Efisiensi Tumbukan Hammer Tegangan Tiang Daya Dukung Tiang

39 3. Pekerjaan Persiapan Sebelum pengujian dilaksanakan, telah dilakukan persiapan untuk PDA dengan mencatat hal – hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Pengeboran lubang pada tiang pancang untuk pemasangan Strain Tranducer dan Accelerometer. 4. Pelaksanaan pengujian PDA Tiang pancang uji diberi beberapa kali tumbukan, penumbukan dihentikan jika telah diperoleh mutu rekaman cukup baik pada komputer dan energi tumbukan EMX relatif cukup tinggi. Kualitas rekaman cukup baik tergantung dari beberapa faktor, yaitu: a. Pemasangan instrumen terpasang dengan cukup kuat pada tiang beton; b. Sistem elektronik komputer dan efisiensi hammer yang digunakan. Saat pengujian secara temporer dilakukan pengecekanpengencangan instrumen strain tranducer dan accelerometer. Nilai EMX tergantung nilai efisiensi hammer yang dipakai. Hasil uji dinamis PDA dianalisis lebih lanjut dengan program CAPWAP, didapat perbandingan kekuatan daya dukung tiang pancang dilapangan termasuk distribusi kekuatan friksi tanah di setiap lapisan tana, tahanan ujung, tegangan tiang, dan lainnya.

B. Efisiensi Tumbukan Hammer

Dari beberapa tumbukan pada tiang yang diuji, efisiensi transfer energi hammer mencapai 50 sampai dengan 63 dari energi potensial yang tersedia. Universitas Sumatera Utara 40

C. Tegangan Tiang

Tegangan tekan maksimum CSX dan tegangan tarik maksimum TSX yang terjadi pada tiang pancang yang diuji, diukur dekat kepala tiang pada saat pelaksanaan pengujian dilaksanakan.

D. Daya Dukung Tiang

Dari hasil pengujian dinamis pada kondisi restrike, analisa daya dukung tiang pancang diperoleh dengan menggunakan program CAPWAP pada tiang uji. E. Langkah Analisis, Pengambilan Kesimpulan dan Rekomendasi Hasil rekaman gelombang akibat tumbukan palu dianalisa lebih jauh dengan menggunakan Analysis Case Pile Wave Equation Program CAPWAP, satu paket dengan PDA. Kombinasi rambatan gelombang pada tiang hasil rekaman PDA dan modelisasi tanah serta parameternya Dumping factor, Quake, Material tiang dan secara iterasi menentukan parameter tanah lainnya, sehingga grafik gelombang hasil iterasi signal matching memiliki korelasi yang baik dengan gelombang yang dihasilkan. Analisa dengan CAPWAP akan menghasilkan kurva penurunan tiang S versus beban dan distribusi gaya gesek dan tahanan ujung tiang. Kualitas pengujian PDA dapat dibandingkan melalui daya dukung ultimatenya dan melalui kurva penurunan tiang versus beban dari uji beban statik. Setelah daya dukung ultimate diperoleh melalui analisis CAPWAP, perlu diingat bahwa daya dukung ultimate tiang pancang tersebut adalah daya dukung ultimate tanah pendukung Universitas Sumatera Utara 41 tiang pancang tunggal, pada saat pengetesan dilakukan daya dukung ijin rencana harus disesuaikan dengan daya dukung ijin bahan tiang yang digunakan. Karena hasil pengujian ini hanya untuk tiang pancang tunggal maka efisiensi kelompok tiang harus diperhitungkan sesuai dengan jumlah, jarak dan susunan kelompok tiang pancang yang terpasang. Penurunan total dan perbedaan penurunan differential settlement secara longterm perlu dihitung lebih mendalam sesuai toleransi diijinkan untuk fungsi bangunan atasnya.

2.9. Tiang Pancang Kelompok

Pile Group Pada keadaan sebenarnya jarang sekali didapatkan tiang pancang yang berdiri sendiri Single Pile, akan tetapi kita sering mendapatkan pondasi tiang pancang dalam bentuk kelompok Pile Group seperti dalam Gambar 2.7. Untuk mempersatukan tiang-tiang pancang tersebut dalam satu kelompok tiang biasanya di atas tiang tersebut diberi poer footing. Dalam perhitungan poer dianggapdibuat kaku sempurna, sehingga : 1. Bila beban-beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan penurunan, maka setelah penurunan bidang poer tetap merupakan bidang datar. 2. Gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang-tiang. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 2.7. Pola-pola kelompok tiang pancang khusus : a Untuk kaki tunggal, b Untuk dinding pondasi Bowles, 1991 Universitas Sumatera Utara 43

2.9.1. Jarak antar tiang dalam kelompok