Pembelajaran konvensional Kemampuan Pemecahan Masalah

10 Keterangan : µ x1 = Rata-rata nilai penguasaan konsep fluida statis pada pembelajaran CPS µ y1 = Rata-rata nilai penguasaan konsep fluida statis pada pembelajaran konvensional µ x2 = Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran CPS µ y2 = Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran konvensional

G. DEFINISI OPERASIONAL 1. Model Pembelajaran Creative Problem Solving CPS

Model Creative Problem Solving CPS adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada kemampuan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan kreatifitas dan mengembangkan keterampilan berpikir kreatif maupun berpikir kritis dalam proses pembelajarannya. Model CPS menekankan keseimbangan antara pemikiran divergen kreatif dan konvergen kritis dalam setiap langkah dari proses pemecahan masalah. Model CPS awalnya dikembangkan oleh Osborn dan beberapa peneliti lainnya. Tahap model pembelajaran CPS dalam penelitian ini berdasarkan tahap-tahap CPS oleh Lee, dkk 2010, yakni terdiri dari 1 Memahami kontek masalah, 2 Memperoleh informasidata, 3 Pernyataan masalah, 4 Penemuan ideSolusi, 5 Pemilihan solusi, 6 Penerimaan solusi. Keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS diobservasi melalui lembar keterlaksanaan model CPS.

2. Pembelajaran konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berpusat pada guru yang didominasi metode ceramah, dimana guru cenderung sebagai sumber informasi 11 bagi siswa dan siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Langkah- langkah pembelajaran konvensional diawali guru memberi informasi didepan kelas, menerangkan suatu konsep, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa mencatat dan sedikitnya bertanya ketika ada penjelasan guru yang kurang dipahami, serta latihan-latihan soal. Di akhir pembelajaran guru memberikan soal- soal pekerjaan rumah. 3. Penguasan konsep Fluida Statis Penguasaan konsep didefinisikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami suatu abstraksi yang menggambarkan karakteristik konsep fluida statis secara ilmiah, baik secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat dari tes awal dan tes akhir. Indikator penguasaan konsep pada penelitian ini didasarkan pada tingkatan domain kognitif Bloom yang dibatasi pada tingkatan domain pengetahuan C 1 , pemahaman C 2 , penerapan C 3 dan analisis C4. Penguasaan konsep diukur dengan menggunakan tes penguasaan konsep dalam bentuk pilihan ganda. Peningkatan penguasaan konsep fluida statis diukur dengan membandingkan nilai rata-rata penguasaan konsep antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.

4. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa menggunakan pengetahuan-pengetahuan dan konsep-konsep fluida statis yang dipelajarinya untuk menemukan solusi atas masalah-masalah “kaya konteks” context-rich problems yang menghitung sejumlah kuantitas mengenai objek atau peristiwa nyata. Kriteria penilaian kemampuan pemecahan 12 masalah berdasarkan pada tingkat penyelesaian yang sesuai dengan konsep yang telah dipelajari dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan pemecahan masalah diukur dengan menggunakan tes dalam bentuk essei yang berisi masalah-masalah “kaya konteks”. Adapun karakteristik masalah-masalah “kaya konteks” antara lain: 1. Permasalahan harus cukup menantang. 2. Masalah harus terstruktur sehingga kelompok dapat membuat keputusan tentang bagaimana proses solusinya. 3. Masalah harus relevan dengan kehidupan para siswa. 4. Masalah tidak dapat bergantung hanya pada trik pengetahuan atau matematis siswa. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa diukur dengan membandingkan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah antara kelas ekperimen dan kelas kontrol. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain dan Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode quasi eksperimen dengan desain “randomized control group pretest-posttest design” untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Creative Probem Solving CPS dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran tentang tanggapan siswa dan guru terhadap model pembelajaran CPS yang diterapkan. Pada desain ini menggunakan dua kelompok yaitu satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran CPS dan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional. Terhadap dua kelompok dilakukan pretest dan posttest untuk melihat peningkatan penguasan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran. Pretest dan posttest juga diberikan pada kedua kelompok untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O 1 , O 2 X 1 O 1 , O 2 Kontrol O 1 ,O 2 X O 1 ,O 2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 9 231

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DIPADUKAN DENGAN STRATEGI COOPERATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA.

7 30 42

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 11

B. KOMPETENSI DASAR - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 150