27
Inge Metasya Sulpuras, 2013 Tari Kejei Pada Masyarakat Suku Kujang Di Kabupaten Rejang Lebong Provindi Bengkulu
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
diklasifikasikan untuk dijadikan acuan sebagai bahan analisis pada langkah berikutnya agar menghasilkan kesimpulan dan implikasi pada langkah
yang bermakna secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta yang diteliti.
Metode ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan memaparkan seluruh hasil penelitian sesuai dengan keadaan di lapangan, yang memiliki cara penulisan
dengan memaparkan hasil penelitian, baik secara empiris maupun secara teoritis. Penelitian deskriptif analisis juga merupakan gambaran yang sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta serta ciri khas tertentu yang terdapat dalam subjek penelitian yang dalam hal ini yaitu tari Kejei pada masyarakat suku Rejang
di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Dengan kata lain, peneliti dapat menggambarkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat penelitian
berlangsung sesuai dengan penemuan di lapangan. Penelitian ini tidak terbatas pada pendeskripsian data sebagaimana adanya yang diperoleh, akan tetapi dengan
penarikan kesimpulan sebagai pertimbangan dalam pemecahan masalah. Adapun ciri-ciri terkait metode deskriptif analisis yaitu :
1. Merumuskan dan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang terjadi
pada masa sekarang, pada masa aktual. 2.
Data dikumpulkan, mula-mula disusun,dijelaskan dan kemudian dianalisis karena itu sering disebut analisis.
C. Definisi Operasional
Untuk menegaskan definisi fokus kajian penelitian dan menghindari salah penafisiran, peneliti perlu menyampaikan penjelasan tentang beberapa istilah
dalam bentuk definisi operasional dari judul penelitian yang diangkat : Tari Kejei merupakan salah satu bentuk tari adat darisuku Rejang yang
memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi yang biasa ditampilkan dalam acara tertentu pada suku tersebut. Tari ini adalah tarian sakral yang diyakini masyarakat
mengandung nilai-nilai mistik, sehingga hanya dilaksanakan masyarakat suku Rejang
dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan adat marga.
28
Inge Metasya Sulpuras, 2013 Tari Kejei Pada Masyarakat Suku Kujang Di Kabupaten Rejang Lebong Provindi Bengkulu
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Suku Rejang merupakan salah satu suku tertua di pulau Sumateraselain suku bangsa Melayu yang menyebar sampai ke daerah Lebong, Kepahiang,
Curupdi Provinsi Bengkulu dan sampai di tepi sungai ulu musi di perbatasan dengan Sumatera Selatan.
Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang sebagian besar wilayahnya dihuni oleh ± 43 masyarakat suku
Rejang dari 4 Mergo suku Rejang itu sendiri, yaitu Mergo Bermani atau Bemano,
Mergo Bejinggo, Mergo Sepanjang Jiwo dan Mergo Bimbo yang tersebar di 15
kecamatannya. Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian
barat daya pulau Sumatera yang berdiri pada tanggal 16 November 1968 dan mempunyai 9 kabupaten dan 1 kotamadya, yaitu Kabupaten Bengkulu Utara,
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kaur,
Kabupaten Seluma, Kabupaten Muko-Muko, dan Kota Bengkulu.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Data merupakan bahan penting yang akan bermanfaat untuk menjawab permasalahan, mencari apa saja yang ingin digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian, sebagai bukti pencarian fakta, dan membuktikan hipotesis penelitian, dengan demikian data merupakan kunci pokok dalam kegiatan penelitian
sekaligus menemukan mutu hasil penelitian. Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa, kejadian, hal-hal, keterangan-keterangan atau karakteristik-
karakteristik sebagian atau seluruh elemen yang akan menunjang dan mendukung penelitian. Pemilihan tekhnik pengumpulan data harus disesuaikan dengan metode
penelitian yang dipilih. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
1. Observasi
“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
29
Inge Metasya Sulpuras, 2013 Tari Kejei Pada Masyarakat Suku Kujang Di Kabupaten Rejang Lebong Provindi Bengkulu
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan” Hadi dalam Soegiyono,
2012. Dalam penelitian ini peneliti memilih tekhnik observasi, karena sebagai tekhnik pengumpulan data observasi mempunyai ciri yang spesifik yaitu tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sugiyono 2011:311 berpendapat mengenai tekhnik pengumpulan data dengan observasi
sebagai berikut :
Penelitian ini menggunakan tekhnik observasi moderat moderate partisipacion
. Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan orang luar. Penelitidalam mengumpulkan data ikut observasi
partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya. Dalam penelitian ini peneliti memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek
yang diteliti, dengan cara terjun langsung dan mengamati tentang Tari Kejei pada masyarakat suku Rejang di Kota Curup, tepatnya di Badan Musyawarah Adat
Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Ikut terjun langsung ke dalam hal- hal yang masih bisa dilakukan oleh peneliti, dan mengamati secara detail tentang
hal lain yang memerlukan ketelitian lebih mendalam. Macam-macam
observasi Observasi
partisipatif Observasi yang
pasif
Observasi yang moderat
Observasi yang aktif
Observasi yang lengkap
Observasi terus terang dan
tersamar Observasi tak
terstruktur
30
Inge Metasya Sulpuras, 2013 Tari Kejei Pada Masyarakat Suku Kujang Di Kabupaten Rejang Lebong Provindi Bengkulu
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengambilan data yang dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi terstruktur, dan
tak terstruktur. Menurut Guba dan Lincoln 1985 tujuan wawancara adalah mengkonstruksi menggali orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kompleksitas yang dialami pada masa lalu; memproyeksikan harapan-harapan agar dialami pada masa yang akan dating,
memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan dalam Kasmahidayat, 2010:65. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data dan
informasi mengenai objek penelitian yang akan diteliti dengan metode tanya jawab yang akan sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan informasi dan
data mengenai penelitian ini. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara terbuka dan langsung kepada informan, dalam hal ini para Pemangku Adat suku
Rejang yang terhimpun dalam Badan Musyawarah Adat Kabupaten Rejang
Lebong, penata musik, penanggungg jawab sanggar Gading Mas dengan bantuan recorder, handycam,
dan alat bantu lainnya. Tekhnik wawancara yang peneliti gunakan ialah wawancara semiterstruktur. Hal ini dimaksudkan untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka dan leluasa, namun tetap menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian. Terdapat
narasumber primer dan sekunder dalam penelitian ini, yang mana keduanya sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan data dan menguji keabsahan
data. Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari pengurus BMA Rejang Kabupaten Rejang Lebong, serta penata tari dan musik tari Kejei itu sendiri,
sedangkan narasumber sekunder dalam penelitian ini yaitu masyarakat suku Rejang
dan warga Kabupaten Rejang Lebong namun bukan masyarakat suku Rejang.
3. Studi Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Tekhnik
pengumpulan data dengan observasi dimaksudkan untuk memperjelas paparan
31
Inge Metasya Sulpuras, 2013 Tari Kejei Pada Masyarakat Suku Kujang Di Kabupaten Rejang Lebong Provindi Bengkulu
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
data penelitian. Pendokumentasian merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara yang peneliti pilih guna memperkuat hasil yang diperoleh lebih
kredibel atau dapat lebih dipercaya karena di dukung dengan bukti baik audio,
visual maupun video audio-visual menggunakan alat bantu berupa camera, handycam
dan alat bantu lainnya ketika penelitian berlangsung. 4.
Studi Literatur Studi literatur merupakan tekhnik pengumpulan data yang diperlukan
dengan cara menelaah beberapa sumber, seperti buku, majalah, artikel, dan jurnal, baik dari perpustakaan maupun referensi sebagai bahan rujukan. Buku-buku
tersebut diantaranya Buku Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi, Tari Sunda Dulu, Kini dan Esok, Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Seni, Tradisi,
Masyarakat dan buku tentang seni pertunjukan lainnya yang peneliti cantumkan dalam latar belakang masalah dan Teori Seni Pertunjukan pada Bab 2, Filsafat
Seni pada Teri Seni dan Pertunjukan pada Bab 2 serta membantu peneliti untuk memahami lebih lanjut dalam pemaparan analisis penelitian pada Bab 4, Metode
Penelitian Pendidikan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kebudayaan yang peneliti gunakan selama penelitian dan proses penggarapan Bab
3, Estetika Sebagai Sebuah Pengantar, Agama dalam Transformasi Budaya Nusantara,Suku Rejang dan buku-buku pendukung lainnya yang membantu
peneliti baik selama penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan laporan hasil penelitian.
E. Instrumen Penelitian