Yuyun Wahyuni, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT SUGIH INSTRUMENDO ABADI DI PADALARANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
akan membuat nilai Y juga ikut naik turun. Dengan demikian, nilai Y ini akan bervariasi namun nilai Y yang bervariasi tersebut tidak semata-mata
disebabkan oleh dan
karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi dapat diketahui dengan rumus yaitu :
KD = x 100
Keterangan: KD = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
100 = konstanta
TABEL 3.11 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH
GUILFORD Koefisien Korelasi
Klasifikasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2012:184
3.2.8 Pengujian Hipotesis
Sebagai langkah terahir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika
yang tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis
Yuyun Wahyuni, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT SUGIH INSTRUMENDO ABADI DI PADALARANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
regresi linier ganda. Untuk uji simultan regresi dilakukan dengan uji F sebagai berikut:
Sumber: Anwar Sanusi 2011:143 Keterangan:
F = F
hitung
yang selanjutnya dibandingkan dengan F
tabel
SSR = keterangan regresi
SSE = keragaman kesalahan
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel penelitian
Bila F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima Bila F
hitung
≤ F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antara variabel X dan Y
dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dan t
tabel
yaitu dengan rumus sebagai berikut:
Sumber: Anwar Sanusi 2013:144 Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis pengaruh yang diajukan
harus dicari terlebih dahulu nilai dari t
hitung
dan dibandingkan dengan nilai dari t
tabel
, dengan taraf kesalahan ɑ = 10 atau α = 0,10 dengan derajat dk n-2 serta
uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan, maka: t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Yuyun Wahyuni, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT SUGIH INSTRUMENDO ABADI DI PADALARANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hipotesis 1
H
o
: ρ 0, artinya tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan H
o
: ρ 0, artinya terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan. 2.
Hipotesis 2 H
o
: ρ 0, artinya tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan H
o
: ρ 0, artinya terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
3. Hipotesis 3
H
o
: ρ 0, artinya tidak terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan H
o
: ρ 0, artinya terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Yuyun Wahyuni, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT SUGIH INSTRUMENDO ABADI DI PADALARANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi berganda yang dilakukan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Sugih Instrumendo Abadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menyatakan bahwa, gaya kepemimpinan PT Sugih
Instrumendo Abadi berada pada kategori efektif. Hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan PT Sugih Instrumendo Abadi sudah sesuai dengan
kepentingan perusahaan. Dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi yaitu berorientasi perubahan dengan skor 1.374 atau sebesar 84,6 sedangkan
dimensi yang memiliki penilaian paling rendah yaitu dimensi berorientasi hubungan dengan skor 1.579 atau sebesar 81.
2. Hasil penelitian menyatakan bahwa, budaya organisasi PT Sugih Instrumendo
Abadi berada pada kategori kuat. Hal ini menujukkan bahwa budaya organisasi yang berkembang di PT Sugih Instrumendo Abadi adalah budaya
organisasi yang kuat yang dapat diterima dan dijalankan oleh setiap karyawan. Dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi yaitu inovasi innovation
dengan skor 794 atau sebesar 81,4 sedangkan dimensi yang memiliki penilaian paling rendah yaitu bersikap tenang easygoingness dengan skor
760 atau sebesar 77,9.