3. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian, akan diuraikan pembahasan tentang perbedaan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan. Yakni pengaruh Inisiasi Menyusu Dini
IMD terhadap jumlah perdarahan post partum
1. Interpretasi dan diskusi hasil .
Rata-rata jumlah perdarahan responden yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini adalah 302,70 cc, dengan standar deviasi 32,64. Sedangkan pada responden yang tidak dilakukan
IMD, rata-rata jumlah perdarahannya adalah 340,04 cc dengan standar deviasi 28,35. Pada uji statistik didapatkan nilai P= 0.000. maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
jumlah rata-rata perdarahan responden yang dilakukan IMD di Klinik Bersalin Tanjung dengan yang tidak dilakukan IMD di Klinik Bersalin Kurnia Delitua.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Shinta bahwa salah satu manfaat IMD saat bayi menyusu oksitosin akan di lepas, oksitosin adalah hormon yang menyebabkan
kontraksi, sehingga otot-otot rahim akan berkontraksi kembali seperti semula dan ukurannya kembali normal, hal ini dapat mengurangi pendarahan pada saat persalinan dan
dapat membantu involusi uterus. Roesli Utami, 2008, hal. 54 Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga sesuai dengan WBW World Breastfeeding
Week tahun 2007, menyatakan bahwa, melalui sentuhan, emutan dan jilatan bayi pada putting susu ibu akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang penting. Selain itu
gerakan kaki bayi pada saat merangkak di perut ibu akan membantu melakukan massage uterus untuk merangsang kontraksi uterus. Oksitosin akan menyebabkan uterus
berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi terjadinya perdarahan post partum.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pernyataan Praborini dari Jakarta Brestfeeding Center menyebutkan bahwa ibu yang melakukan inisiasi menyusu dini akan mempercepat involusi uterus dan
mengurang perdarahan karena pengaruh hormon oksitosin ditandai dengan rasa mules karena rahim yang berkontraksi Praborini, A, 2008.
2. Keterbatasan Penelitian