Pembangunan Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Dan Distribusi Pada Batik Panji Mas Pekalongan Dengan Menggunakan Metode Supply Chain Management (SCM)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
PADA BATIK PANJ I MAS PEKALONGAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT (SCM)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia

HANIS MULYANINGRUM
10107464

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2011


ABSTRAK
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PADA BATIK PANJ I MAS
PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT (SCM)

Oleh
HANIS MULYANINGRUM
10107464
Batik Panji Mas Pekalongan adalah merupakan industri yang bergerak
dalam bidang produksi dan distribusi pemasokan produk batik. Batik Panji Mas
mempunyai hubungan kerja dengan para supplier dan pelanggan. Namun
hubungan rantai suplai ini masih dilakukan secara manual dengan bertemu
langsung maupun lewat telepon. Maka dari itu diperlukan suatu wadah yang
menangani managemen rantai suplai antar Batik Panji Mas, pelanggan dan
supplier secara online. Sehingga dapat diakses dengan mudah oleh pelanggan dan
supplier.
Managemen rantai suplai (Supply Chain Management) berhubungan erat
dengan aliran manajemen material, informasi dan finansial dalam suatu jaringan

yang terdiri dari supplier, perusahaan, distributor dan pelanggan. Pembangunan
sistem informasi dengan metode Supply Chain Management menggunakan
metode penelitian waterfall. Untuk pemodelan data pada sistem informasi ini
menggunakan metode terstruktur yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) dan
untuk penggambaran model fungsional menggunakan Data Flow Diagram
(DFD).
Hasil uji dari Sistem Informasi menggunakan metode Supply Chain
Management ini menunjukan bahwa metode Supply Chain Management dapat
membantu pelanggan dalam memperoleh informasi tentang produk yang
diproduksi oleh Batik Panji Mas Pekalongan dan membantu para supplier dalam
mamperoleh informasi baik bahan baku maupun produksi yang dibutuhkan oleh
Batik Panji Mas Pekalongan. Supplier dapat pula menawarkan penawaran harga
dari informasi kebutuhan bahan baku maupun produksi tersebut.
Kata Kunci : pemasokan, Supply Chain Management, transaksi, online.

i

KATA PENGANTAR

Al hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, tidak pernah lepas penyusun panjatkan

akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, karena dengan kuasaNya yang Maha
Agung, hal sekecil maupun sebesar apa pun dapat terjadi diluar batas akal
manusia. Dengan kuasa, rahmat dan kasih sayang yang diberikan olehNya pula
penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul ”Pembangunan
Sistem Informasi untuk Meningkatkan Kualitas Produksi dan Distribusi Pada
Batik Panji Mas Pekalongan dengan Menggunakan Metode Supply Chain
Management (SCM)”, yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian
Akhir Sarjana pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penyusun menyadari bahwa banyak
bantuan yang telah diberikan dari lingkungan sekitar sehingga tugas akhir ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Bagai kacang yang tak lupa akan kulitnya
penyusun ingin memberikan rasa hormat dan terima kasih yang sangat dalam
kepada :
1. Orang tua tercinta, Alm Bapak Fajari Ikhsan dan Ibunda Susanti serta Alm
Bapak Muhammad Taufik, yang telah memberikan seluruh curahan

iii

kehidupanya dan selalu memberikan dukungan baik moral, spiritual, maupun

material kepada penyusun hingga detik ini. Ananda selalu berdo’a, semoga
ananda dapat membahagiakan ayah dan ibu baik di dunia maupun di akhirat.
Amin. Untuk ayah-ayah ku tercinta, terima kasih atas do’anya dari akhirat
sana. Semoga kita dapat bertemu bersama-sama di surga Allah kelak. Amin.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc.,selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Mira Kania Sabariah , S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer
Indonesia.
5. Ibu Linda Salma A, S.Si., MT. selaku pembimbing, dengan sabar dan
bijaksana membimbing penyusun dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, dan
banyak memberikan masukan yang sangat berguna untuk penyusun, sehingga
banyak membantu penyusun menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Bapak Galih Hermawan, S.Kom selaku Wali Dosen Kelas IF-10, terima kasih
telah menjadi wali yang kami hormati selama ini.
7. Ibu Nelly Indriani W, S.Si., M.T selaku Dosen penguji I yang telah banyak
memberikan masukan.
8. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T selaku Dosen penguji III yang telah banyak

memberikan masukan.

iv

9. Ibu Yuliayani, S.Kom terima kasih atas bantuan dan bimbingan informalnya
atas pembuatan program tugas akhir ini sehingga saya dapat menyelesaikan
programnya dengan lancar dan tepat waktu. Bantuan dan bimbingan Ibu
sangat berarti untuk saya dan maaf sudah banyak merepotkan Ibu.
10. Bapak Ekky Patria Kencana, S.Kom terima kasis atas bantuan validasinya,
walaupun bagi bapak itu bantuan yang kecil tapi sangat membantu dalam
penyelesaian program saya.
11. Dosen – dosen Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia terima
kasih atas bimbingannya dan bantuannya selama ini.
12. Untuk temanku Agung Wahyudi, terima kasih atas bantuannya yang sudah
bersedia menjadi menemani saya kesana-kesini dalam penyelesain program
saya sampai-sampai mengganggu waktu kerjanya.
13. Adikku yang tersayang Hari Mulyono dan istri terima kasih telah
memberikan dukungan dan selalu mendoakan saya.
14. Untuk sahabatku, Wijaya Nurdiansah terima kasih banyak yang sudah
meluangkan waktunya untuk mendengerkan keluh kesahku dan selalu

memberikan support serta wejangan supaya aku selalu terus berusaha, berdoa
dan berpasrah diri padaNya.
15. Untuk teman-teman yang seperjuangan dalam menyusun skripsi ini, Al
hamdulillaah ya akhirnya beres juga skripsi kita, tidak percuma kerja keras
kita. Terima kasih atas motivasi dan dukungannya.

v

16. Untuk Teman-teman yang belum ngambil Skripsi, terimakasih atas doa dan
semangatnya. Saya do’akan kalian diberi kemudahan dan kelancaran dalam
pengerjaan skripsi semester depan maupun tahun depan.
17. Teman-teman kelas IF – 10 satu perjuangan, terima kasih untuk semuanya.
18. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun dibalas dengan
berkah yang melimpah dari Allah SWT.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih
memiliki banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi
penyusunannya. Dengan kerendahan hati penyusun memohon maaf dan sangat
mengharapkan segala saran dan kritikan yang dapat membangun penyusunan

tugas akhir ini menjadi lebih baik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, 13 Agustus 2011

Penyusun

vi

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masalah
Batik Panji Mas adalah industri yang bergerak dalam bidang
produksi dan distribusi produk batik. Batik Panji Mas Pekalongan
berlokasi di Kertijayan Gg 2 No 126 Kabupaten Buaran Kota
Pekalongan. Industri ini mempunyai rangkaian kerja dari pembelanjaan
bahan baku dari supplier bahan baku, mengolah bahan baku tersebut
menjadi barang setengah jadi berupa kain batik, mengolah bahan

setengah jadi menjadi barang jadi. Dari produk jadi tersebut kemudian
dilakukan pengemasan dan langsung didistribusikan ke pelanggan yang
telah memesan produk tersebut.
Dalam proses bisnisnya, Batik Panji Mas mempunyai hubungan
kerja antara para supplier bahan baku, bagian produksi, dan tentu saja
pelanggan. Supplier bahan baku terdiri dari supplier kain mori, supplier
bahan-bahan jahit, supplier bahan-bahan pengemasan seperti plastik dan
karung, dan supplier label produk. Hubungan kerja dengan bagian
produksi adalah kerja sama dalam pembuatan kain-kain batik yang
merupakan tahapan dasar dalam pembuatan produk batik yang
diinginkan pelanggan. Pelanggan dari Batik Panji Mas adalah pelanggan
komersil dan pelanggan rumahan. Pelanggan komersil mendapat supply

1

2

dari Batik Panji Mas dan kemudian dipasarkan kembali ke pelanggan
rumahan atau pun komersil.
Hubungan kerja sama dalam bisnis antara Batik Panji Mas, para

supplier, bagian produksi dan pelanggan ini masih dilakukan dengan
secara manual dan bertatap muka langsung. Bila pelanggan ingin
memesan produk ke Batik Panji Mas, maka pelanggan harus menemui
langsung pemilik dari Batik Panji Mas. Untuk pelanggan yang telah
dipercaya Batik Panji Mas, dapat melakukan pemesanan produk lewat
telepon. Sementara bila Batik Panji Mas memerlukan bahan baku dalam
proses produksi batik, maka harus belanja secara langsung ke toko
supplier bahan baku dengan mambawa daftar kebutuhan bahan baku.
Untuk proses produksinya sendiri pemilik Batik Panji Mas harus
meminta ke bagian produksi untuk memproduksi kain batik, permintaan
produksi ini dilakukan dengan bertemu langsung pada bagian produksi
atau lewat telepon.
Cara kerja sama bisnis ini kurang efektif mengingat banyaknya
pelanggan yang berada di luar kota karena pelanggan Batik Panji Mas
tersebar di luar kota Pekalongan hingga luar pulau Jawa. Kerja sama
dengan para supplier bahan baku pun hanya dapat dilakukan dengan para
supplier yang ada di dalam kota Pekalongan. Hal ini dapat menurunkan
angka produktivitas dan distribusi ke pelanggan terutama pelanggan di
luar kota Pekalongan.


3

Melihat dari permasalah yang dihadapi maka Batik Panji Mas
membutuhkan suatu wadah yang dapat mengelola informasi data-data
dari supplier maupun pelanggan dalam proses produksi hingga distribusi
yang telah maupun sedang terjadi baik. Maka dari itu dibangunlah
“SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PADA BATIK PANJ I MAS
PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT (SCM)”.

4

I.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka masalah
yang muncul pada laporan tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana membuat suatu sistem informasi yang dapat menghubungkan

para pelanggan dan suppliers yang terkait dengan Batik Panji Mas.
2. Bagaimana menggabungkan suatu informasi perusahaan itu sendiri
dengan konektifitas kepada para pelanggan dan suppliers.
3. Bagaimana menerapkan metode supply chain management pada sistem
informasi yang dibangun.
4. Apakah sistem yang dibangun telah sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi Batik Panji Mas Pekalongan.

I.3

Maksud dan Tujuan
Berdasarkan persoalan yang diteliti maka maksud dari penulisan
tugas akhir ini adalah untuk membantu mengatur dan meningkatkan
kualitas manajemen produksi dan distribusi barang serta rantai kerja
sama antara pelanggan, suppliers pada Batik Panji Mas Pekalongan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan sistem
informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kerja sama usaha antara pelanggan dan supplier
yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi.
2. Memudahkan para supplier melakukan kerja sama bisnis dengan Batik
Panji Mas dimanapun mereka berada.

5

3. Untuk mengolah data-data pembelanjaan bahan baku sebagai dasar
proses produksi yang dilakukan pada Batik Panji Mas.
4. Untuk mengolah data-data barang yag telah diproduksi sesuai permintaan
pelanggan.
5. Untuk mengidentifikasi produk batik yang akan didistribusikan.
6. Sebagai sarana informasi arus penjualan yang telah dilakukan oleh Batik
Panji Mas Pekalongan.
7. Untuk mengolah data karyawan, pelanggan dan suppliers yang bekerja di
Batik Panji Mas Pekalongan.

I.4

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan perangkat lunak sistem
informasi supply chain management ini adalah sebagai berikut:

1. Mengelola data karyawan, produk, produksi yang telah dilakukan, dan
bahan baku pada Batik Panji Mas.
2. Mengelola data yang terjadi antara Batik Panji Mas, suppliers dan
pelanggan yaitu data anggota, pemesanan produk, analisa pemesanan,
permintaan bahan baku maupun produksi, penawaran bahan baku
maupun produksi.
3. Menampilkan laporan pemesanan, permintaan, penawaran yang mana
laporan ini dapat diunduh dengan format pdf sehingga dapat dicetak
sebagai bukti pembukuan perusahaan.

6

4. Sistem tidak menangani data gaji karyawan yang bekerja dan data
keuangan yang terjadi di Batik Panji Mas.
5. Perangkat lunak ini merupakan sistem berbasis website sehingga
manajemen rantai suplai dapat diakses oleh admin, pelanggan dan para
suppliers dimana saja dia berada melalui internet.
6. Analisis dan perancangan sistem baru dibangun berdasarkan aliran sistem
yang sudah ada dengan menggunakan analisis data terstruktur.
7. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP.
8. Database dari sistem menggunakan database MySQL.
9. Pengguna dari sistem ini adalah administrator Batik Panji Mas,
pelanggan dan para supplier.
10. Proses dari sistem informasi ini berawal dari pemesanan produk oleh
pelanggan, kemudian dilakukan analisa pemesanan, selanjutnya bila
terjadi kekurangan bahan baku atau produksi maka mengirim permintaan
bahan baku maupun produksi ke suppliers dan dari permintaan tersebut
maka suppliers mengirimkan penawaran.
11. Pada sistem ini hanya menangani handling pada analisa pemesanan yang
terjadi.
12. Analisa pemesanan dilakukan per produk dalam satu pemesanan per hari.
13. Bila terjadi kekurangan pada bahan baku maka masa pembelanjaan bahan
baku adalah 2 hari.
14. Pembayaran pemesanan dilakukan lewat transfer bank.

7

I.5

Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini
terdiri dari dua tahap antara lain:

1. Tahap pengumpulan data
Tahapan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Wawancara (Interview)
Pada tahap kami pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung kepada nara sumber yang berhubungan dengan penelitian.
b) Observasi
Pengumpulan data dengan mengadakan peninjauan langsung terhadapa
sistem kerja yang telah berjalan di Batik Panji Mas Pekalongan.
c) Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mencari dan mengumpulan berbagai
artikel, dokumen, buku maupun karya ilmiah yang berkaitan dengan
pembahasan pembangunan sistem informasi supply chain management.

8

2. Tahap pembangunan perangkat lunak
Pada tahapan ini pembangunan perangkat lunak didasarkan pada metode
waterfall yang meliputi beberapa tahapan antara lain:
a) Rekayasa Sistem (System Engineering)
Proses menetapkan berbagai komponen yang dibutuhkan dalam sistem
dan menentukan arah tujuan dari pembangunan perangkat lunak.
b) Analisis (Analysis)
Merupakan tahapan menganalisis dan memahami persoalan pada sistem
dan mencari solusinya.
c) Perancangan (Design)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dari data yang telah
dianalisis kemudian diubah ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh
pengguna. Desain ini meliputi desain input, output dan desain database.
d) Pengkodean (Coding)
Pada tahapan ini perancangan sistem yang telah dibentuk kemudian
dikodekan ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.
e) Pengujian (Testing)
Merupakan proses menguji sistem yang telah dibuat.
f) Pemeliharaan (Maintenance)
Merupakan penerapan perangkat lunak secara keseluruhan disertai
dengan pemeliharaan bila mana terdapat perubahan-perubahan baik
hardware maupun software sesuai dengan permintaan pengguna.

9

I.6

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberi
gambaran keseluruhan tentang penelitian yang dijalankan. Adapun
sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merumuskan latar belakang permasalahan, identifikasi masalah,
menentukan maksud dan tujuan dari pembuatan perangkat lunak,
menentukan batasan masalah dan membuat sistematika penulisan tugas
akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas teori-teori dan konsep dasar yang menunjang dan
mendukung pembuatan perangkat lunak sistem informasi supply chain
management.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini merupakan tahapan analisis dan pemahaman masalah dari
penelitian yang kemudian mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat
dimengerti oleh pengguna. Dari hasil analisis yang diperoleh kemudian
dibuat suatu rancangan sistem yang menangani permasalahan tersebut.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJ IAN SISTEM
Setelah

rancangan

sistem

diperoleh

maka

pada

tahap

ini

diimplementasikan kedalam bentuk pemrograman yang sesuai. Setelah
perangkat lunak terbentuk maka dilakukan tahap pengujian terhadap
perangkat lunak.

10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diperoleh kesimpulan atas penulisan laporan tugas akhir dari
penelitian. Serta saran perbaikan dari sistem untuk dapat ditindaklanjuti
ke masa yang akan datang.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

II.1 Pr ofil Tempat Penelitian
II.1.1 Sejarah Instansi
Pada tahun 1974, Batik Panji Mas pertama didirikan oleh bapak
Falali Carmat. Saat awal pendirian, bapak Falali hanya memiliki tidak
kurang dari 10 karyawan yang mengerjakan produksi hingga distribusi
batik. Pendistribusian batik masih bertujuan di toko maupun pasar
kawasan kota Pekalongan saja. Namun seiring berkembangnya usaha
batik, pendistribusian barang mengalami perluasan yaitu hingga ke kotakota besar yang ada di pulau Jawa.
Sekitar 18 tahun yang lalu pemilik tunggal Batik Panji Mas, bapak
Falali Carmat meninggal dunia. Maka usaha Batik Panji Mas diteruskan
oleh anak sulung beliau yaitu Farid Akhmad. Atas tanggung jawab Farid
Akhmad, pengelolaan usaha semakin meningkat. Pendistribusian barang
juga semakin meluas hingga ke luar pulau Jawa, yaitu Bali, Lombok, dan
Sumatera. Mitra bisnis dari Batik Panji Mas yang berlokasi di Kertijayan
Gg 2 No 126 Kabupaten Buaran Kota Pekalongan ini juga semakin
meluas ,dari hanya 1 atau 2 supplier dan pelanggan sekarang menjadi
semakin banyak.

11

12

II.1.2 Logo Instansi
Batik Panji Mas Pekalongan mempunyai logo yang biasa
digunakan sebagai identitas pada produk batik yang mereka produksi dan
pada nota sebagai tanda bukti proses jual beli. Logo dicetak yang
digunakan sebagai identitas pada produk batik dicetak dalam bentuk
kertas yang digabungkan dengan pengisian jenis produksi batik mereka
dan dicetak dalam bentuk kain bordir yang biasa dijahit langsung pada
produk batik tersebut.

Gambar II.1 Logo Batik Panji Mas pada Nota Pembayaran

Gambar II.2 Logo Batik Panji Mas pada Lebel Produk Berbahan
Kertas

13

Gambar II.3 Logo Batik Panji Mas pada Lebel Produk Berbahan
Kain Bordir

II.1.3 Badan Hukum Instansi
Batik Panji Mas Pekalongan merupakan badan usaha dalam bidang
industri yang dikelola secara sendiri / perorangan. Sumber modal Batik
Panji Mas berasal dari pemilik tunggal Batik Panji Mas. Tanggung jawab
dan resiko yang ada berada pada pemilik, keuntungan dari usaha pun
akan menjadi hak tunggal dari pemilik.

II.1.4 Struktur Organisasi dan J ob Description
II.1.4.1 Struktur Organisasi
Batik Panji Mas Pekalongan mempunyai sktruktur organisasi
seperti berikut ini :

14

Gambar II.4 Struktur Organisasi Batik Panji Mas Pekalongan

15

II.1.4.2 J ob Description
Dari gambar struktur organisasi di atas maka masing-masing
bagian memiliki tugas kerja antara lain sebagai berikut:


Pemilik
Bertanggung jawab seutuhnya atas proses bisnis yang terjadi di Batik
Panji Mas Pekalongan.



Bendahara dan Sekretaris
Mencatat semua aliran data bisnis yang terjadi dari aliran keuangan,
pembelanjaan, penjualan, pemesanan barang, dan lain sebagainya.



Asisten
Mempunyai tugas yaitu menerima perintah dari pemilik untuk
mewakili semua proses bisnis yang terjadi bila pemilik sedang tidak
bisa menanganinya.



Bagian Distribusi
Mempunyai tugas untuk mendistribusikan barang / produk yang
telah dipesan oleh pelanggan.



Pemutihan Kain Mori
Bertugas untuk memutihkan kain mori yang akan dipakai untuk
proses produksi.

16



Sablon
Bertugas menangani produksi batik yang berjenis sablon / print.



Batik Abstrak
Bertugas untuk membuat batik yang bercorak abstrak.



Mbabarke
Mempunyai tugas dalam produksi batik baik secara tulis, sablon
maupun cap.



Mbesut / Colet
Bertugas untuk membuat corak batik dengan cara dicolet.



Tukang Nalini
Mempunyai tugas untuk membuat ikatan-ikatan tertentu sebagai
bentuk corak dalam produk batik.



Nirasi / Tirasan
Bertugas untuk membuat kresi produk dengan cara menyobek bagian
batik dengan peniti lalu dibuat ikatan tertentu.



Penjahit
Bagian ini bertugas untuk menjahit kain-kain yang telah dibentuk
berdasarkan pola yang dipesan menjadi sebuah produk batik jadi.



Pemotong Kain
Bertugas untuk membuat pola pada kain-kain batik dan memotong
kain tersebut berdasarkan pola yang telah terbentuk.

17



Pembordir
Bertugas menangani produk batik yang membutuhkan corak bordir
pada kainnya.



Pelipat Batik (nglempiti)
Mempunyai tugas merapikan produk-produk batik yang telah selesai
diproduksi.

II.2 Landasan Teor i
II.2.1 Sistem Infor masi
Sistem informasi adalah suatu sistem terintergrasi yang mampu
menyediakan

informasi

yang

bermanfaat

bagi

penggunanya

(agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf,
27 April 2011).
Menurut Robert A. Leitch, sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.

II.2.2 Supply Chain Management (SCM)
Menurut Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng.,Ph.D dan
Mahendrawathi ER, ST.,M.Sc.,Ph.D dalam bukunya yang berjudul
Supply Chain Management, bahwa supply chain management adalah

18

metode atau pendekatan integratif untuk mengelola aliran produk,
informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak
mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan
distribusi maupun jasa-jasa logistik.
Dalam buku Global Supply Chain Management oleh Drs. Amin
Widjaja Tunggal Ak. MBA disebutkan pula beberapa definisi dari supply
chain management oleh para ahli, antar lain:
a. Fortune Magazine (artikel Henkoff,1994)
Sebutan distribusi, logistik, atau SCM atau nama apa saja artinya
sama, yaitu merupakan proses dimana perusahaan memindahkan
material, komponen dan produk ke pelanggan.
b. Ross (1998)
SCM adalah filosofi management yang secara terus-menerus
mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk
digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti
mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki
sistem supply yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan
kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi
inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa dan informasi untuk
menciptakan sumber nilai pelanggan (customer value) yang bersifat
unik.

19

c. Martin (1998)
SCM adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan
upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda
yang memberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggan.
d. Stanford Supply Chain Forum (1999) yang dicetuskan oleh Kepala
Forum Hau Lee
SCM berhubungan erat dengan aliran manajemen material, informasi
dan finansial dalam suatu jaringan yang terdiri dari supplier,
perusahaan, distributor dan pelanggan.
Supply chain terdiri dari 3 elemen yang saling terikat satu sama
lain, yaitu:
1) Struktur jaringan supply chain
Jaringan kerja anggota dan hubungan dengan anggota supply chain
lainnya.
2) Proses bisnis supply chain
Aktivitas-aktivitas yang menghasilkan nilai keluaran tertentu bagi
pelanggan.
3) Komponen manajemen supply chain
Variabel-variabel manajerial dimana proses bisnis disatukan dan
disusun sepanjang supply chain.

20

Berikut adalah gambaran kerangka kerja supply chain management :
2. What processes
should be linked w it h
each of t hese key
supply chain mem bers

3. What level of integrat ion
and management should be
applied f or each process link

1. Who t he key supply
chain m em bers w it h
whom t o link
processes?

Gambar II.5 Kerangka Kerja Global dari Supply Chain Management
Dari 3 elemen di atas masing-masing dapat diuraikan seperti
berikut:
1) Supply chain network structure


Struktur horizontal
Meliputi sejumlah tiers yang ada pada supply chain, jaringannya
bisa panjang maupun pendek.



Struktur vertikal
Meliputi sejumlah supplier / pelanggan yang mewakili tiap
tingkat tier.



Posisi horizontal perusahaan
Sebuah perusahaan dapat diposisikan berada atau dekat dengan
sumber supply dan pelanggan akhir atau di suatu tempat antara
poin-poin akhir supply chain.

21

2) Supply chain bussiness processes
Berikut ini merupakan proses-proses bisnis inti supply chain
management:


Customer relationship management (CRM)



Customer service management (CSM)



Demand management



Customer Pesanan Fullfillment



Manufacturing Flow Management



Procurement,



Pengembangan Produk dan Komersialisasi



Retur

3) Supply chain management component
Komponen-komponen utamanya adalah:


Metode perencanaan dan pengendalian.



Struktur aliran kerja / aktivitas kerja.



Struktur organisasi.



Struktur fasilitas aliran komunikasi dan informasi.



Struktur fasilitas aliran produk.



Metode manajemen.



Struktur wewenang (power) dan kepemimpinan (leadership).



Struktur resiko dan reward.



Budaya dan sikap.

22

Metode supply chain management merupakan suatu wadah yang
dapat menampung keterkaitan bisnis antara para pelakunya. Berikut
digambarkan alur kerja yang membagi supplier ke dalam beberapa
tingkatan:

Gambar II.6 Alur Kerja dengan Tingkatan Suppliers pada Supply
Chain Management
II.2.3 Internet
Internet adalah suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain
saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Sebuah
komputer dalam satu jaringan internet dapat berada di mana saja atau
bahkan di seluruh Indonesia. Sering juga internet diartikan sebagai
jaringan komputer di seluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai
sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks.
Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer

23

atau dibuat pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada
penyedia

layanan

internet

(http://www.scribd.com/doc/21330504/

Pengertian-Internet, 30 April 2011).

Gambar II.7 Ilustrasi Penggunaan Internet
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini
menggunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control
Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja
dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan
data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi
memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute
tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket
pengiriman data.
II.2.4 Website
Secara terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman
situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain,
yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet.
WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik.
Halaman-halaman sebuah situs web (web page) diakses dari sebuah

24

URL yang menjadi “akar” ( root ), yang disebut homepage (halaman
induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), URL
ini mengatur web page untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun
hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para
pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana
arus

informasi

ini

berjalan

(http://www.proweb.co.id/articles/

web_design/website_adalah.html, 28 April 2011).
Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format
HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses
melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server
website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser.
Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah
jaringan informasi yang sangat besar. Web page layaknya sebuah buku
yang dapat menampung berbagai informasi tentang banyak hal baik
bersifat komersil maupun non komersil. Melalui media web inilah
seseorang dapat memberikan informasi tertentu kepada orang lain yang
berada di seluruh dunia.
II.2.5 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas
untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa
digunakan pada HTML. PHP merupakan singkatan dari “PHP: Hypertext
Preprocessor” dan merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen
HTML sekaligus bekerja di sisi server (server-side HTML-embedded

25

scripting). Artinya sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya
dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa
sehingga scriptnya tak tampak di sisi client (Andri Kristanto dalam
bukunya Kupas Tuntas PHP & MySQL).

Gambar II.8 Logo PHP

Sistem database yang didukung oleh PHP adalah:


Oracle



Generic ODBC



Adabas d



Sybas



PostgreSQL



FilePro



Empress



MySQL



Ms.Access



Velocis



Dbase

26

Beberapa alasan mengapa banyak orang menggunakan PHP adalah
sebagai berikut:
1. PHP bersifat open source.
2. PHP mudah dipelajari.
3. PHP bersifat embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan
HTML sehingga memudahkan pembuatannya.
4. PHP dapat dijalankan di banyak platform.
5. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script.
6. PHP

mempunyai

fleksibilitas

tinggi,

menyamai

high

level

programming language seperti bahasa C.
7. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti
perkembangan teknolog internet.
II.2.6 Apache Web Server
Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web
server menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText
Transfer Protocol). Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open
source, tergantung pada keperluan Anda. Salah satu web server yang
sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu
Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode
sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web
server NCSA (lect urer.eepis-it s.edu/ ~fit ri/ .../ PRAK2%20WEB.pdf, 30 April
2011).

27

Gambar II.9 Logo Apache Web Server
Fitur-fitur yang disediakan oleh apache web server adalah sebagai
berikut:


Arsitektur modular.



Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah
Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.



Mendukung IP versi 6 (Ipv6).



Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side
Include).



Mendukung otentifikasi dan kontrol akses.



Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi
terenkripsi.



Konfigurasi yang mudah dipahami.



Mendukung Virtual Host.



Pesan kesalahan multi bahasa dan bisa dimodifikasi.

28

II.2.7 MySQL
Menurut Andri Kristanto dalam bukunya PHP&MySQL bahwa
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL adalah
Relational

Database

Management

System

(RDBMS)

yang

didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public
License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL.

Gambar II.10 Logo MySQL
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:
1.

Portability

7.

Security

2.

Open source

8.

Scalability dan limits

3.

Multiuser

9.

Connectivity

4.

Performance tuning

10. Localisation

5.

Column types

11. Clients dan tools

6.

Command dan funtions

12. Struktur table

BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam merancang suatu sistem maka terlebih dahulu dilakukan analisis
sistem yang telah ada untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi saat ini
serta kebutuhan dari sistem tersebut. Menganalisis sistem diperlukan agar sistem
yang baru sesuai dengan kebutuhan user dan dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang ada pada sistem lama.

III.1 Analisis Sistem yang Sedang Ber jalan
III.1.1 Analisis Masalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Batik Panji Mas
Pekalongan terdapat masalah pada keterkaitan antara para supplier dan
sistem informasi perusahaan itu sendiri. Dimana tidak adanya
pembangunan perangkat lunak sistem informasi yang menangani
pengelolaan data-data perusahaan dan rantai bisnis para supplier dengan
Batik Panji Mas Pekalongan.
Proses produksi Batik Panji Mas yang bermula dari pembelanjaan
bahan baku dilakukan dengan datang langsung ke toko-toko pemasok
bahan baku. Begitu juga dengan distribusi barang dilakukan dengan
datang langsung ke toko-toko pemesan barang.

29

30

III.1.2 Gambaran Proses Bisnis yang Terjadi
Proses bisnis pada Batik Panji Mas Pekalongan mempunyai
beberapa prosedur yaitu prosedur pemesanan, pembelanjaan bahan baku,
produksi, distibusi.
III.1.2.1 Prosedur Pemesanan
Dalam prosedur pemesanan terdapat 2 pelaku yaitu pihak Batik
Panji Mas dan pelanggan. Prosedur pemesanan mempunyai tahapan
proses antara lain:
a) Batik Panji Mas menawarkan produk batik mereka ke pelanggan.
b) Dari penawaran produk kemudian pelanggan memesan produk batik
yang pelanggan inginkan. Dapat juga pelanggan memesan produk
sesuai desain baru yang pelanggan inginkan.
c) Dari pemesanan pelanggan lalu pemilik Batik Panji Mas akan
menganalisa pemesanan tersebut kemudian mengambil keputusan
apakah pemesana tersebut akan diterima atau ditolak. Pemesanan
dilakukan secara langsung bertemu pemilik maupun lewat telepon,
namun Batik Panji Mas akan menerima pemesanan lewat telepon
jika pemilik telah kenal baik dengan pelanggan tersebut.
d) Jika Batik Panji Mas tidak bisa menerima pemesanan dari pelanggan
maka akan dikembalikan kepada pelanggan untuk memesan produk
lain kembali atau tidak. Namun jika Batik Panji Mas dapat menerima
pemesanan maka akan dilanjutkan dengan pembuatan nota
pemesanan barang.

31

e) Nota pemesanan akan diserahkan secara langsung bila pemesanan
barang juga dilakukan secara langsung. Namun bila pemesanan
dilakukan lewat telepon maka nota pemesanan barang akan
diserahkan saat barang yang telah dipesan didistribusikan ke
pelanggan.
f) Bila nota pemesanan telah dibuat maka pelanggan diwajibkan untuk
membayar uang muka pemesanan sebesar 50%. Perhitungan besaran
uang muka ditentukan oleh pemilik dengan mempertimbangan
perhitungan kasasr dari kebutuhan-kebutuhan untuk pemesanan
tersebut. Pembayaran uang muka dapat secara langsung maupun
lewat fasilitas bank.

III.1.2.2 Prosedur Pembelanjaan Bahan Baku
Untuk prosedur pembelanjaan bahan baku maka terdapat 2 pelaku
yaitu pihak Batik Panji Mas dan supplier bahan baku. Untuk tahapantahapannya akan dijelaskan dibawah ini:
a) Sebelum terlibat dengan supplier bahan baku terlebih dahulu pamilik
Batik Panji Mas menganalisa seberapa banyak bahan baku yang
dibutuhkan untuk dapat memproduksi pesanan pelanggan. Analisa
kebutuhan bahan baku tersebut mengacu pada stok bahan baku yang
ada. Bila bahan baku mencukupi maka akan diteruskan ke tahapan
produksi barang. Namun bila pembelanjaan bahan baku diperlukan

32

maka pemilik atau asisten atau pun sekretaris akan membuatkan
daftar bahan baku yang harus dibeli.
b) Pembelanjaan bahan baku dilakukan secara langsung ke toko
supplier bahan baku. Pembelajaan dilakukan oleh asisten maupun
pemilik Batik Panji Mas sendiri.
c) Jika pihak Panji Mas telah datang langsung ke toko supplier bahan
baku maka daftar bahan baku yang telah dibuat selanjutnya
diserahkan

ke

pihak

supplier

bahan

baku

untuk

lansung

ditindaklanjuti.
d) Supplier akan menyediakan bahan baku sesuai daftar kebutuhan
kemudian membuatkan nota pembelian bahan baku tersebut dan
diserahkan ke asisten maupun pemilik.
e) Setelah itu barulah asisten maupun pemilik membayar bahan baku
yang telah dibeli tersebut.

III.1.2.3 Prosedur Produksi
Pada tahapan prosedur produksi, terdapat 2 pelaku yang terlibat
yaitu bagian produksi dan Pihak Batik Panji Mas. Tahapan dalam
prosedur produksi adalah sebagai berikut:
a) Setelah bahan baku dipersiapkan untuk proses produksi, selanjutnya
bahan baku kain mori diserahkan ke bagian produksi untuk
dilakukan pembuatan kain batik. Selain menyerahkan kain mori,

33

asisten maupun pemilik Batik Panji Mas juga menyerahkan desain
motif kain yang diinginkan pelanggan.
b) Bila bagian produksi telah menerima bahan baku dan desain motif,
selanjutnya dilakukan pembuatan produk setengah jadi yaitu berupa
kain batik.
c) Setelah kain batik telah selesai diproduksi maka bagian produksi
akan membuatkan nota produksi sebagai bukti telah diadakan
produksi kain batik.
d) Nota produksi dan kain batik tersebut kemudian diserahkan ke pihak
Batik Panji Mas. Untuk pembayaran produksi akan dilakukan setelah
pemilik menerima sisa pembayaran dari pelanggan atas pemesanan
barang.
e) Kain batik yang telah diterima kemudian dibuat pola pakaian sesuai
pesanan pelanggan. Dari pola kemudian dijahit sesuai desain produk
yang

dipesan.

Tahapan

ini

diklasifikasikan

dalam

tahapan

pembuatan produk jadi.
f) Setelah tahapan pembuatan produk jadi maka produk tersebut
kemudian dikemas dan produk siap untuk dilakukan pendistribusian.
Jika ketiga prosedur diatas telah dijalani maka tahapan
terakhir adalah pembayaran produksi dan pembayaran distribusi
barang yang telah dilakukan. Dari tahapan akhir ini makan bagian
produksi dan distribusi telah menerima pembayaran aktifitas yang
telah mereka lakukan.

34

Secara teknis proses bisnis yang terjadi pada Batik Panji Mas
Pekalongan yang melibatkan para pelanggan dan supplier dapat
digambarkan melalui flowmap berikut:

35

Gambar III.1 Flowmap sistem yang berjalan di Batik Panji Mas

36

Gambar III.2 Flowmap sistem yang berjalan di Batik Panji Mas (lanjutan)

37

III.1.2.4 Deskripsi Tugas
Dari flowmap diatas maka pelaku sistem mempunyai deskripsi
tugas masing-masing yaitu antara lain:
A. Pelanggan


Mengajukan pemesanan produk batik ke Batik Panji Mas.



Meminta nota bukti pemesanan



Membayar uang muka pemesanan



Meminta bukti transaksi



Membayar sisa pembayaran dari pemesanan



Konfirmasi pembayaran bila sisa pembayar dibayar dengan cara
ditransfer lewat bank.

B. Batik Panji Mas


Menawarkan produk ke pelanggan.



Menerima pesanan dari pelanggan lewat telepon atau langsung.



Membuat nota pemesanan untuk pelanggan dan keperluan
produksi.



Menerima uang muka pemesanan dari pelanggan.



Menghitung kebutuhan bahan baku untuk produksi.



Meminta kebutuhan bahan baku ke pemasok bahan baku.



Menerima nota pembayaran dari pembelian bahan baku.



Menyampaikan jenis pemesanan ke bagian produksi.



Menyerahkan bahan baku untuk produksi ke bagian produksi.



Menerima nota produksi dari bagian produksi.

38



Identifikasi produk yang telah diproduksi dengan jenis
pemesanan pelanggan.



Membuat nota transaksi untuk pelanggan.



Meminta pada bagian distribusi untuk pengiriman barang ke
pelanggan.



Menerima sisa pembayaran pemesanan dari pelanggan.



Pembayaran produksi, distribusi dan gaji karyawan.

C. Bagian Produksi


Menerima pesanan produksi berupa bahan setengah jadi dari
Batik Panji Mas.



Menerima bahan baku dari pihak Batik Panji Mas.



Produksi produk batik setengah jadi (kain batik).



Membuat nota produksi untuk diserahkan ke Batik Panji Mas.



Menerima pembayaran produksi dari Batik Panji Mas.

D. Pemasok Bahan Baku


Menerima permintaan bahan baku dari Batik Panji Mas.



Menyediakan bahan baku yang dibutuhkan Batik Panji Mas.



Membuat nota pembelian bahan baku untuk Batik Panji Mas.



Menerima pembayaran pembelian bahan baku.

39

III.1.3 Metode Supply Chain Management
Dari gambaran sistem yang berjalan diatas maka diusulkan
penggunaan metode supply chain management pada sistem yang akan
dibangun. Metode supply chain management memiliki kerangka kerja
yang merupakan komponen pembangun untuk sistem tersebut.
Supply chain management terdiri dari 3 elemen yang saling terikat
satu sama lain, yaitu:
1) Supply chain network structure
Jaringan kerja anggota dan hubungan dengan anggota rantai suplai
lainnya.
2) Supply chain bussiness processes
Aktivitas-aktivitas yang menghasilkan nilai keluaran tertentu bagi
pelanggan.
3) Supply chain management component
Variabel-variabel manajerial dimana proses bisnis disatukan dan
disusun sepanjang rantai suplai.

40

Berikut adalah gambaran kerangka kerja supply chain management :
2. What processes
should be linked w it h
each of t hese key
supply chain members

3. What level of int egration

1. Who t he key supply

and management should be

chain members w it h

applied for each process link

w hom to link
processes?

Gambar III.3 Kerangka Kerja Supply Chain Management
Dari 3 elemen dalam kerangka kerja supply chain management
masing-masing dapat diuraikan seperti berikut:

41

Tabel III.1 Penguraian Elemen Kerangka Kerja
Elemen

Sub Elemen

Penerapan dalam

Kerangka Kerja

Kerangka Kerja

Penelitian

No

1

Supply chain

Struktur horizontal

network structure

Hubungan

antara

pemasok

bahan baku:
• Pemasok kain mori
• Pemasok kebutuhan jahit
• Pemasok bahan pengemasan
• Pemasok label produksi
• Bagian produksi
Struktur vertikal

Hubungan antara :
• Pelanggan
• Pemasok
• Batik Panji Mas

Posisi horizontal

Batik Panji Mas berada pada

perusahaan

posisi sebagai sumber supply
untuk para pelanggan maupun
sebagai pelanggan untuk para
supplier.

42

2

Supply

chain Customer

Pemilik

maupun

asisten

bussiness

relationship manage

menjalin komunikasi dengan

processes

ment (CRM)

pelanggan

dengan

menawarkan

maksud

produk-produk

baru dari Batik Panji Mas.
Demand

Pemilik mengelola permintaan

management

produksi dari pelanggan ke
Batik Panji Mas.

Procurement

Proses pengadaan bahan baku
yang

dibutuhkan

memproduksi

untuk

pesanan

dari

pelanggan.
Pengembangan

Mengembangkan

produk-

produk dan

produk batik menjadi model

komersialisasi

terkini yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan dan laku
dipasaran.

43

3

Supply
management

chain Metode perencanaan Merencanakan
dan pengendalian

component

untuk

mengembangkan hubungan ke
pelanggan

dan

supplier.

Mengendalikan

aliran

permintaan akan produk, aliran
informasi ke para pelanggan
dan

supplier,

serta

aliran

keuangan.
Struktur aliran kerja / Kerja sama antara Batik Panji
aktivitas kerja

Mas dengan pelanggan, Batik
Panji Mas dengan suppliers.

fasilitas Komunikasi dan informasi

Struktur
aliran

komunikasi antara Batik Panji Mas,

dan informasi

pelanggan dan supplier terjalin
lewat telepon dan bertemu
langsung.

44

Di dalam supply chain management terdapat aliran-aliran data baik
berupa informasi material maupun produk dari suppliers ke pelanggan.
Aliran tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar III.4 Alur Kerja dalam Supply Chain Management

Proses alur kerja dalam metode supply chain management berawal
dari adanya perputaran kerja dari permintaan customers akan suatu
produk yang kemudian membutuhkan tenaga suppliers untuk proses
pengadaan bahan sebagai awal dari adanya proses produksi. Dari proses
produksi maka didapat suatu produk yang diinginkan customers
kemudian dilakukan pendistribusian produk tersebut hingga sampai ke
tangan customers.
Metode supply chain management merupakan suatu wadah yang
dapat menampung keterkaitan bisnis antara para pelakunya. Berikut

45

digambarkan alur kerja yang membagi supplier ke dalam beberapa
tingkatan:

Gambar III.5 Alur Kerja dengan Tingkatan Suppliers pada Supply Chain
Management

46

III.1.4 Penerapan Metode Supply Chain Management pada Sistem yang
Berjalan
Berdasarkan uraian pada sub bab yang membahas kerangka kerja
dan alur kerja maka metode supply chain management dapat dipetakan
ke dalam sistem yang ada pada Batik Panji Mas. Pemetaan tersebut
meliputi komponen-komponen yang terlibat dengan Batik Panji Mas
yaitu sebagai berikut:

Gambar III.6 Pemetaan Metode SCM ke dalam Komponen Proses Bisnis
Batik Panji Mas

47

III.1.5 Usulan Perbaikan Sistem
Terdapat usulan perbaikan sistem dengan menggunakan sistem
supply chain management yaitu sebagai berikut :
Tabel III.2 Sistem Usulan untuk Para Pelaku Sistem
Pelaku

Sistem Usulan
• Melakukan

Pelanggan
(rumahan & komersil)

pemesanan

produk

dengan

mengirim pemesanan produk ke sistem Batik
Panji Mas.

Batik

Panji

Pekalongan

Mas • Menerima pemesanan dari pelanggan pada
data pemesanan sistem.
• Melakukan analisa pemesanan yang terjadi
per hari.
• Mengirim

permintaan

bahan

baku

dan

produksi ke suppliers bila terjadi kekurangan
pada stok bahan baku.
• Menerima penawaran atas permintaan bahan
baku

atau produksi yang telah dikirim ke

suppliers.

48

• Menerima permintaan kebutuhan bahan

Supplier

baku atau produksi dari Batik Panji Mas.
• Mengirim penawaran atas permintaan bahan
baku atau produksi yang telah diterima.

Untuk proses bisnis Batik Panji Mas mulai dari pemesanan produk,
pembelanjaan

bahan

baku,

produksi

barang,

hingga

distribusi

menggunakan sistem usulan perbaikan adalah seperti bagan berikut:

Bagan III.1 Alur Sistem Usulan

49

III.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non-Fungsional
III.1.6.1 Analisis Perangkat Keras
Untuk pembangunan perangkat lunak sistem informasi ini
diperlukan beberapa spesifikasi hardware minimal yang mendukung
berjalannya sistem ini, antara lain:
Tabel III.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Pembangunan

Server

Client

• Processor intel core 2 • Processor intel core 2 • Processor intel
solo

duo

pentium4

• Hardisk 500 GB

• Hardisk 120 GB

• Hardisk 40 GB

• Memory DDR3 4

• Memory DDR2 2GB

• Memory DDR 512MB

• Internet cable /

• Internet cable /

GB
• Internet cable /
external modem
• Keyboard
• Mouse

external modem

external modem

• Keyboard

• Keyboard

• Mouse

• Mouse

50

III.1.6.2 Analisis Perangkat Lunak
Untuk spesifikasi software yang mendukung berjalannya sistem ini,
antara lain:
Tabel III.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pembangunan
• Sistem operasi windows

Server
• Sistem operasi

• Sistem operasi

windows XP

windows XP

• Web browser

• Web browser

Vista
• Macromedia Dreamweaver 8

Client

• PHP MyAdmin
• WAMP Server
• Web browser

III.1.6.3 Analisis Pengguna
Pengguna sistem informasi supply chain management ini adalah
pelanggan, supplier, bagian produksi dan pihak-pihak yang terkait
lainnya di dalam perusahaan.

51

User yang akan menggunakan perangkat lunak yang akan dibangun
ini terdiri dari 3 jenis dan harus menguasai beberapa spesifikasi berikut,
antara lain:
Tabel III.5 Analisis Kebutuhan Pengguna
Administrator
• Dapat

Pelanggan

menggunakan • Dapat menggunakan

browser internet.
• Menguasai database

browser internet.

Supplier
• Dapat menggunakan
browser internet.

• Menguasai pengguna

• Menguasai pengguna

an aplikasi sistem

an aplikasi sistem

informasi berbasis web.

informasi berbasis

MySQL.
• Menguasai bahasa
pemrograman PHP.

web.

III.1.7 Analisis Basis Data
III.1.7.1 Entity Relationship diagram
Dari analisis diatas, maka terdapat data-data yang akan digunakan
dalam pembuatan perangkat lunak sistem informasi supply chain
management berbasis web. Data-data yang diperoleh akan digunakan
untuk mendesain basis data disertai dengan atribut-atribut entitasnya.
Dalam merancang basis data, model data yang akan menggunakan adalah
Entity Relationship Diagram (ERD).

52

ERD hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini :

Gambar III.7 Entity Relationship Diagram Sistem Infor masi Batik Panji
Mas Pekalongan

53

III.1.8 Analisis Pengkodean
Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data
sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan
kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, simbol kode
biasanya digunakan pada hampir semua proses yang ada kaitannya
dengan data. Pada sistem informasi SCM ini terdapat beberapa ketentuan
kode dalam beberapa tabel, antara lain:
a) Bahan Baku
Format : kmori001

54

c) Produk
Format : span0001

55

III.2 Analisis Kebutuhan Fungsional
III.2.1 Diagram Konteks
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Diagram
konteks dari sistem informasi Batik Panji Mas Pekalongan adalah sebagai
berikut :

Data anggota
Data penawaran bahan
Data penawaran produksi

supplier

Data permintaan bahan baku
Data permintaan produksi

Sistem Informasi
Supply Chain Management
Batik Panji Mas Pekalongan
Berbasis Website

Data anggota
Data pemesanan
Data detail pemesanan
Data penawaranbahan
Data penawaran produksi

admin

Data pemesanan

pelanggan

Data pemesanan
Data detail pemesanan
Data anggota

Data karyawan
Data bahan baku
Data produk
Data produksi
Data analisa bahan
Data analisa produksi
Data pemintaan bahan baku
Data permintaan produksi
Data kebutuhan bahan
Data kebutuhan produksi

Gambar III.8 Diagram Konteks Sistem Infor masi Supply Chain Management
Batik Panji Mas

56

III.2.2 Data flow Diagram (DFD)
DFD merupakan pemodelan terstruktur yang berfungsi untuk
menggambar sistem sebagai suatu jaringan fungsional yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data baik secara manual maupun
komputerisasi. Data Flow Diagram untuk sistem informasi menggunakan
metode supply chain management pada Batik Panji Mas berbasis website
adalah sebagai berikut :

57

Gambar III.9 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Infor masi menggunakan
Metode SCM pada Batik Panji Mas Pekalongan Berbasis Web

58

III.2.2.1 DFD level 1 Sistem Infor masi Supply Chain Management

Untuk menjelaskan lebih terperinci tentang proses-proses yang ada
di dalam DFD level 0 maka dibawah ini akan digambarkan prosesprosesnya.
III.2.2.1.1 DFD level 1 Proses 1 Pengolahan Data Master

data admin

Gambar III.10 DFD Level 1 Proses 1 Pengolahan Data Master

59

III.2.2.1.2 DFD level 1 Proses 2 Pengolahan Data Transaksi

Gambar III.11 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Transaksi

60

III.2.2.1.3 DFD level 1 Proses 3 Pembuatan Laporan

detail
pemesanan

Data detail pemesanan

admin

laporan pemesanan

pemesanan

3.1
Pelaporan
pemesanan

Data pemesanan

Permintaan
produksi
Data permintaan

Permintaan
bahan

laporan permintaan
Daftar p