99
Gambar diatas ini merupakan gambar yang mewakili modern secara exterior, dan tradisional secara interior. Bila kita lihat pada gambar di atas, penggabungan
antara modern dan tradisional memang sulit untuk dilakukan, tetapi dalam proyek ini penggabungan modern dan tradisional sendiri nantinya bisa mewakili kota Bandung
sebagai kota budaya yang kental dengan budaya modern dan tradisionalnya. Dan secara fungsi bangunan ini juga nantinya akan mendukung untuk menjadikan kota
Bandung sebagai kota budaya.
4.2 Tema Harmonisasi Modern Tradisional
Gambar 46. Modern vs tradisional Sumber dokumentasi pribadi
Gambar 53. Denah berbentuk simetris museum geologi Bandung
Sumber : dokumentasi pribadi
100
Secara fisik bangunan, interior bangunan ini memiliki ciri – ciri bangunan kolonial yang sangat kental. Bisa kita lihat pada denahnya yang berbentuk simetris,
ini merupakan ciri utama dari bangunan kolonial. Begitu juga dengan keadaan kolom dan bukaan pada bangunan ini yang
secara fisik juga masih mencitrakan bangunan kolonial. Maka dari itu perlu diperhatikan lagi penggabungan antara modern dan tradisionalnya sendiri. Salah
satunya adalah dengan menggabungkan kolom yang ada dengan bambu yang merupakan material utama dari budaya Sunda itu sendiri.
Gambar 54. Penggabungan kolom modern dengan material bambu
101
4.3 Konsep lantai
Gambar 55. Aplikasi bambu pada interior modern Sumber : http:hitdecors.comdecorsbamboo-
interior-popular-choice
Tabel 2. Konsep lantai
102
Konsep bentuk lantai pada perencanaan proyek sekolah ini menggunakan pola – pola alam. Ada percampuran antara bentuk geometris dan organik.
Konsep pola pada perencanaan lantai ini menggunakan pola – pola geometrik linear, dan mengadopsi dari bentuk – bentuk alami yang ada pada alam.
Konsep tekstur pada perencanaan lantai ini menggunakan tekstur yang sedikit timbul dengan memanfaatkan pola – pola yang ada pada bagan.
Konsep warna disini menggunakan warna – warna yang alami, mulai dari kuning, hijau, coklat.
Konsep cahaya yang digunakan adalah dengan menggunakan cahaya alami sebagai sumber penerangan pada saat siang hari. Hal ini bisa juga membuat efek
lantai lebih terlihat hidup karena terkena sinar matahari. Dan pada malam hari akan memanfaatkan hidden lamp, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai wayfinding.
Konsep material yang akan digunakan adalah material – material yang sesuai dengan filosofi kehidupan Sunda itu sendiri. Material utama adalah bambu,
sedangkan material pendukung berupa stainless steel yang akan digunakan sebagai detail.
4.4 Konsep dinding