a. Pemborong berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan dalam A.V. pasal 2 ayat 3 dan menurut gambar-gambar detail yang telah
disahkan oleh Direksi melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Pemborong selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang
tepat, walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan bestek.
b. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan
penambahanpengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga upah dan satuan
pekerjaan. c. Pekerjaan tambah dan kurang tidak seijin Direksi secara tertulis, adalah tidak sah
dan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya. 19. CARA-CARA DAN SYARAT PELAKSANAAN
19.1. Harga Satuan dan Harga Penawaran a. Dalam formulir surat penawaran, penawar harus melengkapi harga satuan
meliputi segala perongkosan overhead keuntungan dan segala biaya yang dikenakan untuk pekerjaan semacam itu. Harga-harga tercantum harus
dipakai dasar penentu nilai pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang dari kontrak yang dilaksanakan atas berbagai perintah.
b. Harga penawaran yang tercantum disebut dalam formulir surat penawaran hanya dicantumkn dalam rupiah dan ditulis dalam huruf dan angka yang sama
bunyinya dan jumlahnya harus dibulatkan dalam ribuanratusan rupiah ke bawah.
19.2. Permohonan untuk Pembayaran Setelah pemberi tugasKuasa Pengguna Anggaran menerima suatu permohonan
tertulis dari pemborong untuk pembayaran, maka suatu
“ Berita Acara Kemajuan Pekerjaan
” untuk tiap tahap pembayaran yang tersebut diatas, dikeluarkan oleh konsultan pengawas apabila kemajuan fisik pekerjaan telah memenuhi
persyaratan sesuai kontrak. 19.3. Ijin Bangunan dan Iklan
a. Ijin bangunan, biaya dan pengurusan menjadi beban pemborong dan dikalkulasikan dalam biaya pekerjaan persiapan dalam penawaran.
b. Pemborong tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batasbatas lapangan pekerjaan pekerjaan atau di tanah yang berdekatan tanpa ijin
direksi. c. Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
lapangan pekerjaan. d. Pemborong harus memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan; ukuran
0,80 x 1,20 warna dasar putih tulisan hitam.
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan
Pascakualifikasi 133
19.4. Pekerjaan Persiapan a. Sebelum rekanan pemborong mengadakan persiapan di lokasihalaman,
sebelumnya harus memenuhi prosedur tentang tata cara perijinanpekerjaan untuk mulai dengan persiapan-persiapan pekerjaan pada KPA terutama
tentang dimana harus membangun bangunan sementara bouwkeet, bahanbahan bangunan, jalan masuk dan sebagainya.
b. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran, direkasi lapangan sudah harus mulai aktif untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.
a. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan dilaksanakan, diharuskan mendapatkan ijin tertulis dari direksi
lapangan. 19.5. Pasangan Batu Bata Tembok
a. Semua pasangan tembok batu bata, kecuali pasangan tembok yang harus rapat air dibuat dengan campuran adukan perekat 1pc : 8ps.
b. Tembok harus dipasang tegak lurus, siku dan rata, tidak boleh terdapat retak dengan maksimum pecah dari batu bata merah 20.
c. Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi, dan sebelum dipasang direndam air terlebih dahulu hingga jenuh.
d. Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang, berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah, dll. Menurut pemeriksaan
direksi. e. Semua voeg siar diantara pasangan bata pada hari pemasangan harus
dikeruk sedalam 1 cm. Pada bagian luar dan dalam. f. Tidak diperbolehkan dipasang bata yang pernah dipakai bekas atau batu
bata yang pecah-pecah. g. Pemasangan tembok bata yang diperbolehkan maksimum tinggi 1 m untuk
setiap hari. h. Pasangan tembok dipasang luas maksimum 12 m2, bila lebih harus dipasang
beton kolom praktis. i. Perancang andang tidak boleh dipasang dengan menembus tembok.
j. Batu bata lokal sebelum dipasang harus disetujui direksi. 19.6. Trasram
Pasangan bata dengan perekat 1PC:4ps trasram bahan pencair dengan air biasa.
19.7. Bahan-Bahan PasanganBeton. Bahan-bahan pasanganbeton pada umumnya mempergunakan bahan lokal yang
memenuhi syarat teknis, sebelumnya harus mengajukan contoh-contoh yang mendapat persetujuan direksi secara tertulis.
a. Batu Aanstamping Berasal dari batu gunungkali belah tidak bulat, keras dan padat bersih
dari segala kotoran, kecuali pada lokasi yang memakai batu karang gunung. Harus mendapat persetujuan dari direksi.
b. Batu Merah Berasal dari hasil pembakaran produksi lokal, padat, berukuran sama,
hasil pembakaran yang masak, dengan maksimum pecahretak 20. c. Kerikil Beton
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan
Pascakualifikasi 134
Berasal dari hasil pecahan dari batu kali hasil pecah mesin, atau memakai kerikil beton dengan bidang pecah 3 sisi ukuran 1-3 cm, padat dan bersih
dari segala kotoran. d. Pasir Pasang
Untuk semua pekerjaan pemasangan dan pekerjaan plesteran harus memakai pasir pasang bukan pasir urug, berbutir kasar, tajam, bersih dan
tidak mengandung debu. e. Pasir Cor.
Berbutir sangat kasar, tajam dan bersih dari kotoran dan khusus untuk pasir cor beton lihat PBI 1971.
f. Semen PC. Hasil produksi lokal dan tidak boleh memakai semen PC yang telah
mengeras sweeping. Khusus untuk mengerjakan beton konstruksi harus memakai mutu yang sejenis.
g. KapurGamping. Menggunakan kapurgamping eks lokal yang masih hidup bersih dari segala
kotoran dan dilakukan perendaman sendiri. Penggunaan setelah keadaan menjadi dingin dan layak untuk dipakai.
19.8. Pekerjaan Beton dan Beton Bertulang a. Beton bertulang dengan campuran 1pc:2ps:3kr dilaksanakan untuk semua
pekerjaan konstruksi beton yang lain, ialah beton sloof, kolom dan balok beton keliling ring balk..
b. Pemborong tidak diperbolehkan mengecor beton sebelum bekesting dan pasangan besi beton diperiksa dan disetujui direksi secara tertulis.
c. Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus dipakai semen PC dari Gresik, Cibinong dan Nusantara semen produk dalam negeri dan harus
memakai satu macam merk pabrik dengan jenis dan kualitas yang sama. d. Kerikil untuk semua pekerjaan betonbeton bertulang dapat memakai
kerikil ukuran 1 sd 3 cm. Padat dan bersih tidak keropos, bersih dari debu dan sebelum dipakai harus dicuci terlebih dahulu.
e. Pasir cor harus dipakai pasir khusus untuk beton, berbutir tajam bersih dari segala kotoran dan tidak boleh tercampur dengan bahan lain.
f. Untuk mengaduk semua campuran beton harus memakai campuran air bersih dan tawar dengan kadar air pada campuran harus tepat dan
dilakukan slump-test secara sederhana, supaya beton tidak tidak terlalu cair PBI 1971.
g. Pembongkaran papan begesting dapat dilakukan sesudah mendapat persetujuan dari direksi.
h. Pemasangan papan begesting dipakai papan meranti tebal 2 cm disusun secara tepat.
i. Setelah pekerjaan begesting dibongkar semua bidang yang terlihat ada lubang-lubang, tidak rata, harus segera ditutup dengan spesi 1pc:2ps.
19.9. Penulangan Beton pada Umumnya. a. Penulangan pada umumnya menggunakan besi polos.