9
1.4 Pentingnya Penelitian
Penelitian yang ini memiliki posisi yang strategis karena hasil penelitian diharapkan dapat menyediakan rekomendasi dalam menyusun desain instruksional yang
mengakomodasi aspek-aspek model mental pebelajar pada umumnya. Melalui implementasi desain instruksional berbasis kajian tersebut, cara pemerolehan dan
penggunaan pengetahuan dapat ditingkatkan.
1.5 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mengkaji model mental individu melalui proses problem solving. Penggalian model mental dalam format problem solving memiliki keterbatasan terutama
kedalaman aspek model mental tersebut. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang umumnya menggunakan pendekatan IAE dengan konteks yang bervariasi, penelitian ini
berada dalam ruang lingkup konsep atau fenomena dan konteks yang terbatas. Misalnya, model mental individu terhadap konsep atau fenomena tertentu digali melalui hanya satu
soal. Meskipun penggalian model mental tersebut melalui kegiatan problem solving dalam bentuk thinking-aloud ditindaklanjuti dengan interviu, konteks yang terbatas
membuat penelitian memiliki cakupan yang juga terbatas. Keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan meninjau perilaku penggunaan model mental yang tergali dalam proses
problem solving tersebut, yang ’belum tersentuh’ oleh penelitian terdahulu. Dengan demikian, kemungkinan model mental yang teridentifikasi melalui penelitian ini sama atau
’hanya’ menegaskan hasil-hasil terdahulu. Namun demikian, perilaku penggunaanya serta keterlibatan aspek-aspek kognitif lainnya dalam proses problem solving menjadi kelebihan
tersendiri bagi penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini disajikan secara skematik pada Gambar 3.1. Penelitian ini mengkaji interaksi antara responden dengan fenomena fisis yang disajikan dalam
bentuk soal fisika physics problem. Soal fisika dibagi atas dua tipe, yaitu tipe
tradisional dan tipe Jeopardy.
Physics problem
Situasi fisis
Gambar 3.1 Paradigma penelitian
dekonstruksi informasi ke
Cognitive strategies
Knowledge structure Cognitive elements
berkaitan dengan
melibatkan
Model mental responden
didekati dengan
Phenomenography
contohnya
Problem solving
interaksi melalui
Sistem representasi Jeopardy
problem
End chapter problem
traditional problem
dapat berupa
42 Soal tipe tradisional adalah soal pada umumnya yang biasa terdapat pada akhir
bab buku-buku fisika end chapter problem. Soal tipe Jeopardy adalah tipe soal yang tidak lazim dimana responden dituntut untuk melakukan dekonstruksi informasi yang
tersedia dari masalah ke situasi fisis tertentu, misalnya mendeskripsikan situasi fisis yang diwakili oleh suatu grafik atau rumus.
Anggapan dasar yang berkenaan dengan interaksi antara responden dan soal problem yang diberikan adalah bahwa dalam interaksi tersebut responden
menggunakan model mental tertentu. Model mental ini selanjutnya mempengaruhi perilaku problem solving dan mengandung aspek-aspek seperti strategi-strategi
kognitif, elemen-elemen kognitif dan struktur pengetahuan. Bagaimana responden menggunakan aspek-aspek tersebut, dapat digali melalui pendekatan fenomenografi
phenomenography. Analisis dengan fenomenografi ini selanjutnya diharapkan dapat menyediakan deskripsi rinci tentang model mental responden yang juga memuat aspek-
aspek yang disebutkan di atas.
3.2 Tradisi dan Pendekatan Penelitian