Tinjauan Atas Prosedur Pelayanan Dan pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Bandung 1

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Melakukan manajemen resiko berarti merencanakan masa depan dengan lebih sistematis, matang dan terencana. Kita semua menginginkan jaminan kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk mencapai semuanya itu, kita perlu membayar harganya dengan melakukan investasi untuk mendapatkan perlindungan terhadap diri kita sendiri.

Fenomena asuransi dinegeri ini semakin menarik untuk dicermati, dengan masuknya Perusahan-perusahan multinasional semakin menambah ketatnya persaingan memperebutkan pasar. Sebagai salah satu Negara dengan populasi penduduk terbesar didunia ,jumlah penduduk Indonesia saat ini , yaitu 203,4 juta jiwa (sensus penduduk tahun 2000) yang diproyeksikan meningkat menjadi 220 juta jiwa pada tahun 2006 dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,25% (BPS 2003) ( www.Menkokesra.go.id)

Asuransi/ Jaminan merupakan salah satu mekanisme yang telah terbukti ampuh dalam melindungi aset paling berharga dari tiap individu. Memilih untuk berasuransi atau tidak adalah suatu pilihan. Kita mungkin tidak akan merasakan dampaknya sekarang mungkin setahun, dua tahun, lima bahkan sepuluh tahun kemudian kita baru menyadarinya. Bahkan mungkin pula, tanpa perlindungan, kehidupan kita akan tetap aman-aman saja. Semua bisa terjadi, tidak ada seorang pun yang tahu apakah resiko akan menjadi kenyataan atau tidak. Tetapi


(2)

2 bagaimanapun, masa depan yang kita cita-citakan harus mulai dibangun dari detik ini juga. Dan berbicara masa depan, sangat erat kaitannya dengan kemampuan kita untuk mengelola resiko hari ini, esok dan seterusnya.

Dimana sejarah asuransi masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda dan negara kita pada waktu itu disebut Nederlands Indie. Keberadaan asuransi di negeri kita ini sebagai akibat berhasilnya Bangsa Belanda dalam sektor perkebunan dan perdagangan di negeri jajahannya.

Untuk menjamin kelangsungan usahanya, maka adanya asuransi mutlak diperlukan. Dengan demikian usaha perasuransian di Indonesia dapat dibagi dalam dua kurun waktu, yakni zaman penjajahan sampai tahun 1942 dan zaman sesudah Perang Dunia II atau zaman kemerdekaan.

Pada waktu pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih tiga setengah tahun, hampir tidak mencatat sejarah perkembangan.

Perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Hindia Belanda pada zaman penjajahan itu adalah :

1. Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.

2. Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya. Dengan sistem monopoli yang dijalankan di Hindia Belanda, perkembangan asuransi kerugian di Hindia Belanda terbatas pada kegiatan dagang dan kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Manfaat dan peranan asuransi belum dikenal oleh masyarakat, lebih-lebih oleh masyarakat pribumi.


(3)

3 Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu itu masih sangat terbatas dan sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan pengangkutan.

Asuransi kendaraan bermotor masih belum memegang peran, karena jumlah kendaraan bermotor masih sangat sedikit dan hanya dimiliki oleh Bangsa Belanda dan Bangsa Asing lainnya. Pada zaman penjajahan tidak tercatat adanya perusahaan asuransi kerugian satupun.

Selama terjadinya Perang Dunia II kegiatan perasuransian di Indonesia praktis terhenti, terutama karena ditutupnya pemsahaan- perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris.

Akhir-akhir ini, kebutuhan akan jasa asuransi semakin dirasakan baik oleh rumah tangga maupun dunia usaha di Indonesia. Jasa asuransi merupakan sarana untuk menghadapi resiko kecelakaan, kematian, kehilangan atas benda yang dimiliki dan juga sebagai sarana untuk menghadapi berbagai resiko seperti kebakaran gedung atau pabrik, hilangnya barang yang dikirim dan sebagainya.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 disebutkan bahwa tujuan asuransi/jaminan adalah untuk mencegah setidak-tidaknya mengurangi resiko kerugian yang mungkin timbul karena hilang, rusak atau musnahnya barang-barang yang dipertanggungkan dari suatu kejadiaan yang tidak pasti.

Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima


(4)

4 premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Dalam dunia usaha, asuransi/ jaminan memegang peran penting terhadap perusahaan/usahawan dari bahaya-bahaya yang datangnya dari luar dugaan. Termasuk kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.

Namun belum semua perusahaan mengetahui peranan dan manfaat yang diperoleh dalam menginvestasikan sebagian hartanya sebagai pencegah terjadinya berbagai hal yang tidak terduga seperti kecelakaan kerja.

PT JAMSOSTEK (Persero) berdasarkan pengalaman selama ini percaya bahwa dapat melindungi nasabah dengan sebaik-baiknya melalui jasa pelayanan sosial. Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja. Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja dan/ atau membutuhkan perawatan medis Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial ini menggunakan mekanisme Asuransi


(5)

5 Sosial.

Seperti asuransi pada umumnya PT Jamsostek (Persero) juga memiliki kegiatan melayani nasabah atau masyarakat yang membutuhkan jasa asuransi baik yang ingin mengikuti jasa asuransi ataupun mengajukan klaim asuransi contohnya jaminan kecelakaan kerja.

Melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui prosedur jaminan kecelakaan kerja secara lebih jauh dan spesifik maka penulis mengambil judul “Tinjauan atas Prosedur Pelayanan dan Pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja pada PT. Jamsostek (Persero) Bandung I”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Secara umum kuliah kerja praktek ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya pada saat perkuliahan, sehingga dapat mengaplikasikan kedalam kegiatan yang nyata yaitu di dunia kerja. Yaitu pada bidang asuransi. Khususnya pada bagian pelayanan terutama dalam proses jaminan kecelakaan kerja.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan kegiatan praktek kerja lapangan ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagian-bagian yang terlibat dalam Jaminan Kecelakaan Kerja pada PT. Jamsostek Bandung I.


(6)

6 2. Untuk mengetahui bagaimana Prosedur Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja

pada PT. Jamsostek Bandung I.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari kegiatan praktek kerja lapangan yaitu:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan dibidang asuransi, sehingga akan memberi wawasan yang lebih luas tentang masalah dan gambaran yang diteliti mengenai prosedur jaminan kecelakaan kerja.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran mengenai prosedur jaminan kecelakaan kerja.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan, serta memberikan masukan yang cukup berarti untuk lebih menyempurnakan prosedur jaminan kecelakaan kerja.

1.4 Metode Kerja Praktek

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek adalah metode deskriptif naratif yaitu suatu metode yang menggambarkan


(7)

7 suatu keadaan atau masalah yang terjadi berdasarkan data atau fakta yang diperoleh selama melaksanakan kerja praktek.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam menyusun laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Lapangan (Field Research)

a. Praktek Langsung (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap data yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten di PT. Jamsostek (persero) Bandung I khususnya pada Bagian pelayanan. 2. Studi Pustaka (Library Research), yaitu penelitian sumber-sumber data

dari informasi dari perpustakaan yang meliputi literatur yang ada, baik berasal dari peraturan mengenai kegiatan asuransi, karangan maupun tulisan, hasil kuliah dan bahan lainnya yang mempunyai hubungan dengan objek penelitian penulis.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek adalah di PT. Jamsostek (Persero) Bandung I, Jalan P. H. Hasan Mustofa No.39 Bandung 40124 pada Bagian Pelayanan.

Waktu yang ditempuh penulis dalam melaksanakan kerja praktek pada PT. Jamsostek (Persero) Bandung I yaitu selama 1 (satu) bulan terhitung mulai dari


(8)

8 tanggal 5 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 6 September 2010. Hari dan jam kerja praktek yang berlaku di PT. Jamsostek (Persero) Bandung I adalah hari Senin sampai hari Jumat, dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Tahap Prosedur

Minggu Ke- 1 2 3 4 5 I Tahap Persiapan:

1.Mengambil Surat Izin Kerja Praktek 2. Mencari Tempat Kerja Praktek 3. Menentukan Tempat Kerja Praktek

II Tahap Pelaksanaan:

1. Mengajukan Surat Permohonan Kerja Praktek 2. Meminta Surat Pengantar ke Perusahaan 3. Kerja Praktek di Perusahaan

4. Penyusunan Laporan Kerja Praktek

III Tahap Pelaporan:

1. Menyiapkan Laporan Kerja Praktek 2. Bimbingan Kerja Praktek

3. Penyempurnaan Laporan Kerja Praktek 4. Penggandaan Laporan Kerja Praktek


(9)

9

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta


(10)

10 dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup program:

1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk


(11)

11 menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko - resiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja.

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.

2. Jaminan Kematian (JKM)

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja yang menjadi peserta Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

3. Jaminan Hari Tua (JHT)

Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

JPK adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan


(12)

12 di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan pengetahuan, dan pengobatan, secara efektif dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK ( Kartu Pemeliharaan Kesehatan ) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa.

PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Bandung I merupakan salah satu bagian Kantor Cabang dari 112 Kantor Cabang di seluruh Indonesia. Adapun tentang keberadaan perusahaan ini adalah sebagi berikut :

Nama perusahaan : PT. JAMSOSTEK (Persero) Kantor Cabang Bandung I

Kepala Kantor Cabang : Yaddi Safriadi

Status : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Alamat : Jl. PHH. Mustopa No. 39 Bandung

Telepon / Fax : (022) 7102733, 7204486 / (022) 7275570

PT. Jamsostek Kantor Cabang Bandung I secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah IV Jawa Barat & Banten sebagai koordinator operasional di Tingkat Propinsi Jawa Barat & Banten, serta kepada direksi PT. Jamsostek (Persero) yang berada di Kantor Pusat di Jalan Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan.

PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Bandung I dalam aktivitas memberikan pelayanan jasa berorientasi kepada perusahaan yang telah terdaftar


(13)

13 sebagai peserta Jamsostek dan kepada tenaga kerja yang telah terdaftar sebagai peserta.

2.2 Visi, Misi dan Prinsip Perusahaan

Adapun visi dan misi dari KPKB sebagai berikut : 1. Visi :

Menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta.

2. Misi :

1. Meningkakan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan manfaat kepada peserta berdasarkan Prinsip Profesionalisme.

2. Meningkatkan jumlah kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja. 3. Meningkatkan budaya kerja melalui peningkatan kualitas SDM dan

penerapan Good Corporate Governance.

4. Mengelola dana peserta secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent).

5. Meningkatkan corporate value dan corporate image.

3. Prinsip:

a. Kepuasan Peserta Kami

Kepuasan peserta atas pelayanan dan manfaat program adalah tanggung jawab kami bersama tanpa memandang tingkat dan kedudukan.


(14)

14 b. Kepuasan Kami

Kami mengakui dan menghargai peran serta setiap orang bagi keberhasilan perusahaan, bersikap adil serta memelihara lingkungan kerja yang mendorong pertumbuhan pribadi dan keberhasilan bagi semua orang.

c. Keberhasilan Perusahaan Kami

Kami yakin keberhasilan perusahaan kami adalah tanggung jawab kami bersama tanpa memandang tingkat dan kedudukan, dengan prestasi yang proaktif, inovatif, pantang menyerah, bersikap positif terhadap kritik, jujur dan dapat diandalkan.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dan manajemen perusahaan merupakan elemen penting yang sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan dasar kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya serta untuk menegaskan hubungan antara satu sama lain.

Struktur Organisasi yang digunakan PT. JAMSOSTEK (Persero) CABANG BANDUNG I adalah struktur organisasi garis dan staf, dimana pimpinan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh staf yang bertugas member saran-saran kepada pejabat pimpinan dalam organisasi tersebut.

Susunan organisasi di PT. Jamsostek ada dua antara lain unit kerja di tingkat pusat dan unit kerja di tingkat daerah. Untuk unit kerja di tingkat pusat sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: KEP/190/082007


(15)

15 bulan Agustus 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT. Jamsostek (Persero), adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris 2. Direktur Utama

3. Direktur Operasi dan Pelayanan 4. Direktur Renbang dan Informasi 5. Direktur Investasi

6. Direktur Keuangan

7. Direktur Umum dan SDM

8. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko

Adapun struktur organisasi PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung 1 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Wilayah, yang membawahi Kepala Kantor Cabang

2. Kepala Kantor Cabang, yang bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Wilayah dan membawahi :

a.Bidang Pemasaran i. Account Officer

ii. Petugas Administrasi Pemasaran iii. Liation Officer

b.Bidang Pelayanan

i. Provider Service Officer

ii. Verifikator Jaminan iii. Costumer Service Officer


(16)

16 iv. Petugas Amalgamasi

c.Bidang Keuangan

i. Verifikator Akuntansi

ii. Verifikator Anggaran dan Pajak iii. Pembukuan

iv. Kasir

d.Bidang Teknologi dan Informasi i. Data Administrasi

ii. Technikal Suport

iii. Data Operator

e.Bidang Umum dan Personalia i. Petugas Umum

ii. Petugas Pengadaan iii. Arsiparis

iv. Pengemudi v. Satpam vi. Pesuruh


(17)

17 Tabel 2.3.1


(18)

18 Tabel 2.3.2

Struktur Organisasi Unit Kerja Tingkat Daerah

Costumer Service Officer Verifikator JKK

Verifikator JHT

Verifikator JHT

Bidang Pelayanan Bidang Teknologi

Informasi

Bidang Umum dan SDM

Bidang Program Khusus

Bidang JPK

Bidang Pemasaran Bidang Keuangan

Kepala Kantor Cabang

Sekretaris

Outsourching Account Officer

Outsourching

AO Khusus Verifikator JPK

PSO Outsourching Data Administrator Data Operator Technikal Support Outsourching Verifikator Akuntansi Kasir Pembukuan Verifikator PMBK/Pajak Petugas Umum Pengadaan Arsiparis Outsourching


(19)

19 2.4 Uraian Tugas dan Jabatan

Adapun dari struktur organisasi PT JAMSOSTEK (Persero) di atas, maka penulis akan menerangkan tugas dan wewenang dari setiap bagian, yaitu :

1. Kantor cabang dipimpin oleh kantor cabang yang bertanggungjawab kepada kantor wilayah :

a. Kantor Cabang melakukan pengolahan administrasi dan keuangan serta memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Wilayah

b. Melakukan kegiatan operasi meliputi pemerataan potensi kepesertaan c. Melakukan administrasi dan pemutahiran data kepesertaan

d. Membina hubungan baik dengan mitra kerja

e. Melaksanakan MPT (Memberikan Pelayanan Terbaik) 2. Bidang Pelayanan dan Pemasaran

a. Membuat peta potensi kepesertaan b. Melakukan promosi dan pemasaran

c. Melaksanakan pencapaian target jumlah kepesertaan lain d. Membina hubungan baik dengan mitra kerja

3. Bidang Pelayanan

a. Melaksanakan penerimaan iuran dan pelayanan jaminan b. Memilih pusat pelayanan kesehatan

c. Melaksanakan pengendalian pusat kesehatan masyarakat 4. Bidang Keuangan dan Administrasi

a. Membuat analisa dan laporan

b. Melakukan pengolahan keuangan, investasi dan kas cabang c. Melakukan pengendalian kinerja keuangan cabang


(20)

20 d. Melakukan pemutahiran database keuangan

5. Bidang Teknologi dan Informasi

a. Melakukan administrasi dan pemutahiran database

b. Melakukan pengolahan dan penerbitan DSJHT (Daftar Saldo Jaminan Hari Tua)

c. Melakukan pengelolaan pemeliharaan peralatan dan fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak serta jaringan.

6. Bidang Umum dan Personalia

a. Melakukan administrasi personalia

b. Melakukan pemutahiran database personalia

c. Melakukan pengendalian dan pengolahan logistik serta fasilitas kantor cabang.

7. Bidang Program Khusus

Melayani pendaftaran Jasa Konstruksi, PUMP (Pinjaman Uang Muka Perumahan)


(21)

21 BAB III

PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian Pelayanan, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai prosedur pelayanan dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja pada.

3.1.1 Prosedur

Prosedur merupakan komponen dari sistem informasi baik itu sistem informasi manajemen atau informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa prosedur sistem informasi sebaik apapun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

(Mulyadi 2001 : 5)

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi” :

“Prosedur adalah rangkain aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.


(22)

22 Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang melibatkan beberapa orang dalam satu atau beberapa departemen yang ditetapkan untuk menjamin penanganan transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang dan dilaksanakan secara seragam.

3.1.2 Asuransi

3.1.2.1 Pengertian Asuransi

Kehadiran usaha perasuransian yang berkembang selaras dengan perkembangan dunia merupakan hal yang tidak terelakan pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko keuangan. Usaha perasuransian mengambil alih atau menanggung sebagian risiko tersebut. Untuk itu, pengusaha atau pemegang polis atau pihak tertanggung harus membayar premi asuransi.

Pengertian asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246 dalam buku “Manajemen Lembaga Keuangan” yang ditulis oleh Dahlan Siamat, yaitu:

“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.”

(2004;419) Pengertian asuransi menurut Undang-Undang no. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian dalam buku “Manajemen Lembaga Keuangan” yang ditulis oleh Dahlan Siamat, yaitu:


(23)

23 “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul di suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”

(2004:419) Dari kedua definisi di atas dapat dikemukakan beberapa hal berikut:

1. Badan usaha asuransi sebagai penanggung berhak menerima premi dan berkewajiban memberikan ganti rugi apabila suatu peristiwa yang merugikan terjadi.

2. Pihak tertanggung (individu, perusahaan atau lembaga) berkewajiban membayar premi dan berhak menerima ganti rugi apabila suatu peristiwa yang merugikan terjadi.

3. Usaha asuransi merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat (berupa premi) dan menginvestasikan dana tersebut pada berbagai perusahaan atau lembaga keuangan lain untuk memperoleh pendapatan.

4. Usaha asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugiaan keuangan yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.

3.1.2.2 Jenis Asuransi dan Perlindungan yang Mungkin

Pada Umumnya sebagian besar perusahaan harus mempertimbangkan perlindungan untuk berbagai situasi-situasi tertentu. Setiap jenis asuransi


(24)

24 menawarkan cara untuk mengendalikan risiko yang mungkin terjadi. Namun biasanya seorang pengusaha terlebih dahulu menentukan apakah jenis asuransi yang dibutuhkan agar dapat mengurangi risiko yang akan terjadi pada perusahaan.

Tabel 3.1.1

Jenis Asuransi dan Perlindungan yang Mungkin NO Jenis Asuransi Perlindungan yang Mungkin

1. Properti  Asuransi kebakaran untuk melindungi kerugian barang dan premi yang berasal dari keakaran dan halilintar. Bisa memperpanjang perlindungan hingga mencakup risiko-risiko yang berhubungan dengan ledakan, kerusuhan,kerusakakan kendaraan,angin topan dan asap.

 Asuransi pembongkaran dan pencurian dan perampokan untuk melindungi kerugian kerugian kecil untuk properti yag dicuri dalam kasus memasuki lokasi dengan paksa (pembongkaran dan pencurian) atau apabila terlibat kekuatan atau ancaman kekerasan (perampokan)

 Asuransi terhentinya bisnis akan membayar keuntungan bersih dan biaya-biaya ketika bisnis tersebut ditutup karena kebakaran atau penyebab lain yag diasuransikan.

2. Kecelakaan  Pertanggungjawaban umum mencakup biaya pembelaan dan penilaian yang didapat terhadap perusahaan tersebut yang merupakan akibat dari luka tubuh atau kerusakan properti. Pencakupan ini juag bisa diperluas sehingga mencakup pertanggungjawaban produk.


(25)

25

 Pertanggungjawaban mobil dibutuhkan ketika para karyawan mengunakan mobil-mobil mereka sendiri untuk bisnis perusahaan.

3. Jiwa  Asurasnsi jiwa melindungi kontinuitas bisnis (terutama persekutuan). Asuransi ini juga memberikan perindungan finansial untuk orang-orang yang selamat dari kepemilikan bisnis tunggal atau untuk kehilangan seorang eksekuif perusahaan yang utama.

4. Kompensasi Pekerja  Mungkin merupakan sesuatu yang diperintahkan di beberapa negara. Mememberikan keuntungan untuk para karyawan dalam kasus luka yang berkaitan dengan pekerjaan.

5. Ikatan  Ini mengubah tanggungjawab terhadap karyawan atas kinerja dari sebuah pekerjaan. Ia melindungi perusahaan dalam hal pencurian dana oleh karyawan atau melindungi pengontrak apabila yang dikontrak gagal menyelesaikan pekerjaan dalam batas waktu yang telah disetujui.

(Hisrich;2007:245)

3.1.3 Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Pengertian jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan Undang-undang RI No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” yaitu,

“Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.”


(26)

26 Dalam pengertian formal, ISSA ( International Social Security Association

) mengartikan jaminan sosial sebagai perlindungan yang diberikan bagi anggota masyarakat untuk suatu resiko atau peristiwa tertentu, dengan tujuan menghindari sejauh mungkin terjadinya peristiwa yang mengakibatkan hilang atau turunnya sebagian besar penghasilan.

Jaminan sosial tenaga kerja memiliki aspek,menurut Penjelasan atas Undang-undang RI No.32 tahun 1992 dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” diantaranya adalah,

“a. Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya,

b. Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempat mereka bekerja”

(PT JAMSOSTEK (persero):17) Untuk melindungi tenaga kerja dari risiko-risioko yang terjadi maka ada beberapa ruang lingkup dalam penjaminan. menurut Penjelasan atas Undang-undang RI No.32 tahun 1992 dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” yaitu,

“Adapun ruang lingkup yang diatur di dalam Undang-undang meliputi: 1. Jaminan Kecelakaan Kerja

2. Jaminan Kematian 3. Jaminan Hari Tua

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan”

(PT JAMSOSTEK (persero):18) Untuk menjadi peserta jamsostek, perusahaan maupun tenaga kerja dapat mendaftarkan diri ke badan penyelenggara, dimana badan penyelenggara menurut Undang-undang RI No.32 tahun 1992 dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” adalah


(27)

27 “Badan Penyelenggara adalah badan hukum yang bidang usahanya menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja”

(PT JAMSOSTEK (persero):4) Dan ketentuan untuk menjadi peserta jamsostek telah di atur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Per-12/Men/VI/2007 yang ditulis dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” yaitu; “(1). Setiap pengusaha yang mengajukan pendaftaran kepesertaan program

jaminan sosial tenaga kerja kepada Badan Penyelenggara harus mengisi formulir :

a. Pendaftaran perusahaan ( formulir Jamsostek 1) b. Pendaftaran tenaga kerja ( formulir Jamsostek 1a )

c. Daftar Upah/rincian iuran tenaga kerja ( formulir Jamsostek 2a ) (2). Setiap tenaga kerja yang telah menjadi peserta program jaminan sosial

tenaga kerja sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, yang akan diikut sertakan pada program jaminan pemeliharaan keselamatan harus mengisi formulir Jamsostek 1a dan menyerahkan kepada Badan Penyelenggara.

(3). Pengusaha harus menyampaikan formulir Jamsostek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Badan Penyelenggara selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya formulir tersebut oleh pengusaha yang bersangkutan yang dibuktikan dengan tanda terima atau tanda terima pengiriman pos dan diterima oleh Badan Penyelenggara sebelum efektif berlakunya kepesertaan.

(4). Kesepakatan dalam program jaminan sosial tenaga kerja dimulai sejak tanggal 1 (satu), pada bulan sebagaimana dinyatakan formulir Jamsostek 1.”

(PT JAMSOSTEK (persero):4) Sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Per-12/Men/VI/2007 yang ditulis dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” setelah mendaftar menjadi peserta, maka peserta berhak mendapatkan;

“ - Badan Penyelenggara menerbitkan sertifikat kepesertaan, kartu peserta dan kartu pemeliharaan kesehatan paling lambat 7 (tuju) hari sejak


(28)

28 formulir pendaftaran diterima secara lengkap dan iuran pertama dibayar..

- Bentuk sertifikasi kepesertaan untuk pengusaha, kartu peserta untuk tenaga kerja dan kartu pemeliharaan kesehatan untuk tertanggung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Badan Penyelenggara”

(PT JAMSOSTEK (persero):4)

3.1.4 Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja.

Menurut Undang-undang RI No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)”;

“Kecelakaan kerja adalah kecelakan kerja yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui”.

(PT JAMSOSTEK (persero):2 ) “Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang menimpa manusia yang disebabkan oleh faktor produksi mesin, bahan baku, tenaga listrik, lingkungannya, dan oleh faktor lainnya. Secara umum, arti kecelakaan kerja adalah suatu kejadian musibah yang menimpa dan mengakibatkan penderitaan bagi tenaga kerja, karena adanya interaksi yang tidak seimbang dengan faktor produksi lain dalam suatu operasi perusahaan”

(Suyadi 2002 : 91) Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja merupakan kejadian musibah termasuk penyakit yang menimpa manusia yang


(29)

29 berhubungan dengan pekerjaannya karena terjadi interaksi yang tidak seimbang dengan faktor produksi lain dalam suatu operasi perusahaan.

3.1.5 Jaminan Kecelakaan Kerja

Bagi perusahaan yang telah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta jamsostek berhak mendapatkan jaminan kecelakaan kerja di saat tenaga kerja tertimpa kecelakaan yang berhubungan dengan kerja.

Dalam Undang-undang RI No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)”, menyebutkan bahwa yang berhak mendapatkan jaminan kecelakaan kerja adalah

“Termasuk tenaga kerja dalam Jaminan Kecelakan Kerja ialah:

a. magang dan murid yang bekerja pada perusahaan baik yang menerima upah maupun tidak;

b. mereka yang memborong pekerjaan kecuali jika yang memborong adalah perusahaan;

c. narapidana yang dipekerjakan di perusahaan.”

(PT JAMSOSTEK (persero):6) Sedangkan jaminan yang akan diberikan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 yaitu;

“(1) Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas Jaminan Kecelakaan Kerja berupa penggantian biayai yang meliputi :

a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke Rumah Sakit dan atau kerumahnya,termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan;

b. Biaya pemeriksaan,pengobatan, dan atau perawatan selama di Rumah Sakit,termasuk rawat jalan;

c. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan atau alat ganti (prothese) bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelakaan kerja.

(2) Selain penggantian biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat(1),kepada tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja diberikan juga santunan berupa uang yang meliputi:


(30)

30 a. Santunan sementara tidak mampu bekerja;

b. Santunan cacat sebagai untuk selama-lamanya;

c. Santunan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental,dan atau

d. Santunan kematian”

(PT JAMSOSTEK (persero):40) Iuran yang diberikan kepada peserta yang mengukuti program jaminan kecelakaan kerja telah ditetapkan oleh badan penyelenggara sesuai dengan pengkelompokan jenisnya yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993.

Tabel 3.1.2

Pengkelompokan Jenis Usaha

KELOMPOK JENIS USAHA

I 1. Penjahitan/konveksi

2. Pabrik Topi

3. Industri pakaian lainnya (payung,kulit ikat pinggang, gantungan ( celana/bretel)

4. Pembikinan layar dan krey dari tekstil

5. Pabrik keperluan rumah tangga

(sprei,selimut,terpal,gorden,dan lain-lain yang ditenun)

6. Perdagangan ekspor impor

7. Perdagangan besar lainnya (agen-agen perdagangan besar,distribotor,makelar,dan lain-lain).

8. Toko-toko Koperasi Konsumsi,dan lain-lain

9. Bank dan Kantor-kantor Dagang

10. Perusahaan pertamggungan

11. Jasa Pemerintahan (organisasi tentara,polisi,Departemen-departemen)

12. Pengobatan dan kesehatan lainnya 13. Organisasi - organisasi keagamaan 14. Lembaga kesejahteraan

15. Persatuan perdagangan dan organisasi buruh 16. Balai penyelidikan yang berdiri sendiri


(31)

31 17. Jasa-jasa umum lainnya seperti musium,perpustakaan, kebon

binatang,perkumpulan sosial.

18. Pemangkas rambut dan salon kecantikan 19. Peternakan

II 1. Pertanian rakyat

2. Perkebunan gula

3. Perkebunan tembakau

4. Perkebunan bukan tahunan, terkecuali gula dan tembakau 5. Perkebunan tahunan, seperti karet,coklat,kelapa dan lain-lain 6. Pabrik teh

7. Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk

8. Pabrik gula 9. Pabrik sigaret 10. Pabrik cerutu

11. Pabrik rokok keretek dan lain-lain 12. Perusahaan tembakau lainnya 13. Pabrik cat dan lak

14. Pabrik tinta dan lem 15. Pabrik kina

16. Pabrik alat-alat pengangkutan lainnya

17. Indusri alat-alat pekerjaan,pengetahuan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium

18. Reparasi arloji dan lonceng 19. Industri alat-alat musik 20. Pabrik alat-alat olahraga 21. Pabrik mainan anak

22. Perdagangan barang tak bergerak (penyewaan alat, tanah, rumah,garasi dan lain-lain)

23. Jasa perhubungan seperti PTT, radio

24. Perusahaan pembuatan film dan pengedar film 25. Bioskop

26. Sandiwara, komedi, opera,sirkus, band dll 27. Jasa hiburan selain sandiwara dan bioskop 28. Perusahaan binatu dan celup


(32)

32

III 1. Pelayanan pengairan

2. Perusahaan kehutanan

3. Pengumpulan hasil hutan

4. Pembakaran arang (di hutan)

5. Perburuan

6. Pemeliharaan ikan tawar

7. Pemeliharaan ikan laut

8. Penangkapan ikan tawar

9. Pembantaian

10. Pemotongan dan pengawetan daging

11. Pemotongan susu dan mentega

12. Pabrik pengawetan sayuran dan buah 13. Pabrik pengawetan ikan

14. Penggilingan padi

15. Pabrik tepung (beras, tapioka, dan lain-lain) 16. Pabrik roti dan kue

17. Pabrik biskuit

18. Pabrik gula (perkebunan)

19. Pabrik kembang gula,coklat dan lain-lain 20. Pabrik mie dan bihun

21. Pabrik kerupuk 22. Pabrik tahu 23. Pabrik kecap

24. Pabrik es krim dan es lilin

25. Pabrik margarine, minyak goreng dan lemak 26. Indisri makanan lainnya

27. Pabrik alkohol dan spiritus 28. Pabrik minuman dan alkohol 29. Pabrik alkohol

30. Pabrik bir

31. Pabrik air soda,sari buah dan limun 32. Pabrik pemintalan

33. Pemintalan tali sepatu,perban 34. Pertenunan


(33)

33 36. Pabrik triko (kaus,kaus kaki,dan pabrik rajut)

37. Pabrik tali temali (kabel,pukat,rami,sabut dan lain-lain) 38. Industri tekstil lainnya

39. Pabrik keperluan kaki,terkecualisepatu karet,sandal

plastik,dan lain-lain termasuk pabrik barang- barang plastik 40. Reparasi barang-barang keperluan kaki

41. Pabrik kayu gabus 42. Penggergajian kayu

43. Pabrik peti dan gentong kayu

44. Pembikinan barang-barang kayu lainnya 45. Pembikinan meubel dari rotan dan bambu

46. Pabrik meubel dan kayu dan bahan-bahan lainnya 47. Pabrik kertas koran dan karton

48. Pabrik barang-barang dari kertas dan karton 49. Perusahaan percetakan, penerbitan

50. Penyamakan kulit dan pekerjaan lanjutan

51. Pabrik barang dari kulit seperti kopor,tas dan lainnya 52. Remiling karet

53. Pabrik barang-barang dari karet (ban kendaraan luar dan dalam,mainan anak-anak,dan lain-lain)

54. Perusahaan vulkanisir

55. Asam garam

56. Pabrik gas/zat asam arang dsb

57. Industri kimia pokok lainya (celupkan warna bahan

sintetis,dan lain-lain) 58. Terpentin dan damar 59. Industri minyak

60. Industri minyak kelapa sawit

61. Industri minyak dan gemuk dari tumbuh-tumbuhan

62. Minyak dan gemuk dari hewan

63. Pabrik sabun

64. Pabrik obat-obatan/farmasi

65. Pabrik wangi-wangian dan kecantikan/kosmetik 66. Pabrik barang-barang untuk mengkilap


(34)

34 lain-lain)

68. Cokes oven(distribusi gas)

69. Pabrik bahan bengunan dari tanah liat 70. Pabrik gelas dan barang-barang dari gelas

71. Pabrik barang-barang dari tanah liat dan poeselin 72. Pabrik semen

73. Pembakaran gamping

74. Pabrik tegel,ubin,pipa beton

75. Pabrik pengecoran besi dan pembuatan baja

76. Pabrik barang-barang dari logam (batangan

besi,pipa,corong) 77. Pabrik timbangan

78. Pabrik klise dan huruf cetak 79. Pabrik galvanisir (parnikel)

80. Pabrik barang-barang logam lainnya 81. Pabrik dan reparasi mesin-mesin listrik 82. Pembikinan dan reparasi kapal dari kayu 83. Reparasi sepeda dan becak

84. Industri potret dan optik 85. Industri arloji dan lonceng 86. Perusahaan perak

87. Industri barang-barang dari logam mulia 88. Pabrik es

89. Industri-industri lain seperti

90. Perusahaan listrik/pembangkit,pemindahan dan distribusi tenaga listrik

91. Pabrik gas,gas bumi,dan distribusi untuk rumah tangga dan pabrik-pabrik

92. Industri uap untuk tenaga 93. Perusahaan air

94. Pembersihan(sampah dan kotoran)

95. Jasa pengangkutan seperti ekspedisi laut dan udara 96. Penyiaran radio

97. Rumah makan dan minuman


(35)

35

IV 1. Pabrik dari hasil minyak tanah

2. Pabrik barang-barang dari minyak tanah atau batu bara 3. Pabrik bata merah dan genteng

4. Pabrik dan reparasi dan mesin-mesin(bengkel motor,mobil dan mesin)

5. Pembikinan dan reparasi kapal dari baja

6. Pembikinan dan reparasi alat-alat perhubungan kereta api

7. Pabrik kendaraan bermotor dan bagian-bagiannya

8. Reparasi kendaraan bermotor

9. Pabrik dan reparasi kapal udara 10. Perusahaan kereta api

11. Perusahaan trem dan bus

12. Pengangkutan penumpang dijalan selain bus

13. Penimbunan barang/veem

V 1. Penebangan dan pemotongan kayu/panglong

2. Penangkapan ikan laut

3. Penangkapan ikan laut lainnya

4. Pengumpulan hasil laut,terkecuali ikan

5. Asam belerang

6. Pabrik pupuk 7. Pabrik kaleng

8. Perbaikan rumah,jalan-jalan,terus-terusan konstruksi

berat,pipa air,jembatan kereta api dan instalasi listrik

9. Pengangkutan barang-barang dan penumpang laut

10. Pengangkutan barang-barang penumpang di udara

11. Pabrik korek api

12. Pertambangan minyak mentah dan gas bumi

13. Penggalian batu 14. Penggalian tanah liat 15. Penggalian pasir 16. Penggalian gamping 17. Penggalian belerang

18. Tambang intan dan batu perhiasan 19. Pertambangan lainnya


(36)

36 21. Penghasilan batu bara

22. Tambang besi mentah 23. Tambang timah 24. Tambang bauksit

25. Tambang mangan

26. Tambang logam lainnya 27. Lori perkebunan

28. Pabrik bahan peledak,bahan petasan,pabrik kembang api. (Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993) Dari jenis usaha pengkelompokan pada tabel tersebut, dapat di hitung berapa besar iuran yang akan diberikan kepada peserta jamsostek yang telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)” yaitu sebagai berikut;

“Jaminan Kecelakaan Kerja yang perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana

tercantum dalam Lampiran 1,sebagai berikut : Kelompok I : 0.24 % dari upah sebulan; Kelompok II : 0,54 % dari upah sebulan; Kelompok III : 0,89 % dari upah sebulan; Kelompok IV : 1,27 % dari upah sebulan; Kelompok V : 1,74% dari upah sebulan”

(PT JAMSOSTEK (persero):38) Iuran Jaminan kecelakaan kerja tersebut ditanggung oleh pengusaha yang dapat dipotong dari upah atau gaji per bulan tenaga kerja yang telah menjadi peserta. Sedangkan besarnya jaminan kecelakaan kerja telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2005lampiran II sebagai berikut;

Penggantian biaya yang meliputi :

a. Ongkos pengankutan tenaga kerja ke rumah sakit sebagai berikut: -Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan darat/sungaib

maksimum sebesar Rp.150.000,-

- Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimum sebesar Rp.300.000,-

- Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimum sebesar Rp.400.000,-

b. Pengobatan dan perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan: 1. Dokter;


(37)

37 3. Operasi;

4. Rotgen,Labotarium;

5. Perawatan Puskesmas Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas I; 6. Gigi;

7. Mata;

8.Jasa tabib/sinhse/tradisional yang telah mendapatkan ijin resmi dari instansi yang berwenang.

Seluruhnya biaya yang dikeluarkan untuk satu peristiwa kecelakaan untuk satu peristiwa kecelakaan tersebut dibayarkan sesuai bukti-bukti pengeluaran dan

dibayarkan maksimum Rp.6.400.000,-

c. Penggntian pembelian alat bantu (orthose) dan atau alat pengganti (porthase) diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan ketentuan maksimum 140% dari harga yang berlaku pada RS, Suharso Solo. Santunan berupa uang meliputi :

1. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) 4 bulan pertama 100% X upah sebulan,4 bulan kedua 75%X upah sebulan dan bulan seterusnya 50% X upah sebulan.

2. Santunan Cacad :

a. Santunan cacad sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus (Lumpsum) dengan besarnya % sesuai tabel X 70 bulan upah .

b. Santunan cacad total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus (Lumpsum) dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah :

b.1. Santunan sekaligus sebesar 70% X 70 bulan upah b.2. Santunan berkala sebesar Rp.25.000,- selama 24 bulan c. Santunan cacad kekurangan fungsi dibayarkan secara

sekaligus (Lumpsum) dengan besarnya santunan adalah : % berkurangnya fungsi X % sesuai tabel X 70 bulan upah.

3. Santunan Kematian dibayarkan secara sekaligus (Lumpsum) dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah :

a. Santunan sekaligus sebesar 60 % X 60 bulan upah,sekurang-kurangnya sebesar Jaminan Kematian.


(38)

38 Tabel 3.1.3

Persentase Santunan Tunjangan Cacat Tetap Sebagian Dan Cacat – Cacat Lainnya

Macam Cacat Tetap Sebagian % x Upah

* Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah * Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah

* Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah * Lengan kiri dari atau dari atas siku kebawah

* Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah * Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah * Kedua belah kaki dari pangkal paha ke bawah

* Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah * Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah * Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah * Kedua belah mata

* Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat * Pendengaran pada kedua belah telinga

* Pendengaran pada sebelah telinga * Ibu jari tangan kanan

* Ibu jari tangan kiri * Telunjuk tangan kanan * Telunjuk tangan kiri

* Salah satu jari lain tangan kanan * Salah satu jari lain tangan kiri * Ruas pertama telunjuk kanan * Ruas pertama telunjuk kiri

40 35 35 30 32 28 70 35 50 25 70 35 40 20 15 12 9 7 4 3 4,5 3,5


(39)

39 * Ruas pertama jari lain tangan kanan

* Ruas pertama jari lain tangan kiri * Salah satu ibu jari kaki

* Salah satu jari telunjuk; kaki * Salah satu jari kaki lain

2 1,5

5 3 2

Cacat – cacat Lainnya % x Upah

* Terkelupasnya kulit kepala * Impotensi

* Kaki memendek sebelah : kurang dari 5 cm 5 - 7,5 cm 7,5 cm atau lebih

* Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 desibel * Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel * Kehilangan daun telinga sebelah

* Kehilangan kedua belah daun telinga * Cacad hilangnya cuping hidung * Perforasi sekat rongga hidung * Kehilangan daya penciuman * Hilangnya kemampuan kerja phisik

- 50 % - 70 % - 25 %-50 % - 10 %- 25 %

* Hilangnya kemampuan kerja mental tetap * Kehilangan sebagian fungsi penglihatan

Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10 %

0 – 30 30 10 20 30 6 3 5 10 30 15 10 40 20 5 70 7


(40)

40 Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda,maka efisiensi

penglihatan binokuler dengan rumus kehilangan efisiensi penglihatan : (3 x % ef.peng.terbaik) + % ef.peng.terburuk.

Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10 % Kehilangan penglihatan warna

Setiap kehilangan lapangan pandang 10 %

7 10

7 (Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993)

3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek pada bagian pelayanan yang telah dilaksanakan di PT Jamsostek (Persero) Cabang Bandung 1 yang berlokasi di Jl. PHH. Mustopa No. 39 Bandung.

Dalam teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek kegiatan yang penulis lakukan yaitu mengverivikasi data-data formulir jaminan kecelakaan kerja dan melaksanakan pengamatan cara kerja PT Jamsostek (Persero) Cabang Bandung 1.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang kegiatan selama Kuliah Kerja Praktek di PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung 1 yaitu:

1. Meng-entry data pengajuan Jaminan Kecelakaan Kerja tahap 1

Dalam hal ini data yang telah mealui tahap 1 akan di-entry ke program

Excel sesuai dengan Nomor Peserta,Nama dan Kecelakaan yang terjadi. Serta meng-entry data yang kurang lengkap kepada lembar kerja terpisah.


(41)

41 Proses ini merupakan pengverivkasian data formulir Jaminan Kecelakaan Kerja tahap 1 dan mencatatnya pada formulir lain sebagai pelengkap data yang selanjutnya akan melalui tahap ke-2.

3. Pencarian Dokumen

Kegiatan ini yaitu formulir yang sudah lengkap dalam tahap 1 yang sebelumnya belum lengkap akan diproses ke tahap 2, lalu formulir tahap 1 yang sebelumnya telah disimpan akan dimasukan untuk melengkapi proses tahap 2.

3.3Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Pelayanan dan Pembayaran Jaminan Kecelekaan Kerja pada PT JAMSOSTEK (persero) Cabang Bandung 1

Prosedur Pelayanan dan Pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja pada PT JAMSOSTEK (Persero) telah di atur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Per-12/Men/VI/2007 yang ditulis dalam buku “PT JAMSOSTEK (persero)”, dapat disimpulkan:

(1). Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada instansi yang bertanggungjawab di bidang Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggran setempat sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir Jamsostek 3, serta melampirkan foto copy kartu peserta.


(42)

42 (2). Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja tahap ke II kepada instansi yang bertanggungjawab di bidang Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggran setempat dengan mengisi formulir Jamsostek 3a, dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan surat keterangan dokter yang menerangkan : a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir ;

b. Keadaan cacat sebagaian untuk selama-lamanya ;

c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental ; atau

d. Meninngal dunia.

Surat keterangan dokter menggunakan formulir Jamsostek 3b.

Laporan Kecelakaan Kerja tahap II ( formulir Jamsostek 3a ) yang disampaikan kepada Badan Penyelenggara berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja Badan Penyelenggara. disertai buktibukti :

a Fotocopy kartu peserta ;

b Surat Keterangan dokter formulir Jamsostek 3b atau 3c ; c Kuitansi Biaya Pengobatan dan Pengangkutan ;

d. Dokumen pendukung lain yang diperlukan.

Jika hal bukti-bukti tidak lengkap, maka Badan Penyelenggara memberitahukan kepada pengusaha selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak Laporan Kecelakaan Kerja tahap II diterima.


(43)

43 (3). Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam dengan mengisi formulir Jamsostek 3 sejak menerima hasil diagnosis dari dokter pemeriksa. Dalam hal penyakit yang timbul karena hubungan kerja, surat keterangan dokter menggunakan formulir Jamsostek 3c.

(4). Bedasarkan pengajuan permintaan pembayaran jaminan, Badan Penyelenggara menghitung besarnya santunan dan penggantian biaya dan membayar penggantian biaya kepada pengusaha dan membayar santunan kepada tenaga kerja atau keluarganya. Dalam hal Jaminan Kecelakaan Kerja dibayar terlebih dahulu oleh Pengusaha maka Badan Penyelenggara membayar penggantian jaminan kepada Pengusaha sebesar perhitungan Badan Penyelenggara. Dan jika ternyata perhitungannya lebih besar dari dari Jaminan Kecelakaan Kerja yang telah dibayarkan oleh pengusaha, kelebihannya diserahkan kepada tenaga kerja yang bersangkutan.

(5). Jika terjadi perbedaan penetapan mengenai Kecelakaan Kerja atau bukan Kecelakaan Kerja, maka Pengusaha atau tenaga kerja / keluarganya atau Badan Penyelenggara meminta penetapan kepada Pengawas Ketenagakerjaan.

(6). Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan petugas badan penyelenggara mengadakan penelitian dan pemeriksaan atas kecelakaan dimaksud dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan membuat penetapan


(44)

44 kecelakaan kerja atau bukan kecelakaan kerja. Dalam hal penetapan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan tidak dapat diterima oleh salah satu pihak maka pihak yang bersangkutan mengajukan kepada Menteri.

(7). Sambil menunggu penetapan Menteri, maka pengusaha wajib membayar terlebih dahulu biaya pengangkutan, pengobatan dan perawatan kepada tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

(8). Dalam hal Menteri menetapkan bukan kecelakaan ketja dan tenaga kerja yang bersangkutan diikutsertakan dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan maka biaya pengobatan dan perawatan dapat dibebankan dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(9). Jika dalam hal terjadi perbedaan pendapat tentang presentase cacat antara Badan Penyelenggara dengan pengusaha atau tenaga kerja, maka salah satu pihak meminta penetapan kepada Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.

(10). Berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan meminta pertimbangan dokter penasehat untuk menetapkan presentase cacat. Dan jika hal penetapan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan tidak dapat diterima oleh salah satu pihak maka pihak yang bersangkutan dapat mengajukan keberatan kepada Menteri.

(11). Sambil menunggu penetapan Menteri dan tenaga kerja dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat, Badan Penyelenggara membayar


(45)

45 biaya penggantian pengangkutan, pengobatan, perawatan dan santunan. Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) kepada pengusaha, sedangkan santunan cacat baru dibayarkan setelah ada penetapan Menteri.


(46)

46

DEPARTEMEN TENAGA KERJA BAGIAN PELAYANAN JKK

Costumer Service Officer Verifikator JKK Outsourching

Kwitansi Biaya

FJ 3c FJ 3b

Form Jamostek 3a (tahap 2)

Kwitansi Biaya FJ 3c FJ 3b Kwitansi Biaya

FJ 3b Form Jamostek 3a (tahap 2)

FC Kartu Peserta

Form Jamostek 3 (tahap 1)

FC Kartu Peserta

Form Jamostek 3 (tahap 1)

FC Kartu Peserta

Form Jamostek 3 (tahap 1)

Penyetujua Penyetujua

Perhitungan JKK Pembayaran JKK

selesai

Form Jamostek 3a (tahap 2) GAMBAR 3.1


(47)

47 3.3.2 Bagian-Bagian Yang Terkait Dalam Pelayanan dan Pembayaran Jaminan Kecelekaan Kerja pada PT JAMSOSTEK (persero) Cabang Bandung 1

Dalam suatu organisasi terdapat aspek saling mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh seorang tertentu saja. Organisasi dapat diibaratkan sebagai kesatuan anggota tubuh manusia yang bekerja bersama-sama sehingga fungsi tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu aspek pengorganisasian adalah menetapkan departemen-departemen. Di dalam suatu perusahaan, departemenisasi harus dikelompokkan secara tegas, karena menyangkut wewenang, hak, harga diri dan gaji. Begitupun pada PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung 1 terdapat departemen-departemen atau bagian-bagian yang bertugas sesuai dengan wewenang atau kewajibannya di dalam perusahaan. Dalam prosedur pelayanan dan pembayaran tentunya terdapat bagian-bagian atau departemen yang terlibat. Adapun bagian-bagian yang terlibat dalam pelaksanaan Prosedur Pelayanan dan Pembayaran PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung 1 sebagai berikut:

1. Costumer Service Officer dan Provider Service Officer

Tugas yang dilakukan oleh Costumer Service Officer dan Provider Service Officer adalah sebagai berikut:

 Melayani pengajuan jaminan kecelakaan kerja secara langsung


(48)

48

 Melayani komplain, maupun keluhan atau masalah peserta jaminan kecelakaan kerja secara langsung maupun secara On Line

atau By Phone.

 Melakukan penelitian maupun pemeriksaan kecelakaan jika

terjadi penetapan mengenai kecelakaan. 2. Verivikator Jaminan

 Mendata Formulir yang telah di ajukan.

 Menghitung besarnya jaminan yang akan diberikan.

3. Departemen Ketenagakerjaan

 Tempat pengajuan pelaporan kecelakaan kerja pada tahap 1.

 Melakukan penelitian maupun pemeriksaan kecelakaan jika

terjadi penetapan mengenai kecelakaan. 4. Outsourching

 Tempat melengkapi administrasi dan pembayaran dari pihak

jamsostek.

3.3.3 Hambatan-Hambatan Dalam Pelayanan dan Pembayaran Jaminan Kecelekaan Kerja pada PT JAMSOSTEK (persero) Cabang Bandung1

Dalam menjalankan kegiatan pelaksanaan pelayanan dan pembayaran, pihak jamsostek menghadapi hambatan yang beragam. Adapun hambatan yang dihadapi oleh PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung1 dalam pemberian pelayanan dan pembayaran adalah sebagai berikut :


(49)

49 1. Tidak banyak tahunya cara prosedur pengajuan maupun pembayaran jaminan kecelakaan kerja sehingga peserta jaminan kecelakaan kerja sering mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan maupun kurangnya data formulir yang harus dipenuhi.

2. Kurangnya tenaga ahli dalam pelayanan jaminan kecelakaan, sehingga sering kali peserta jaminan kecelakaan kerja menunggu cukup lama untuk dapat menyelesaikan masalah yang akan diajukan.

3. Kurangnya teknologi untuk meng-input maupun mengelola data menggunakan komputer, karena jika masih menggunakan secara manual maka kinerja menjadi kurang efektif.

3.3.4 Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung1 Dalam Mengatasi Hambatan Tersebut

Upaya yang dilakukan oleh PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung1 dalam menyelesaikan setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut:

1. Sejak tahun 2007 PT JAMSOSTEK (persero) masih mengembangkan pengolahan data menggunakan komputer hingga sekarang.

2. Para tenaga ahli yang berpontesi akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan jenjang studi lainnya, ini diharapkan akan meningkatkan kinerja para tenaga ahli.


(50)

50

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis susun sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Prosedur Pelayanan dan Pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja pada PT JAMSOSTEK (Persero) yaitu:

- Pengusaha atau tenaga kerja perlu mendaftarkan diri untuk menjadi peserta jaminan sosial tenaga kerja dimana iuran jaminan kecelakaan di tanggung penuh oleh pengusaha yang berasal dari potongan upah atau gaji tenaga kerja tiap bulan.

- Pengusaha melaporkan kecelakaan kerja kepada bidang Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggran setempat sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir Jamsostek 3, serta melampirkan foto copy kartu peserta.

- Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja tahap ke II kepada instansi yang bertanggungjawab di bidang Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggran setempat dengan mengisi formulir Jamsostek 3a, dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan surat keterangan dokter. Surat keterangan dokter menggunakan formulir Jamsostek 3b. Yang diisertai bukti fotocopy kartu peserta, surat keterangan dokter formulir jamsostek 3b atau 3c,


(51)

51 kuitansi biaya pengobatan dan pengangkutan dan dokumen pendukung lain yang diperlukan.

- Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam dengan mengisi formulir Jamsostek 3 sejak menerima hasil diagnosis dari dokter pemeriksa. Dalam hal penyakit yang timbul karena hubungan kerja, surat keterangan dokter menggunakan formulir Jamsostek 3c.

- Badan Penyelenggara menghitung besarnya santunan dan penggantian biaya dan membayar penggantian biaya kepada pengusaha dan membayar santunan kepada tenaga kerja atau keluarganya.

- Jika terjadi perbedaan penetapan maupun persentase mengenai Kecelakaan Kerja atau bukan Kecelakaan Kerja, maka Pengusaha atau tenaga kerja / keluarganya atau Badan Penyelenggara meminta penetapan kepada Pengawas Ketenagakerjaan ataupun Menteri.

2. Bagian-bagian yang terlibat dalam pelaksanaan Prosedur Pelayanan dan Pembayaran PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung 1 sebagai berikut:

1. Costumer Service Officer dan Provider Service Officer

2. Bidang Pelayanan Jaminan 3. Dinas Ketenagakerjaan

3. Adapun hambatan yang dihadapi oleh PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung1 dalam pemberian pelayanan dan pembayaran adalah sebagai berikut :


(52)

52 - Kurang mengertinya peserta untuk mengetahui cara prosedur pengajuan maupun pembayaran jaminan kecelakaan kerja sehingga peserta jaminan kecelakaan kerja sering mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan maupun kurangnya data formulir yang harus dipenuhi.

- Kurangnya teknologi untuk meng-input maupun mengelola data menggunakan komputer secara keseluruhan, karena jika masih menggunakan secara manual maka kinerja menjadi kurang efektif. 4. Upaya yang dilakukan oleh PT JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung1

dalam menyelesaikan setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut:

1. Sejak tahun 2007 PT JAMSOSTEK (persero) masih mengembangkan pengolahan data menggunakan komputer – SIPT (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu) hingga sekarang.

2. Para tenaga ahli yang berpontesi akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan jenjang studi lainnya, ini diharapkan akan meningkatkan kinerja para tenaga ahli.


(53)

53 4.2 Saran

Setelah melakukan kerja praktek pada PT JAMSOSTEK (persero) Cabang Bandung 1, penulis memberi saran sebagai berikut :

1. Mengadakan penyuluhan kepada instansi maupun para peserta jaminan bagaimana cara pengajuan jaminan yang benar sehingga diharapkan dapat menurangi risiko terjadinya kesalahan dalam pengajuan jaminan kecelakaan kerja.

2. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia dalam segi pengetahuan maupun kemampuan pegawai mengenai kegiatan prosedur pelayanan dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja dan selalu meningkatkan produktivitas sumber dayanya sehingga dapat terus tercipta kinerja yang baik dan memuaskan bagi pesertanya.

3. Penggunaan TIK atau menggunakan komputer atau teknologi inforamsi secara menyeluruh dapat dilaksanakan secepatnya dan sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan efektifitas perusahaan.


(54)

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PELAYANAN DAN

PEMBAYARAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA PADA

PT. JAMSOSTEK (Persero) KANTOR CABANG BANDUNG 1

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh :

NAJMA M. RULIANA UTAMI 21107065

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan.Jakarta.

Jamsostek.co.id

Hisrich.2007 .Kewirausahaan edisi 7. Jakarta. : Salemba Empat Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta. : Salemba Empat Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Per-12/Men/VI/200.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2005.


(56)

66 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Najma Muktamaroh Ruliana Utami Tempat tanggal lahir : Batang, 25 November 1989

Alamat : Jl. Cipadung Permai No.33 Cibiru-Bandung Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

DATA PENDIDIKAN

TK Al-Misbah Bandung 1994-1995

SDN Ciporeat III Bandung 1995-2001

SLTP Negeri 8 Bandung 2001-2004

SMA Negeri 26 Bandung 2004-2007

Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswa di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA tahun pendidikan 2007.


(57)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini. Shalawat dan salam semoga tercurah atas Rasulullah SAW, keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.

Kerja praktek ini merupakan syarat yang diajukan untuk melengkapi persyaratan program Strata I Jurusan Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis juga memahami akan segala hambatan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini, akan tetapi hal ini dapat teratasi dengan adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait sehingga terwujud laporan yang sederhana maka penulis juga tidak menutup kemungkinan atas kritik dan saran yang bersifat membangun dapat menambah kesempurnaan laporan kerja praktek ini maka dari itu perkenankanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia,

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung,


(58)

iii 3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Serta dosen wali yang telah membantu penulis dengan memberikan perhatian, do’a dan dukungannya, 4. Bapak Inta Budi Setianusa,SE.,M.Ak. dosen pembimbing yang telah

banyak mencurahkan, perhatian, kesabaran dan waktunya, untuk mengarahkan dan memberikan nasehat pada penulis. Terima kasih banyak mudah-mudahan bantuan ibu kepada penulis menjadi amal baik di akhirat nanti serta mudah-mudahan dipermudah dalam segala urusannya. Amin, 5. Bapak Bohari H. Pasaribu,SE.,kepala keuangan pada PT JAMSOSTEK

(Persero) Cabang Bandung 1 yang telah meluangkan waktunya menjadi pembimbing penulis pada saat kerja praktek dan banyak memberikan masukan serta informasi mengenai data-data yang dibutuhkan,

6. Seluruh staf PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung I yang telah memberikan bantuan pada penulis,

7. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Komputer Indonesia Bandung.yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi, do’a dan kasih sayang,

8. Kedua Orang tua yang senantiasa merawat, mendidik dan mendoakan penulis dengan sepenuh hati,

9. Kakak dan adiku tercinta yang telah menyemangati dan memeberikan dorongan,

10.Sahabatku Tyras N. Marlinda, T. Dwi Pratiwi, dan Yuyun Yuningsih atas persahabatan dan persaudaraannya,

11.Teman Kuliah Kerja Praktek Heru Santosa M. dan Bustanul Firdaus atas kerjasamanya dalam melakukan Kerja Praktek,


(59)

iv 12.Terimakasih untuk Erwin Kurniawan yang selalu memberikan motivasi dan bantuanya sehingga penulis dapat lebih bersemangat dalam menyelesaikan laporan ini.

13.Seluruh staf perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis sehingga proses pembuatan laporan kerja praktek ini terasa lebih mudah.

14.Teman-temanku di 4AK2 dan HMAk yang selalu meramaikan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

15.Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, Desember 2010


(1)

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PELAYANAN DAN

PEMBAYARAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA PADA

PT. JAMSOSTEK (Persero) KANTOR CABANG BANDUNG 1

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh :

NAJMA M. RULIANA UTAMI 21107065

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan.Jakarta. Jamsostek.co.id

Hisrich.2007 .Kewirausahaan edisi 7. Jakarta. : Salemba Empat Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta. : Salemba Empat Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Per-12/Men/VI/200.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2005.


(3)

66 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Najma Muktamaroh Ruliana Utami Tempat tanggal lahir : Batang, 25 November 1989

Alamat : Jl. Cipadung Permai No.33 Cibiru-Bandung Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

DATA PENDIDIKAN

TK Al-Misbah Bandung 1994-1995 SDN Ciporeat III Bandung 1995-2001 SLTP Negeri 8 Bandung 2001-2004 SMA Negeri 26 Bandung 2004-2007

Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswa di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA tahun pendidikan 2007.


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini. Shalawat dan salam semoga tercurah atas Rasulullah SAW, keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.

Kerja praktek ini merupakan syarat yang diajukan untuk melengkapi persyaratan program Strata I Jurusan Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis juga memahami akan segala hambatan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini, akan tetapi hal ini dapat teratasi dengan adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait sehingga terwujud laporan yang sederhana maka penulis juga tidak menutup kemungkinan atas kritik dan saran yang bersifat membangun dapat menambah kesempurnaan laporan kerja praktek ini maka dari itu perkenankanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia,

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung,


(5)

iii 3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Serta dosen wali yang telah membantu penulis dengan memberikan perhatian, do’a dan dukungannya, 4. Bapak Inta Budi Setianusa,SE.,M.Ak. dosen pembimbing yang telah

banyak mencurahkan, perhatian, kesabaran dan waktunya, untuk mengarahkan dan memberikan nasehat pada penulis. Terima kasih banyak mudah-mudahan bantuan ibu kepada penulis menjadi amal baik di akhirat nanti serta mudah-mudahan dipermudah dalam segala urusannya. Amin, 5. Bapak Bohari H. Pasaribu,SE.,kepala keuangan pada PT JAMSOSTEK

(Persero) Cabang Bandung 1 yang telah meluangkan waktunya menjadi pembimbing penulis pada saat kerja praktek dan banyak memberikan masukan serta informasi mengenai data-data yang dibutuhkan,

6. Seluruh staf PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Bandung I yang telah memberikan bantuan pada penulis,

7. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Komputer Indonesia Bandung.yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi, do’a dan kasih sayang, 8. Kedua Orang tua yang senantiasa merawat, mendidik dan mendoakan

penulis dengan sepenuh hati,

9. Kakak dan adiku tercinta yang telah menyemangati dan memeberikan dorongan,

10.Sahabatku Tyras N. Marlinda, T. Dwi Pratiwi, dan Yuyun Yuningsih atas persahabatan dan persaudaraannya,

11.Teman Kuliah Kerja Praktek Heru Santosa M. dan Bustanul Firdaus atas kerjasamanya dalam melakukan Kerja Praktek,


(6)

iv 12.Terimakasih untuk Erwin Kurniawan yang selalu memberikan motivasi dan bantuanya sehingga penulis dapat lebih bersemangat dalam menyelesaikan laporan ini.

13.Seluruh staf perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis sehingga proses pembuatan laporan kerja praktek ini terasa lebih mudah.

14.Teman-temanku di 4AK2 dan HMAk yang selalu meramaikan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

15.Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, Desember 2010