1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
No. Nama
Status Umur
Th Pendidikan Pekerjaan
Status Hubungan
Dalam Keluarga
1. Ni
Ketut Senti
Cerai Mati
76 Tidak
Belum Sekolah
- Kepala
Keluarga
Ibu Ni Ketut Senti merupakan wanita kelahiran Desa Perancak pada tanggal 29 Desember 1940. Ibu Ni Ketut Senti merupakan istri dari almarhum I Nyoman Mudra
yang telah wafat 2 tahun yang lalu. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 9 anak, yaitu 6 anak perempuan dan 3 anak laki
– laki. Saat ini beliau tinggal bersama dengan anak wanita beliau yang tidak menikah yaitu Ni Wayan Meli yang bekerja membuat
porosan dan tiga anak laki – laki yang sudah berkeluarga yaitu Nengah Suparka
bekerja sebagai kelian adat Banjar Lemodang, Nyoman Parta Yadnya, dan Made Parmita Yasa yang masing
– masing berprofesi sebagai buruh bangunan. Beliau tinggal di perbatasan Banjar Lemodang dan Banjar Perancak.
Ibu Ni Ketut Senti tidak bisa bekerja dikarenakan kondisinya yang tidak memungkinkan untuk berjalan. Dua tahun yang lalu Ibu Ketut Senti mengalami
kecelakaan karena ditabrak oleh pengendara sepeda motor sehingga tulang tibianya mengalami fraktur. Pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan secara medis dan
juga dibawa ke tukang pijat. Setelah mengalami pengobatan Ibu Ketut Senti bisa berjalan, namun selang beberapa waktu beliau kembali terjatuh di rumah disebabkan
2
karena beliau mengalami osteoporosis karena faktor usia. Sejak saat itu Ibu Ketut Senti masih trauma untuk berjalan. Dari hasil pengukuran tekanan darah didapatkan
hasil 110 untuk sistole dan 70 untuk diastole sehingga Ibu Ketut Senti masuk ke kategori tekanan darah rendah sehingga beliau sering mengeluh merasa pusing
sehingga menjadi faktor penghambat untuk kembali bisa berjalan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya sehari
– hari, Ibu Ketut Senti hanya mengandalkan pemberian dari anak
– anaknya. Ibu Ketut Senti tinggal di rumahnya yang sangat sederhana. Rumah yang beliau
tempati sekarang merupakan bantuan dari pemerintah Kabupaten Jembrana. Kondisi rumah bisa dikatakan cukup layak yaitu terdiri dari 2 kamar, lantai dari semen,
dinding dari batako, dan beratap genteng. Untuk listrik, menggunakan listrik dari rumah anak beliau dengan daya 450 watt dan sumber air berasal dari sumur manual.
Untuk kamar mandi kondisi sangat tidak layak karena tidak ada atapnya dan menggunakan kloset jongkok sehingga Ibu Ketut Senti sangat kesulitan untuk
melakukan aktivitas buang air besar.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan