Perkembangan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

(1)

PERKEMBANGAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

TIRTAWENING

KOTA BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S-1

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Oleh :

Nama : Rini Maryani NIM : 21210045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilannya. Itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal mungkin ini untuk mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktek terutama kepada Allah SWT, Ibunda dan Ayahanda tercinta atas do’a, dorongan dan bimbingan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku wakil rektor bidang akademis dan wali dosen dari penulis.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(3)

iii

4. Dr. Raeny Dwisanty, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Lita Wulantika,SE.,M.SI, selaku dosen pembimbing Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

6. Seluruh Staf Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8. Bapak Edi Junaidi,SE selaku pembimbing saya dalam melaksanakan kerja praktek di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Bandung yang telah memberi arahan dan motivasi.

9. Seluruh karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Bandung yang telah membantu penulis selama pelaksanaan kerja praktek. 10. Seluruh teman – teman kelas Mn-1 angkatan 2010 yang telah membantu

dalam penulisan ini.

11. Seluruh sahabat – sahabat saya khususnya Ardiansyah Ramdani, Dinar Destiana, Hany Pramitasari yang selalu memberikan support dalam menyelesaikan laporan ini.


(4)

iv

Mohon maaf kepada pihak – pihak yang tidak tertulis dalam ucapan terima kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua. Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi para pembaca sebagai bahan perbandingan dalam tugas laporannya, baik di lingkungan akademik maupun di lingkungan lembaga sebagai objek penelitian.

Akhir kata, sekali lagi penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran dari pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.

Semoga Allah SWT membalas budi baik kepada kita semua serta melimpahkan segala karunia- Nya. Amiin.

Bandung, 25 Januari 2014

Penulis


(5)

DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

Data Pribadi

Nama : Rini Maryani

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 03 Januari 1993

Kewarganegaraan : Indonesia

Status perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, berat badan : 164 cm, 45 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jl.Ir H.Djuanda Curug Dago No 19 RT/RW 05/08

Telepon, HP : 082121248727

E-mail : rini.maryani27@yahoo.co.id

Pendidikan » Formal

1997-1998 TK Al-Ikhlas Lulus

1998-2004 SD Coblong VI Lulus

2004-2007 SMPN 35 Bandung Lulus

2007-2010 SMA Pasundan 8 Bandung Lulus

2010- ... Kuliah UNIKOM, Bandung Jurusan Manajemen S1/ Semester VII

Hormat saya


(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Kas merupakan alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas juga merupakan sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.

Penerimaan kas merupakan transaksi keuangan yang menyebabkan Asset perusahaan berupa kas atau setara kas bertambah. Transaksi penerimaan kas juga dicatat ke sistem komputer pada formulir elektronik penerimaan kas dan dibukukan oleh sisitem komputer ke jurnal penerimaan kas sesuai dengan methode yang ditetapkan.

Pengeluaran kas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan sebuah transaksi atau pembayaran biaya.

Pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas merupakan suatu asset yang bisa bertambah secara terus menerus, dan setiap pengeluaran yang di catatkan untuk setiap biaya yang di keluarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan perusahaan yang setiap bulan atau tahunnya yang di keluarkan atau transaski yang di lakukan perusahaan kepada perusahaan lain.


(8)

Perbandingan penerimaan dan pengeluaran kas merupakan aktifitas yang selalu di lakukan oleh setiap perusahaan dalam pencatatannya di lakukan oleh bagian keuangan untuk mengetahui hasil dari semua biaya produksi yang di keluarkan oleh perusahaan.

Penerimaan kas di perusahaan adalah pencatatan yang diterima oleh perusahaan, yang tidak hanya untuk penerimaan rekening air. Dengan mencatatkan penerimaan yang diterima dari cabang-cabang perusahaan, mencatat penerimaan transaksi-transaksi yang di lakukan perusahaan. Mencatat no rekening air yang diterima dari semua konsumen, yang di simpan oleh bagian pengaduan dan administrasi. Setelah semua catatan tersebut terkumpul sebanyak mungkin, pertanggal dan tahunnya sudah sesuai lalu semua data tersebut diberikan kepada bagian keuangan untuk di catat atau di rekap dalam buku voucher atau ekspedisi setiap harinya untuk di rekap, setiap pertanggal yang sudah diterima dari tiap bulan dan tahunnnya. Penerimaan kas yang sudah di catat dari semua cabang perusahaan yang di berikan kepada perusahaan pusat, penerimaan yang diterima dari berbagai perusahaan lain seperti PT dan CV atau yang lainnya di input pada komputer perbulan dan pertahun, agar data tersebut lebih mudah di bedakan, lebih teliti dalam menginput data, agar data dari tahun ke tahun tidak menyatu dengan berbeda-beda dari pencatatan penerimaan kas tersebut. Agar lebih dapat membedakan penerimaan kas yang diterima perusahaan dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan pada penerimaan kas perusahaan. Jadi kesimpulannya adalah penerimaan kas di perusahaan adalah penerimaan-penerimaan yang di terima dari beberapa


(9)

perusahaan yang di berikan kepada perusahaan pusat, yang tidak hanya mencatat penerimaan no rekening air saja tetapi mencatat transaksi-transaksi lain berupa transaksi-transaksi yang di lakukan beberapa perusahaan lain kepada perusahaan ini. Perusahaan yang dikenal dengan perusahaan yang bergerak untuk pengelolaan air minum untuk masyarakat ini, tidak selalu mencatat no rekening air saja tetapi banyak hal yang di catatkan di perusahaan yang sudah diterima oleh perusahaan yang di catatkan pada penerimaan kas perusahaan.

Pengeluaran kas di perusahaan adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan perusahaan seperti biaya listrik, bahan kimia, peralatan sumber air, perbaikan atau rehab pipa distribusi, pemeliharaan meter air, pemeliharaan dan perbaikan instalasi dan peralatan pompa air limbah. Untuk kenaikan biaya gaji karyawan, peningkatan pengamanan, penertiban asset tanah, tagihan rekening melalui sarana internet, pembayaran pajak air baku ke Perum Jasa Tirta, persiapan pengembangan SPAM, pemeliharaan pembangunan kantor dan lain-lain. Banyak pengeluaran kas perusahaan tersebut untuk meningkatkan kualitas dari air tersebut, dan hal tersebut di lakukan untuk mengutamakan kebersihan bagi semua konsumen atau masyarakat. Dengan banyaknya pegeluaran kas yang di lakukan perusahaan hanya semata-mata untuk kebutuhan perusahaan untuk menjamin dari semua peralatan yang di pakai perusahaan agar tidak cepat mengalami kerusakan dan semua itu menjamin kepada konsumen yang memakai air untuk kebutuhan


(10)

sehari-hari. Sehubungan dengan pengeluaran kas yang besar, perusahaan lebih dapat mengatur keuangan atau memanage keuangan perusahaan agar pemakaian pengeluaran lebih tertata dan tercatat secara baik oleh perusahaan. Jadi pengeluaran kas adalah pengesluaran semua biaya perusahaan untuk kebutuhan peralatan perusahaan yang setiap bulan atau tahunnya harus di ganti agar kualitas air tetap baik dan higienis bagi semua konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi air terebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, maka judul Laporan Kerja Praktek ini adalah “ Perkembangan Penerimaan Dan

Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung ”.

1.2 Tujuan Praktek

Adapun tujuan kerja praktek bagi penulis adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas di Persusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

2. Untuk mengetahui hambatan perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam hambatan pelaksanaan perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)


(11)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis agar dapat mengembangkan kembali potensi yang dimiliki agar dapat dimengerti oleh semua peneliti lain, dan memahami mengenai penerimaan dan pengeluaran kas di perusahaan.

agar dapat mengetahui data yang real yang ada di perusahaan tersebut, dapat mengetahui lebih dalam tentang teori mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Juga dapat mengetahui bagaimana perbandingan penerimaan dan pengeluar kas yang ada di dalam perusahaan. Dari hasil penelitian juga dapat menambah wawasan bagi penulis meupun bagi peneliti lainnya. Agar dapat menambah pengetahuan yang ada dalam dunia kerja, tidak hanya di dalam universitas saja. Dan pada saat nanti bekerja di dalam dunia kerja sudah mengetahui setidaknya materi yang sudah di dapat pada saat melaksanakan kerja praktek. Pengetahuan tersebut bisa kita praktekan pada saat bekerja nanti.

b. Bagi PDAM Kota Bandung

Hasil penelitian yang sudah di teliti oleh penulis di harapkan dapat memberikan masukan-masukan bagi perusahaan, agar dapat lebih mengembangkan kinerja setiap karyawannya atau perusahaan. Masukan mengenai sajauh mana ke efektifan perusahaan, mengenai metode pencatatan atau perbandingan penerimaan dan pengeluaran kas yang di jalankan oleh perusahaan. Agar perusahaan dapat terus berkembang dan lebih meneliti secara


(12)

jelas tentang penerimaan dan pengeluaran kas setiap bulan atau tahunnya, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatannya.

c. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam memperbaiki kinerja karyawan di perusahaan dan lebih teliti dalam mengerjakan semua pekerjaan atau tugas terutama dalam hal membuat pencatatan atau perbandingan penerimaan dan pengeluaran kas. Dan membuat optimal dengan semua perbaikan yang sudah di rubah, agar kinerja karyawan menjadi tambah lebih baik dan perusahaan bisa terus berkembang lebih baik dan menjadi lebih maju. Karyawan juga akan lebih memberikan loyalitasnya kepada perusahaan, apabila perusahaan memberikan sesuatu yang lebih baik bagi karyawannya, seperti memberikan reward atau bonus bagi karyawan yang bekerja secara baik.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek yang di pilih oleh Penulis adalah di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tirtawening Kota Bandung yang berlokasi di JL. Badaksinga No. 10 Bandung. Pada saat kerja praktek penulis di sini di tempatkan pada bagian Pembukuan perusahaan. Kuliah Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 30 hari kerja, dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 27 September 2013.


(13)

Tabel 1.1

Schedule Laporan Kerja Praktek

No Keterangan Bulan

2013-2014

Agustus September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

Kerja Praktek 2 Kerja Praktek 3 Penyusunan

Laporan Kerja Praktek 4 Bimbingan

Kerja Praktek 5 Sidang Kerja

Praktek 6 Pengumpulan

Draf Laporan Kerja Praktek


(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang pengolahan air bersih dan air minum. Pada mulanya, PDAM Kota Bandung adalah milik Belanda yang didirikan pada tahun 1916 dengan nama Water Leiding Afleding (DTA) dan disebut Dienst Afleding. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung pada mulanya milik Belanda didirikan tahun 1916 dengan nama Water Leiding Bednif (Perusahaan Air) yang dikelola oleh Technische Dienst Afleding (DTA) dan disebut Dienst Afleding A.

Sumber pendapatan yang di peroleh yaitu melalui penjualan air bersih yang didapat dengan jalan :

1) Penyadapan sumber-sumber air dari pegunungan disebelah utara Kota Bandung.

2) Pengeboran sumur-sumur artesis pada tempat-tempat tertentu di dalam Kota. Pada saat itu dengan luas + 2150 Ha dan jumlah penduduk + 70.000 jiwa, terdapat sumber air sebanyak sembilan buah mata air dan tiap debit mencapai + 130 liter/detik dan prosentase pelayanan mencapai + 80 % dari jumlah warga yang membutuhkan.


(15)

Pada tahun 1940 terdapat sembilan mata air dan sebelas buah sumur antesis dengan tiap debit air mencapai + 196 liter/detik. Jumlah penduduk saat itu mencapai + 240.000 jiwa dengan prosentase pelayanan mencapai + 40 %.

Pada tahun 1954 terjadi perubahan dalam kedudukan perusahaan dimana perusahaan air berada di bawah Dinas Perusahaan dan di sebut Dinas perusahaan bagian B (DPB). Data yang didapat pada saat itu luas Kota + 8098 Ha dengan jumlah penduduk + 950.000 jiwa terdapat sepuluh buah mata air pam sebelas buah sumur artesis, debit air + 206 liter/detik serta prosentase mencapai + 25 % dari jumlah penduduk yang ada. Pada saat itu sudah terasa bahwa pelayanan air minum untuk Kota Bandung perlu ditingkatkan sejalan dengan adanya perluasan Kota Bandung dan pertambahan penduduk yang cukup pesat. Oleh Karena itu pada tahun 1958 mulai dibangun Pengolahan Air Minum yang berlokasi di Jalan Badak Singa dengan sumber air baku diambil dari Sungai Cisangkuy dengan produksi rata-rata + 850 liter/detik yang mulai berfungsi pada tahun 1960.

Pada tahun 1960 Pengolahan Air Minum dengan sumber air baku yang sudah diambil dari Sungai Cisangkuy mulai berfungsi sehingga sumber air yang ada yaitu sepuluh buah mata air, sebelas buah sumur artesis dan pengolahan air Sungai Cisangkuy dengan debit air + 1044 liter/detik, namun karena tingkat kenaikan junlah penduduk yang cukup pesat, maka masih dirasakan kurangnya pelayanan air minum. Dengan wilayah Kota Bandung


(16)

+8098 Ha dan jumlah penduduk sebanyak + 960.000 jiwa, prosentase pelayanan yang dicapai baru sekitar + 25 % dari jumlah penduduk.

Pada tahun 1967 perusahaan mengalami perubahan organisasi lagi, dimana perusahaan air minum kemudian berdiri sendiri dan disebut Dinas Teknik Penyehatan, termasuk didalamnya bagian riel. Struktur organisasi ini berdasarkan Surat Keputusan WaliKota Bandung Nomor : 8364/64 tanggal 15 juni 1967.

Tahun 1972 Dinas Teknik Penyehatan mengalami penyempurnaan pokok, yaitu :

1. Penyediaan air minum

2. Membantu Pemerintah Daerah

Struktur Organisasi Surat Keputusan WaliKota Bandung Nomor : 9226/72 tanggal 1 juni 1972. Karena dirasakan masih kurangnya pelayanan air minum, maka pada tahun 1972/1973 mulai diadakan studi kelayakan untuk peningkatan pelayanan air minum Kota Bandung yang dilaksanakan oleh konsultan dari Denmark (Nielsen Rus henberger Cowioonsult-NCR) yang kemudian dilanjutkan dengan perencanaan detail yang dilaksanakan oleh Konsultan German Water Engineering GmbH-GWE dari Jerman Barat.


(17)

Pada tahun 1974 dengan Surat Kuputusan WaliKota No.17496/74 tertanggal 19 November 1974 pada tanggal 16 Desember 1974 Dinas Teknik Penyehatan berubah status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum ini disebabkan pengelolaan air bersih di Kota Bandung dipandang sudah waktunya diselenggarakan oleh suatu badan hukum otonom yaitu dengan status perusahaan daerah. Dengan demikian Perusahaan Daerah Air Minum sudah dapat mengurus kepentingannya sendiri keluar maupun kedalam terlepas dari organisasi pemerintah daerah.

Pada tahun 1979 kebutuhan air tidak dapat dijangkau lagi dengan kapasitas yang ada, sebab jumlah penduduk sudah melampaui lebih dari 1.200.000 jiwa, hal itu berarti baru kurang lebih 38% yang dapat dipenuhi kebutuhan airnya oleh PDAM yaitu 47.000 langganan.

Pada tahun 1980 dengan telah selesainya studi kelayakan dan perencanaan detail pengembangan air Kota Bandung mulai dirasakan fisik pengembangan Asia (ADB) berupa loan sebesar 11,5 juta dollar AS (Loan 195-INOSF) dan kemudian ditambah lagi dengan loan 401 SF sebesar 8 juta dollar AS. Disamping itu diperoleh pula dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 15,2 Milyar. Pada saat itu kondisi air minum Kota Bandung, yaitu dengan luas Kota + 8098 Ha dan jumlah penduduk + 1.400.000 jiwa terdapat sumber


(18)

air sepuluh buah mata air, panjang pipa terpasang + 484,884 km. Prioritas pelayanan + 23,5 % dengan jumlah pelanggan 47.000 sambungan terpasang.

Hasil yang dicapai pada Proyek Tahap I yang dapat diselesaikan pada awal tahun 1982 meliputi :

1. Pembuatan 22 buah sumur produksi

2. Pembuatan 44 buah sumur observasi dan sumur pengetesan 3. Pembuatan tiga buah bak penampungan air, yaitu :

R.9 Cikutra berkapasitas 11.000 m³, melayani daerah Bandung Timur dengan debit + 280 liter/detik

R.10 Cipedes, berkapasitas 3.000 m³, melayani daerah Bandung Utara dengan debit + 172 liter/detik.

R.11 Ledeng berkapasitas 3.000 m³, melayani daerah Bandung Barat dengan debit + 172 liter/detik

4. Pengadaan dan pemasangan pipa trasmisi dan distribusi sepanjang + 450 km, dengan diameter 80 m s/d 1000 m di seluruh daerah pelayanan ( Bandung Utara, Timur, Tengah/Selatan dan Barat ).

5. Pemasangan kran umum sebanyak + 200 buah dan MCK + 35 buah di daerah-daerah yang diperkirakan kurang mampu berlangganan dan/atau daerah yang belum memungkinkan untuk diberikan pelayanan langsung ke rumah-rumah.

6. Pengadaan 13.000 buah mata air.

Walaupun secara umum Proyek Tahap I boleh dikatakan berhasil baik dalam sasaran peningkatan pelayanan air minum Kota Bandung maupun dalam


(19)

pengembangannya. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah langganan yang dapat dilayani oleh PDAM Kota Bandung yang saat itu mencapai + 76.000 langganan aktif, namun walaupun demikian sasaran utama tidak tercapai, dari target prosentase pelayanan + 61 % hanya bias terlayani sebesar + 42 % saja, keadaan seperti ini disebabkan oleh peningkatan penduduk yang bertambah dengan pesat dan pemukiman yang harus dilayani air bersihnya terus berkembang.

Pada periode transisi ini dengan segala dana yang ada PDAM terus meningkatkan pelayanan air minum untuk masyarakat Kota Bandung antara lain pemasangan pipa-pipa tertier dan sambungan rumah serta perakitan meteran air, akan tetapi masih banyak calon pelanggan yang tidak terlayani. Oleh karena itu agar kebutuhan air minum Kota Bandung dapat terpenuhi, maka Proyek Tahap II harus segera terealisir.

Rencana Proyek Air Minum Tahap II ini meliputi penambahan :

1. Sumber Air : Air tanah dalam/mata air/sungai

Cikandung/Sungai Cigulung ditampung di Reservoir Pakar dan Pengembangan Pengolahan Sungai Cisangkuy.

2. Debit : + 1.200 liter/detik

3. Pelayanan :Target yang harus dicapai sampai


(20)

Pelita IV sebesar + 75 %

4. Penambahan Pelanggan : 1.286.000 orang

5. Distribusi : Permintaan Air Bersih dari daerah diluar Wilayah Kota Bandung (+ 550.000 orang).

Proyek Tahap II tersebut dilaksanakan oleh PDAM untuk melanjutkan Proyek Tahap I, Gimana masyarakat masih banyak yang belum menikmati pelayanan air minum dan agar pada akhir target pelayanan air minum sebesar + 75 % pada akhir PELITA IV dapat terlayani. Pada saat ini dengan jumlah penduduk Kota Bandung sebanyak + 2.058.112 jiwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung mempunyai jumlah pelanggan sebanyak 124.484 sambungan langganan. Dengan jumlah tersebut penduduk yang dapat dilayani sarana air bersih baru mencapai + 60 % dari seluruh jumlah penduduk Kota Bandung. Kebutuhan air minumnya diperoleh dari penjernihan air Sungai Cisangkuy dan Sungai Cikapundung serta beberapa mata air dan sumur bor, yaitu air permukaan, mata air dan air tanah dengan total + 2.400 l/detik.

2.2 Struktur Organisasi

Sebelum penulis akan menjelaskan struktur organisasi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) khususnya bagian pembukuan,


(21)

alangkah baiknya penulis akan menjelaskan definisi struktur dan organisasi serta bentuk-bentuk yang dipakai oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu yang berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.

Sedangkan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Dengan demikian kesimpulan diatas adalah struktur organisasi merupakan struktur yang saling berhubungan dengan organisasi yang tidak bisa dipisahkan, karena semua saling memiliki hubungan dan di dalam semua bagiannya terdapat pada perusahaan atau saling memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya, oleh sebab itu setiap bagian di dalamnya sangat penting meskipun setiap masing-masing bagian memiliki tugas atau kewajiban dan memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda.

Adapun bentuk dari struktur organisasi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) khususnya pada bagian pembukuan adalah struktur organisasi garis dan staf. Untuk lebih jelas dan rinci penulis mencantumkan beberapa struktur organisasi Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung pada bagian pembukuan perusahaan di bwaha ini :


(22)

Struktur Organisasi PDAM Kota Bandung Pada Bagian Pembukuan

Sumber : Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Badaksinga

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PDAM Kota Bandung Pada Bagian Pembukuan

WALIKOTAMADYA

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR UMUM

BADAN PENGAWAS

KA.BAG KEUANGAN

SEKSI PEMBUKUAN

UMUM

SEKSI PEMBUKUAN

BIAYA

SEKSI ANGGARAN


(23)

2.3 Deskripsi Jabatan

Adapun tingkatan dalam struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) beserta tugasnya masing-masing, sebagai berikut :

1. Walikota

Bertanggung jawab terhadap perkembangan dan maju mundurnya PDAM dan yang memberi perintah atas kebijakan pemerintah.

2. Badan Pengawas

Bertugas mengkoordinir dan memimpin serta mengawasi jalannya kegiatan perusahaan yang berada dibawahnya agar semua berjalan dengan baik dan bertanggung jawab langsung pada Walikota.

3. Direktur Utama

Bertugas memberikan instruksi secara langsung kepada kepala bagian dan seksi yang berada dalam lingkungan bidangnya agar semua berjalan dengan lancar.

4. Direktur Umum

Bertugas dalam menyelesaikan administrasi, menyediakan semua keperluan perusahaan dan memberikan laporan kepada direktur utama.

5. Kepala Bagian

Bertugas memberikan instruksi kepada seorang petugas pelaksana dari bagiannya untuk kemudian disalurkan kepada Kepala Seksi dan Pembantu Umum.


(24)

6. Seksi Anggaran

Menyusun neraca, pencatatan cek, dan menyediakan anggaran kebutuhan PDAM selama setahun.

7. Seksi Biaya

Menyusun dan mencatat pengeluaran kas dan penerimaan kas, serta anggaran yang dibutuhkan oleh PDAM.

8. Seksi Umum

Menyusun semua kebutuhan akan kelengkapan dan keperluan hal-hal lain ynag dibutuhkan.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung ini dibentuk dengan tujuan untuk dapat mewujudkan dan meningkatkan pelayan kepada semua masyarakat yang akan membutuhkan air bersih di semua wliayah Kota Bandung.

Air yang sudah di salurkan kepada semua masyrakat seudah menjadi air yang layak pakai atau yang sudah layak untuk di konsumsi masyarakat. Agar setiap air yang di konsumsi tidak membahayakan kondisi masyarakat, karena yang masih banyaknya bakteri pada air tersebut. Perusahaan ini berfungsi untuk mengelola air yang kotor menjadi air bersih, yang sudah layak untuk di konsumsi oleh semua orang.


(25)

Perusahaan ini memiliki bagian-bagian penting untuk pemeliharaan alat-alat yang selalu di gunakan untuk menyaring setiap kotoran air bersih, juga memelihara saluran pipa air yang menuju ke setiap daerah yang ada di wilayah kota Bandung untuk memenuhi setiap kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu perusahaan mengeluarkan biaya besar untuk pengeluaran setiap saluran pipa yang harus di ganti selama beberapa bulan sekali agar air yang mengalir kepada saluran pipa masyrakat tidak kotor atau pun bau pada saat akan di konsumsi atau dipakai. Maka perusahaan di sini harus selalau merincikan setiap pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas setiap bulan atau tahunnya. Agar tercatat secara baik dalam pembukuan perusahaan.


(26)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada Perusahaan Daerah Air Minum ini penulis di tempatkan pada bagian pembukuan, pembukuan perusahaan yang di mencatatkan setiap harinya agar dapat mengetahui setiap penerimaan atau pengeluaran yang masuk atau ke luarnya biaya yang sudah di terima atau di keluarkan oleh perusahaan.

Fungsi bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan bagi setiap yang melaksanakan kerja praktek di perusahaan, bagi mahasiswa maupun siswa yang akan mempraktekkan kerja prakteknya di perusahaan. Dapat memberikan wawasan bagi semua yang melaksanakan kerja praktek karena dengan memberikan arahan untuk belajar bekerja secara baik di perusahaan, akan memberikan arahan bagaimana bekerja di perusahaan pada saat nantinya akan bekerja. Memberikan pelatihan untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan kemampuannya, perusahaan akan dapat melihat bagaimana potensi dari setiap pelaksana kerja praktek. Dengan melihat setiap potensi tersebut dapat menyimpulkan bahwa pelaksana kerja praktek tersebut dapat di tempatkan di bidang apa saja karena kemampuan dan potensinya yang baik. Dan dapat di percaya oleh perusahaan dalam setiap mengerjakan pekerjaan yang di berikan oleh perusahaan. Dan perusahaan dapat memberikan pekerjaan pada setiap pelaksana kerja praktek yang bekerja secara baik nantinya. Dan di percaya oleh


(27)

perusahaan bahwa kemampuannya dapat memberikan pekerjaan yang baik, perusahaan akan memakai kinerja dan kemampuannya untuk bekerja di perusahaan tersebut pada saat nantinya bekerja. Perusahaan akan dapat meningkatkan perkembangan perusahaan, dapat dilihat dari pelaksana kerja praktek. Karena dengan melihat semua kemampuan dan potensinya perusahaan akan dapat merekrut karyawan dengan baik dengan kemampuan yang dimiliki yang sesuai dengan keiinginan perusahaan, yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan oleh perusahaan yang akan di tempatkan pada bidangnya. Dan perusahaan tidak akan salah merekrut seorang karyawan yang akan bekerja di perusahaan.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada saat melaksanakan Kerja Praktek ini, penulis di tempatkan pada bagian pembukuan karena dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang Prosedur Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. Sebelum melaksanakan atau mempraktekan kerja praktek tersebut, pembimbing mengarahkan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas kepada penulis.

Adapun teknis kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan kerja praktek adalah sebagai berikut :


(28)

1. Pengenalan lingkungan kerja praktek di Perusahaan Daerah Air Minum

2. Perkenalan dengan semua staff karyawan yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum khususnya pada bagian Pembukuan perusahaan

3. Pengarahan dan penjelasan mengenai apa yang akan di praktekkan atau di kerjakan oleh penulis pada bagian pembukuan perusahaan. Dengan menjelaskan setiap tugas yang di arahkan oleh pembimbing di Perusahaan Daerah air Minum.

4. Mencatat no rekeneing air pada pembukuan

5. Mencatat kode cabang pada perusahaan yang bertransaski di perusahaan 6. Mencatat rekapan data perusahaan

7. Mencatat transaksi pada kode voucher atau kode seri

8. Mencatat pembukuan perusahaan setiap harinya pertanggal dan perbulan untuk dapat mengetahui transaksi penerimaan dan pengeluaran yang ada di perusahaan. Pada bulan Januari – September.

9. Menginput data yang sudah di catat pada pembukuan kepada komputer untuk di backup agar dapat di ketahui apabila ada kesalahan dalam pencatatan pembukuan tersebut. Dan dapat di rincikan secara lebih jelas data-data yang sudah di catat dalam pembukuan.


(29)

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Setelah melaksanakan kerja praktek selam 30 hari di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, penulis dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, mendapatkan wawasan dan.memahami mengenai perbandingan penerimaan dan pengeluaran kas di Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung.

3.3.1 Perkembangan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dari Tahun 2010 / 2013 Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

3.3.1.1 Perkembangan Penerimaan Kas Dari Tahun 2010 / 2013Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Perkembangan penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut ini :


(30)

Tabel 3.1

Perkembangan Penerimaan Kas Antara RKAP 2010 dan RKAPP 2011

URAIAN RKAPP 2010 RKAPP 2011 NAIK /

(TURUN) RKAP 2011 Thd

RKAPP 2011

%

Saldo Awal 97.234.346.000 25.000.000.000 (72.234.346.000) -74,29%

PENERIMAAN Penjualan Air Bersih Pelayanan Air Limbah Penerimaan Oprasional Non Air Penerimaan Non Oprasional 113.899.618.000 28.334.275.000 11.777.179.000 9.790.718.000 112.854.997.000 30.719.525.000 13.838.435.000 18.665.080.000 8.955.379.000 2.385.250.000 2.061.256.000 8.874.362.000 7,86% 8,42% 17,50% 90,64% JUMLAH PENERIMAAN

163.801.790.000 186.078.037.000 22.276.247.000 13,60%

PENERIMAAN DAN SALDO AWAL

261.036.136.000 211.078.037.000 (49.958.099.000)

-19,14%


(31)

Tabel 3.2

Perkembangan Penerimaan Kas Antara RKAP 2012 dan RKAPP 2013

Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

URAIAN RKAP-P

2012

RKAP 2013

NAIK / (TURUN) THD RKAPP

2012

%

SALDO AWAL

PENERIMAAN

Penerimaan Operasional Air Penerimaan Operasional Non Air

Penerimaan Non Operasional

18.727.206.000 158.198.352.000 7.633.661.000 62.763.504.000 14.250.000.000 236.250.607.000 17.012.500.000 41.398.617.000 (4.477.206.000) 78.052.255.000 9.378.839.000 (21.364.887.000) -23.91% 49.34% 122.86 % -34.04%

JUMLAH PENERIMAAN 228.595.517.000 294.661.724.000 66.066.207.000 28.90%

PENERIMAAN & SALDO

AWAl


(32)

Penerimaan Kas

Hasil pelaksanaan dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas adalah penerimaan yang selalu di masukan dalam pembukuan setiap harinya. Hasil dalam perkembangan penerimaan kas pada RKAP 2010-2013 yaitu.

Hasil pelaksanaan ini menunjukkan bahwa penerimaan kas pada perusahaan Pada RKAP 2011 secara total dibandingkan perubahan RKAP 2010 mengalami kenaikan sebesar 13,60%. Perkembangan penerimaan kas sama-sama mengalami kenaikan pada setiap tahunnya, tetapi pada RKAP 2011 mengalami peningkatan tanpa ada penurunan, jadi dari tahun 2010 sampai dengan 2011 meningkat secara signifikan tanpa ada penurunan sedikitpun. Perincian kenaikan penerimaan kas dalam RKAP 2011 dibandingkan dengan Perubahan RKAP 2010 yaitu (1) Penerimaan Penjualan Air Bersih mengalami kenaikan

0 50 100 150 200 250 300 350

2010 2011 2012 2013

G R A F I K

Grafik


(33)

sebesar 7,86% kenaikan ini dampak dari penurunan angka kehilangan air, peningkatan efektifitas penagihan dan penambahan pelanggan. (2) Penerimaan Pelayanan Air Limbah kenaikan penerimaan penjualan air bersih otomatis mengakibatkan penerimaan dari pelayanan air kotor mengalami kenaikan sebesar 8,42%. (3) Penerimaan Operasional Non Air mengalami kenaikan sebesar 17,50% kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penerimaan dari pemasangan sambungan baru dan pembukaan kembali eks pelanggan. (3) Penerimaan Non Operasional mengalami kenaikan sebesar 90,64% kenaikan ini disebabkan adanya Hibah dari AUSAID melalui Pemerintah Kota Bandung di bidang air limbah. Sedangkan penerimaan kas pada RKAP 2013 dibandingkan RKAPP 2012 mengalami kenaikan sebesar 28,90% dari Rp 228.595.517.000 menjadi Rp 294.661.724.000. Jadi perkembangan penerimaan kas perusahaan pada tahun 2012 meningkat pada tahun 2013. Tetapi dalam perkembangan tersebut pada tahun 2013 juga mengalami penurunan dari beberapa hasil penerimaan kas tersebut yaitu Penerimaan Non Operasional yang mengalami penurunan pada tahun 2013. Hanya satu yang mengalami penurunan pada tahun 2013 dan yang lainnya mengalami kenaikan. Perincian atas kenaikan penerimaan kas dalam RKAP 2013 dibandingkan RKAPP 2012 adalah Penerimaan Operasional Air, Penerimaan Non Operasional Air, dan Penerimaan Non Operasional. Semua itu adalah perincian atas koreksi kenaikan dan penurunan target penerimaan kas yang sudah di data atau di rekap oleh perusahaan dalam RKAP 2013 dibandingkan RKAPP 2012.(1) Perkembangan Penerimaan Operasional Air mengalami kenaikan sebesar


(34)

49,34% kenaikan ini disebabkan adanya asumsi penyesuaian tarif air minum di tahun 2013, dan (2) Penerimaan Operasional Non Air mengalami kenaikan sebesar 122,86% kenaikan ini disebabkan naiknya penerimaan sambungan baru pelanggan air minum, adanya penyesuaian harga pasangan baru dari rata-rata, dan peningkatan penerimaan sektor limbah non rekening air minum. Dan yang mengalami penurunan pada tahun 2013 disebabkan dalam RKAPP 2012 di asumsikan oleh perusahaan menerima penyertaan modal dari Pemerintah Kota Bandung yang baru terealisasi 50% dan sisanya dianggarkan kembali dalam RKAP 2013. Penurunan tersebut mencapai 34,04% yaitu dari Rp 62.763.504.000 menjadi 41.398.617.000 , dari hasil perkembangan tersebut disimpulkan bahwa rata-rata dalam RKAP 2013 mengalami kenaikan di bandingkan RKAPP 2012, tetapi hanya sedikit mengalami penurunan dalam RKAP 2013 dibandingkan dalam RKAPP 2012.

Kesimpulannya adalah dari tahun 2010 mengalami peningkatan pada tahun 2011, tetapi pada tahun 2011 tidak mengalami penurunan satu pun. Naik pada tahun 2012 dan 2013, pada tahun 2012 mengalami penrunan dan 2013 pun mengalami penurunan. Dari beberapa tahun tersebut hanya 2011 yang mengalami peningkatan dalam 1 tahun, tahun lainnya megalami beberapa perununan di beberapa tahun tersebut. Dengan penururunan yang terjadi pada beberapa tahun tersebut agar dapat meningkatkan kembali dari setiap tahunnya, dengan meningkatkan semua tarif atau perincian lainnya agar meningkatkan penerimaan kas perusahaan dari tahun ke tahun. Dapat dilihat pada tabel dan


(35)

grafik tersebut penerimaan lebih banyak mengalami peningkatan, tetapi yang mengalami peningkatan total hanya ada pada RKAP 2011.

3.3.1.2 Perkembangan Pengeluaran Kas Dari Tahun 2010 / 2013 Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Perkembangan pengeluaran kas pada Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini :

Tabel 3.3

Perkembangan Pengeluaran Kas Antara RKAP 2010 dan RKAPP 2011

Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

URAIAN RKAPP 2010 RKAPP 2011 NAIK / (TURUN)

RKAP 2011 Thd RKAPP 2011

%

PENGELUARAN Biaya Oprasi & Pemeliharaan

- Air Bersih

- Air Limbah

31.223.823.000 41.519.10.000 10.259.285.000 32,97%

5.937.200.000 5.095.480.000 (841.720.000) -14,18%

Sub Jumlah 37.161.023.000 46.614.588.000 9.453.565.000 25,44%

Biaya Pegawai 56.135.000.000 62.806.713.000 6.671.713.000 11,89%

Biaya Umum & Administrasi060

33.581.052.000 37.429.256.000 3.848.204.000 11,46%

Investasi / Barang Modal 31.621.633.000 7.628.772.000 (23.992.861.000) -75,87%

Cicilan Pokok & Bunga 56.991.190.000 23.867.577.000 (33.123.613.000) -58,12%

Lain-lain 23.229.177.000 20.397.619.000 (2.831.558.000) -12,19%

JUMLAH

PENGELUARAN

238.719.075.000 198.744.525.000 (39.974.550.000) -16,75%


(36)

Tabel 3.4

Perkembangan Pengeluaran Kas Antara RKAP 2012 dan RKAPP 2013

Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

URAIAN RKAP-P

2012 RKAP 2013 NAIK / (TURUN) THD RKAPP 2012 % PENGELUARAN

Biaya Operasi & Pemeliharaan :

- Air Minum

- Air Limbah

SUB JUMLAH Biaya Pegawai

Biaya Umum & Administrasi Investasi / Barang Modal Cicilan Pokok & Bunga Lain-Lain 38.703.665.000 3.144.213.000 48.558.012.000 4.149.400.000 9.854.347.000 1.005.187.000 25.46% 31.97% 25.95% 9.34% 27.40% 166.32% 18.96% -9.63% 41.847.878.000 64.359.779.000 48.243.637.000 18.592.295.000 22.071.335.000 27.207.113.000

52.707.412.000 10.859.534.000

70.370.426.000 6.010.647.000

61.460.738.000 13.217.101.000

49.514.905.000 30.922.610.000

26.255.299.000 4.183.964.000

24.587.403.000 (2.619.710.000

)

JUMLAH PENGELUARAN 222.322.037.000 284.896.183.000 62.574.146.000 28.15%


(37)

Pengeluaran Kas

Hasil pengeluaran kas pada RKAP 2010 – 2013 yaitu pengeluaran kas pada RKAP 2011 dibandingkan dengan RKAP 2010 secara total mengalami penurunan sebesar 16,75%. Perincian atas kenaikan dan penurunan pengeluaran kas yaitu kenaikan tersebut adalah (1) Biaya Operasional dan Pemeliharaan mengalami kenaikan sebesar 25,44% kenaikan ini disebabkan karena kenaikan harga dan volume bahan kimi untuk pengolahan air minum dan meningkatnya kegiatan operasional. (2) Biaya Pegawai /SDM mengalami kenaikan sebesar 11,89% kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan gaji pegawai. (3) Biaya Umum dan Administrasi mengalami kenaikan sebesar 11,46% kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan biaya untuk kegiatan penambahan pelanggan, penagihan tunggakan dan pemeliharaan 0

50 100 150 200 250 300

2010 2011 2012 2013

G R A F I K

Grafik


(38)

bangunan-bangunan yang sudah rusak. Sedangkan penurunannya adalah (1) Pengeluaran untuk Barang Modal / Investasi mengalami penurunan sebesar 75,87% penurunan ini disebabkan untuk menjaga likuiditasnya. (2) Angsuran Pokok dan Bunga Hutang Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar 58,12%. (3) Pengeluaran Lain-Lain mengalami penurunan sebesar 12,19%. Sedangkan hasil dari jumlah total pengeluaran kas dalam RKAP 2013 dibandingkan dengan RKAPP 2012 mengalami kenaikan sebesar 28,15% dari Rp 222.322.037.000 menjadi Rp 284.896.183.000. Jadi perkembangan pengeluaran kas meningkat pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012, dalam perkembangan pengeluaran kas tersebut banyaknya peningkatan dalam pengeluaran kas perusahaan. Dalam pengeluaran kas ini perinician kenaikan dan penurunan target pengeluaran kas dalam RKAP 2013 dibandingkan dengan RKAPP 2012 yaitu Beban Operasional dan Pemeliharaan, Beban Pegawai / SDM, Beban Umum dan Administrasi, Pengeluaran untuk Barang Modal / Investasi, Angsuran Pokok dan Bunga Hutang Jangka Panjang, dan Pengeluaran Lain-Lain. Perkembangan Beban Operasi dan Pemeliharaan mengalami kenaikan sebesar 25,95% kenaikan ini disebabkan meningkatnya kebutuhan operasi dan pemeliharaan sehubungan adanya kenaikan harga BBM, listrik, bahan kimia dan UMR. Perkembangan Beban Pegawai / SDM mengalami kenaikan sebesar 9,34% kenaikan ini disebabkan adanya program kenaikan gaji karyawan. Perkembangan Beban Umum dan Administrasi mengalami kenaikan sebesar 27,40% kenaikan ini disebabkan di bidang kesejahteraan pegawai terdapat peningkatan biaya tunjangan perumahan dan


(39)

karyawisata serta peningkatan kegiatan diklat. Perkembangan Pegeluaran untuk Barang Modal / Investasi mengalami kenaikan sebesar 166,32% kenaikan ini disebabkan meningkatnya kegiatan-kegiatan dalam persiapan proram pengembangan SPAM. Dan Perkembangan Angsuran Pokok dan Bungan Hutang Jangka Panjang mengalami kenaikan sebesar 18,96% kenaikan ini disebabkan sehubungan dengan adanya penundaan sebagian pembayaran hutang dari tahun 2012 ke 2013. Dan dalam pengeluaran kas juga terdapat satu yang mengalami penurunan dalm RKAP 2013 dibandingakan dengan RKAPP 2012 yaitu Pengeluaran Lain-Lain mengalami penurunan sebesar 9,63%, penurunan ini disebabkan sehubungan hal tersebut dan setelah di perhitungkan dengan saldo awal maka saldo akhir kas di proyeksikan sebesar Rp 24.015.541.000 yaitu mengalami penurunan sebesar Rp 985.145.000 atau 3,49% bila dibandingakan dengan saldo akhir RKAPP 2012 sebesar Rp 25.000.686.000 . Dan dari hasil perkembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengeluaran kas perusahaan mengalami kenaikan dalam RKAP 2013, dan dalam RKAP 2013 hanya satu yang mengalami penurunan dibandingkan dengan RKAPP 2012.

Kesimpulannya adalah penurunan tersebut sudah diperhitungkan dengan saldo awal. Dari beberapa tahun tersebut pengeluaran mengalami kenaikan, tetapi pengeluaran juga mengalami penurunan dari beberapa tahun tersebut. Tetapi dapat dilihat dari tabel dan grafik tersebut pada beberapa tahun tersebut lebih banyak meningkat pada pengeluaran dibandingkan dengan penurunan. Karena


(40)

banyak kebutuhan perusahaan yang dikeluarkan untuk memenuhi semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan dan yang lainnya.

3.3.1.3 Analisa Perkembangan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dari Tahun 2012 / 2013 Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Analisa perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas adalah dalam perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas dalam RKAP 2013 dibandingkan RKAPP 2012 mengalami kenaikan, dan dalam RKAP 2011 dibandingkan 2010 mengalami kenaikan. dalambeberapa tahun tersebut dari penerimaan dan pengeluaran kas masing-masing mengalami penurunan. Tetapi pada tahun 2011 dalam penerimaan kas tidak mengalami penurunan. Pada tahun-tahun yang lanin dalam penerimaan kas ada yang mengalami penurunan, dan pengeluaran kas juga mengalami kenaikan yang lebih banyak dan juga mengalami penurunan. Dalam perkembangan tersebut penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih meningkatkan perusahaan karena dengan tarif air minum yang di targetkan oleh perusahaan maka akan meningkatkan keuangan perusahaan dan ditargetkan sambungan baru pelanggan air yang di tingkatkan oleh perusahaan. Dan dalam pengeluaran kas yang dikeluarkan untuk semua kebutuhan perusahaan tersebut untuk peningkatan kebutuhan-kebutuhan agar lebih menigkatkan konsumen dan konsumen tetap memberikan loyalitasnya kepada perusahaan. Dan agar tidak mengalami penurunan pada perusahaan, maka perusahaan akan mengganti setiap peralatan yang di


(41)

butuhkan oleh perusahaan karena perusahaan tidak ingin konsumen kecewa dalam kualitas air yang dikonsumsinya. Perusahaan akan mengganti setiap kerusakan yang ada dalam peralatan untuk pengelolaan air. Maka perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk penggantian semua peralatan yang sudah mengalami kerusakan tersebut. Baiaya dalam Pengeluaran kas tersebut harus di kelola secara baik agar dapat di manage oleh perusahaan.

3.3.2 Hambatan Perkembangan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Hambatan perkembangan penerimaan kas adalah:

1. Hambatan pada saat terjadi transaksi atau penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak tercatat oleh perusahaan yang di rekap dalam pembukuan, membuat lebih sulit karena dengan tidak tercatatnya penerimaan dan pengeluaran tersebut akan menghambat dalm pencatatan atau merekap data di dalam perusahaan.

2. Hambatan penerimaan kas adalah waktu penerimaan yang kurang tepat, kesalahan dalam pencatatan terhadap air minum.

3. Kurangnya pencapaian dana terhadap penerimaan kas.


(42)

Hambatan perkembangan pengeluaran kas adalah : 1. Pada saat penggunaan dan yang tidak diketahui oleh perusahaan.

2. Over budget pada pendanaan yang dipakai berlebihan yang tidak sesuai dengan faktur.

3. Dan dana yang di selewengkan atau penggelapan oleh pihak-pihak tertentu.

3.3.3 Upaya Perkembangan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Upaya yang dilakukan dalam penerimaan dan pengeluaran kas adalah lebih teliti dalam mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau perusahaan lain, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatannya.

Upaya yang dilakukan dalam penerimaan kas adalah :

1. pencatatan transaksi penerimaan dicatat sesuai tanggal dan bulan agar lebih mudah untuk direkap ulang kepada komputer.

2. Setiap transaksi di simpan secara baik agar pada saat merekap data transaksi tersebut lebih mudah.


(43)

Upaya yang dilakukan dalam pengeluaran kas adalah :

1. Pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan perusahaan dicatat sebaik mungkin, agar tidak terjadi kesalahan dan tidak terjadi dalam penggelapan dana pengeluaran kas tersebut.

2. pengeluaran yang di minimalisir sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Dan lebih teliti dalam biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dilihat dari faktur yang sudah dibuat.


(44)

BAB VI

KESIMPULAN DAN ASARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan berdasarkan hasil kerja praktek yang telah dilaksanakan oleh penulis di Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan dari hasil kerja praktek ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan air minum ini mengutamakan kepuasan konsumen.

1. Perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas, perkembangan penerimaan kas pada perusahaan dalam beberapa tahun mengalami peningkatan, tetapi dalam satu tahun ada yang mengalami peningkatan 100% dan tahun berikutnya mengalami penurunan. Sedangkan pengeluaran kas dari beberapa tahun mengalami banyak peningkatan dari setiap tahunnya, karena dengan banyak biaya yang dikeluarkan untuk perusahaan maka pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan pun akan semakin besar dan meningkat. Tetapi dalam beberapa tahun tersebut pengeluaran kas juga mengalami penurunan, karena dengan menguranginya pengeluaran yang ada, maka pengeluaran kas tidak meningkat dan tidak banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulan atau tahunnya.

2. Hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan penerimaan kas pada saat terjadi kesalahan dalam pencatatannya, waktu yang tidak efisien atau kurang tepat pada saat penerimaan kas. Sedangkan hambatan dalam pengeluaran kas adalah over budget pada pendanaan yang dipakai berlebihan yang tidak sesuai dengan faktur.


(45)

3. Upaya yang dihadapi dalam penerimaan kas yaitu disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia sehingga dalam pelaksanaan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan upaya dalam pengeluaran kas adalah pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan perusahaan dicatat sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan dan lebih teliti dalam biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dilihat dari faktur yang sudah dibuat.

4.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan dapat memberikan masukan, dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun karyawannya bagi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawenning Kota Bandung. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas, penulis akan menyampaikan sebagai berikut :

1. Untuk mengindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan kas pada perusahaan daerah air minum, maka setiap karyawan harus melaksanakan kegiatan penerimaan kas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas dengan benar sesuai dengan transaksi.

2. Untuk meminimalisasi hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan penerimaan kas maka pihak manajemen perusahaan mengadakan pelatihan agar menambah wawasan para auditor dan mengadakan penerimaan karyawan baru agar dapat mempercepat proses pelaksanaan penerimaan kas.

3. Pelaksanaan penerimaan kas yang diakukan harus ditingkatkan kode etik profesionalisme dengan menjaga reputasinya agar tetap objektif, tidak hanya dalam kenyataan tetapi juga dalam persepsi.


(46)

4. Sebaiknnya perusahaan lebih memperluas jaringan agar banyaknya masyarakat yang mendaftar rekening baru sehingga akan memperbesar laba atau profit perusahaan setiap tahunnya.

5. Sebaiknya bagian keuangan dalam pencatatan transaksi dilakukan langsung ke dalam aplikasi kepada komputer, agar lebih mempercepat waktu agar lebih efektif dan efisien.


(47)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Judul : Perkembangan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirtawening

Nama : Rini Maryani

NIM : 21210045

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Bandung, 20 Januari 2014 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Perusahaan

Lita Wulantika,SE.,M.SI Edi Junaidi,SE NIP. 4127.34.02.004 NIK. 071430-A

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

Dr.Raeny Dwisanty, SE.,MSi NIP. 4127.34.02.006


(1)

Hambatan perkembangan pengeluaran kas adalah : 1. Pada saat penggunaan dan yang tidak diketahui oleh perusahaan.

2. Over budget pada pendanaan yang dipakai berlebihan yang tidak sesuai dengan faktur.

3. Dan dana yang di selewengkan atau penggelapan oleh pihak-pihak tertentu.

3.3.3 Upaya Perkembangan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Upaya yang dilakukan dalam penerimaan dan pengeluaran kas adalah lebih teliti dalam mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau perusahaan lain, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatannya.

Upaya yang dilakukan dalam penerimaan kas adalah :

1. pencatatan transaksi penerimaan dicatat sesuai tanggal dan bulan agar lebih mudah untuk direkap ulang kepada komputer.

2. Setiap transaksi di simpan secara baik agar pada saat merekap data transaksi tersebut lebih mudah.


(2)

Upaya yang dilakukan dalam pengeluaran kas adalah :

1. Pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan perusahaan dicatat sebaik mungkin, agar tidak terjadi kesalahan dan tidak terjadi dalam penggelapan dana pengeluaran kas tersebut.

2. pengeluaran yang di minimalisir sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Dan lebih teliti dalam biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dilihat dari faktur yang sudah dibuat.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN ASARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan berdasarkan hasil kerja praktek yang telah dilaksanakan oleh penulis di Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan dari hasil kerja praktek ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan air minum ini mengutamakan kepuasan konsumen.

1. Perkembangan penerimaan dan pengeluaran kas, perkembangan penerimaan kas pada perusahaan dalam beberapa tahun mengalami peningkatan, tetapi dalam satu tahun ada yang mengalami peningkatan 100% dan tahun berikutnya mengalami penurunan. Sedangkan pengeluaran kas dari beberapa tahun mengalami banyak peningkatan dari setiap tahunnya, karena dengan banyak biaya yang dikeluarkan untuk perusahaan maka pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan pun akan semakin besar dan meningkat. Tetapi dalam beberapa tahun tersebut pengeluaran kas juga mengalami penurunan, karena dengan menguranginya pengeluaran yang ada, maka pengeluaran kas tidak meningkat dan tidak banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulan atau tahunnya.

2. Hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan penerimaan kas pada saat terjadi kesalahan dalam pencatatannya, waktu yang tidak efisien atau kurang tepat pada saat penerimaan kas. Sedangkan hambatan dalam pengeluaran kas adalah over budget pada pendanaan yang dipakai berlebihan yang tidak sesuai dengan faktur.


(4)

3. Upaya yang dihadapi dalam penerimaan kas yaitu disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia sehingga dalam pelaksanaan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan upaya dalam pengeluaran kas adalah pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan perusahaan dicatat sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan dan lebih teliti dalam biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dilihat dari faktur yang sudah dibuat.

4.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan dapat memberikan masukan, dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun karyawannya bagi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawenning Kota Bandung. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas, penulis akan menyampaikan sebagai berikut : 1. Untuk mengindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan kas pada perusahaan daerah

air minum, maka setiap karyawan harus melaksanakan kegiatan penerimaan kas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas dengan benar sesuai dengan transaksi.

2. Untuk meminimalisasi hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan penerimaan kas maka pihak manajemen perusahaan mengadakan pelatihan agar menambah wawasan para auditor dan mengadakan penerimaan karyawan baru agar dapat mempercepat proses pelaksanaan penerimaan kas.

3. Pelaksanaan penerimaan kas yang diakukan harus ditingkatkan kode etik profesionalisme dengan menjaga reputasinya agar tetap objektif, tidak hanya dalam kenyataan tetapi juga dalam persepsi.


(5)

4. Sebaiknnya perusahaan lebih memperluas jaringan agar banyaknya masyarakat yang mendaftar rekening baru sehingga akan memperbesar laba atau profit perusahaan setiap tahunnya.

5. Sebaiknya bagian keuangan dalam pencatatan transaksi dilakukan langsung ke dalam aplikasi kepada komputer, agar lebih mempercepat waktu agar lebih efektif dan efisien.


(6)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Judul : Perkembangan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirtawening

Nama : Rini Maryani

NIM : 21210045

Jenjang : Strata Satu (S1) Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Bandung, 20 Januari 2014 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Perusahaan

Lita Wulantika,SE.,M.SI Edi Junaidi,SE NIP. 4127.34.02.004 NIK. 071430-A

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

Dr.Raeny Dwisanty, SE.,MSi NIP. 4127.34.02.006