Dini andriani,2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
INTELLIGENT TUTORING SYSTEM TERHADAP PENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kriteria baik sebesar 25,70 atau sembilan butir soal dan soal yang negatif artinya perlu direvisi atau ditiadakan sebesar 2,89 atau satu butir soal.
Dari hasil analisis uji coba soal tersebut maka soal yang digunakan oleh peneliti berjumlah 32 butir soal dari 35 butir soal yang dibuat, dengan membuang dua
butir soal dengan kriteria jelek dan satu butir soal yang termasuk kriteria perlu direvisi atau ditiadakan. Selain uji daya pembeda dan tingkat kemudahan, diperoleh
hasil uji reliabilitas tes yang terdiri dari 32 butir soal yang dinyatakan reliabel dengan kriteria tinggi yaitu 0,77. Berikut komposisi soal yang digunakan sebagai instrumen
tes penelitian kemampuan kognitif. Tabel 3.6
Komposisi Instrumen Tes Setiap Ranah Kognitif
No. Ranah Kognitif
Nomor Butir Soal
1. C1 : Menghafal Remember
1, 2, 3, 12, 13, 14, 22, 23, dan 24 2.
C2 : Memahami Understand 4, 5, 6, 15, 16, 17, 25, dan 26
3. C3 : Menerapkan Applying
7, 8, 18, 19, 20, 27, 28, dan 29 4.
C4 : Menganalisis Analyzing 9, 10, 11, 21, 30, 31, dan 32
3.8 Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data jenis tes dan non-tes.
1
Data nilai tes yaitu nilai tes hasil belajar kognitif
2 Data nilai non-tes yang terdiri dari data respon siswa terhadap mata pelajaran
fisika, data hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fisika dan data keterlaksanaan
model pembelajaran
kooperatif berbantuan
multimedia
pembelajaran berbasis ITS berupa data hasil observasi.
Dari data-data tersebut, data respon siswa terhadap mata pelajaran fisika dan data wawancara pada guru mata pelajaran fisika digunakan untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran fisika sehingga data-data tersebut digunakan untuk merumuskan masalah pada tahap studi
pendahuluan. Data nilai tes hasil belajar kognitif digunakan untuk mengukur
Dini andriani,2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
INTELLIGENT TUTORING SYSTEM TERHADAP PENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peningkatan hasil belajar kognitif siswa, sedangkan data keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif berbantuan multimedia pembelajaran berbasis ITS diperoleh
dari data hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran.
3.8.1 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif berbantuan multimedia pembelajaran berbasis ITS pada setiap pertemuan maka
diperlukan pengolahan data yang menampilkan data dalam bentuk persentase. Agus Kurniawan 2013 memaparkan langkah-langkah untuk mengolah data tersebut
sebagai berikut : 1
Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang observer isi pada format observasi keterlaksanaan pembelajaran.
2 Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan rumus
berikut : Keterlaksanaan Model =
observer menjawab ya atau tidak observer seluruhnya
× 100 ……….3.4
Kategori keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif berbantuan multimedia pembelajaran berbasis ITS diinterpretasikan pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran
KM Kriteria
KM = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana
0 KM 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana
25 ≤ KM 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana
KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana
50 KM 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana
75 ≤ KM 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana
KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana
Agus Kurniawan, 2013
Dini andriani,2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
INTELLIGENT TUTORING SYSTEM TERHADAP PENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.2 Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Menurut Ogilvie Ramadhan, 2009 suatu pembelajaran dikatakan dapat lebih meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran yang lainnya jika
rata-rata gain yang dinormalisasi dari suatu pembelajaran lebih tinggi dari nilai rata- rata gain yang dinormalisasi dari pembelajaran lainnya. Untuk melihat efektifitas
model pembelajaran kooperatif berbantuan multimedia pembelajaran berbasia ITS maka dilakukan analisis gain yang dinormalisasi dari skor pretest dan posttest untuk
peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dan mengacu pada pemaparan Agus Kurniawan 2013 antara lain :
1
Memberi skor pada hasil pretest dan posttest
Langkah pertama yang dilakukan sebelum pengolahan data adalah memberikan skor pada semua jawaban pretest dan posttest. Jawaban benar diberi niai satu dan
jawaban salah atau tidak dijawab diberi nila nol. Pemberian skor dihitung dengan rumus : Suharsimi Arikunto, 2011
= ………………………………………………………………………3.5
Keterangan : S = skor yang diperoleh
R= jawaban siswa yang benar 2
Menghitung skor gain yang dinormalisasi N-Gain Gain skor gain aktual diperoleh dari selisih skor tes akhir posttest dan skor tes
awal pretest dari sampel penelitian. Perbedaan skor posttest dan pretest ini diasumsikan sebagai efek dari treatment Panggabean, 2001. Sedangkan gain
yang ternormalisasi diinterpretasikan sebagai kriteria untuk menunjukkan besarnya peningkatan antara skor pretest dan posttest. Secara matematis gain
yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa
dengan skor
gain maksimum
yang dapat
diperoleh, Hake
Dini andriani,2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
INTELLIGENT TUTORING SYSTEM TERHADAP PENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurniawan,2013, Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain yang dinormalisasi adalah :
g =
−
� �
−
…………………………………………………………………3.6 Keterangan :
g = gain yang dinormalisasi
S = skor tes akhir yang diperoleh siswa
S = skor tes awal yang diperoleh siswa
S
� �
= skor maksimum ideal 3
Menentukan skor rata-rata gain yang dinormalisasi Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada materi ajar
gelombang cahaya digunakan data skor rata-rata gain yang dinormalisasi dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Hake Kurniawan, 2013 yaitu
sebagai berikut : g =
−
� �
−
……………………………………………...……3.7 Keterangan :
g = skor rata-rata gain yang dinormalisasi
S
post
= skor rata-rata tes akhir yang diperoleh siswa S
pre
= skor rata-rata tes awal yang diperoleh siswa S
m ideal
= skor maksimum ideal Setelah diperoleh kriteria nilai rata-rata gain yang ternormalisasi dari
kelompok eksperimen dan kelompok konrol, maka selanjutnya dibandingkan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa serta keefektifan penggunaan multimedia
pada model pembelajaran kooperatif. Menurutt Margendoller Ramadhan, 2009 menyatakan bahwa jika nilai rata-rata gain yang dinormalisasi dari pembelajaran
lainnya, maka dikatakan bahwa pembelajaran tersebut lebih efektif dalam meningkatkan suatu kompetensi dibandingkan pembelajaran lain.
Dini andriani,2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
INTELLIGENT TUTORING SYSTEM TERHADAP PENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Menginterpretasikan skor rata-rata gain yang dinormalisasi dengan menggunakan
Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Interpretasi Skor Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi
Nilai g
Kriteria
g ≥ 0,7 Tinggi
0,7 g ≥ 0,3
Sedang g 0,3
Rendah Hake Kurniawan, 2013
3.9 Pengujian Hipotesis