dengan menggunakan
panelis
sebanyak 20 orang.
Data yang diperoleh di- analisis
secara kuantitatif
dan deskriptif
kualitatif. Deskriptif
kualitatif digunakan untuk menguji kualitas organoleptik fruitghurt dari
limbah nanas yang ditambakan Lactobacillus
bulgaricus dengan
konsentrasi yang
berbeda. Sedangkan
deskriptif kuantitatif
digunakan untuk menguji kadar vitamin C fruitghurt dari limbah
nanas yang
ditambahkan Lactobacillus
bulgaricus dengan
konsentrasi yang berbeda.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengujian Kadar Vitamin C No. Perlakuan
Hasil Titrasi
ml Kadar
Vitamin C
1. F
0,1 0,23
0,2 0,43
0,1 0,23
2. F
1
0,4 0,93
0,4 0,93
0,3 0,70
3. F
2
0,6 1,40
0,6 1,40
0,5 1,17
4. F
3
0,6 1,40
0,6 1,40
0,7 1,64
Tabel 2.
Hasil Pengujian
Kualitas Organoleptik
Keterangan :
F : sari limbah nanas tanpa diberi
Lactobacillus bulgaricus kontrol F
1
: sari
limbah nanas
diberi Lactobacillus bulgaricus 1
F
2
: sari
limbah nanas
diberi Lactobacillus bulgaricus 2
F
3
: sari
limbah nanas
diberi Lactobacillus bulgaricus 3
PEMBAHASAN
1. Kadar Vitamin C
Vitamin C semakin tinggi apabila
penambahan konsentrasi
Lactobacillus bulgaricus
yang diberikan semakin banyak. Hasil rata-
Perla- kuan
Penilaian Kualitas Fruitghurt dengan Uji Organoleptik
Warna Rasa
Aroma Tekstur
Daya Terima
F Agak
Kuning Agak
Enak Kurang
Khas Fruitghurt
Encer Kurang
Suka F
1
Agak Kuning
Agak Enak
Agak Khas
Fruitghurt Encer
Agak Suka
F
2
Kuning Agak
Enak Agak
Khas Fruitghurt
Kurang Kental
Agak Suka
F
3
Kuning Enak
Agak Khas
Fruitghurt Kurang
Kental Suka
rata kadar vitamin C pada F yaitu
0,30; F
1
yaitu 0,85; F
2
yaitu 1,32
dan F
3
yaitu 1,48.
Berdasarkan hasil
tersebut, menunjukkan bahwa perlakuan F
3
mengandung kadar vitamin C yang paling tinggi karena ditambahkan
Lactobacillus bulgaricus
paling banyak. Sedangkan perlakuan F
mengandung kadar vitamin C yang paling rendah karena tidak di-
tambahkan Lactobacillus bulgaricus. Penelitian ini membuktikan
bahwa Lactobacillus
bulgaricus berperan dalam bertambahnya kadar
vitamin C pada fruitghurt limbah nanas.
Hal ini
sesuai dengan
pendapat Mahdi dkk 2007, bahwa dinding
bakteri asam
laktat mengandung senyawa yang berperan
sebagai adjuvan, yaitu senyawa peptidoglikan dan muramyl dipeptida
MDP, senyawa
ini mampu
meningkatkan sel-sel imun untuk memproduksi berbagai sitokin dan
antibodi sebagai ketahanan tubuh atau immunomodulator. Sementara
itu, pada sel-sel imun itu sendiri terkandung vitamin C yang salah
satu fungsinya
adalah untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Keterkaitan
antara bakteri
Lactobacillus bulgaricus
dengan kadar vitamin C ini dapat diketahui
bahwa bakteri tersebut menghasilkan kondisi
asam dimana
dapat meningkatkan kadar vitamin C itu
sendiri. Hal ini sesuai pendapat Gaman dan Sherrington 1994,
bahwa buah-buahan yang dimasak akan kehilangan vitamin C lebih
sedikit dibanding sayuran karena keberadaanya lebih asam sehingga
kecepatan oksidasinya berkurang. Selain itu, rasa asam yang disebab-
kan adanya aktivitas Lactobacillus
bulgaricus dimungkinkan adanya vitamin C.
Kadar vitamin C fruitghurt limbah nanas ini memang tidak
tinggi. Sedikitnya kadar vitamin C pada fruitghurt limbah nanas ini
disebabkan bahan dasar fruitghurt limbah nanas adalah hati nanas yang
memiliki kandungan vitamin C paling sedikit pada bagian buah
nanas. Hal ini sejalan dengan pendapat Muljohardjo 1984, bahwa
kadar vitamin C dalam buah nanas letaknya tidak merata. Yang paling
banyak adalah bagian yang dekat dengan kulit buah, sedangkan yang
paling sedikit adalah dekat hati buah. Selain itu banyak faktor yang
dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin C fruitghurt limbah nanas
ini. Salah satu faktornya adalah hati nanas yang dipotong kecil-kecil dan
dibiarkan terkena
udara, menyebabkan kehilangan vitamin C
semakin besar.
Sementara itu,
kehilangan rata-rata
vitamin C
karena pemasakan
buah-buahan hanya 10 Gaman dan Sherrington
, 1994. Vitamin C adalah vitamin
yang mudah
larut dalam
air. Sehingga saat pencucian hati nanas
yang sudah dipotong-potong meng- akibatkan banyak vitamin C yang
ikut terbuang bersama air. Lama penyimpanan
juga dapat mem-
pengaruhi kadar vitamin C. Uji vitamin C fruitghurt limbah nanas ini
dilakukan pada hari ke-10 setelah pembuatan
fruitghurt, mendekati
batas waktu Lactobacillus bulgaricus mampu bertahan yaitu hari ke-12,
sehingga asam askorbatnya banyak yang rusak. Hal ini sejalan dengan
pendapat Gaman dan Sherrington 1994, bahwa susu yang telah
dipasteurisasi mengandung
asam askorbat sebanyak 1,5 mg per 100 g.
Setelah 24
jam penyimpanan
kandungan asam askorbatnya tinggal 0,5 mg per 100 g.
1. Uji Organoleptik