Gambar-gambar Tambahan Bila Direksi menganggap perlu maka Konsultan Perencana harus

dari gambar dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak membatalkan kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas. c. Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktuwaktu diberikan kepada pemborong, tidak boleh merupakan bagian dari kontrak ini dan harga-harga yang dimuat dalam daftar harga tetap digunakan, meskipun ada ketidaksesuaian antara harga-harga itu dengan apa yang tercantum dalam perkiraan manapun. d. Harga Kontrak tidak boleh disesuaikan atau diubah secara bagaimanapun selain menuruti ketetapan-ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini, segala kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang bersangkutan. 4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN 4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh Konsultan Perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen yang lain. Rekanan tidak boleh mengubah dan menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari KPA. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksudmaksud lain.

4.2. Gambar-gambar Tambahan Bila Direksi menganggap perlu maka Konsultan Perencana harus

membuat tambahan gambar detail gambar penjelasan yang diperiksa dan disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi. 4.3. As Built Drawing Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar, baik penyimpangan atas perintah pemberi tugas atau tidak, Konsultan Perencana harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan as built drawing yang jelas memperhatikan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 tiga dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh rekanan. Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan Pascakualifikasi 127 4.4 Gambar-gambar di Tempat Pekerjaan Rekanan harus menyimpan di pekerjaan atau rangkap gambar kontrak lengkap termasuk Rencana Kerja dan syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule, dalam keadaan baik dapat dibaca dengan jelas termasuk perubahanperubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan. 4.5. Contoh Barangbahan Yang Ditawarkan. a. Dalam masa pelaksanaan pekerjaan pembangunan bahan-bahan barang yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing. b. Barangbahan yang ditawarkan dalam harga satuan pekerjaan dan harga satuan bahanupah adalah mengikat, rekanan harus menawarkan harga tersebut sesuai RKS dan Berita Acara Aanwijzing. c. Contoh barangbahan yang ditawarkan tidak dapat dipergunakan bila belum mendapatkan persetujuan dari Direksi secara tertulis. 5. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIPERGUNAKAN Berlaku dan mengikat di dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini. a. Pedoman pelaksanaan APBD Keppres No. 54 Tahun 2010. b. Algemene Voorwarden A.V yang disahkan dengan keputusan Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 No.9 dan tambahan Lembaran Negara No. 1457, apabila tidak ada penyimpanan-penyimpanan seperti tertera dalam bestek ini. c. Peraturan beton untuk Indonesia PBI tahun 19551971. d. PUBB Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan N.I.356. e. Peraturan Umum Listrik PUIL NI-61972. f. Peraturan Muatan Indonesia PMI.NI. 181970. g. PKKI Peraturan Konsruksi Kayu Indonesia tahun 1961 NI.5. h. Algemene Voorshriften voor Drinkwater Instalaties 1946. i. Peraturan perburuhan di Indonesia tentang pengarahan tenaga kerja antara lain tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah ini. j. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PPBBI 1984. k. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : KEP.174MEN86, tanggal 4 maret 1986 104KPTS1986 Tentang : Keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi. l. Peraturan-peraturan pemerintah daerah setempat mengenai bangunan-bangunan. 6. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail yang dipakaidiikuti. b. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan angka dalam gambar yang diikuti. c. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahanbarang yang dipakai dalam gambar yang diikuti. d. Bila rekanan meragukan tentang perbedaan antara gambar-gambar yang ada, baik mengenai mutu bahan yang dipakai maupun konstruksi dengan RKS, maka rekanan berkewajiban untuk menanyakan kepada PengawasKPA secara tertulis. Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan Pascakualifikasi 128 e. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penetilian tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah rekanan menerima dokumen dari KPA dan hal tersebut akan dibahas dalam rapat penjelasan. f. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara rapat penjelasan. 7. PERSIAPAN DI LAPANGAN 7.1. Bangunan Sementara Pemborong harus menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara bouwket untuk dipergunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan bangunan. Rekanan pemborong harus pula menyediakan ruangan untuk keperluan Direksi dengan kelengkapan : Meja, kursi, papan tulis, buku harian dan buku Direksi seperlunya. Semua bouwkeet perlengkapan rekanan pemborong dan sebagainya, pada waktu selesainya pekerjaan harus dibongkar atau bila ada perintah disingkirkan dari tapak, juga segala pekerjaan yang terganggu harus diperbaiki. 7.2. Jalan Masuk ke Tempat Pekerjaan Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh rekanan bilamana diperlukan, disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan proyek. Apabila jalan masuk sudah ada milik puskesmaspihak lain, maka apabila pekerjaan proyek sudah selesai, segala kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut, harus dikembalikan seperti semula dengan biaya yang dibebankan sepenuhnya kepada pemborong. 8. JADWAL PELAKSANAAN Pada saat rekanan akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah rekanan menerima Surat Keputusan dari KPA harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa bar chart secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan KPA dan Konsultan Pengawas. Bar Chart tersebut selalu berada di lokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna merah. Bila terdapatterlihat adanya hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi. 9. KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN 9.1. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan