Buku Bergambar Binatang Reptil Padang Pasir Asia

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

BUKU BERGAMBAR TENTANG REPTIL PADANG PASIR ASIA

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Angga Yusuf Maulana 52111012

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Yusuf Maulana Tempat, tanggal lahir : Bandung, 11 April 1991

Alamat : Jl. Pamagersari 35 Rt. 04/12. Majalaya Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Email : angga.yuma04@gmail.com Telpon : 085222866001

Pendidikan : SD Negeri 1 Majalaya (1997-2003) SMP Negeri 1 Majalaya (2003-2006) SMA Negeri 1 Rancaekek (2006-2009)


(5)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah... 2

1.3Rumusan Masalah... 2

1.4Batasan Masalah... 3

1.5Tujuan Penelitian... 3

BAB II REPTIL PADANG PASIR ASIA 2.1 Padang Pasir... 4

2.2 Karakteristik Padang Pasir... 5

2.3 Padang Pasir yang berada di Asia... 5

2.3.1 Gurun Gobi, Cina... 5

2.4 REPTIL... 6

2.4.1 Ciri-ciri Hewan Reptil... 7

2.5 Jenis Reptil Padang Pasir Asia... 8

2.5.1 Gecko Leopard... 8

2.5.2 Star Turtoise... 9

2.5.3 Gopher Snake... 10

2.5.4 Bunglon... 10

2.5.5 Sand Lizard...... 11

2.5.6 Kadal berlidah biru... 12


(6)

vii

2.6 Reptil dengan kondisi padang pasir... 14

2.7 Hasil Survei... 15

2.7.1 Tabel Infografis Survei... 15

2.8 Kesimpulan... 16

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan... 17

3.1.1 Pendekatan Komunikasi... 18

3.1.1.1 Tujuan Komunikasi... 18

3.1.1.2 Materi pesan... 18

3.1.1.3 Pendekatan visual... 19

3.1.1.4 Pendekatan verbal... 19

3.1.2 Strategi Kreatif ... 19

3.1.3 Strategi media... 20

3.1.3.1 Media utama... 20

3.1.3.2 Media pendukung... 20

3.2 Konsep visual... 22

3.2.1 Format desain... 22

3.2.2 Tata letak (layout)... 23

3.2.3 Tipografi... 25

3.2.3.1 Judul buku... 27

3.2.4 Ilustrasi... 29

3.2.5 Warna... 32

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI... 34

4.1 Media Utama... 34

4.1.1 Tampilan buku... 35

4.2 Media pendukung... 40

4.2.1 Poster... 40

4.2.2 X-Banner... 41

4.2.3 T-shirt... 42

4.2.4 Pembatas buku... 43

4.2.5 Pin... 43


(7)

viii

4.2.7 Sticker... 44

4.2.8 Flagchain... 44

4.2.9 Mini banner... 46

4.2.1 Flyer... 46

DAFTAR PUSTAKA... 48

LAMPIRAN... 50 RIWAYAT HIDUP


(8)

48 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Andrea, Jodi . (2011) . “Beraneka ragam reptil”. Bandung. PT Sandiarta Sukses Dayton, Connor. (2009) .”Hewan Gurun”. Solo. Tiga Serangkai

De Wetter, Bernard. (2007) . “Binatang yang harus dilindungi, di pegunungan, gurun, dan kutub“. Solo . Tiga Serangkai

Hendratman, Hendi. (2010). “Graphic Design“. Bandung. Informatika. Parker, Steve . (2008) .”Gurun”. Solo. Tiga Serangkai.

Setford, Steve. (2005). “Ular dan reptil lain”. Jakarta. Erlangga

Sitepu, Vinsensius. (2006).”Panduan Mengenal Desain Grafis”. Escaeva

Media dan jurnal online Dikutip dari situs

Ahmadi, A. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta

Tersedia di : http://jagad-ilmu.blogspot.com/2009/08/karakteristik-anak-usia-smp-remaja-bab.html

Gita Adi.S. diposting pada 9 Mei 2013.Ciri-ciri dan pengertian reptil Tersedia di : http://www.satwa.net/166/ciri-dan-pengertian-reptil.html [2013] Gunarsa, D. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT. BK Gunung Mulia

Tersedia di : http://jagad-ilmu.blogspot.com/2009/08/karakteristik-anak-usia-smp-remaja-bab.html

Stanley Marrison. 1980. Mengenal Istilah Tipografi.

Tersedia di : http://www.zainalhakim.web.id [20 Agustus 2011] H.G. Andriese dkk .(1980). Media cetak

Tersedia di : http://networkedblogs.com [20 September 2011] Santoso S.Hanijaya.2000. media pembelajaran.


(9)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya makalah laporan tugas akhir ini dapat tersusun walaupun masih banyak kekurangan yang penulis sampaikan pada laporan ini. Adapun penyusunan makalah laporan tugas akhir ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan studi D3. Makalah laporan tugas akhir ini merupakan hasil dari penelitian perancangan buku bergambar tentang binatang reptil yang berada di padang pasir Asia.

Tidak lupa ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang sudah membantu, diantaranya :

1. Taufan Hidayatullah, S.Sn.,M.Ds selaku pembimbing dalam penyusunan laporan tugas akhir.

2. Rini Maulina, M.Sn selaku penguji pada pelaksanaan sidang awal.

3. Ambarsih Ekawardhani, M.Sn selaku penguji pada pelaksanaan sidang kelayakan.

4. Ivan Kurniawan, M.Ds selaku penguji pada pelaksanaan sidang akhir. 5. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga makalah laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca baik dari kalangan akademik ataupun dari kalangan umum. Mohon maaf apabila dalam makalah laporan ini masih banyak kekurangan.


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Padang pasir merupakan suatu kawasan yang berada di suatu negara yang memiliki iklim dan cuaca kering atau panas yang sangat tinggi. Karena temperatur yang sangat rendah, dan kehidupan tanaman yang sangat jarang di kawasan ini serta kondisi tanah yang tidak cocok untuk pertanian dan budidaya menjadikan kawasan padang pasir sangat tidak memungkinkan untuk ditumbuhi tanaman selain kaktus. Kondisi seperti ini sangat mudah dikenali dengan ciri-ciri suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan yang sangat rendah, perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari sangat signifikan dimana cuaca pada siang hari terasa sangat panas, dan cuaca pada malam hari sangat dingin.

Keringnya kawasan padang pasir menjadikannya kawasan yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah. Kondisi yang sangat ekstrim pada zona gurun ini memaksa seluruh makhluk hidup yang berada di padang pasir untuk mengembangkan berbagai adaptasi. Tumbuhan dan hewan yang hidup di padang pasir sungguh menakjubkan. Hewan-hewan ini memiliki kelebihan masing-masing dari cara bertahan hidup, dan memiliki keunikan tersendiri.

Binatang yang berada di padang pasir bertahan hidup dengan berdiam di lubang-lubang pada siang hari ketika matahari masih terbit, dan hewan-hewan padang pasir mulai aktif pada saat malam hari ketika suhu udara mulai dingin karena di padang pasir pada siang hari cuaca sangat panas dan pada malam hari cuaca sangat dingin.

Padang pasir memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan, dikarenakan sedikitnya cairan yang berada dikawasan ini, tetapi ada beberapa hewan yang justru hidup di padang pasir dan terbiasa dengan iklim yang berada di padang pasir selain unta, yaitu binatang reptil, seperti kura-kura, tokek, kadal, ular, dll.


(11)

2

Permasalahan yang ditemukan mengenai reptil yang berada di padang pasir yaitu dari pengetahuan masyarakat yang masih terbatas hanya pada binatang umum yang berada di padang pasir.

Kemudian masih minimnya media informasi yang menjelaskan tentang reptil khususnya yang berada di padang pasir. Pengetahuan remaja yang masih terbatas hanya mengetahui binatang unta yang identik dengan padang pasir, pada kenyataannya ada binatang lainnya, seperti binatang jenis reptil. Media yang sudah ada pada saat ini masih dinilai kurang menarik dari segi visual, yaitu dari kualitas foto yang kurang baik.

Dengan demikian dibutuhkan suatu media mengenai yang bisa memberikan informasi mengenai binatang reptil yang berada di padang pasir.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dapat di identifikasikan beberapa permasalahan terhadap remaja mengenai reptil padang pasir akan keberadaan media informasi tentang reptil padang pasir. Beberapa masalah utama dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Pengetahuan remaja masih terbatas kepada binatang umum yang berada di padang pasir.

 Minimnya media informasi mengenai binatang reptil padang pasir yang spesifik.

 Media informasi yang sering dilihat oleh remaja masih berupa tulisan dengan visual tidak menarik, yaitu dari kualitas foto yang kurang baik.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam permasalah ini yaitu ;

 Bagaimana cara menyampaikan informasi tentang reptil padang pasir melalui media kepada remaja.


(12)

3 1.4 Batasan Masalah

Untuk mengurangi kompleksitas masalah perlu adanya batasan masalah sehingga pembahasan akan lebih terarah dan mempermudah dalam proses perancangan sistem itu sendiri. Batasan masalahnya yaitu mengenai pengenalan binatang reptil padang pasir di kawasan Asia.

1.5 Tujuan Perancangan

Perancangan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan mengenalkan reptil padang pasir yang berada di kawasan Asia, kepada target audiens melalui media informasi buku bergambar agar target audiens menjadi tahu bahwa di padang pasir ada jenis hewan lain selain hewan yang sudah dikenal berada di padang pasir, dan untuk menambah media informasi tentang reptil padang pasir.


(13)

4 BAB II

REPTIL PADANG PASIR ASIA

2.1 Padang Pasir

Padang pasir merupakan suatu kawasan yang memiliki iklim panas, kering dan sangat gersang, karena rendahnya curah hujan. Padang pasir biasa menerima hujan hanya setahun sekali, itulah yang menyebabkan kawasan ini sangat panas disertai dengan jarang adanya pepohonan atau tandus. Namun dibalik itu semua padang pasir menyimpan kekayaan alam yang sangat berharga, contohnya adanya sumber energi seperti minyak, dan kandungan emas yang sangat berharga. Padang pasir atau gurun yang terdapat di berbagai belahan dunia diantaranya gurun sahara (Afrika Utara), gurun Arab, gurun Gobi (Asia). Cuaca yang sangat panas dikarenakan sinar matahari yang sangat terik dan disertai dengan penguapan yang tinggi.

Selain cuaca yang sangat panas, di padang pasir juga memiliki kandungan air yang sangat rendah, karena jarang turun hujan. Sedikitnya kandungan air yang berada di padang pasir dikarenakan kawasan ini hanya menerima curah hujan kurang dari 250 mm pertahun, dan tidak adanya pohon yang menjadikan kawasan padang pasir menjadi sangat panas. Kondisi yang sangat ekstrim memaksa seluruh makhluk hidup khususnya binatang reptil yang berada di padang pasir untuk mengembangkan berbagai macam adaptasi, seperti dengan mengumpulkan cadangan makanan/air di tubuhnya untuk menahan haus dan lapar. Hampir semua binatang padang pasir berburu untuk mencari makanan pada malam hari, dikarenakan cuaca pada malam hari sangat dingin dan itu masih bisa di atasi oleh binatang yang berada di padang pasir, dibandingkan dengan cuaca pada siang hari yang sangat panas. Pada siang hari binatang yang berada di padang pasir lebih banyak berdiam di dalam lubang untuk menghindari panasnya cuaca di padang pasir.


(14)

5

Gurun Pasir adalah suatu kawasan yang terdapat di berbagai benua yang ada di dunia, tak terkecuali benua Asia yang dikenal memiliki gurun Gobi. Binatang reptil yang berada di gurun Asia di dominasi oleh reptil sejenis kadal, kura-kura, dan ular.

Dari ketiga jenis tersebut, binatang reptil jenis kadal yaitu gecko (tokek), iguana, dll, yang berada di gurun-gurun Asia. Gurun pasir yang terkenal di asia seperti gurun Gobi. Gurun ini berada di negara Cina dan memiliki luas 1.300.000 km persegi, dan hampir kebanyakan gurun yang ada di benua Asia berada di negara Cina.

2.2 Karakteristik padang pasir

Padang pasir memiliki karakteristik yang identik dengan keadaan di padang pasir, seperti ;

Curah hujan yang sangat rendah.

Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi. Kelembaban udara sangat rendah.

Perbedaan suhu antara siang dan malam, dimana pada siang hari sangat panas, dan pada malam hari sangat dingin.

Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.

2.3 Gurun Gobi

Gambar II.1 Gurun gobi, Cina.

Sumber : pramestimesti.blogspot.com (15 Maret 2010)


(15)

6

Gurun Gobi merupakan salah satu gurun terbesar di dunia, dan menempati posisi gurun terbesar ke lima di dunia. Nama Gobi itu sendiri mempunyai arti yang berarti besar dan kering, karena gurun ini gurun terbesar di Asia. Selain itu gurun Gobi memiliki keunikan yang membedakan gurun ini dengan gurun lainnya yaitu dari suhunya, gurun Gobi merupakan gurun terdingin di dunia, pada umumnya gurun yang berada di dunia memiliki suhu yang panas berbeda dengan gurun Gobi yang memiliki suhu dingin, gurun Gobi terletak di negara Cina. Gurun gobi adalah wilayah gurun terbesar yang terletak di Asia, mencangkup negara Cina dan Mongolia. Padang pasir ini dikelilingi oleh pegunungan Altal dan padang rumput Mongolia.

Mekipun hujan salju di padang pasir Gobi ini jarang sekali turun, sama halnya dengan padang pasir pada umumnya, tetapi bukit-bukit yang berada di gurun Gobi ini bisa tertutup oleh salju itu dikarenakan cuacanya yang sangat dingin apabila dibandingkan dengan gurun pasir pada umunya.(sumber: Starker Leopord;1978.35)

2.4 Reptil

Reptil berasal dari kata reptum yang berarti melata. Binatang reptil merupakan binatang melata yang secara umum berkembang biak dengan cara bertelur (ovivar). Reptil termasuk jenis binatang tetrapoda, yaitu binatang yang memiliki empat kaki. Binatang reptil tersebar di segala penjuru dunia tidak terkecuali di wilayah padang pasir. Binatang reptil memiliki ciri kulit bersisik dan kasar, dan reptil memiliki suhu tubuh yang bisa mengikuti suhu di sekitarnya.

Binatang reptil memiliki usia cukup panjang contohnya kura-kura yang bisa hidup mencapai usia 150 tahun, aligator (buaya) bisa hidup mencapai usia lebih dari 70 tahun, dll. Keuntungan hewan reptil yaitu kemampuannya bertelur di daratan, kulit reptil memiliki jenis kulit yang bersisik dan kasar. Binatang reptil tidak terlalu bergantung dengan air sehingga dapat bebas beraktifitas di daratan.


(16)

7

Reptil merupakan jenis binatang berdarah dingin yaitu mampu menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu di sekitarnya. Sebagian besar binatang reptil hidup di habitat panas atau hangat, seperti padang pasir atau padang rumput yang kering. Namun ada juga reptil yang hidup di dalam rumah, seperti cicak. Bayi reptil menetas dari telur dan mirip dengan induknya namun ukurannya lebih kecil, dan tidak ada proses metamorfosis. Metamorfosis merupakan proses perkembangbiakan yang melibatkan perubahan baik dari perubahan secara fisik maupun dari stuktur tubuhnya.

Reptil yang masih hidup sampai sekarang yaitu buaya, kura-kura, kadal, dan ular, walaupun dibedakan dari segi ukuran antar jaman sekarang dengan jaman dahulu.

2.4.1 Ciri-ciri Hewan Reptil

Binatang reptil memiliki ciri-ciri yang identik dengan fisik dari binatang reptil itu sendiri, diantaranya;

● Reptil memiliki tulang belakang.

● Kulit reptil ditutupi oleh sisik, dan bertekstur kasar, namun tidak menutup kemungkinan ada reptil yang mempunyai kulit licin.

● Reptil bernapas dengan paru-paru. ● Kebanyakan reptil bertelur.

● Hampir semua reptil berdarah dingin. Salah satu pengecualian adalah penyu belimbing, yang dapat mengatur suhu tubuhnya untuk beberapa derajat.


(17)

8 2.5 Jenis reptil padang pasir Asia 2.5.1 Gecko Leopard

Gambar II.2 gecko leopard

Sumber : http//www.svg-vets.com (05 Juni 2004)

Binatang ini berasal dari negara Pakistan, dan India, namun bisa ditemukan di gurun Gobi juga. Binatang ini sejenis tokek yang memiliki ciri khas yaitu adanya corak-corak pada tubuhnya. Corak pada tubuhnya mempunyai fungsi sebagai ciri khas dari binatang tersebut. Tokek ini memiliki bentuk fisik yang besar dengan tekstur yang sangat kasar dan binatang ini merupakan binatang nokturnal yaitu hewan yang aktif di malam hari dikarenakan cuaca di gurun pasir pada siang hari sangat panas dan pada malam hari sangat dingin itu memungkinkan hewan ini untuk mencari makanan. Binatang ini berkembang biak dengan cara ovivar yaitu dengan cara bertelur.

Tokek merupakan predator bagi beberapa serangga, dan binatang-binatang yang memiliki ukuran lebih kecil dari tubuhnya. Tokek juga mempunyai predator seperti ular, dan musang.

Binatang ini memiliki corak di sekujur tubuhnya seperti macan tutul, dan memiliki kelopak mata yang menyerupai seperti ular. Binatang ini juga bisa melepaskan ekornya seperti cicak apabila dalam keadaan terancam.


(18)

9

Binatang ini juga banyak dipelihara dikarenakan keunikan yang dimiliki oleh binatang yang satu ini, dan juga dalam pemeliharaannya tidak terlalu sulit (Jodi Andrea, 2011;25)

2.5.2 Star Turtoise

Gambar II.3 Kura-kura bintang

Sumber : http//commons.wikimedia.org (13 Januari 2008)

Binatang Star Turtoise adalah binatang dari jenis kura-kura, binatang ini ditemukan di kawasan yang sangat kering. Binatang ini mendapat julukan kura-kura bintang dikarenakan terdapat corak menyerupai bintang di tempurungnya, corak tersebut merupakan keunikan dari binatang yang satu ini, selain itu tempurung kura-kura berfungsi untuk mempertahankan diri predator, seperti ular.

Kura-kura merupakan binatang herbivora, dan berkembang biak dengan cara ovivar yaitu dengan cara bertelur. Binatang ini dapat mengubah makanan yang dimakan menjadi cadangan air yang disimpan di dalam kandung kemih di bawah batok atas sebagai persediaan untuk hari-hari berikutnya. Kura-kura berdiam diri didalam lubang untuk menahan teriknya matahari dan keluar dari lubang pada petang hari menjelang malam, untuk mencari makanan.

Namun jumlah populasinya semakin menurun karena banyak diburu untuk dimanfaatkan daging, telur serta tempurungnya (Steve Setford, 2001;96)


(19)

10 2.5.3 Gopher Snake

Gambar II.4 ular gopher

Sumber : http// www.thewritingnut.com (5 Mei 2012)

Ular merupakan hewan jenis reptil yang memiliki bisa, namun ada beberapa ular yang tidak memiliki bisa, seperti ular ini. Ghoper snake merupakan binatang jenis ular yang tidak berbisa dan biasanya hewan ini ditemukan di kawasan gurun gobi.

Ular ini memiliki keunikan yaitu dari pergerakan yang sangat cepat dan menyamping seperti membentuk huruf “S”, pergerakan yang sangat cepat membantu ular ini untuk menghindari dari predatornya yaitu burung elang. Ular ini diberi nama ghoper snake dikarenakan ular ini biasa hidup di lubang-lubang tanah, dan ular ini mempunyai kebiasaan menggali tanah sedalam-dalamnya untuk mencari mangsa, seperti tikus gurun ,dll.

Karena ular ini merupakan ular yang tidak mempunya bisa, maka pada saat gopher snake memangsa mangsanya dilakukan dengan cara melilitkan tubuhnya ke mangsanya sampai tidak bisa bernafas, setelah itu baru menelan bulat-bulat. Hal ini dikarenakan karena setiap ular tidak memiliki gigi geraham. Beberapa ular tidak berbahaya bagi manusia terkecuali disaat ularnya itu sendiri dalam keadaan terancam.

Perbedaan dengan ular biasa yang hidup di wilayah beriklim topis yaitu dari cara pergerakan, dimana ular ini bergerak secara menyamping, dan ular pada umumnya bergerak dengan melaju kedepan, itu dikarenakan ular ini hidup di daratan berpasir, dengan tujuan untuk mempercepat gerakan dan menghindari dari predator seperti burung elang (dikutip dari situs www.anapsid.org/gopher-2010)


(20)

11 2.5.4 Ceylon Chameleon

Gambar II.5 Ceylon Chameleon

Sumber : http://en.wikipedia.org (10 Juni 2011)

Binatang bunglon yang ada di gurun asia, yang biasa disebut dengan Ceylon Chameleon. Binatang ini memiliki lidah yang panjang, cepat, lengket, dan memiliki mata yang yang unik bisa bergerak secara terpisah, selain itu binatang ini mempunyai ekor yang dapat menggulung dan dapat mengait di batang-batang pohon. Binatang ini bergerak pelan dengan kaki di ayun-ayunkan.

Kelebihan lainnya yaitu binatang ini dapat berubah warna sesuai dengan tempat sekitarnya, tujuannya selain untuk mempertahankan diri dari pemangsa, perubahan warna ini juga bertujuan untuk mengatur suhu tubuh dan untuk berkomunikasi dengan bunglon lainnya. Binatang ini berkembang biak dengan cara ovivar yaitu dengan cara bertelur. Chameleon ini biasa memangsa serangga, dan hewan-hewan kecil lainnya. (Andrea, 2011;46)

2.5.5 Sand Lizard

Gambar II.6 Sand lizard


(21)

12

Binatang ini merupakan binatang dari jenis kadal, kadal ini bernama sand lizard karena kadal ini hidup di kawasan berpasir, seperti padang pasir. Keunikan dari hewan yang satu ini dibandingkan dengan kadal pada umumnya, yaitu dari warna dan panjang tubuhnya, warnanya itu sendiri hampir didominasi oleh warna hijau, dan ukurannya panjang dengan 4 tumuan kaki yang kecil, teteapi dalam hal untuk melarikan diri kadal ini sama seperi kadal pada umumnya, yaitu sangan cepat dalam bergera. Sand lizard berkembang biak dengan cara bertleur, karena pada umunya semua jenis reptil berkembang biak dengan cara bertelur. (Dikutip dari situs www.zoo.org.au-2009).

2.5.6 Kadal berlidah biru

Gambar II.7 kadal berlidah biru

Sumber : http//brockettsfilmfauna.com (26 November 2006)

Binatang ini merupakan binatang jenis kadal yang memiliki ciri-ciri fisik memiliki kaki yang kecil, dan tubuh yang mengkilap, lebar dan panjang, dan yang menjadi ciri khas atau keunikan yang dimiliki kadal ini adalah lidahnya yang berwarna biru, selain menjadi keunikan, lidah tersebut bisa digunakan untuk melindungi diri dari pemangsa, dan untuk menakuti mangsanya.

Habitat kadal lidah biru adalah padang pasir, dan biasa di temukan di kawasan padang pasir Gobi, China. Kadal ini berkembang biak dengan cara bertelur (ovivar), dan merupakan kadal omnivora (pemakan segala). Kadal lidah biru tidak berbisa dan sering dijadikan sebagai binatang peliharaan, karena mudah dijinakan (dikutip dari situs www.gambarhewan.com)


(22)

13 2.5.7 Kadal berduri

Gambar II.8 kadal bertanduk

Sumber : http//rumah2hijau.wordpress.com (23 Juni 2013)

Binatang ini merupakan binatang jenis kadal yang biasa ditemukan di wilayah padang pasir Asia, tepatnya di gurun Karakum, Turkmenistan. Namun kadal ini juga bisa ditemukan di gurun Gobi, China. Kadal berduri memiliki keunikan sesuai dengan namanya yaitu memiliki tanduk, dimana tubuh dari kadal ini memiliki tanduk padahal itu bukan tanduk meainkan sisik yang menyerupai seperti tanduk, dan yang berada di kepala merupakan tanduk asli. Kadal bertanduk berkembnag biak dengan cara bertelur (ovivar) yang dierami di dalam pasir, dan bertelur dua kali dalam satu musim sehingga populasinya meningkat.

Habitat kadal ini adalah bebatuan/ tanah kering berpasir. Serangga, seperti semut, kumbang, rayap, merupakan makanan kadala ini. Dalam mempertahankan hidupnya dari predator, kadal ini memiliki cara unik yaitu dengan menyamar karena warna tubuh dari kadal bertanduk hampir menyerupai dengan lingkungan disekitarnya, membuat kadal ini tidak terlihat oleh predator. Cara lainnya ketika kadal ini dalam keadaan terancam yaitu dengan membusungkan tubuhnya yang berduri sehingga terlihat membesar.

Keunikan lainnya adalah kadal ini bisa menyemprotkan darah dari matanya, itu dilakukan untuk mempertahankan diri dari predator, seperti burung, dan kucing gurun (Setford, 2005;23).


(23)

14 2.6 Reptil dengan Kondisi Padang Pasir.

Padang pasir memiliki kandungan air yang sangat rendah, dan memiliki iklim yang panas,sangat berbeda dengan wilayah yang memiliki iklim tropis yang kandungan airnya lebih banyak. Penyesuaian binatang berjenis reptil dengan kondisi yang terjadi di gurun pasir yang secara umum memiliki iklim yang sangat panas dan kering. Binatang reptil harus terus bergerak, menghindari dari tempat yang paling disorot dengan matahari agar terhindar dari kepanasan, karena hampir semua jenis reptil di padang pasir bisa mengalami kepanasan dan itu dapat mempercepat kematian bagi binatang itu sendiri.

Namun ada juga binatang reptil yang sangat membutuhkan sinar matahari untuk menghangatkan suhu tubuhnya, seperti binatang kadal. Binatang reptil di padang pasir memiliki keunikan tersendiri dari cara mempertahankan hidupnya. Binatang reptil yang berada di padang pasir hampir didominasi oleh binatang sejenis kadal, kura-kura, dan ular, dimana kulitnya yang bersisik menjadikannya tahan kering. Hampir semua binatang termasuk binatang reptil menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca di padang pasir yaitu dengan cara berdiam diri di lubang-lubang untuk menghindari teriknya matahari.

Beberapa binatang reptil untuk bertahan hidup sangat tergantung pada tanaman yang berada di padag pasir, karena dari tanaman-tanaman itulah dipeolehnya air.

Apabila pada musim kering yang sangat panjang, tumbuh-tumbuhan menjadi sangat jarang dilihat, maka cara binatang reptil untuk bertahan hidupnya yaitu dengan saling memangsa satu sama lain, baik itu masih satu jenis, maupun dari jenis reptil lainnya.


(24)

15 2.7 Hasil Survei

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja, dengan usia 11-14 tahun, maka dilakukanlah survei dengan menyebarkan kuisioner berisi pertanyaan tentang tingkat pengetahuan responden terhadap reptil padang pasir, survei dilakukan kepada 25 orang. Adapun hasil dari survei tersebut yaitu dari 25 orang responden dimana sebanyak 90% orang mengetahui padang pasir, dan 10% tidak mengetahui padang pasir, kemudian dari 25 orang sebanyak 70% orang hanya mengetahui unta sebagai binatang yang identik dengan padang pasir. Selanjutnya dari 25 orang sebanyak 70% orang hanya mengetahui hewan jenis ular, reptil yang berada di padang pasir, kemudian sebanyak 70% orang mengetahui mengetahui reptil dari buku pelajaran.

2.7.1 TABEL INFOGRAPIS SURVEI


(25)

16 2.8 Kesimpulan

Jika dilihat dari hasil survei dapat disimpulkan bahwa remaja hanya mengetahui unta sebagai binatang yang identik dengan padang pasir, pada kenyataannya ada binatang lain yang berada di padang pasir. Dapat disimpulkan juga pengetahuan remaja usia 11-14 tahun mengenai reptil padang pasir masih terbatas pada binatang yang umumnya saja.

Sebagian informasi mengenai padang pasir maupun binatang padang pasir diketahui dari buku pelajaran sekolah, media televisi, dan film. Oleh karena itu kebutuhan akan suatu media yang bisa memberikan informasi tentang reptil padang pasir sangatlah diperlukan, untuk mengetahui binatang yang berada di padang pasir Asia khususnya jenis reptil, selain unta yang identik sebagai binatang padang pasir.


(26)

17 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 STRATEGI PERANCANGAN

Menurut Stephanie K. Marus yang dikutip oleh Sukristono (1995), strategi ialah suatu proses penentuan rencana, disertai dengan penyusunan suatu cara dan upaya agar tujuan dapat tercapai. Permasalahan yang ditemukan mengenai reptil yang berada di padang pasir yaitu dari media informasi, seperti buku yang masih menyatu dengan pembahasan binatang lainnya, tidak spesifik tentang reptilnya. Kemudian masih minimnya media informasi yang menjelaskan tentang reptil khususnya yang berada di padang pasir. Pengetahuan remaja yang masih terbatas hanya mengetahui binatang unta yang identik dengan padang pasir, pada kenyataannya ada binatang lainnya, seperti binatang jenis reptil. Dengan demikian dibutuhkan suatu media yang bisa memberikan informasi mengenai reptil yang berada di padang pasir.

Adapun pemilihan target audiens dari perancangan media informasi mengenai reptil padang pasir ini dipandang dari segi demografis, geografis, dan psikografis, adalah sebagai berikut;

Target audiens. ● Demografis :

Remaja.

Pemilihan remaja sebagai target audiens karena pola berpikir remaja lebih logis, dan mulai berpikir sebab akibat mengenai suatu objek, sesuai dengan materi pesan yang akan disampaikan, dan juga sebagai penunjang untuk pembuatan karyanya.

Usia :12-14 tahun, karena pada usia ini pola berpikirnya lebih meningkat dari usia anak SD, dan cenderung keingintahuannya lebih tinggi.


(27)

18 ● Geografis

Pemilihan target audiens berdasarkan geografis ditujukan untuk kota Bandung dan luar kota Bandung, dengan tujuan agar informasi yang disampaikan bisa merata ke semua remaja.

● Psikografis

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan.

3.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi yang digunakan dalam strategi perancangan media informasi mengenai reptil padang pasir melalui media buku bergambar yang berisi informasi mengenai pengenalan, habitat, ciri-ciri, dll. Keberhasilan sebuah media sebagai alat penyampaian informasi sangat dipengaruhi oleh komunikasi sebagai unsur penting didalamnnya. Dalam media ini terdapat suatu bentuk komunikasi yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada audiens.

3.1.1.1 Tujuan komunikasi

 Untuk memberikan informasi tentang reptil yang berada di padang pasir Asia.

 Memberikan wawasan kepada remaja mengenai pengenalan reptil padang pasir, dari jenis makanan, habitat, ciri khas, dll.

3.1.1.2 Materi pesan

Materi yang akan diberikan adalah pengertian mengenai reptil secara singkat, kemudian hal lainnya yang akan disampaikan adalah mengenai jenis-jenis reptil yang berada di padang pasir, habitat, jenis makanan, serta keunikan dari tubuhnya.


(28)

19 3.1.1.3 Pendekatan visual

Pendekatan visual yang digunakan adalah menggunakan gambar vector yang menyerupai seperti gambar aslinya.

Dipilihnya konsep vector ini selain memiliki keunggulan dalam hasil cetak dan untuk menjadi pembeda dengan buku yang sudah ada.

3.1.1.4 Pendekatan verbal

Penyampaian informasi dalam media buku ini berupa visual yang menarik dan dibuat dengan menggunakan dua sesi bahasa, yang pertama menggunakan bahasa Indonesia baku untuk mengenalkan binatang reptil padang pasir Asia, dan untuk penuntun menggunakan bahasa Indonesia yang biasa digunakan dalam aktifitas sehari-hari, dengan tujuan supaya mudah dipahami dan dimengerti oleh target audiens.

3.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan pada media informasi buku ini yakni pada isi buku di tampilkan gambaran hewan reptil sebenarnya dengan menggunakan teknik tracing menjadi vector dengan tujuan gambar yang disajikan lebih menarik, dan tentunya dalam membuat foto menjadi vector tentunya harus memperhatikan dari tubuh reptil itu sendiri, dan memperhatikan kualitas dari fotonya itu sendiri, supaya pesan yang disampaikan lebih bisa dipahami.

Selain visual yang ditampilkan dengan gaya vector, dan penggunaan karakter pada bagian tertentu yang berfungsi sebagai identitas hewan tersebut dalam tampilan yang lebih fun. Untuk headline pada buku ini adalah “Reptil penghuni padang pasir Asia”, judul tersebut bertujuan untuk menarik minat dan membuat penasaran pembaca, untuk mengetahui hewan apa yang dikategorikan sebagai penghuni padang pasir Asia.


(29)

20

Gambar III.1 Refrensi vector

Sumber : http://depositphotos.com/ (7 September 2012)

3.1.3 Strategi media

Menurut Santoso S.Hanijaya (2000) Media adalah segala bentuk perantara yang dipakai untuk menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima pesan. Strategi media berfungsi untuk membatasi media yang akan digunakan dalam perancangan informasi tentang reptil padang pasir Asia, dengan pertimbangan yang disesusaikan dengan target yang dituju. Media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media utama dan media pendukung. Adapun strategi media yang dirancang adalah sebagai berikut;

3.1.3.1 Media utama

Media utama yang akan digunakan adalah buku bergambar yang berisi tentang informasi tentang reptil padang pasir Asia, dan untuk menambah sumber informasi mengenai reptil. Pemilihan media utama ini disesuaikan dengan target audiens.

H.G. Andriese dkk menyebutkan buku merupakan “informasi tercetak di atas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan”. Dipilihnya buku sebagai media utama, karena buku merupakan media yang praktis, bisa dibaca berulang-ulang, dan bisa dibawa kemana saja khususnya bagi anak usia sekolah.


(30)

21 3.1.3.2 Media pendukung

Poster

Poster digunakan sebagai media promosi tentang buku reptil padang pasir Asia agar dapat diketahui oleh audiens. Poster sudah sering digunakan sebagai media promosi, maka dari itu poster dinilai tepat untuk mempromosikan buku ini.

X-Banner

X-banner digunakan sebagai media untuk mempromosikan buku tentang reptil penghuni padang pasir Asia. X-banner sering digunakan sebagai media untuk mempromosikan, maka x-banner dinilai tepat untuk mempromosikan buku ini.

T-shirt

Kaos menjadi salah satu media yang efektif dalam menyampaikan materi pesan yang akan disampaikan karena remaja menggunakan kaos sebagai pakaianya dalam kegiatan sehari-hari, dengan visual yang menarik.

Pembatas buku

Pembatas buku diguakan sebagai media pendukung yang mempunyai manfaat untuk membatasi bacaan, baik itu untuk buku ini maupun untuk buku lainnya.

Pin

Media pendukung ini menyesuaikan dengan target audiens yaitu remaja yang mayoritas masih duduk di bangku sekolah, maka pin ini dirasa cocok sebagai media pendukung, karena bisa ditempatkan di tas, yang selalu dibawa kemana-mana.

Gantungan kunci

Media pendukung ini menyesuaikan dengan target audiens yaitu remaja yang mayoritas masih duduk di bangku sekolah, maka gantungan kunci ini dirasa cocok sebagai media pendukung, karena bisa ditempatkan di tas,dan bisa sebagai gantungan kunci yang bisa dibawa kemana-mana.


(31)

22  Sticker

Sticker digunakan sebagai media pendukung dan bisa ditempel dimana saja sebagai promosi dari buku ini.

Flag chain

Flag chain digunakan untuk mempromosikan buku bergambar ini, flagchain ini ditempatkan di tempat-tempat yang menyediakan buku ini.

Mini banner

Mini banner merupakan media promosi yang berbentuk banner dalam skala kecil, dan biasanya ditempatkan di tempat-tempat penjualan dari buku ini.

Flyer

Flyer merupakan media promosi yang bisa disebar luaskan ke mana-mana, seperti ke jalan-jalan, sekolah, mall, dll.

3.2 Konsep visual

3.2.1 Format desain

Format desain yang digunakan pada media utama buku ini adalah buku berukuran 18cm x 20cm dalam keadaan tertutup, dan 36x20 dalam keadaan terbuka


(32)

23

Gambar III.3 ukuran buku dalam keadaan terbuka ukuran 36cm x 20cm

3.2.2 Tata letak (layout)

Tata letak atau layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komukasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik ( Hendi Hendratman, 2010; 85).

Pada bagian cover depan, judul utama dibuat horizontal dan untuk alternative lainnya judul utama dibuat vertikal, dan dimunculkan salah satu hewan sebagai identitas tentang reptil.


(33)

24

Gambar III.5 sketsa tampilan pada cover depan (alternatif 2)

Gambar III.6 Refrensi cover

Sumber : http://marketing-buku.com (15 Januari 2012)


(34)

25

Gambar III.8 sketsa tampilan layout pada buku

Gambar III.9 Refrensi layout

Sumber: http://nabikuidolaku.net (20 Juni 2011)

3.2.3 Tipografi

Menurut Stanley Marrison (1980) “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Tipografi merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.” Jenis huruf yang digunakan ada tiga jenis huruf, masing-masing huruf mempunyai peran sendiri. Untuk nama hewan menggunakan jenis huruf “Graffiare”, dan untuk subjudul menggunakan huruf “Dom Casual”, dan untuk isi buku menggunakan huruf “comic sans ms”.


(35)

26

Gambar 10. Graffiare font

Sumber: http://www.ffonts.net (30 Maret 2010)

Jenis huruf ini digunakan untuk menulis nama-nama hewan reptilnya, di pilihnya huruf ini, karena huruf ini memiliki desain tidak terlalu kaku, dan cocok untuk informasi yang bersifat kering, panas, dan itu sesuai dengan tema dari buku ini yaitu mengenai reptil yang berada di padang pasir.

Gambar 11. Dom casual font

Sumber: http://myciid.blogspot.com (2 November 2006)

Jenis huruf ini digunakan untuk menulis subjudul pada isi buku, untuk menulis jenis makanan, habitat, cara berkembang biak, dll. Huruf ini memilii karakter yang tidak terlalu formal, dan tidak terlalu kaku, dan untuk menyesuaikan dengan target audiens.


(36)

27

Gambar 12. Comic sans font

Sumber: http://sixrevisions.com (1 Desember 2009)

Huruf ini di gunakan pada penulisan isi dari buku, penggunaan huruf ini selain untuk menyesuaikan dengan target audiens, dan menyesuaikan dengan tema dari isi buku ini yaitu mengenai informasi yang berbau padang pasir dan reptil,huruf ini juga memiliki karakter yang tidak terlalu kaku, dan tidak terlalu formal.

3.2.3.1 Judul buku

Jenis huruf yang digunakan pada cover depan buku ini yaitu huruf custome yang dibuat sendiri dan khusus untuk buku ini. Ide dimulai dari sketsa awal kemudian terjadi beberapa kali perubahan.


(37)

28

Gambar III.14 Tampilan awal

Gambar III.15 Tampilan kedua

Gambar III.16 tipografi pada judul di cover depan

Tampilan akhir judul pada buku, ide pembuatan huruf ini di awali dari jenis huruf arial bold kemudian disesuaikan dengan tema dari buku. Arial bold merupakan jenis huruf yang memiliki karakter kaku, kuat, dan tegak, dari karakter inilah kemudian dirubah menjadi karakter yang dapat sesuai dengan tema padang pasir dan reptil, dimana karakter huruf tidak lagi mejadi kaku, dan penambahan ornamen seperti pada huruf “L” terdapat ekor dari chameleon.


(38)

29

Pada huruf lainnya diberikan efek retakan seperti halnya padang pasir yang kekeringan, dimana tekstur tanah yang retak.

3.2.4 Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang digunakan pada buku ini yaitu dengan menampilkan gambar vector seperti aslinya, dengan tujuan agar audiens dapat mengerti secara visual maupun materi.

 Studi karakter

Pada buku ini terdapat beberapa karakter yang dijadikan sebagai identitas dari hewan yang sedang dijelaskan. Karakter ini hanya bertujuan sebagai identitas dalam versi yang lebih menarik, yaitu gaya kartun.

Gambar III.17 Refrensi karakter. Sumber: http://www.clipartof.com (22 Mei 2011)


(39)

30

Gambar III.19 hasil jadi

Gambar III.20 Sketsa


(40)

31

Gambar III.22 Sketsa

Gambar III.23 hasil jadi

Karakter-karakter ini digunakan sebagai karakter tambahan pada buku, yang berfungsi sebagai penghias pada jenis hewan yang sedang di informasikan.

Pada buku ini terdapat properti tambahan seperti tanaman kaktus, batu-batuan, matahari, bayi gecko, semut, dll.

Gambar III.24 Refrensi batu-batuan


(41)

32

Gambar III.25 Hasil jadi

Gambar III.26 Refrensi tanaman kaktus Sumber: http://veorivee.blogspot.com (18 Juni 2012)

Gambar III.27 Hasil jadi

3.2.5 Warna

Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, dan suasana bagi orang yang melihatnya (Hendratman, 2010;h.43).

Penggunaan warna pada buku ini menyesuaikan dengan hewan reptil yang sedang di informasikan. Warna pada saat menginformasikan tentang chameleon, menggunakan warna-warna terang.


(42)

33

Gambar III.28 warna.

#E0D0C8 #D0B870 #E8C88 #E8E763 R : 224 C : 11 R : 208 C: 20 R : 232 C : 9 R : 232 C :12 G : 208 M: 16 G : 184 M: 24 G : 200 M: 20 G : 231 M: 0

B : 200 Y: 17 B : 112 Y: 67 B :136 Y : 53 B : 99 Y: 75 K: 0 K: 0 K : 0 K:0


(43)

34 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media utama

Media utama yang digunakan adalah buku bergambar tentang hewan reptil padang pasir. Buku ini dibuat untuk menambah buku informasi mengenai reptil khususnya yang berada di padang pasir Asia, dipilihnya media buku ini menyesuaikan dengan target audiens yaitu kalangan remaja yang masih bersekolah kelas 6 SD-2 SMP.

Pada media utama buku ini menggunakan ukuran custome yaitu 18 cm x 20 cm dalam keadaan tertutup, dan 36 cm x 20 cm dalam keadaan terbuka. Jenis kertas yang dignakan untuk buku ini adalah artpaper 150 gr, dan untuk cover menggunakan kertas artpaper 230gr dengan laminasi menggunakan glossy.

Teknis pengerjaan buku ini menggunakan sistem cetak/printing, sedangkan untuk proses pengerjaan di awali dengan membuat sketsa manual, untuk tata letak/ layout pada tampilan isi bukunya, dan pengerjaan buku ini menggunakan software adobe illustrator cs 3, yang digunakan untuk membuat gambar asli menjadi gambar vector.

Gambar IV.1 Refrensi dan hasil jadisetelah di tracing Sumber : http//www.svg-vets.com (05 Juni 2004)


(44)

35 4.1.1 Tampilan buku

Cover

Gambar IV.2 tampilan cover depan dan belakang

Pada cover ini terdapat judul utama yang dibuat dengan huruf custome, ada logo, dan ada nama penulis. Tampilan pada cover buku ini selain judul, ada elemen lainnya seperti gambar gecko, kaktus, serta tiga gambar yang dapat mewakili hewan-hewan reptil padang pasir.

Cover buku ini menggunakan background padang pasir, penggunaan background ini menyesuaikan dengan tema dari buku ini, yaitu mengenai reptil yang menghuni padang pasir. Pemilihan ketiga binatang yang dijadikan objek pada cover karena binatang-binatang tersebut mempunyai tubuh yang unik seperti tubuh penuh dengan tanduk, lidah yang berwarna biru, dan corak warna yang khas.

 Tampilan


(45)

36

Pada halaman ini hanya terdapat judul utama, nama penulis, editor, naskah, alamat penerbit, serta logo penerbit, dan background menggunakan gambar padang pasir.

 Tampilan daftar isi

Gambar IV.4 tampilan daftar isi

Pada daftar isi mencangkup isi dari buku, serta nomor halaman yang memudahkan pembaca untuk membaca buku, dan terdapat judul dari buku.  Tampilan halaman 2 – 3 setelah daftar isi


(46)

37

Pada halaman ini berisi tentang pengertian mengenai reptil, ciri-ciri, dll secara singkat. Pada halaman ini juga terdapat gambar reptil, penambahan ornamen lain seperti, tanaman kaktus, bebatuan, matahari, dengan tujuan agar lebih terasa seperti suasana di padang pasir.

 Tampilan halaman 4-5

Gambar IV.6 tampilan hal 4-5

Pada halaman 4 masih menjelaskan mengenai reptil, di halaman 4 juga terdapat gambar-gambar yang masih menyesuaikan dengan topik yang sedang di informasikan. Untuk halaman 5 sebagai pembatas untuk masuk kedalam halaman mengenai jenis-jenis reptil.

 Tampilan halaman 6-7


(47)

38

Pada halaman 6-7 membahas mengenai hewan reptil chameleon/bunglon yang diinformasikan pada halaman ini mengenai apa itu chameleon, jenis makanannya, cara berkembang biaknya seperti apa, habitatnya dimana, kemudia ada tambahan informasi mengenai keunikan yang dimiliki oleh reptil ini maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan hewan chameleon. Ornamen tambahan seperti kaktus, batu-batuan, chameleon dalam bentuk kartun yang lucu,dll.

 Tampilan pada halaman 8-9

Gambar IV.8 tampilan hal 8-9

Pada halaman 8-9 membahas mengenai hewan reptil Gecko leopard yang diinformasikan pada halaman ini sama seperti pada halaman sebelumnya menjelaskan mengenai apa itu gecko, jenis makanannya seperti apa, cara berkembang biaknya bagaiamana, dan habitatnya seperti apa.

 Tampilan pada halaman 10-11


(48)

39

Pada halaman 10-11 membahas mengenai hewan reptil dragon thorny/kadal bertanduk yang diinformasikan pada halaman ini sama seperti pada halaman sebelumnya menjelaskan mengenai apa itu gecko, jenis makanannya seperti apa, cara berkembang biaknya bagaiamana, dan habitatnya seperti apa.

Pada halaman berikutnya 12-19 menginformasikan jenis reptil lainnya, dan pembahsan informasi yang disampaikan sama dengan halaman-halaman sebelumnya. Untuk halaman ke 20, berupa glosarium arti kata dari makna-makana yang masih asing, kemudian di halaman 21 terdapat daftar pustaka yang dijadikan sebagai kajian dalam pembuatan buku ini.


(49)

40 4.2 Media pendukung

4.2.1 Poster

Gambar IV.11 tampilan pada media poster.

Untuk media pendukung buku ini, digunakan poster sebagai media informasi telah hadir buku ini di toko-toko buku. Tampilan pada poster yang lebih ditonjolkan adalah judul dari buku itu sendiri, dan dengan diberikan nuansa yang sesuai dengan target audiens, dengan penambahan kata-kata yang menarik perhatian dan tidak kaku.

Adanya gambar hewan reptil yang digunakan sebagai identitas karena buku ini mengenai buku reptil, maka dari itu sebagai objek yang ada pada buku, harus dipasang di media ini. Tampilan dari poster ini gambar/ judul lebih di titik beratkan di tengah-tengah, dengan tujuan agar menjadi fokus perhatian ketika ada orang yang melihat, karena orang akan langsung melihat yang sejajar dengan matanya, maka dari itu visual yang ditampilka di simpan di tengah-tengah media poster ini.

Mode pewarnaan yang digunakan adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan Black) jenis warna yang ssuai dengan dunia percetakan. Teknis produksi degan menggunakan kertas albatros, ukuran 42 cm x 59,4 cm, dengan teknis digital printing.


(50)

41 4.2.2 X-BANNER

Gambar IV.12 x-banner.

Untuk media pendukung buku ini, digunakan x-banner sebagai media informasi telah hadir buku ini di toko-toko buku. Tampilan pada x-banner yang lebih ditonjolkan adalah judul dari buku itu sendiri, dan dengan diberikan nuansa yang sesuai dengan target audiens, dengan penambahan kata-kata yang menarik perhatian dan tidak kaku.

Adanya gambar hewan reptil yang digunakan sebagai identitas karena buku ini mengenai buku reptil, maka dari itu sebagai objek yang ada pada buku, harus dipasang di media ini. Tampilan dari banner ini gambar/ judul lebih di titik beratkan di tengah-tengah, dengan tujuan agar menjadi fokus perhatian ketika ada orang yang melihat, karena orang akan langsung melihat yang sejajar dengan matanya, maka dari itu visual yang ditampilka di simpan di tengah-tengah media x-banner ini.

Mode pewarnaan yang digunakan adalah CMYK, agar warna lebih terlihat cerah, karena dalam pengerjaanya menggunakan cara digital. Teknis produksi dengan menggunakan kertas vinnyl, ukuran 60 cm x 160 cm, dengan teknis cetak offset.


(51)

42 4.2.3 T-SHIRT

Gambar IV.13 tampilan pada media kaos

Pada media kaos ini visual ditempatkan di tengah-tengah dengan tujuan untuk menarik perhatian, dengan unsur visual yang menarik, dimana pada visual yang ada pada kaos terdapat binatang reptil yang tentunya berada di kawasan Asia, yaitu hewan gecko (tokek) dengan tampilan warna coklat muda yang mengibaratkan tentang padang pasir.

Media kaos ini dianggap paling efektif/berpengaruh terhadap promoi dari buku ini, karena kaos bisa dipakai ketika sedang berjalan,jalan, bisa dipakai dimana saja,

Adanya unsur visual lainnya seperti tanaman kaktus, yang ada pada gambar kaos.tidk jauh dari unsur-unsur yang berada di padang pasir. Teknis media yang digunakan untuk kaos, gambar pada kaos di cetak dengan sistem print DTG (Dirrect to garment), karena pada kaos ini visual yang ditampilkan memiliki jumlah warna yang banyak, selain itu dengan tujuan supaya warna yang dihasilkan lebih baik, bahan kaos yang digunakan adalah cotton combed.


(52)

43 4.2.4 PEMBATAS BUKU

Gambar IV.14 tampilan pada pembatas buku

Pada media pembatas buku unsur visual masih seperti media lainnya, dan di desain lebih sederhana tidak terlalu ramai. Teknis produksi menggunakan kertas art paper 230g, dengan teknis digital printing. Pembatas buku bisa digunakan sebgai pembatas dalam membaca, dan bisa digunakan juga untuk keperluan membaca buku-buku lainnya.

4.2.5 PIN

Gambar IV.15 tampilan pada pin

Pada gambar yang berada pada pin yaitu hanya tulisan nya saja tanpa ada gambar, tulisan ini merupakan identitas dari buku yang akan dipromosikan, sedangkan untuk yang gantungan kunci terdapat unsur


(53)

44

visual dan unsr tulisan, dengan tujuan agar ada pembeda tidak semua visual yang ditampilkan harus sama seperti itu, dan menyeimbangkan dengan media yang digunakan. Teknis media dalam pembuatan pin ini menggunakan material plastik, dengan menggunakan alat press, untuk menekan gambar ke dalam lingkaran pin.

4.2.6 GANTUNGAN KUNCI

Gambar IV.16 tampilan pada gantungan kunci

Pada gambar yang berada pada gantungan kunci terdapat unsur visual dan unsur tulisan, dengan tujuan agar ada pembeda tidak semua visual yang ditampilkan harus sama seperti itu, dan menyeimbangkan dengan media yang digunakan. Teknis pembuatan gantungan kunci sama halnya dengan menbuat pin, tinggal ditambah dengan pemasangan rantainya saja.

4.2.7 STICKER


(54)

45

Objek visual yang dijadikan untuk menjadi sticker, tentunya yang berkaitan dengan isi buku, maupun dengan tema dari buku. Sticker ini ada beberapa versi, ada yang berbetuk seperti visual yang berada di media lainnya, dan ada juga yang di satukan antara teks dan gambar, dan tentunya yang berkaitan dengan isi buku. Sticker ini dijadikan sebagai salah satu media untuk ikut mempromosikan buku ini, dan bentuk stickernya serta visualnya sangat berbeda dengan yang lain. Teknis produksinya, dalam pembuatan sticker ini di cetak dengan cetak offset, dengan menggunakan kertas sticker cromo.

4.2.8 FLAG CHAIN

Gambar IV.18 flagchain

Media flagchain digunakan sebagai media untuk mempromosikan buku kepada masyarakat, unsur visual yang terdapat pada flagchain hanya berpa identitas/nama dari buku, dan juga adanya gambar hewan reptil sebagai objek yang mewakili hewan yang berada di padang pasir. Teknis produksi digital printing dengan menggunakan kertas jenis artpaper 150gr.


(55)

46 4.2.9 MINI BANNER

Gambar IV.19 mini banner

Mini banner ditempatkan di dalam ruangan, seperti di dalam toko buku. Unsur visual yang terdapat pada mini banner masih sama seperti visual yang terdapat pada poster, x-banner, dll. Mini banner ini berukuran 25 cm x 40 cm, dengan menggunakan kertas vinnyl.

4.2.10 FLYER


(56)

47

Media flyer digunakan untuk mempromosikan buku kepada target audiens, pemilihan media flyer karena ukurannya yang mudah dibawa kemana-mana, dan cara penyebarannya dengan membagikan kepada target audiens, dengan tujuan untuk mempromosikan buku ini. Unsur visual yang terdapat pada flyer masih sama seperti media pendukung lainnya, yang membedakannya yaitu dari segi ukuran. Ukuran pada flyer ini 14,8 cm x 21 cm, dengan menggunakan kertas artpaper 150gr, teknis produksi cetak offset.


(1)

42 4.2.3 T-SHIRT

Gambar IV.13 tampilan pada media kaos

Pada media kaos ini visual ditempatkan di tengah-tengah dengan tujuan untuk menarik perhatian, dengan unsur visual yang menarik, dimana pada visual yang ada pada kaos terdapat binatang reptil yang

tentunya berada di kawasan Asia, yaitu hewan gecko (tokek) dengan

tampilan warna coklat muda yang mengibaratkan tentang padang pasir. Media kaos ini dianggap paling efektif/berpengaruh terhadap promoi dari buku ini, karena kaos bisa dipakai ketika sedang berjalan,jalan, bisa dipakai dimana saja,

Adanya unsur visual lainnya seperti tanaman kaktus, yang ada pada gambar kaos.tidk jauh dari unsur-unsur yang berada di padang pasir. Teknis media yang digunakan untuk kaos, gambar pada kaos di cetak

dengan sistem print DTG (Dirrect to garment), karena pada kaos ini visual

yang ditampilkan memiliki jumlah warna yang banyak, selain itu dengan tujuan supaya warna yang dihasilkan lebih baik, bahan kaos yang


(2)

43 4.2.4 PEMBATAS BUKU

Gambar IV.14 tampilan pada pembatas buku

Pada media pembatas buku unsur visual masih seperti media lainnya, dan di desain lebih sederhana tidak terlalu ramai. Teknis produksi menggunakan kertas art paper 230g, dengan teknis digital printing. Pembatas buku bisa digunakan sebgai pembatas dalam membaca, dan bisa digunakan juga untuk keperluan membaca buku-buku lainnya.

4.2.5 PIN

Gambar IV.15 tampilan pada pin

Pada gambar yang berada pada pin yaitu hanya tulisan nya saja tanpa ada gambar, tulisan ini merupakan identitas dari buku yang akan dipromosikan, sedangkan untuk yang gantungan kunci terdapat unsur


(3)

44

visual dan unsr tulisan, dengan tujuan agar ada pembeda tidak semua visual yang ditampilkan harus sama seperti itu, dan menyeimbangkan dengan media yang digunakan. Teknis media dalam pembuatan pin ini

menggunakan material plastik, dengan menggunakan alat press, untuk

menekan gambar ke dalam lingkaran pin. 4.2.6 GANTUNGAN KUNCI

Gambar IV.16 tampilan pada gantungan kunci

Pada gambar yang berada pada gantungan kunci terdapat unsur visual dan unsur tulisan, dengan tujuan agar ada pembeda tidak semua visual yang ditampilkan harus sama seperti itu, dan menyeimbangkan dengan media yang digunakan. Teknis pembuatan gantungan kunci sama halnya dengan menbuat pin, tinggal ditambah dengan pemasangan rantainya saja.

4.2.7 STICKER


(4)

45

Objek visual yang dijadikan untuk menjadi sticker, tentunya yang

berkaitan dengan isi buku, maupun dengan tema dari buku. Sticker ini

ada beberapa versi, ada yang berbetuk seperti visual yang berada di media lainnya, dan ada juga yang di satukan antara teks dan gambar, dan

tentunya yang berkaitan dengan isi buku. Sticker ini dijadikan sebagai

salah satu media untuk ikut mempromosikan buku ini, dan bentuk stickernya serta visualnya sangat berbeda dengan yang lain. Teknis produksinya, dalam pembuatan sticker ini di cetak dengan cetak offset,

dengan menggunakan kertas sticker cromo.

4.2.8 FLAG CHAIN

Gambar IV.18 flagchain

Media flagchain digunakan sebagai media untuk mempromosikan

buku kepada masyarakat, unsur visual yang terdapat pada flagchain hanya

berpa identitas/nama dari buku, dan juga adanya gambar hewan reptil sebagai objek yang mewakili hewan yang berada di padang pasir. Teknis

produksi digital printing dengan menggunakan kertas jenis artpaper


(5)

46 4.2.9 MINI BANNER

Gambar IV.19 mini banner

Mini banner ditempatkan di dalam ruangan, seperti di dalam toko buku. Unsur visual yang terdapat pada mini banner masih sama seperti

visual yang terdapat pada poster, x-banner, dll. Mini banner ini

berukuran 25 cm x 40 cm, dengan menggunakan kertas vinnyl.

4.2.10 FLYER


(6)

47

Media flyer digunakan untuk mempromosikan buku kepada target

audiens, pemilihan media flyer karena ukurannya yang mudah dibawa

kemana-mana, dan cara penyebarannya dengan membagikan kepada target audiens, dengan tujuan untuk mempromosikan buku ini. Unsur

visual yang terdapat pada flyer masih sama seperti media pendukung

lainnya, yang membedakannya yaitu dari segi ukuran. Ukuran pada flyer

ini 14,8 cm x 21 cm, dengan menggunakan kertas artpaper 150gr, teknis produksi cetak offset.