Metode Penelitian Instrumen Penelitian

Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun metode yang dimaksud adalah metode deskriptif. Nazir 2003:55 menjelaskan bahwa: “metode deskriptif adalah metode penelitianmemebuat gambaran mengenai situasi atau kejadian , sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka” . Menurut Sugiyono 2007:11, “Metode deskriptif adalah suatu metode untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Hal serupa dikemukakan oleh Arikunto 2002: 309 bahwa, “Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Berdasarkan pada beberapa pendapat tersebut penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisa untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Populasi dan Sample

a. Populasi

Dalam menyusun sampai dengan menganalisa data sehingga mendapatkan gambaran sesuai yang diharapkan, diperlukan sumber data yang akurat. populasi adalah sumber data penelitian. Furqon 2009:146 menjelaskan bahwa: ”populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama. Supranto 2000:21 menyatakan bahwa:” populasi adalah kumplan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain”. Arikunto 2002:102 menjelaskan ”Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Berdasarkan pengertian di atas maka, populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet sekolah sepak bola SSB CITRA Cipayung-Bogor . Jumlah populasi adalah 22 atlet.

b. Sampel

Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 22 orang, dan yang dijadikan sampel seluruh anggota SSB CITRA Cipayung-Bogor yang dipilih. Teknik pemilihan sampel disebut total sampling. Sugiyono 2010:124 m enyatakan bahwa: ”sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel ”. C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian sangat penting untuk direncanakan. Oleh karena dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan suatu program yang jelas untuk mempermudah dalam pelaksanaannya. Sebagai langkah awal dalam penelitian ini Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu adalah menentukan populasi yang digunakan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah para atlet sepak bola SSB CITRA Cipayung-Bogor. Adapun sampel yang digunakan oleh penulis adalah 22 orang atlet. Langkah selanjutnya dilakukan penyebaran angket tentang rasa percaya diri. Kemudian dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas dari data yang diperoleh melalui angket tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan valid atau reliable atau tidak hasil pengamatan itu sendiri. Selain pengamatan tersebut diketahui valid, selanjutnya dilakukan penelitian yang sesungguhnya sehingga mendapatkan dan hasil penelitian yang akan diolah dan dianalisis keberadaannya. Langkah ini merupakan langkah akhir sebagai media untuk mendapatkan dan menentukan kesimpulan penelitian seperti terlihat pada bagan berikut ini. POPULASI SAMPLE PENGAMBILAN DATA TES KEBUGARAN KEPERCAYAAN DIRI PENGOLAHAN DATA KESIMPULAN Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian lutan et al 2007 Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

1. Tes Kondisi Fisik

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data. Mengenai instrumen penelitian dijelaskan oleh Arikunto 2002: 121 bahwa, “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kebugaran jasmani dan angket berupa pertanyaan tentang percaya diri. Tabel 3.1 Tes Kebugaran Jasmani No. Item Tes Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Peralatan 1. Tes lari cepat Mengukur kecepatan berlari - atlet berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri - Setelah ada aba-aba “Ya” atau bunyi peluit atlet melakukan lari secepat mungkin sampai ke garis finish dengan jarak 60 meter, nilai yang didapat adalah kecepatan atlet dalam berlari dari start sampai garis finish Lintasan lari, peluit, bendera dan start dan tiang pancang 2. Tes angkat tubuh 60 detik Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu - atlet bergantung pada palang tunggal, kepala, badan dan tungkai lurus - Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus - atlet mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal - kemudian bersikap seperti semula tanpa istirahat selama 60 detik Palang- tunggal lantai yang bersih dan rata, stop watch, formulir pencatatan hasil Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Tes baring duduk Mengukur kekuatan dan daya daya tahan otot perut - Atlet bersedia di atas matras dan berpasangan - Setelah ada aba-aba, atlet melakukan gerak baring duduk dengan kaki rapat ditekuk melalui bantuan teman pasangan - Nilai yang diambil adalah pengulangan yang ditempuh atlet dalam batasan waktu 15 detik Lapangan yang bersih matras, stop watch, formulir pencatatan hasil, alat tulis 4. Tes loncat tegak Mengukur Daya ledak - Atlet siap berdiri tegak di atas lantai datar - Setelah ada aba-aba, atlet melakukan gerak loncat tegak - Nilai yang diambil adalah pengulangan yang ditempuh atlet dalam batasan waktu 15 detik Lantai datar, peluit, stop watch, dan lembar penilaian 5. Tes lari jarak jauh 600 meter Mengukur daya tahan cardio respiratori endurance - Atlet berdiri dengan di belakang garis start - Setelah ada aba-aba “Ya” atau bunyi peluit atlet melakukan lari secepat mungkin sampai ke garis finish dengan jarak 600 M untuk putri dan 800 M untuk putra - Nilai yang didapat adalah kecepatan atlet dalam berlari dari star sampai garis finish Lapangan berlari, bendera dan tiang pancang, pluit, stop watch, Nomor dada, formulir pencatatan hasil test dan alat tulis, tanda garis untuk start dan finish sumber : Nurhasan 2007:97

2. Angket Percaya Diri

Dalam pengumpulan data dari atlet, penulis menggunakan angket. Dengan penggunaan angket akan memudahkan peneliti dalam mengambil data responden karena angket bersifat koperatif, mengenai hal ini Surakhmad 1990:180 menjelaskan bahwa: “Angket bersifat koperatif, dalam arti kata bahwa dari sampel atau disebut juga responden diharapkan kerjasama dalam menyisihkan waktu dan Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menjawab pertanyaan-pertanyaan kita secara tertulis, sesuai dengan petunjuk- petunjuk yang kita berikan”. Angket yang dibuat khusus berisikan pertanyaan tentang aspek percaya diri. Dibawah ini adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum pembuatan angket dan pengumpulan data: 1. Membuat instrument kisi-kisi sebagai pedoman dalam butir-butir item penelitian. 2. Menyusun butir-butir item dalam bentuk pertanyaan yang akan disampaikan pada responden. 3. Angket kemudian diujicobakan ke Sekolah Sepak Bola SSB yang homogen. 4. Menetapkan kriteria penilaian dengan menggunakan pengujian skala. Dalam penelitian digunakan Skala Likert yang didalamnya berisikan pertanyaan positif. Skala Likert dipakai karena untuk mempermudah atlet dalam memilih pernyataan yang ada dalam angket.

3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pemahaman serta alternatif jawaban yang tersedia, maka dibuatlah kisi-kisi yang disusun berdasarkan definisi operasional mengenai percaya diri. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Penelitian Indikator Pertanyaan Penelitian 1. Percaya diri merupakan -Menghargai diri sendiri 1.2.3.4 Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu suatu sikap percaya terhadap keadaan diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki. -Bertanggung jawab -Selalu berpikiran positif -Mempunyai disiplin kuat 5.6.7.8.9.10.11.12. 13.14 15.16.17.18.19 2. Percaya diri adalah rasa kepercayaan bahwa ia sanggup dan mampu untuk mencapai prestasi tertentu sudibyo;1993:83 -Mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri -Mempunyai sikap pantang menyerah -Bersikap realistis -Selalu bersipat optimis 20.21 22.23.24.25.26 27.28.29 30.31.32.33.34

4. Uji Instrumen Penelitian

Uji validitas dan reliabilitas instrument angket dilakukan terhadap siswa anggota SSB yang memiliki karakteristik hampir sama dengan sampel penelitian. a. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana butir pernyataan yang diberikan dapat mengukur variabel percaya diri. Ditegaskan oleh Sugiyono 2010: 173. “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid”. Nilai validitas konstruk diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor item dengan total item. Jika koefisien korelasinya sama atau diatas 0,3 maka item pernyataan dinyatakan valid, bila korelasinya di bawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid. . Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrument adalah mengkorelasikan skor jawaban per-item dengan skor total dengan rumus: Sanni Abdullah Sebastian, 2012 Hubungan Kondisi Fisik Dengan Aspek Mental Percaya Diri Pada Siswa Sepak Bola Usia Muda Ssb Citra Cipayung-Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ] ][ [ . . 2 2 2 1 2 1 1 1 1            B B n A A n B A B A n y x r ket: r = Korelasi Product Moment ∑X 1 = Jumlah Skor Suatu Item ∑X 1tot = Jumlah Total Skor Jawaban ∑X 1 2 = Jumlah Kuadrat Skor Jawaban Suatu Item Jawaban ∑X 1tot 2 = Jumlah Kuadrat Total Skor Jawaban Ketentuan yang berlaku adalah apabila ke dua kelompok tersebut diatas 0,30 maka dianggap instrument memiliki validitas konstruksi yang baik. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilatas secara sederhana diartikan sebagai tingkat keajegan sampel penelitian menjawab pernyataan-pernyataan tersebut. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisa konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik belah dua dari spearman Brow split half sugiyono, 2010:185. = Keterangan: r 1 = reliabilitas internal seluruh instrument r b = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua

E. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Data