KESIMPULAN DAN SARAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK� TALK WRITE) PADA MATERI FAKTORISASI BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas berdasarkan alurnya menurut tim pelatih proyek PGSM 42 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 4.1. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa I 57 Diagram 4.2. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa II 67 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 77 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajran II Siklus I 82 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajran I Siklus II 88 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 94 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I 99 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II 104 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III 110 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV 116 Lampiran 9 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 122 Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I 124 Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II 126 Lampiran 12 Lembar Validitas Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 128 Lampiran 13 Lembar Validitas Kemampuan Komunikasi Matematika I 134 Lampiran 14 Lembar Validitas Kemampuan Komunikasi Matematika II 140 Lampiran 15 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 146 Lampiran 16 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematika I 148 Lampiran 17 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematika II 150 Lampiran 18 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 152 Lampiran 19 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I 154 Lampiran 20 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II 157 Lampiran 21 Alternatif Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 160 Lampiran 22 Alternatif Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I 166 Lampiran 23 Alternatif Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II 172 Lampiran 24 Tabulasi Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 177 Lampiran 25 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Awal Setelah Diurutkan 179 Lampiran 26 Pembagian Kelompok Berdasarkan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Awal 180 Lampiran 27 Tabulasi Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I 181 Lampiran 28 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I Setelah Diurutkan 183 Lampiran 29 Pembagian Kelompok Berdasarkan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I 184 Lampiran 30 Tabulasi Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II 185 Lampiran 31 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I 187 Lampiran 32 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II 189 Lampiran 33 Lembar Observasi Siswa Siklus I 191 Lampiran 34 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I 194 Lampiran 35 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan II 196 Lampiran 36 Lembar Observasi Ssiwa Siklus II 198 Lampiran 39 Dokumentasi Penelitian 201 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan dikatakan bermutu apabila proses pendidikan berlangsung secara efektif, manusia memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya dan produk pendidikan merupakan individu-individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan bangsa. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah saat ini, idealnya pendidikan itu tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi perserta didik di masa yang akan datang. Menurut Buchori 2001 dalam Trianto 2011:5, bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari. Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi. Karena itu siswa harus benar-benar dilatih dan dibiasakan berpikir secara mandiri. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi aljabar, geometri, logika matematika, peluang dan statistika. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel. Untuk itu, matematika di sekolah perlu difungsikan sebagai wahana untuk menumbuh kembangkan kecerdasan, kemampuan, keterampilan serta untuk membentuk kepribadian siswa. Pada pemeringkatan Programme for International Student Assessment PISA terakhir dalam www.okezone.com, kemampuan literasi matematika siswa Indonesia sangat rendah. Indonesia menempati peringkat ke-61 dari 65 negara peserta pemeringkatan. Ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan Indonesia, terutama dalam pembelajaran matematika masih rendah. Sejauh ini Indonesia belum mampu lepas dari urutan penghuni papan bawah. Beberapa ahli matematika seperti Russefendi dalam Bambang, 2008 mensinyalir kelemahan matematika pada siswa Indonesia, karena pelajaran matematika di sekolah ditakuti bahkan dibenci siswa. Sikap negatif itu muncul karena matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Salah satu faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran yang sulit adalah karakterisitik materi matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Seperti yang dinyatakan oleh Bambang 2008 bahwa : ”Beberapa pelajar tidak menyukai matematika karena matematika penuh dengan hitungan dan miskin komunikasi. Beberapa pelajar juga berpikir bahwa matematika pelajaran yang membosankan, karena penuh rumus dan miskin nilai moral. Kebanyakan pelajar tidak merasa senang ketika belajar matematika.” Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar matematika siswa menjadi kurang adalah rendahnya kemampuan komunikasi matematik siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Ansari 2009:19 yang menyatakan “Semakin tinggi kemampuan komunikasi matematika siswa, semakin tinggi pula pemahaman yang dituntut kepada siswa.” Hal senada juga diungkapkan oleh J. Bruner dalam Edward, 2002:40 bahwa “Untuk memahami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain”. Sehingga kemampuan komunikasi matematika siwa perlu ditingkatkan. Alasan pentingnya komunikasi matematika siswa perlu ditingkatkan dikemukakan oleh Baroody dalam Ansari, 2009:4 bahwa :

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

1 48 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN MIND MAPPING UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA MATERI PELUANG SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATU

0 6 28

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 12 44

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN FAKTORISASI ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMEN (TGT) SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 TERNATE TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 0 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Agustina

1 2 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

0 0 7

INTERAKSI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DENGAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIK SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

0 0 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII 6 SMP NEGERI 4 DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016

1 2 9

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII F DAN VIII G SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 20122013

0 1 17