonesia hal itu berarti merubah berbagai sifat dalam mentalitetnya yang tidak cocok dengan kehidupan zaman sekarang. Dan membiasakan diri dengan beberapa sifat mental. Sifat-sifat mental itu, walaupun dimiliki oleh hampir semua bangsa Barat. Tetapi bukan khas sifat Barat. Banyak bangsa Afrika, Asia atau Latin, dan demikian juga bangsa Indonesia.


(32)

Penggunaan unsur Kebudayaan Barat adalah suatu hal yang berbeda. Unsur yang mulanya berasal dari Budaya barat dapat ditiru. Di ambil alih, di adaptasi dan seharusnya tidak harus jadi seperti orang Barat. Sudah sejak lama orang Indonesia meniru, mengadaptasi unsur-unsur kebudayaan Barat. Seperti sepatu yang dikenakan sehari-hari semuanya mengandung unsur-unsur yang berasal dari Kebudayaan Barat. Sistem sekolah yang sekarang telah dianggap biasanya oleh rakyat Indonesia, sampai ke pelosok-pelosok desa sebenarnya adalah sesuatu sistem yang berkembang dalam rangka kebudayaan Barat. Dan juga sistem administrasi negara indonesia juga berkembang di dunia Barat.

Dengan demikian secara lebih luas dan intensif mengambil alih teknologi dari dunia Barat memang harus membiasakan diri dari sifat mental tertentu. Tetapi hal itu tidak berarti harus menjadi orang Barat dan membisakan diri suatu gaya hidup Barat. (Koentjaranigrat,1974, h.133-134)

Interaksi sosial Budaya antar Budaya yang dapat dialami menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan remaja. Dalam kehidupan antar bangsa tidak dapat dihindari masuknya unsur-unsur Budaya Barat menjadi hal yang wajar karena perkembangan teknologi pada saat sekarang ini. Dan semua itu berasal dari Budaya Barat. Tapi dengan berkembangannya teknologi tersebut. Justru remaja Indonesia meniru dan mengadaptasi yang tidak harus menjadi orang Barat. Sehingga hilanganya moral-moral remaja dan menghasilkan prilaku yang negatif.


(33)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Perencanaan media merupakan proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana pesan dan visual yang akan disampaikan mencapai tujuan. Dalam Strategi perancangan website tersebut. Gambar ilustrasi dan beberapa artikel mengenai bahaya seks dirancang secara kreatif dan inovatif. Yaitu dengan cara menampilakan beberapa sosok karakter remaja yang menyampaikan pesan secara persuasif agar mudah dipahami oleh remaja. Sehingga dapat menjadi acuan untuk memecahkan suatu permasalah. Perancangan website tersebut dibuat interaktif supaya target audiens bisa saling berinteraksi setelah membaca artikel mengenai informasi bahaya seks pra nikah. Tampilan pada website tersebut dirancang agar bisa menyesuaikan dan mengikuti gedged yang di pakai oleh terget audiens. Dalam perancangan media Strategi pendekatan visual dan verbal mempunyai peranan penting supaya proses penyampaian pesandapat diterima dan dipahami oleh target audiens. Sehingga akan dilakukan pendekatan sebagai berikut :

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi bertujuan untuk mempelajari konsep-konsep serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan. Sehingga dalam penyampaian pesan pada media informasi bahaya seks pada remaja disampaikan dengan cara mengelola gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa, bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisis warna serta layout (tata letak). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh target audiens yaitunya remaja.


(34)

a. Pendekatan Visual

Di dalam perancangan media informasi ini akan memuncul dari sisi rasional. (Masuk akal dan berfikir sehat). dengan maksud manyampaikan fenomena realitas pada saat sekarang ini. Dan emosional (Seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya). Sehingga dapat mengugah sisi psikologis dari target audiens. Dan pendekatan komunikasi visual yang digunakan adalah menerapkan teknologi sebagai media informasi dan penyampaian elemen grafis sebagai pesan yang efektif, efisien dan komunikatif. sehingga elemen yang akan digunakan adalah berupa image (gambar ilustrasi modern). Movie

(video), animasi ( berupa gambar yang bergerak). b. Pendekatan Non Verbal Teks

Karena target sasarannya adalah remaja. Sehingga bahasa yang akan digunakan adalah bahasa Indonesia, Inggris baku dan non baku. Remaja pada saat sekarang ini lebih remaja banyak menggunakan bahasa non formal yang megikuti perkembangan zaman. Sehingga bahasa yang digunakan disuaikan dengan bahasa keseharian dari remaja. Bahasa semi ilmiah juga digunakan agar menggugah kesadaran dari sisi psikologis yang berupa ajakan yang menimbulkan kesadaran. Semua itu akan disampaikan dengan cara memberikan informasi tentang konsekuensi dari segi kesehatan, dan konsekuensi sosial dari seks pra nikah yang dilakukan remaja Bandung.

III.1.2 Srategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan dalam peracangan website yang akan dirancang adalah. menyampaikan konsekuensi dari segi kesehatan dan pesan moral agar remaja menjauhi seks pra nikah. Sehingga Semua itu disampaikan dengan cara menampilkan bentuk visual dan verbal. Strategi


(35)

digunakan untuk merumuskan tujuan. Sehingga konsep yang akan digunakan dalam peracancangan media informasi ini. Akan menampilkan beberapa elemen-elemen visual berupa gambar ilustrasi yang menampilkan tema dari remaja untuk remaja pada slider website yang bersifat animasi. Dan sosok seorang dokter juga digunakan pada header website yang di tampikan pada

header. Guna untuk menarik perhatian agar pesan yang disampaikan mudah diingat dan di pahami oleh target sasaran.

Gambar III.1 Tampilan gambar pada sliderwebsite

III. I.3 Navigasi

Adapun navigasi adalah menjadi strategi kreatif dirancang agar mudah diakses oleh target audiens


(36)

Gambar III.2 Tampilan navigasi website

III.I.4 Konsep Kreatif

Untuk konsep kreatif dalam eksekusi karya diperlukan creative brief

sebagai strategi untuk mendorong tujuan yang besar supaya solusi layout desain

website yang akan dirancang menjadi strategi dan memberikan pandangan penting. sehingga dalam perancangan website yang telah dirancang. Di buat sebuah konsep kreatif berupa perpaduan antara pesan secara visual berupa ilustrasi gambar modern, verbal yang berupa teks dan artikel. sehingga informasi yang akan disampaikan bisa dipahami dan terapkan oleh target audiens.

Creative brief

Tujuan (why are we advertising). Meningkatnya jumlah prilaku seks pra nikah di kalangan remaja Bandung. kurangnya pengetahuan remaja terhadap


(37)

Target Audience (Who are we talking to?)

Demografis : Remaja pertengahan yang usianya atau siswa dan siswi SMA.

Usia : 14-17 tahun.

Jenis Kelamin : Laki- Laki dan perempuan Geeografis : Tempat tinggal kota besar (urban) Sosial Budaya : Berpendidikan modern.

Psikografis

Kelas Sosial : SES (Menengah keatas)

Gaya Hidup : Remaja Bandung pada saat sekarang ini mengalami perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern, yang juga mengubah norma- norma. Dan gaya hidup mereka. Dan cendrung bersosialisasi dengan status ekonomi yang sama. Apa yang di harapkan setelah membuat solusi masalah (what is your proposition). Media informasi mudah di terima oleh target audiens dan dijadikan panduan agar menjauhi seks pra nikah yang dilakukan oleh remaja Bandung. Dan menjadikan media informasi sebagai acuan agar lebih berhati-hati terhadap masalah tersebut. Dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Apa yang harus di katakan (What to say). Seks pra nikah sangat merugikan dan banyak menimbulkan dampak sosial dan kerusakan pada sistem reproduksi. Ide besar (Big idea). Dampak dari seks pra nikah.

III.1.4 Strategi Media

Media merupakan sarana penting yang berguna untuk penyebaran dan penyampaian informasi. Karena media adalah alat penghubung dan salah satu strategi yang sangat berpengaruh dalam penyampaian informasi.


(38)

Media juga sebagai alat pendukung sebagai perantara dan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada target audiens (sasaran). Maka diperlukan media yang sesuai agar informasi yang di sampaikan dapat dimengerti dan dipahami. Untuk menentukan strategi media. Terlebih dahulu melakukan analisa Insight Consumer Journey pada terget sasaran yaitunya, remaja. Sehingga media yang digunakan bisa efisien dan pesan yang akan disampaikan bisa tercapai dengan baik. Media yang digunakan dirancang sesuai dengan tahapan. Pada perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Maka akan melakukan pertimbangan penyebaran media, diantara lain :

a. Media Utama

Website

Kerena media ini mampu menyampaikan pesan dan mengkombinasikan teks, suara, gambar melalui media komputer atau perangkat elektronik lainnya, di media ini akan terjadi interaksi antara alat yang akan digunakan dan pengguna.

b. Media Pendukung

Infographic

Infographic adalah info dalam bentuk grafis yang bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu persoalan atau peristiwa. infographic dirancang agar target audiens lebih tertarik memahami permasalahan tersebut. Dan media tersebut mempunyai unsur suara dan unsur bergerak.

Facebook

Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa saling berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan memelihara persahabatan dengan teman lama, mencari teman baru,

chating, bermain bersama, berbagi file dan foto, mencari partner bisnis (melancarkan bisnis/promosi) dan sebagai media untuk


(39)

agar pesan dapat tersampaikan dengan cepat.

Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan dan dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi.

Youtube

Youtube adalah layanan untuk berbagi video di internet. Melalui layanan ini, penggunanya dapat mengupload dan berbagi video kepada publik pengguna internet. Youtube berada dalam kelompok grup Google, dan menjadi layanan video online terpopuler saat ini. Pengguna youtube bisa mengupload, menonton dan berbagai video melalui berbagai cara, seperti via website, perangkat ponsel,

blog, atau email. Sehingga youtube digunakan sebagai media penyampaian pesan infographic konsekuensi dari seks pra nikah dan sebagai media pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah remaja di Bandung.

a. Media cetak

Gimmick digunakan sebagai ambient media yang meliputi souvenir dari perancangan website tentang bahaya seks pra nikah pada remaja. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi agar dapat mengingatkan kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Adapun media merchandise tersebut adalah :

Casing Handphone

Casing handphone merupakan aksesoris yang banyak digunakan oleh remaja. Sehingga dapat digunakan sebagai ambient media untuk sosialisasi anti seks pra nikah pada remaja Bandung.

Aksesoris Iphone, Samsung dan Blackberry

Aksesoris tersebut digunakan untuk media sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja Bandung. Karena aksesoris tersebut banyak gunakan oleh


(40)

remaja Bandung pada umumnya. Media ini ditemukan setelah melakukan analisa constumer journey pada terget sasaran.

III.1.5 Strategi Distribusi

Strategi distribusi sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung dipersiapkan dengan rentan waktu yang singkat dan dimulai dari 1 Desember sampai dengan 1 Juni 2014. Informasi yang akan disampaikan ini terdiri dari tiga tahapan diantara lain:

conditioning, reminding, informing.

Tabel III.1 Pendistribusian media

Pendistribusian media informasi website akan disosialisasikan pada tanggal 1 Desember. Mengingat tangggal tersebut adalah hari AIDS/HIV sedunia.

M T W T F S S

1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31


(41)

sampai pada target audiensmaka perlu adanya strategi dalam mendistribusikan media informasi yang dibuat, hal ini dilakukan supaya apa yang diharapkan dalam pendistribusian media informasi ini bisa sampai pada target sasaran. Untuk itu diperlukannya kerjasama dengan beberapa pihak yang mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah dan instansi yang berhubungan dengan permasalah dari daerah setempat, hal ini dilakukan untuk membuka jalur kemudahan dalam pendistribusian media informasi yang dibuat. Maka dari itu sosialisasi ini akan bekerja sama dengan BKKBN (Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional) Bandung.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual merupakan visualisasi yang merujuk pada kesatuan dalam sebuah rancangan yang merupakan pendukung terjadinya komunikasi atau tersampaikannya pesan. Sehingga informasi yang disampaikan mencapai tujuan. Konsep visual perancangan website sebagai sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Diantara lain, menampilkan beberapa gaya visual berupa elemen- elemen gambar ilustrasi modern yang di tampilakan pada slider website. Dan sesuai dengan target sasarannya yaitu remaja awal. Karena pada saat sekarang ini remaja cendrung mengikuti trend dan perkembangan zaman dan lebih suka dengan hal-hal yang baru. Dalam perancangan layout dan ilustrasi modern tersebut terlebih dahulu penulis melalukan studi karakter di antara lain:


(42)

Studi karakter adalah mengetahui siapa target sasaran dan merupakan acuan untuk merancang apa yang menjadi permasalahan, berdasarkan studi karakter yang telah dilakukan. maka dalam perancangan media terdapat berbagai konsep seperti ilustrasi modern pada gambar slider website. Dan adapun di antaranya bagian dari konsep meliputi:

Gambar III.4 Sketsa visual


(43)

III.2.1 Format Desain

Format desain akan dipakai adalah menggunakan kertas landscap

dengan cara menggunakan bidang kertas yang berkuran width 1015 dan hight

977 pixel. Dan resolusi yang akan digunakan adalah 72 pixel/ inch.

Gambar III.6 Tampilan format desain website

III.2.2 Tata Letak Layout

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan penggunaan sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak layout

merupakan proses dari penataan dan pengaturan teks atau grafik pada halaman. Karena elemen dari layout meliputi, penyusunan, pembagian tempat pada suatu halaman, pengelompokan teks dan grafik dan pengaturan jarak spasi. Maka pada perancangan media website ini, layout yang akan di rancang bersifat fluit. Yaitu salah satu tipe layout yang membuat keseluruhan tampilan situs web terlihat baik pada browser yang berbeda. Lebar persentase yang dirancang untuk elemen-elemen situs menyesuaikan dengan baik. Untuk ukuran layar yang berbeda dan sesuai untuk resolusi layar pengguna dengan sempurna.


(44)

Gambar III.7 Tampilan tata letak layout

III.2.3 Huruf

Tipografi di definisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, "menyusun" meliputi merancang dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang di kehendaki dan dapat disenangi oleh target sasaran. sehingga dalam perancangan website ini. Huruf yang digunakan adalah Hdroid,

sans, arial, verdana yang berjenis sans-serif. Jenis huruf sans serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke. Counterstrke inilah yang membuat jenis huruf sans serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks. Sangat cocok digunakan untuk teks content atau isi pada website. huruf ini dipakai agar remaja bisa memahami isi-isi pada content website tersebut.


(45)

Gambar III.8 Tampilan penempatan huruf

Isi teks akan menggunakan jenis fontArial, karena akan lebih mudah di baca.


(46)

III.2.4 Ilustrasi

Adi kusrianto menjelaskan ’’ilustrasi adalah gambar yang digunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu sesuatu dan merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik” (hal.110). Oleh karena itu dalam peracangan website ini. Ilustrasi di tampikan pada slider yang menggunakan elemen-elemen gambar vektor yang menampilkan solusi dari permasalahan.

Header

Didalam header terdapat ilustrasi modern yang menyampaikan pesan secara visual dan verbal. Ilustrasi tersebut menampilkan sosok seorang dokter yang manyampaikan sebuah pesan singkat dengan tagline. "katakan tidak pada seks pra nikah, demi kesehatan dan masa depan. Pesan tersebut disampaikan secara persuasif guna untuk mengajak atau menghimbau para remaja tidak melakukan seks pra nikah. Dan logo dan di samping tagline

tersebut adalah logo yang divisualkan dalam bentuk cincin pernikahan. Dengan menyampaikan makna agar para remaja memikirkan masa depan hingga menjalin sebuah pernikahan. Logo yang berada di samping kanan atas. Adalah sebuah lembaga yang bekerja sama dengan penulis. Dengan tujuan sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung.


(47)

Menu

Menu berfungsi untuk mununjukkan posisi artikel dan secara tersusun atau menjelaskan navigasi pada website. Oleh karena itu menu dirancang dengan tampilan modern, menarik, lebih akrab dan mudah di pahami oleh remaja Bandung.

Gambar III.11 Menu

Ilustrasi Slider 1

Slider pada website yang dirancang digunakan sebagai media solusi dari analisa permasalahan. Pada website ini digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan moral berupa ilustrasi modern yang dibentuk dengan elemen-elemen vector. Adapun pesan yang disampaikan dalam ilustrasi tersebut adalah himbauan kepada remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Ilustrasi dirancang berdasarkan analisa permasalahan dan studi karakter remaja. Oleh kerena itu ilustrasi tersebut menghimbau para remaja Bandung tidak melakukan seks pra nikah.


(48)

Ilustrasi Slider 2

Didalam ilustrasi ini. Memunculkan dua karakter perempuan yang menceritakan tentang munculnya sebuah penyesalan setelah melakukan seks pra nikah. Pesan visual diharapkan bisa mengubah prilaku remaja agar menjauhi sek pra nikah untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Gambar III.13 Slider

Ilustrasi Slider 3

Didalam ilustrasi ketiga bercerita tentang konsekuensi yang diakibatkan dari melakukan seks pra nikah. Sosok karakter yang menangis adalah gambaran dari beratnya penderitaan yang di tanggung akibat melakukan seks pra nikah. Beban yang ilustrasikan dengan simbol batu yang berada di punggung mengesankan beban yang dipikul sangatlah berat. Dan berjalan di dunia seperti mendaki gunung dengan membawa tas yang sudah rusak, hingga buku pelajaran dan alat tulisnya berhamburan karena beban batu yang sangat berat. Dan mendung itu menggambarkan suasana hati yang telah hancur, makna dari efek bunga yg bercahaya itu adalah seperti sarkasme, di tengah hujan. Pesan yang di sampaikan dalam ilustrasi ini adalah menggambarkan penyesalan dari seorang remaja. Oleh karena itu dengan pengayaan visual yang telah dipakai, maka di harapkan remaja lebih memikirkan konseksuensi dari seks pra nikah.


(49)

Gambar III.14 Slider

III.2.5 Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaaan manusia. Dan warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang memunculkan rasa. Oleh karena itu dalam pemilihan warna perancangan website ini, di fokuskan pada perpaduan warna-warna gelap dan terang. Penggunaan warna gelap dan terang mempu menarik perhatian. Karena karakter dari remaja cendrung menyenangi sesuatu yang baru yang menarik perhatian mereka. Sehingga warna yang digunakan mampu mempengaruhi perhatian target sasaran. Mode warna dalam perancangan ini akan menggunakan mode warna RGB. RGB adalah warna utuk tampilan layar yang lebih baik, karena RGB merupakan suatu kumpulan warna cahaya yang berupa pixel.


(50)

Gambar III.15 Warna yang di pakai

E. Holzschlagh (seperti yang di kutip Adi kusrianto) secara visual warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya dan masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis (hal.47). Respon psikologis dan arti warna yang di timbulkan dari perancangan website yang ditujukan kepada remaja di Bandung di antara lain:

Warna Respons psikologis yang mampu di timbulkan

Putih Kemurnian atau suci, bersih, kecermatan, inocent (tanpa dosa), steril, dan kematian.

Abu-abu Intelek, futuristik, modis, ksenduan dan merusak.


(51)

BAB IV

TEKNIK PRODUKSI MEDIA

IV.I Teknis Media

Teknis media merupakan salah satu untuk menyampaikan pesan kepada target audiens. Sehingga teknik media yang akan digunakan dalam perancangan website ini di antara lain:

IV.1.1 Media Utama

Dalam perancangan media informasi ini, media utama yang digunakan adalah website. Dalam perancangan website sebagai media informasi “sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung” menggunakan software seperti adobe photoshop, Adobe Iustrator dan diaplikasikan ke program wordpress Css. Adapun halaman interface

pada perancangan media informasi (website). Diantara lain :


(52)

(53)

Gambar IV.4 Halaman interface all topic (masa depan) website


(54)

(55)

Gambar IV.8 Halaman interface tips 1 di website


(56)

IV.2 Media Pendukung

Media pendukung website digunakan dalam tahap persuasif, sehingga digunakan saat berlangsungnya acara-acara, seperti adanya penyuluhan dan hari HIV/AIDS yang akan datang pada 1 Desember 2014. Maka Pengenalan media pendukung akan dilaksanakan pada hari tersebut. Adapun media penunjang ini meliputi :

IV.2.1 Facebook

Pembuatan facebook sebagai media pendukung adalah untuk menarik perhatian target audien supaya mengunjungi media informasi “Sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”. Dan di harapkan ambient

media yang telah dirancang, dapat menarik perhatian remaja. Sehingga biasa dijadikan sebagai media penunjang untuk menarik perhatian target audiens dan menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap konsekuensi dari seks pra nikah. Yaitu dengan cara mengunjungi website www.stopsekspranikah.com.


(57)

Ukuran layout pada facebook disesuaikan dengan tampilan yang sudah ada sebelumnya. Dan memasukan gambar ilustrasi yang telah dirancang.

IV.2.2 Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan. sehingga dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi.

Gambar IV.11 Halaman layout twiter

Ukuran layout pada twitter disesuaikan dengan tampilan yang sudah ada sebelumnya. Dan memasukan gambar ilustrasi yang telah dirancang.


(58)

IV.2.3 Infographic

Infographic bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu persoalan atau peristiwa. Dan di tampilkan dalam bentuk video animasi. Dengan maksud menyampaikan pristiwa informasi seks yang terjadi di kalangan remaja.

Taknis Produksi : Menggunakan adob ilustrastor, adobe flash cs 5, dan adobe premier untuk finishing video

Ukuran video : 1280 x 720

Output : Video animasi


(59)

Gambar IV.13 Halaman infographic intro


(60)

Gambar IV.15 Halaman infographic informasi aborsi


(61)

Gambar IV.17 Halaman infographic motivasi


(62)

IV.2.4 Gedget Accessories

Gedged accessories digunakan sebagai ambient media yang meliputi souvenir perancangan media informasi (website). Tentang bahaya seks pra nikah. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi untuk mengingatkan kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Adapun media merchandise tersebut adalah :

Taknis Produksi : Stiker graftac print and cut

Format : Potrait

Ukuran : Disesuaikan dengan bentuk gedget

Material : Accessories case

-


(63)

IV.2.5 Buku Diary

Pada saat sekarang ini, remaja masih menggunakan diary untuk mengungkapkan kegalauan dan keresahan lewat buku diary. Sehingga buku

diary di jadikanmedia pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah.

Taknis Produksi : Cutting akrilik,kertas glossy, stiker graftac print

and cut

Format : Potrait Ukuran : A5

Material : Akrilik dan kertas polio


(64)

IV.2.6 Mousepad

Mousepad digunakan sebagai media pendukung karena mousepad

banyak digunakan, seperti dirumah target audiens. Dan di lab komputer yang berada di sekolah.

Gambar IV.21 Halaman media pendukung mousepad

IV.2.7 Sketsa Perancangan

Di dalam percancangan media infomasi. Terdapat ilustrasi yang di tampilkan pada header dan slider pada website. Adapun ilustrasi tersebut diantara lain :


(65)

Gambar IV.22 Sketsa pada slider


(66)

(1)

Gambar IV.17 Halaman infographic motivasi


(2)

IV.2.4 Gedget Accessories

Gedged accessories digunakan sebagai ambient media yang meliputi

souvenir perancangan media informasi (website). Tentang bahaya seks pra nikah. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi untuk mengingatkan kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Adapun media merchandise tersebut adalah :

Taknis Produksi : Stiker graftac print and cut

Format : Potrait

Ukuran : Disesuaikan dengan bentuk gedget

Material : Accessories case

-


(3)

IV.2.5 Buku Diary

Pada saat sekarang ini, remaja masih menggunakan diary untuk mengungkapkan kegalauan dan keresahan lewat buku diary. Sehingga buku

diary di jadikan media pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah.

Taknis Produksi : Cutting akrilik,kertas glossy, stiker graftac print and cut

Format : Potrait

Ukuran : A5

Material : Akrilik dan kertas polio


(4)

IV.2.6 Mousepad

Mousepad digunakan sebagai media pendukung karena mousepad

banyak digunakan, seperti dirumah target audiens. Dan di lab komputer yang berada di sekolah.

Gambar IV.21 Halaman media pendukung mousepad

IV.2.7 Sketsa Perancangan

Di dalam percancangan media infomasi. Terdapat ilustrasi yang di tampilkan pada header dan slider pada website. Adapun ilustrasi tersebut diantara lain :


(5)

Gambar IV.22 Sketsa pada slider


(6)