Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
C. Instrumen
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang sebagai instrumen. Insrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Adapun pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai beriku:
1. Balke test
Pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian ini adalah menggunakan beberapa tes yang disesuaikan dengan komponen kebugaran jasmani dasar dalam
kegiatan mendaki gunung, pengukuran vo2maks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tes latihan maksimal dan tes latihan submaksimal, menurut Moeloek
1984 yang dikutip oleh Eva Devony 2004,hlm.41 menjelaskan bahwa: “Pemilihan cara pengukuran disesuaikan dengan kebutuhan dan fasilitas yang ada
tanpa mengurangi vali ditas”. Sedangkan menurut Harsono 1997 menjelaskan
bahwa: “Uji latihan submaksimal di lapangan lebih tepat digunakan untuk pengukuran massal karena cara ini sederhana, mudah dilaksanakan dan
berkorelasi baik dengan pengukuran di laboratorium”. Dalam tes submaksimal yaitu: tes lari 2,4 km, tes lari 15 menit metode balke, tes lari multi tahap bleep
test, dalam mendaki gunung termasuk olahraga jarak jauh oleh karena itu penulis menggunakan tes balke atau 15 menit. Sajoto 1988 dalam Nugraha
2013,hlm.60 tes lari 15 menit balke test mempunyai reliabilitas sebesar 0,99 dan 0,92 dengan koefisien valididas sebesar 0,98 dan 0,85, jika maximum oxygen
dipakai sebagai kriteria. Rumus VO
2
maks yaitu {Jarak 15 – 133 X 0,172 +
33,3} untuk tahapannya sebagai berikut: a.
Tes Lari 15 menit Metode balke 1
Tujuan Untuk mengukur tingkat efisisensi fungsi jantung dan paru-paru,yang
ditunjukan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimum. 2
Alat bantu yang digunakan pada tes kondisi fisik adalah sebagai berikut: a
Lintasan datar dan tidak licin contoh : stadion b
Stop Watch
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
c Peluit
d Alat tulis
3 Petugas
a Petugas digaris start
b Penghitung putaran
c Pencatat jarak
4 Pelaksanaan
a Peserta siap digaris start menunggu stopwatch sampai siap dijalankan
dengan waktu 15 menit untuk peserta berlari, sehingga peserta kuat melaksakan sebanyak mungkin dalam lintasan.
b Terdengar satu kali peluit tanda peserta sudah mulai berlari.
c Terdengar 2 kali suara peluit tanda waktu tinggal 1 menit lagi untuk
menyelesaikan putaran lari. d
Terdengar 3 kali suara peluit tanda waktu sudah berakhir, dan peserta diam di tempat untuk dihitung jaraknya.
Kategori prediksi VO2 maks menurut Nurhasan 2008,hlm.46 yaitu:
Tabel 3.2 Kategori VO2 maks
VO2maks Kategori
JenisKelamin Kategori
VO2maks
36 Kurang
Putra
Putri Kurang
30 37
– 47 Cukup
Cukup 31 - 42
48 – 57
Baik Baik
43 – 53
58 – 74
Baik sekali Baik sekali
54 – 53
75 Sempurna
Sempurna 69
Sumber Nurhasan 2008,hlm.46 2.
Angket Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini selain observasi,
wawancara, dan dokumentasi, angket atau kuesioner juga digunakan dalam pengambilan data penelitian ini. Mengenai angket atau kuesioner ini Arikunto
2002,hlm. 128 menjelaskan sebagai berikut: “kuesioner adalah sejumlah
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui
”. Analisis validitas kuesioner dengan menggunakan rumus korelasi product
moment. Item pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3. Sedangkan uji reliabilitas dari
masing faktor dengan menggunakan uji Alpha-cronbach kuisioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6
http:www.damandiri.or.idfileahmadsuyutiunairbab5b.pdf Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut
pandang dari cara menjawab. Pembagian dari sudut pandang tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan tertutup. Pengertian dari kedua
tersebut menurut Arikunto 2002,hlm.128-129 adalah sebagai berikut: Dipandang dari cara menjawab kuesioner dibagi menjadi dua yaitu.
a. Kuesioner Terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimat tersendiri. b.
Kuesioner Tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Sesuai dengan pengertian di atas, maka penulis mengambil kuesioner untuk penelitian adalah kuesioner tertutup dengan maksud mempermudah
pengisian bagi responden yang dijadikan subjek untuk penelitian. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian di atas maka penulis
menentukan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung untuk diungkapkan pengalaman yang telah
dimilikinya. Bentuk angket yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari
responden yaitu angket yang bersifat tertutup atau tersusun. “Angket tertutup
adalah angket yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang sudah disusun lengkap, tegas, terbatas, dan kongkret sehingga responden hanya diminta
untuk mengisi jawaban pada halaman yang telah disediakan ” Arikunto
2002,hlm.136.
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
Skala pada penelitian sangat berbeda dengan tes karena pengukuran instrumennya, mengukur mengenai derajat atau tingkat perhatian yang dimiliki
seseorang terhadap suatu objek. Adapun pengertian dari skala menurut Nurhasan dan Cholil 2007,hlm.
348 yaitu, “Skala adalah satu set angka-angka yang menyatakan nilai-nilai terhadap subjek, objek atau perilaku dengan tujuan
mengkuantifikasikan pengukuran kualitatif ”.
Penulis menggunakan skala dalam penelitian ini yaitu Summated Rating Scales Likert Scales atau Skala Likert. Gable, 1986 dalam Azwar2003,hlm.139-
140 mengartikan Skala Likert merupakan “Metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya
”. Kemudian Sugiyono 2008,hlm.134 menjelaskan sebagai berikut:
Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala ini, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala ini mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Dengan beberapa pengertian di atas, maka penulis mengartikan Skala Likert merupakan suatu penskalaan yang digunakan untuk mengukurpersepsi seseorang
atau sekelompok orang terhadap suatu topik dan menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skala.
Distribusi respons atau pilihan jawaban yang dimaksud di atas yaitu dalam penskalaan terhadap suatu topik dapat diberikan nilai dengan alternatif pilihan
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut : Kategori untuk setiap butir
pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap pernyataan negatif,
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori penyekoran dalam tabel 3.3 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju 5
4 3
2 1
1 2
3 4
5
Untuk lebih jelasnya mengenai tabel persetujuan atau penolakan dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini:
Tabel 3.4 Skala Sikap Model Linier
No Pernyataan-pernyataan
Alternatif Jawaban SS
S RR TS STS
1. Saya merasa senang mendaki gunung √
Keterangan: SS
: Sangat Setuju S
: Setuju R
: Ragu-ragu TS
: Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Skor untuk setiap alternatif jawaban berbeda-beda, mulai dari SS diberikan skor 5, dan seterusnya dengan STS diberikan skor 1.
Setelah menentukan bobot pemberian nilai terhadap responden, maka Penulis menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
satu alternatif jawaban yaitu dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad 1990,hlm.184 sebagai berikut:
1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya.
2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh
responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. 3.
Sifat pernyataan harus netral dan obyektif. 4.
Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.
5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan
kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi. Untuk mempermudah penyusunan butir-butir pernyataan yang akan
diberikan kepada responden dalam bentuk angket, maka penulis membuat kisi-kisi tentang profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS
EXPEDITION IV. Sebelum menyusun angket terlebih dahulu menentukan langkah-
langkahnya sebagai berikut: 1.
Mengidentifikasikan variabel 2.
Mencari definisi konseptual dari tiap-tiap variabel 3.
Menjabarkan dari setiap variabel yang menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal
4. Merumuskan sub variabel dalam kisi-kisi
5. Membuat pertanyaan angket di bawah bimbingan dosen pembimbing
6. Melakukan uji coba angket
7. Melakukan pengujian validitas butir soal
8. Melakukan pengujian reliabilitas butir angket
9. Angket siap dibagikan
Adapun kisi-kisi mengenai profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV dengan pernyataan soal
pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut.
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen profil mental toughness pendaki PAMOR 14
PEAKS EXPEDITION IV .
Komponen Sub komponen
Indikator Negatif
- Positif
+ Mental
toughness ketangguhan
mental ini adalah strategi
yang paling kontekstual
yang sangat penting bagi
keberhasilan olahraga
dalam pertandingan.
Tanpa tergantung
dengan olahraga apa
yang bertanding
akan memerlukan
lima strategi atau
keterampilan mental ini
diantaranya ketenangan,
konsentrasi, percaya diri,
mengatasi tantangan dan
kohesi kepaduan
untuk membantu
anda tampil sampai pada
1. ketenangan a.
mampu berlatih rileksasi progresif
b. mampu
menggunakanpemusata n perhatian untk
menenangkan diri dengan cepat
c. selalu fokus pada
sasaran proses dan strategi
d. menggambarkan
sesuatu hal untuk memudahkan
ketenanagan
e. bicara pada diri sendiri
f. dengan mendengarkan
musik memperoleh ketengan
g. tindakan dan perilaku
yang tenang 64
6
32
46
14 2
38 27
39
63
29
43 11
45 2. konsentrasi
a. fokus terhadap apa yg
direncanakan dan dilakukan
b. melatih mental
konsentrasi pada sebuah peristiwa
event
c. mengingatkan diri
sendiri untuk selalu berkonsentrasi
d. menetapkan kebiasaan
sebelum penampilan e.
melupakan yang sudah terjadi dan fokus pada
masa yang akan datang f.
mencegah ketegangan dengan fokus dan
24
50
12
28 36
8 1
61
33
47 57
21
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
potensi anda. Edgar K.
Tham dan Daniel A.
Weigand 2011,hlm.24
santai g.
percaya diri tetap tenang dan fokus untuk
lebih baik 30
53
3. kepercayaan a.
melakukan persiapan dengan baik dan
mengumpulkan waktu latihan yang cukup
b. melatih mental untuk
membangun kepercayaan
c. menjaga citra diri yang
positif d.
selalu berfikir dan percaya diri
e. bertindak dengan
percaya dri f.
memilki rencana menyerang
g. mengevaluasi tingkat
kepercayaan secara teratur
42
44
48 62
26 16
18 9
55
15 51
13 31
49
4. mengatasi tantangan
a. memperkirakan yang
tidak di sangka-sangka b.
melakukan latihan simulasi
c. menyeimbangkan
tekanan dan pemulihan d.
memiliki kebiasaan pertandingan yang
direncanakan dengan baik
sebelum,selama,dan sesudah
e. mengaplikasikan
strategi ketngguhan mental untuk
memudahkan proses pemulihan cedera
56 34
60 20
54 37
41 23
17
5
5. kepaduankohesi a.
menghargai dinamika tim
b. kejelasan peran pada
tim c.
mengikuti dan memahami norma-
40 4
52 59
25 35
Rifqi Abdurrahman S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.
Berdasarkan kisi-kisi pernyataan pada tabel 3.5 dapat dirumuskan pernyataan yang lebih operasional sehingga dapat dijawab dengan mudah oleh
responden dengan mengumpulkan pernyataan-pernyataan tentang harapan responden terhadap permasalahan penelitian.
Untuk menguji kelayakan alat pengumpul data angket, penulis terlebih dahulu mengadakan uji coba angket yang dilakukan oleh responden.
D. Uji coba insrumen