Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010

(1)

PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI PEKERJA DI LUAR HUBUNGAN KERJA

(JAMSOS TK-LHK) OLEH PT. JAMSOSTEK CABANG TANJUNG MORAWA

MEDAN TAHUN 2010

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

MAULINA SIREGAR 061000024

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI PEKERJA DI LUAR HUBUNGAN KERJA

(JAMSOS TK-LHK) OLEH PT. JAMSOSTEK CABANG TANJUNG MORAWA

MEDAN TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh :

MAULINA SIREGAR 061000024

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul :

PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI PEKERJA DI LUAR HUBUNGAN KERJA

(JAMSOS TK-LHK) OLEH PT. JAMSOSTEK CABANG TANJUNG MORAWA

MEDAN TAHUN 2010

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh : MAULINA SIREGAR

061000024

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 20 Februari 2010

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

  Ketua Penguji Dosen Penguji I

Dra. Lina Tarigan, Apt. MS Umi Salmah. SKM, M.Kes NIP. 19590806 1988112 001 NIP. 19730523 200812 2 002

Dosen Penguji II Dosen Penguji III

Ir. Kalsum M.Kes Eka Lestari Mahyuni SKM, M.Kes NIP. 19590813 199103 2 001 NIP. 19791107 200501 2 003

Medan, Maret 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan


(4)

ABSTRAK

“Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek

cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010” ix + 56 Halaman + 8 Daftar Tabel + Lampiran

Program Jamsos TK-LHK adalah suatu program perlindungan bagi tenaga kerja di luar hubungan kerja (pekerja yang melakukan usaha sendiri). Badan Penyelenggara program Jamsos TK-LHK yang dilakukan di Tebing Tinggi, Sumatera Utara adalah PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, sejak tahun 2006. Ruang lingkup alur penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK ini terdiri dari peserta, wadah, penanggung jawab wadah, dan mitra kerja

Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk menggali informasi mengenai motivasi dan alasan pemilihan program Jamsos TK-LHK serta alur penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK tahun 2010. Informan dalam penelitian ini yaitu enam peserta Jamsos TK-LHK yang terdaftar di PT.Jamsotek cabang Tanjung Morawa Medan yang bermitra kerja dengan RS.Herna, masing-masing berasal dari empat wadah. Analisa data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk matriks menurut variabel yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi keikutsertaan informan, pada umumnya berasal dari dalam diri informan sendiri, yakni karena status ekonomi dan keinginan hidup mandiri.Sedangkan alasan pemilihan terhadap program Jamsos TK-LHK yang ditawarkan ternyata dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai jenis dan jumlah program serta jumlah iuran yang akan dibayarkan. Pada alur penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK tidak ditemukannya wadah yang dibentuk oleh,dari dan untuk peserta, melainkan mitra kerja yang bertugas merangkap sebagai penanggung jawab wadah.


(5)

ABSTRACT

“ Implementation Jamsos TK-LHK Program by PT.Jamsostek branch Tanjung Morawa, Medan, 2010”

ix + 56 pages +8 table list + Enclosures

Jamsos TK-LHK program is a one kind of social security which is profitable for informal workers (employees who are working by themselves). The implementer corporation for Jamsos TK-LHK in Tebing Tinggi, North Sumatera is PT.Jamsostek branch Tanjung Morawa, Medan, since 2006. Range for this social insurance program included participant, provider, provider backer, and client or partner for Jamsos TK-LHK program.

This scientific reserch is done using qualitative approach with indepth interview method to delved information about motivation of informant, reason of informant for polling program, and a plot of implementation Jamsos TK-LHK program in 2010. The informant in this research are the participant who have been registered in PT.Jamsostek branch Tanjung Morawa, Medan, which have partnership with Herna Hospital. Tottaly, sixth informant are come form four provider. This research is analyzing with manually and laid out on the matrix using the examined variable.

Based on analyzing, result shows, that the motivation of informant, are coming from the inside of the informant, it’s because their economic status and the desire to be aoutonomous.And the reason of informant polling program are influence by their knowledge about the classification of Jamsos TK-LHK program and also influence by count of insurance premi. From the plot of impelementation of this program, there are no provider and provider backer were founded but,Herna Hospital as the client/partener for Jamsos TK-LHK program is also holds the position as provider and provider backer.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan Tahun 2010” yang merupakan salah satu prasyarat untuk dapat meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materi. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. dr. Ria Masniari Lubis, M.Si sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Dra. Lina Tarigan, Apt, MS sebagai Kepala Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM dan sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan sumbangan pikiran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Umi Salmah. SKM, M.Kes sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Ir. Kalsum, M.Kes sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(7)

5. Ibu Eka Lestari Mahyuni,SKM, MKes sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan sumbangan dan pikiran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik

6. Bapak T. F.Haris Wakil Direksi PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa,Medan yang telah menerima dan mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian pada menegenai program Jamsos TK-LHK tersebut.

7. Seluruh informan atas kerja sama dan kesediannya untuk diwawancarai.

8. Teristimewa penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Ayahanda St.S Siregar dan Ibunda D.Napitupulu. Terima kasih untuk doa, dukungan, cinta dan perhatian yang tiada henti demi keberhasilan penulis. Serta adik-adikku tersayang 9. Teman-teman saya khususnya Anggi Sari, Eva Fransiska, Romei Pane, Manna Sirat,

Artiti, Minda, Agus dan teman teman keluarga besar K3 yang telah memberikan dorongan semangat dan bantuan yang sangat berarti hingga selesainya penulisan skripsi ini.

10.Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang ikut membantu demi terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini dan dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

Medan, 20 Februari 2010


(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : MAULINA SIREGAR

Tempat/tgl.lahir : Medan, 28 Oktober 1988 Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jln.Karantina, Asrama Singgasana III, No.K 41, Medan 20235

Riwayat Pendidikan

1993 - 1994 : TK Santho Thomas 1 Medan 1994 - 2000 : SD Budi Murni VI Medan 2000 - 2003 : SMP Budi Murni III Medan 2003 - 2006 : SMA Negeri I Medan


(9)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan………... i

Abstrak………... ii

Daftra iwayat Hidup ... ... iii

Kata Pengantar……… iv

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel……… ix

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian………... 5

1.3.1 Tujuan Umum………... 5

1.3.2 Tujuan Khusus……… 5

1.4 Manfaat Penelitian……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Jaminan Sosial Tenaga Kerja .. ...7

2.2.Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) ... ...8

2.3.Motivasi dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Asuranasi Kesehatan ... ...10

2.4.Profil Tenaga Kerja Sektor Informal di Suamatera Utara ...11

2.5.Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK ...12

2.5.1.Kepesertaan ... ...13

2.5.2.Iuran dan Penetapan Upah Minimum ...14

2.5.3.Wadah ... ...15

2.5.4.Cara Pembayaran .. ...15

2.6. Pembinaan dan Pengendalian Program Jamsos TK-LHK ...16

2.7. Kerangka Pikir ... ...19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian... ...20

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian .. ...20

3.2.1. Lokasi Penelitian ...20

3.2.2. Waktu Penelitian ...20

3.3.Populasi dan Sampel Penelitian ...20

3.3.1. Populasi Penelitian ...20

3.3.2. Sampel Penelitian...21


(10)

3.4.1. Data Sekunder .... ...21

3.4.2. Data Primer ... ...21

3.5.Definisi Operasional ... ...22

3.6.Teknik Analisa Data ... ...23

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...24

4.2. Gambaran Informan ... 24

4.2.1. Karakteristik Informan ... 25

4.2.2. Matriks Distribusi Informan ... 25

4.2.2.1. Pengetahuan Informan ...26

4.2.2.2. Motivasi Keikutsertaan Program Jamsos TK-LHK ... ...29

4.2.2.3. Alasan Pemilihan Program Jamsos TK-LHK ...30

4.2.2.4. Pendapat Informan Mengenai Iuran ... ...31

4.2.2.5. Pendapat Informan Mengenai Keberadaan Wadah ... ... 33

4.2.2.6. Pendapat Informan Mengenai Klaim serta Kritik dan Saran Pada Pihak Penyelenggara (PT.Jamsostek) ... ...34

4.3. Matriks Distribusi Pernyataan Pihak Penyelenggara ( PT.Jamsostek) ... ...37

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Pengetahuan Tentang Tujuan Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK ... ...41

5.1.1.Pengetahuan Informan Mengenai Tujuan Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK ... ...41

5.1.2.Pengetahuan Informan Mengenai Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK ... ...42

5.1.3.Sumber Informasi Mengenai Program Jamsos TK-LHK ... ...44

5.2. Motivasi Keikutsertaan Program Jamsos TK-LHK ... ...46

5.3. Alasan Pemilihan Program Jamsos TK-LHK ... ...47

5.4. Pendapat Informan Mengenai Iuran ... ...49

5.5. Pendapat Informan Mengenai Keberadaan Wadah ... ...51

5.6. Pendapat Informan Mengenai Klaim serta Kritik dan Saran Pada Pihak Penyelenggara (PT.Jamsostek) ... ...52

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... ...55


(11)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Tabel UMP, Dasar Upah dan Iuran

2. Tabel Manfaat Program Jamsos TK-LHK

3. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa

4. Pedoman Wawancara 5. Lampiran Verbatim


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik informan ...25

Tabel 4.2 Matriks pengetahuan informan tentang program Jamsos TK-LHK ...26

Tabel 4.3 Matriks motivasi informan mengikuti program Jamsos TK-LHK ...29

Tabel 4.4 Matriks alasan pemilihan program Jamsos TK-LHK ...30

Tabel 4.5 Matriks pendapat informan mengenai iuran ...31

Tabel 4.6 Matriks pendapat informan mengenai keberadaan wadah ...33

Tabel 4.7 Matriks pendapat informan mengenai klaim,kritik dan saran Terhadap pihak penyelengara (PT.Jamsostek) ...34


(13)

ABSTRAK

“Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek

cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010” ix + 56 Halaman + 8 Daftar Tabel + Lampiran

Program Jamsos TK-LHK adalah suatu program perlindungan bagi tenaga kerja di luar hubungan kerja (pekerja yang melakukan usaha sendiri). Badan Penyelenggara program Jamsos TK-LHK yang dilakukan di Tebing Tinggi, Sumatera Utara adalah PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, sejak tahun 2006. Ruang lingkup alur penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK ini terdiri dari peserta, wadah, penanggung jawab wadah, dan mitra kerja

Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk menggali informasi mengenai motivasi dan alasan pemilihan program Jamsos TK-LHK serta alur penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK tahun 2010. Informan dalam penelitian ini yaitu enam peserta Jamsos TK-LHK yang terdaftar di PT.Jamsotek cabang Tanjung Morawa Medan yang bermitra kerja dengan RS.Herna, masing-masing berasal dari empat wadah. Analisa data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk matriks menurut variabel yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi keikutsertaan informan, pada umumnya berasal dari dalam diri informan sendiri, yakni karena status ekonomi dan keinginan hidup mandiri.Sedangkan alasan pemilihan terhadap program Jamsos TK-LHK yang ditawarkan ternyata dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai jenis dan jumlah program serta jumlah iuran yang akan dibayarkan. Pada alur penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK tidak ditemukannya wadah yang dibentuk oleh,dari dan untuk peserta, melainkan mitra kerja yang bertugas merangkap sebagai penanggung jawab wadah.


(14)

ABSTRACT

“ Implementation Jamsos TK-LHK Program by PT.Jamsostek branch Tanjung Morawa, Medan, 2010”

ix + 56 pages +8 table list + Enclosures

Jamsos TK-LHK program is a one kind of social security which is profitable for informal workers (employees who are working by themselves). The implementer corporation for Jamsos TK-LHK in Tebing Tinggi, North Sumatera is PT.Jamsostek branch Tanjung Morawa, Medan, since 2006. Range for this social insurance program included participant, provider, provider backer, and client or partner for Jamsos TK-LHK program.

This scientific reserch is done using qualitative approach with indepth interview method to delved information about motivation of informant, reason of informant for polling program, and a plot of implementation Jamsos TK-LHK program in 2010. The informant in this research are the participant who have been registered in PT.Jamsostek branch Tanjung Morawa, Medan, which have partnership with Herna Hospital. Tottaly, sixth informant are come form four provider. This research is analyzing with manually and laid out on the matrix using the examined variable.

Based on analyzing, result shows, that the motivation of informant, are coming from the inside of the informant, it’s because their economic status and the desire to be aoutonomous.And the reason of informant polling program are influence by their knowledge about the classification of Jamsos TK-LHK program and also influence by count of insurance premi. From the plot of impelementation of this program, there are no provider and provider backer were founded but,Herna Hospital as the client/partener for Jamsos TK-LHK program is also holds the position as provider and provider backer.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang No.3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyebutkan “Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat”. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan disertai berbagai tantangan dan risiko yang dihadapinya. Oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas nasional.

Pada dasarnya dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 H ditekankan bahwa setiap pekerja berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia bemartabat (KepMenaKer No 147/MEN/1989) dan sudah menjadi kodrat, bahwa manusia itu berkeluarga, berkewajiban menanggung kebutuhan keluarganya, sehingga kesejahteraan yang perlu diperhatikan bukan hanya milik tenaga kerja itu sendiri, tetapi juga keluarganya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas yang harus terpelihara termasuk pada saat tenaga kerja kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko sosial antara lain kecelakaan kerja, meninggal dunia dan hari tua (Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial, 1992).


(16)

.

Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja adalah tenaga kerja yang melakukan kegiatan ekonomi tanpa dibantu oleh orang lain (berusaha sendiri). Orang yang berusaha sendiri atau tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja, selanjutnya disebut pekerja sektor informal. Keberadaan usaha ekonomi informal sangat penting dalam kaitannya dengan usaha pembangunan dan pengembangan perekonomian nasional dan dianggap mampu sebagai penopang bagi tenaga kerja yang tidak terserap oleh oleh usaha-usaha ekonomi formal.

Krisis ekonomi di Indonesia berdampak pada peningkatan proporsi pekerja pada usaha-usaha ekonomi informal yang cukup besar. Angkatan kerja yang bekerja berdasarkan data Sakernas (BPS) tahun 2006 berjumlah 95.177.102 yang dapat dibagi menjadi tenaga kerja yang bekerja di kegiatan formal dengan jumlah 34.407.614 (36% dari angkatan kerja yang bekerja) sedangkan yang bekerja di kegiatan informal berjumlah 60.769.488 (64%). Tingginya jumlah tenaga kerja sektor infomal, hal ini disebabkan karena usaha ekonomi informal tesebut mudah dimasuki oleh tenaga kerja karena tidak mensyaratkan kualifikasi seperti tingkat pendidikan, pengalaman dan keterampilan tertentu (PerMenakerTrans RI No.Per-24/Men/VI/2006).

Jaminan sosial tenaga kerja sesungguhnya sangat diperlukan oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja yang pada umumnya berusaha pada usaha-usaha ekonomi informal dengan ciri antara lain, berskala mikro dengan ukuran kecil, menggunakan teknologi rendah/sederhana, menghasikan barang dan atau jasa dengan kualitas relatif rendah, tempat usaha tidak tetap, mobilitas tenaga kerja sangat


(17)

tinggi, kelangsungan usaha tidak terjamin, jam kerja tidak teratur, tingkat produktivitas serta penghasilan relatif rendah dan tidak tetap.

Selain merupakan hak, tenaga kerja di kegiatan informal sangat rentan terhadap resiko akibat kecelakaan kerja dan penyakit yang diderita. Sebagian besar tenaga kerja di kegiatan informal adalah tenaga kerja dalam kelompok marjinal yang perlu diprioritaskan dalam mendapatkan perlindungan dengan bentuk jaminan sosial (Sulastomo, 2006).

Melalui program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), khususnya tenaga kerja yang bekerja di kegiatan informal ini diharapkan dapat bekerja lebih tenang, karena rasa kekhawatiran akibat kemungkinan terjadinya resiko akibat kecelakan kerja dan penyakit serta biaya yang ditimbulkan dan kehilangan pendapatan dapat diringankan bebannya. Selanjutnya tenaga kerja dapat lebih produkif, usaha mereka akan berhasil dan berkembang sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja baru yang pada akhirnya dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan dapat dientaskan (Muzni Tambusai, 2006).

Dari sisi konsumen (dalam hal ini adalah peserta Jamsostek), ada beberapa alasan yang biasanya mendorong seseorang untuk mengikuti program asuransi ataupun perlindungan dasar selain dipengaruhi oleh faktor kebutuhan juga dipengaruhi oleh antara lain karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup jenis dan manfaat produk asuransi, harga ataupun jumlah iuran/premi yang harus dibayarkan serta bagaimana cara penyampaian /promosi (Assael, 1992).

Pelaksanaaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja di Luar Hubungan Kerja (TK-LHK) di setiap daerah, terkhusus dalam hal ini adalah Provinsi Sumatera Utara, mengingat telah 2 tahun berjalan program tersebut (sejak Juni 2006)


(18)

selain sebelumnya dilaksanakan Jambi, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah. Untuk pelaksanaan di SumateraUtara dilaksanakan di kota Tebing Tinggi.Tebing Tinggi dipilih menjadi pusat penyelenggaran program Jamsos TK-LHK dikarenakan Kota Tebing Tinggi sebagai kota perdagangan, yang tercermin dari aktivitas yang menonjol di sektor perdagangan dan sebagian besar masyarakat daerah tetangga memanfaatkan Kota Tebing Tinggi sebagai alternatif utama dalam pemenuhan kebutuhan mereka, karena akses ke Kota Tebing Tinggi relatif lebih dekat, terjangkau, efisien dan ekonomis.

Pada pilot project-nya PT.Jamsostek menawarkan dua program, yakni Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan Kerja. Selanjutnya, PT.Jamsostek bekerja sama denga pihak Disnakertrans dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tebing Tinggi, dalam hal ini Bagian UKM yang kemudian mendaftarkan 200 pekerja sektor informal di Tebing Tinggi, yang selanjutnya memberikan subsidi iuran jamsostek sebesar Rp.20.000-/orang/bulan selama 5 (lima) bulan kepada 200 (dua ratus) peserta. Subsidi tersebut sebagai stimulan bagi peserta program, dan diharapkan setelah 5 (lima) bulan mampu meneruskan membayar iuran secara mandiri. Selanjutnya dalam pelaksanaannya dibentuklah wadah bagi masing-masing peserta yang bertanggung jawab dalam hal penyelesaian hak dan kewajiban peserta terkait program Jamsos TK-LHK ini.

PT.Jamsostek sebagai badan penyelenggara mencari dan meningkatkan jumlah kepesertaan tenaga kerja luar hubungan kerja (LHK) sementara di sisi lain belum banyak terbentuk wadah atau perkumpulan para tenaga kerja di luar hubungan kerja (TK-LHK) untuk menampung peserta. Padahal keberadaan wadah sangat penting, bagaimana anggota dapat berperan serta aktif dalam mengikuti program yang ada,seperti jaminan kecelakaan, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehatan, serta jaminan hari tua.


(19)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, Medan, masih terdapat keterbatasan wadah dan jumlah peserta, serta penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi pekerja di Luar Hubungan Kerja yang belum maksimal. Maka, berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi pekerja di Luar Hubungan Kerja oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, Medan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga kerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) pleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, Medan, tahun 2009.

1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga kerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) pleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus.

1. Untuk mengetahui pengetahuan peserta mengenai jumlah,jenis,dan tujuan,serta manfaat program Jamsos TK-LHK.

2. Untuk mengetahui sumber informasi peserta mengenai keberadaan program Jamsos TK-LHK.


(20)

3. Untuk mengetahui motivasi peserta Jamsos TK-LHK mengikuti program Jamsos TK-LHK oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa

4. Untuk mengetahui alasan peserta memilih salah satu ataupun kedua jenis program Jamsos TK-LHK yang ditawarkan oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa 5. Untuk mengetahui alur pelaksanaan program Jamsos TK-LHK yang dilaksanakan

oleh PT. Jamsostek cabang Tanjung Morawa, Medan.

6. Untuk melakukan cross check dengan pihak penyelenggara, yakni PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa agar dapat mengetahui apakah terjadi kesenjangan pelaksanaan program Jamsos TK-LHK

1.4.MANFAAT PENELITIAN

Dengan diketahuinya gambaran penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, maka:

1. Sebagai bahan masukan bagi PT.Jamsostek PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan untuk memperhatikan implementasi penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK selanjutnya.

2. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kesadaran peserta program Jamsos TK-LHK bahwa program ini adalah salah satu bentuk perlindungan dasar bagi pekerja.

3. Sebaga sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam meneliti dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai syarat untuk mencapai Sarjana Kesehatan Masyarakat.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dan penghasilan yang hilang atau berkurang dan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami tenaga kerja

berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia (Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993).

Adapun badan yang ditunjuk untuk menjadi penyelenggara program Jamsostek adalah PT. Jamsostek, yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang No.36 Tahun 1995 .Pada hakikatnya, program jaminan sosial tenaga kerja dimaksudkan untuk memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang (Undang-Undang Jamsostek dan SJSN, 2007).

Di samping itu pogram jaminan sosial tenaga kerja mempunyai beberapa aspek antara lain :

a). Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya.

b). Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempatnya bekerja.


(22)

Dengan demikian jaminan sosial tenaga kerja mendidik kemampuan pekerja sehingga pekerja tidak harus meminta belas kasih orang lain jika di dalam hubungan kerja terjadi resiko-resiko seperti kecelakaan kerja, sakit, hari tua dan lainnya.

Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) sebagaimana didasarkan pada Undang-Undang No 3 Tahun 1992, pada prinsipnya merupakan sistem asuransi sosial bagi pekerja (yang mempunyai hubungan industrial) beserta keluarganya. Disebutkan keluarganya karena dalam program Jamsostek juga mencakup perlindungan kepada anak dan istri yang menjadi tanggungan pekerja. Begitu juga halnya dengan kepesertaan yang mensyaratkan bahwa peserta yang berhak mengikuti program Jamsostek adalah pekerja yang usianya berada di bawah 55 tahun, yang pada dasarnya merupakan usia produktif. Jadi karakteristik pekerja, baik jenis kelamin (pria maupun wanita), status perkawinan, jenis pekerjaan, umur dan jumlah anak tertanggung baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan keikutsertaan pekerja untuk mengikuti program Jamsostek..

2.2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Tenaga Kerja Di Luar Hubungan Kerja (JAMSOS TK-LHK)

Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal. Jadi potensi kepesertaan di sektor informal cukup besar dan mereka juga berhak atas perlindungan sosial sebagaimana yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Firnandy, Bappenas, 2008 ).


(23)

Menjadi peserta program jaminan sosial (social security) adalah hak asasi manusia. Hal itu diperkuat dengan UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan demikian, pekerja informal juga berhak atas perlindungan tersebut meskipun dengan sistem perlindungan yang sedikit berbeda dari skema di sektor formal (Jurnalnet, 2008 ).

Adapun yang menjadi tujuan penyelenggaraan program JAMSOS TK-LHK ini adalah (Kepmenakertrans PER-24/MEN/VI/2006

a). Memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.

b). Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja

Meskipun Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja atau di kegiatan informal masih dalam taraf penyusunan, namun acuan bagi penyelenggaraan program jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja telah diterbitkan dalam bentuk Permenakertrans No. Per-24/MEN/VI/2006 yang ditetapkan pada tanggal 1 Juni 2006. Program ini sudah diluncurkan secara nasional di Semarang pada tanggal 27 Juni 2006.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam hal ini Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada Tahun 2006 sampai


(24)

Tahun 2008 telah menyelenggarakan pilot project program jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja di kegiatan informal atau tenaga kerja diluar hubungan kerja di 4 (empat) provinsi, yaitu Provinsi Jambi, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah . Walaupun program yang ditawarkan masih sebatas pada dua program saja, yakni Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), namun kedua program ini sudah meliputi perlindungan dasar utama bagi pekerja sektor informal. Melalui program jamsostek ini tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja ini diharapkan dapat bekerja lebih tenang, selanjutnya usaha mereka akan berhasil dan berkembang sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja baru yang pada akhirnya dapat menurunkan angka pengangguran (Muzni Tambusai, 2008).

2.3. Motivasi dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Asuranasi Kesehatan Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek, khususnya produk perlindungan seperti asuransi. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.

Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk


(25)

melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan.

Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (1997 : 10) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi .

2.4. Profil Tenaga Kerja Sektor Informal di Sumatera Utara

Kegiatan informal merupakan salah satu lapangan pekerjaan yang tidak memerlukan persyaratan pendidikan tertentu dan persyaratan lainnya sebagaimana yang biasanya dipersyaratkan pada sektor formal. Oleh karena itu, untuk memasuki/menjadi pekerja di kegiatan informal relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sektor formal. Dengan begitu mudah untuk memasuki / menjadi pekerja kegiatan informal, menyebabkan tenaga kerja yang terserap sangat banyak jumlahnya sehingga, kegiatan informal memiliki peranan yang sangat besar dalam memberikan sumbangan terhadap penyerapan tenaga kerja secara nasional, yang sekaligus dapat mengurangi jumlah pengangguran (Ninasapti Triaswati, 2004).

Terjadi peningkatan tenaga kerja di kegiatan informal dari tahun 2004 sebesar 63,2% dari angkatan kerja yang bekerja menjadi 63,9% atau 60,63 juta jiwa (BPS, Sakernas,2007).


(26)

Sumatera Utara merupakan provinsi yang jumlah penduduknya cukup besar yakni sebanyak 12.834 juta orang dan menempati urutan ke-empat setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tenaga kerja di kegiatan informal di Sumatera Utara didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor pertanian dan perdagangan.

Pada Tahun 2005 pekerja di kegiatan informal yang berusaha di sektor pertanian 64% sedangkan di sektor perdagangan 17%. (Bankominfo Provsu,2008). Kota Tebing Tinggi dipilih menjadi daerah penyelenggaraan pilot-project Jamsos TK-LHK dikarenakan hasil survei dan profil Kota Tebing Tinggi yang menunjukan bahwa Kota Tebing Tinggi ini dikenal sebagai wilayah yang mengandalkan industri dan perdagangan. Perkembangan ekonomi Tebing Tinggi dipacu karena letak strategisnya yang menjadi jalur lintas Sumatera. Di samping itu karena Tebing Tinggi merupakan daerah hinterland yang berkembang menjadi wilayah kota yang maju, sehingga sebagian besar masyarakat daerah tetangga memanfaatkan Kota Tebing Tinggi sebagai alternatif utama dalam pemenuhan kebutuhan mereka, karena akses ke Kota Tebing Tinggi relatif lebih dekat, terjangkau, efisien dan ekonomis. Kondisi ini mendorong perkembangan Kota Tebing Tinggi sebagai kota perdagangan. Sektor perdagangan yang dimaksud lebih banyak didominasi oleh para pekerja sektor informal, industri rumah tangga dan UKM yang banyak tersebar di tiga kecamatan yakni Padang Hilir, Padang Hulu, dan Kecamatan Rambutan.

2.5. Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama dengan PT.Jamsostek (Persero) telah melakukan pengkajian tentang kebutuhan jaminan soial bagi tenaga kerja


(27)

di luar hubungan kerja di beberapa provinsi hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya ada minat yang besar untuk menjadi peserta Program Jamsostek,dalam rangka mengatasi resiko kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Namun, kemampuan untuk membayar iuran terbatas karena penghasilan yang tidak teratur dan ada yang penghasilannya tergantung pada musim (Muzni Tambusai, , 2008). Oleh sebab itu, maka tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja tidak mungkin diwajibkan untuk mengikuti seluruh program Jamsostek sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.3 tahun 1992.

Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan tenaga kerja untuk yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja dalam membayar iuran, maka Program Jamsostek bagi para tenaga kerja di luar hubungan kerja tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan membayar iuran dari tenaga kerja yang bersangkutan ( Alex Arifianto, 2004).

Pada dasarnya kepesertaan, iuran dan program Jamsos TK-LHK ini tidaklah berbeda dengan Program Jamsostek pada umumnya, namun hanya terdapat sedikit beberapa perbedaan mekanisme dan skema pembayaran, iuran, serta penanggung jawab wadah/kelompok (Pedoman Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK, Kepmenakertrans No-PER-24/MEN/VI/2006).

2.5.1. Kepesertaan

Setiap tenaga kerja di luar hubungan kerja yang berusia maksimal 55 tahun dapat mengikuti program Jaminan Sosial Tenaga Kerja secara sukarela. Dapat mengikuti program Jamsostek secara bertahap dengan memilih program sesuai dengan kemampuan


(28)

dan kebutuhan peserta. Dapat mendaftar sendiri langsung ke PT Jamsostek (Persero) atau mendaftar melalui wadah/ kelompok yang telah melakukan Ikatan Kerjasama (IKS) dengan PT Jamsostek (Persero).

2.5.2. Iuran dan Penetapan Upah Minimum

Iuran Program Jamsos TK-LHK ditetapkan berdasarkan nilai nominal tertentu. Nilai nominal tertentu tersebut sekurang-kurangnya setara dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota setempat. Untuk menghitung besarnya iuran program Jamsostek sebagai berikut :

Tabel 1. Persentase Iuran Program Jamsos TK-LHK

No. Program Jamsos TK-LHK Iuran

1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 1% dari penghasilan sebulan 2. Jaminan Hari Tua 2 % dari penghasilan sebulan 3. Jaminan Kematian 0,3 % dari penghasilan sebulan 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3 % dari penghasilan sebulan (lajang)

6 % sebulan dari penghasilan (berkeluarga)

Sumber : KepMeMenakerTrans No 24 Tahun 2006

2.5.3. Wadah

Wadah adalah organ yang dibentuk oleh, dari, dan untuk peserta dalam rangka untuk membantu penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja. Adapun Penanggung Jawab wadah adalah pihak yang ditunjuk oleh peserta untuk mewakili peserta dalam hal menyelesaikan hak


(29)

dan kewajiban para peserta yang meliputi pengumpulan iuran, penyetoran iuran, dan pengurusan klaim.

Keberadaan wadah dan penangung jawab wadah sangat penting dalam penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di luar hubungan kerja, mengingat bahwa wadah bertugas untuk :

a). Menghimpun tenaga kerja di luar hubungan kerja. b). Mendaftarkan peserta ke PT.Jamsostek (Persero).

c). Menghimpun dan menyetor iuran kepada PT.Jamsostek (Persero).

d). Membantu mendistribuskan Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) kepada peserta. e). Mengurus hak-hak peserta atas jaminan.

f). Memperingatkan peserta yang menunggak pembayaran iuran dan melaporkan kepada PT.Jamsostek (Persero).

2.5.4. Cara pembayaran

Berikut mekanisme cara pembayaran iuran Jamsos TK-LHK :

a). Setiap bulan atau setiap tiga bulan dibayar di depan.

b). Dibayarkan langsung oleh peserta sendiri atau melalui Penanggung Jawab Wadah/ Kelompok secara lunas.

c). Pembayaran iuran melalui Wadah/ Kelompok dibayarkan pada tanggal 10 bulan berjalan disetorkan ke Wadah/ Kelompok dan tanggal 13 bulan berjalan, Wadah/ Kelompok setor ke PT Jamsostek (Pesero).


(30)

d). Pembayaran iuran secara langsung oleh Peserta baik secara bulanan maupun secara tiga bulanan dan disetor paling lambat tanggal 15 bulan berjalan.

e). Dalam hal peserta menunggak iuran, masih diberikan grace periode selama 1 (satu) bulan untuk mendapatkan hak jaminan program yang diikuti.

f). Peserta yang telah kehilangan hak jaminan dapat memperoleh haknya kembali jika peserta kembali membayar iuran termasuk satu bulan iuran yang tertunggak dalam masa grace periode.

Adapun yang menjadi manfaat Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diberikan kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaaan di luar hubungan kerja sesuai dengan jaminan yang telah diatur sebelumnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14.Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja beserta peraturan pelaksanaannya.

2.6. Pembinaan dan Pengendalian 2.6.1). Pembinaan

Agar penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja di luar hubungan keja dapat berjalan secara efektif, efisien dan berkesinambungan, maka perlu dilakukan pembinaan antara lain melalui sosialisasi. Adapun sasaran, materi dan metode sosialisasi adalah sebagai berikut


(31)

1. Sasaran

Sosialisasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di luar hubungan kerja dilakukan terhadap semua pemangku kepentingan (stakeholders) baik di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,Kecamatan maupun Desa.

2. Materi

Materi sosialisasi berkaitan dengan manfaat Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja,jenis program yang ditawarkan,besarnya iuran,cara membayar iuran,serta hak dan kewajiban setelah menjadi peserta program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

3. Metode

Metode sosialisasi dilakukan dengan kemampuan dan kondisi serta kebiasaan masing-masing daerah,misalnya penyuluhan media elektronik, media cetak, atau tatap muka dengan masyarakat /tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja.

2.6.2). Pengendalian

Untuk mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan Program Jamsostek bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja adalah :

1. Monitoring

Monitoring dilaksanakan dengan tujuan untuk mengendalikan arah kegiatan, memberikan bimbingan, dan pengarahan dalam rangka pengelolaan kegiatan serta membantu mengatasi masalah-masalah yang timbul di lapangan. Monitoring


(32)

dilaksanakan secara terus-menerus dan dilaporkan secara periodik setiap 3 bulan sekali yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi) an. Pemerintah Provinsi ( unit kerja yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan). 2. Pelaporan

Kantor cabang PT.Jamsostek (Persero) wajib melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi di luar hubungan kerja kepada instani yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota dengan tembusan ke Provinsi. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaaan Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja wajib melaporkan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Provinsi. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Provinsi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja di yang melakukan pekerjaan luar hubungan kerja wajib melaporkan wajib melaporkan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja di yang melakukan pekerjaan luar hubungan kerja. Berdasarkan kegiatan evaluasi ini akan diketahui keberhasilan,hambatan dan kendala di lapangan yang nantinya dapat dijadikan dasar penyempurnaan dan perumusan program pada tahun berikutnya.


(33)

Motivasi Keikutsertaan Program Jamsos

TK-LHK PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan

Alasan Pemilihan

Program Perlindungan

Alur Pelaksanaan

Program


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk menggali informasi mengenai keikutsertaan peserta dan penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, Medan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1.Lokasi

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah Tebing Tinggi, tempat tinggal peserta, wadah, serta penangung jawab program Jamsos TK-LHK berada.

.

3.2.2.Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Desember - Januari 2010.

3.3. Populasi

Populasi adalah seluruh jumlah peserta yang terdaftar yang mengikuti program Jamsos TK-LHK di PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, berjumlah 1067 orang.


(35)

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai informan. Informan dalam penelitian ini adalah peserta program Jamsos TK-LHK PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa. Informan dipilih berdasarkan metode kesesuaian dan adequacy (kecukupan) yaitu enam orang peserta yang terdaftar pada empat wadah pada program Jamsos TK-LHK di PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, yang dapat dipertanggungjawabkan keberadaan alamat, mampu menunjukkan kartu kepesertaan program Jamsos TK-LHK, serta bersedia meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara. Satu orang sebagai bagian dari pihak penyelenggara (PT.Jamsostek Tanjung Morawa) yang diwawancarai untuk kemudian dilakukan cross check.

3.5. Metode Pengumpulan Data 3..5.1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pencatatan instansi yang terkait, dalam hal ini adalah pencatatan dari daftar jumlah peserta yang sebagai peserta program Jamsos TK-LHK yang terdaftar di PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan.

3.5.2. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam (indepth interview) dengan menggunakan panduan pertanyaan yang telah disusun, seluruh informan diwawancarai pada waktu yang terpisah. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu tulis dan tape recorder. Hasil wawancara dari informan akan di cross check kebenarannya kepada pihak yang lebih mengetahui secara relevan mengenai pelaksanaan program Jamsos TK-LHK ini, yakni Wakil Direksi PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa.


(36)

3.5. Definisi Operasional

1. Karakteristik peserta Jamsos TK-LHK adalah identitas tenaga kerja yang terdaftar mengikuti program Jamsos TK-LHK, meliputi :

a. Jenis kelamin, yaitu tipe seks tenaga kerja yang mengikuti program Jamsos TK-LHK yang dinyatakan laki-laki atau perempuan.

b. Umur, yaitu ulang tahun terakhir dari tenaga kerja yang mengikuti program Jamsos TK-LHK yang dinyatakan dalam tahun.

c. Jenis usaha, yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja.

d. Status perkawinan, yaitu status dari tenaga kerja yang mengikuti program Jamsos TK-LHK yang dinyatakan dengan menikah dan belum menikah..

e. Jumlah anak ditanggung yaitu banyaknya anak yang dimiliki oleh tenaga kerja yang terdaftar mengikuti program Jamsos TK-LHK yang dinyatakan dengan orang.

2. Motivasi keikutsertaan program Jamsos TK-LHK adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri ataupun dari luar diri peserta yang mendorong peserta untuk mengiuti program Jamsos TK-LHK

3. Alasan pemilihan jenis program perlindungan adalah alasan utama yang melatarbelakangi seorang peserta memilih salah satu ataupun kedua jenis program perlindungan dasar yang ditawarkan oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, yakni Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)


(37)

Analisa data dilakukan secara manual. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik analisa kualitatif dan kemudian dianalisa dengan teori kepustakaan maupun asumsi yang ada, data kemudian akan disajikan dalam bentuk matriks menurut variabel yang diteliti.


(38)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Tebing Tinggi terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Padang Hulu, Rambutan, dan Padang Hilir, seluas 38,438 km² dengan jumlah penduduk keseluruhan sejumlah 126.570 jiwa. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Rambutan (13,726 km²) sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Padang Hulu (12,069 km²).

Sebagian besar wilayah Kota Tebing Tinggi digunakan sebagai pemukiman yaitu sebesar 41,83%, kemudian untuk lahan pertanian sebesar 40,91%, perhubungan 4,74% dan selebihnya digunakan untuk sarana sosial budaya, industri, dan lain-lainnya. Jumlah penduduk terbanyak di Kota Tebing Tinggi terdapat di Kecamatan Rambutan, yaitu sejumlah 52.592 jiwa, sedangkan penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Padang Hilir, yaitu sebanyak 32.642 jiwa.

Di kota Tebing Tinggi, RS.Herna ditunjuk menjadi Mitra Kerja PT.Jamsostek dalam melaksanakan program Jamsos TK-LHK ini. Mitra Kerja adalah wadah atau institusi organisasi yang telah melakukan Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan PT.Jamsostek sebagai Badan Penyelenggara Program Jamsos TK-LHK. Adapun alasan pemilihan RS.Herna sebagai Mitra Kerja, karena keberadaan RS.Herna yang memiliki sumber daya tenaga-tenaga profesional dapat mengawasi jalannya program serta melaporkan dengan


(39)

segera kepada PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa mengenai pengurusan hak dan kewajiban peserta ataupun membantu mengatasi masalah-masalah yang timbul di lapangan berkaitan dengan program Jamsos TK-LHK ini.

4.2 Gambaran Informan 4.2.1 Karakteristik Informan

Gambaran karakteristik enam informan dapat dilihat dari tabel 4.1. Informan yang diambil terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan, yang berasal dari 4 wadah yakni Melati Group, Keluarga Group, Asoka Group dan Sejahtera Group Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa informan mempunyai rentang umur yang berbeda , umur yang tertua adalah 40 tahun dan yang termuda 24 tahun. Status perkawinan informan adalah 4 orang yang menikah dan 3 orang yang belum menikah. Jumlah pendapatan rata-rata per bulan informan, yang tertinggi adalah Rp.2.500.000,- dan yang terendah adalah Rp.500.000,-. Jenis usaha sektor informal yang dilakukan oleh informan juga bervariasi antara lain karyawan sales, penjual pulsa, pedagang makanan, supir, pedagang jamur, dan buruh harian lepas perkebunan.

Tabel 4.1.

Karakteristik Informan

No Kode

Informan J K

Umur

(thn) Jenis Usaha

Status Perkawinan Jlh.Pendapat an Rata-Rata Per Bulan (Rupiah) Jlh. Anak Tang- gungan

1 I-1 L 24 Sales Multi

Finance

Belum Menikah

2.500.000 -

2 I-2 L 40 Supir Menikah 800.000 2

3 I-3 P 34 Pedagang Makanan

Menikah 1.500.000 1

4 I-4 P 35 Karyawan Honorer dan

Belum Menikah


(40)

Pedagang Pulsa

5 I-5 P 30 Pedagang Jamur Belum

Menikah

500.000 -

6 I-6 L 37

Buruh Harian Lepas Perkebunan

Swasta

Menikah 700.000 2

Keterangan : L:Laki-laki

P :Perempuan

4.2.2. Matriks Distribusi Informan 4.2.2.1 Pengetahuan Informan

1. Pengetahuan informan tentang program Jamsos TK LHK dan sumber informasi program Jamsos TK-LHK

Tabel 4.2

Matriks pengetahuan informan tentang program Jamsos TK LHK dan sumber informasi program Jamsos TK-LHK

Nomor informan

Pengetahuan tentang program (tujuan,jenis dan jumlah) Jamsos TK LHK dan sumber informasi

(kapan, dimana,dari siapa dan bagaimana cara penyampaiannya) 1 “Ya, program perlindungan gitula Bu, bagi kami-kami yang gak ada

kepastian jaminan hidupnya gitu”.

Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

“Ya, yang saya tahu cuma ini Bu, Mungkin ada yang lain, tapi kurang saya pahami juga sebenarnya, tapi…kayaknya yang saya ikuti cuma kesehatan ini


(41)

Sumber informasi

“Saya tahunya dari temen saya, orang Finance juga, namanya Johny Saragih, dia udah duluan terdaftar ngikutin program ini...”

2 “Ya, kalu menurut saya, yang namanya kita pekerja ini, ya kan, kalau misalnya sakit, kalau ada kartu ini, berobat bisa pere.Kalau Ibu tanya soal tujuan dan manfaat Jamsostek, ya...arahnya kek tadi lah...”

Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

Jenisnya yang lain belum pernah dengar, cuma yang JPK saja yang saya tahu.”

Sumber informasi

”Saya tau dari adek saya. Adek saya dulu tukang sapu jalan, tahu informasi dari Pemko...”

3 ”Ya, melindungi kita kalau ada apa-apa, kalau kita sakit, mudah pertolongannya Bu.

Tujuan dan manfaat jelasnya, nggak dikasih tahu lagi...Kan, ada juga dipraktek dr.Johan Zein brosurnya terpampang lebar-lebar.”

Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

”Ya, adalah kayaknya Bu, gak tahu juga apa namanya, Jamsostek lah, JPK, JKK, nggak tahu lah yang penting saya daftar sama Bapak dr Johan Zein..” Sumber informasi

“Saya tahu dari dr.Johan Zein, rumah kita kan dekat dengan prakteknya, saya dapat informasi dari dr.Johan langsung, dia kan sekarang kepala Rumah Sakit Erna sekarang.”

4 “Kalau teori-teori ala sekolahannya nggak tahu juga saya Bu, Ya...bisa dibilang, program bagi yang nggak punya Askes gitu lah Bu, membantu. Tujuan dan manfaatnya, kayak yang barusan saya bilang la Bu, perlindungan kesehatan bagi kami-kami inilah...”

Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

“Pastinya kurang tahu juga macamnya, tapi, yang saya tahu pemeliharaan kesehatan ini, kalau yang lain-lain belum jelas juga saya Bu”.

Sumber informasi

“Saya kan tahu ada Jamsostek kayak gini kan dari teman-teman, pegawai sini, terus kan orang itu tahu tahu informasi, dari orang-orang Jamsostek, orang Herna, ya, ada koneksinya, bisa gitulah Bu “.

5 “Ya, fasilitas kesehatan aja, ya klau kita mengalami sakit,kita bisa tidak bayar gitu. Tujuan dan manfaat pastinya, untuk mempermudah berobat aja


(42)

lah, selebihnya nggak ngerti juga”.

Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

“Enggak,enggak tahu saya mbak programnya apa-apa aja, nggak ada dibilang, lagian mungkin saya juga ya nggak nanya.”

Sumber informasi

“Di Rumah Sakit Herna, waktu itu adik saya sedang dirawat di sana, jadi ada penawaran untuk Jamsostek, ya...uda gitu aja, yang ngasih tahu TU

(tata usahanya), “.

6 “Program untuk orang yang nggak mampu Bu. Tujuan utamanya , ya untuk membantu keluarga bawah “.

Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

“Kalau jenis lainnya kurang tahu,nggak tahu, cuma tentang kesehatan itu aja “.

Sumber informasi

“Emm...Pas waktu itu ada keluarga yang perawatan di rumah sakit Herna itu, kebetulan, jumpa sama dokter situ, dia menganjurkan untuk ikut Jamsostek, “

Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat bahwa informan tidak dapat menyebutkan dengan pasti tujuan dari pelaksanaan penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK, sebagian besar informan menyebutkan bahwa tujuan program hanya merupakan program perlindungan kesehatan bagi keluarga ekonomi lemah, seperti yang diungkapkan oleh informan ke enam :

“Program untuk orang yang nggak mampu Bu. Tujuan utamanya , ya untuk membantu keluarga bawah...”. (I-6)

Semua informan juga kurang tahu atau bahkan tidak tahu mengenai jenis dan jumlah program yang ditawarkan oleh Jamsos TK-LHK. Sedangkan sumber informasi yang diperoleh informan pada umumnya berasal dari pihak RS.Erna sendiri, yakni dokter yang juga praktek di RS.Herna seperti yang disampaikan kedua informan berikut :

“...jadi ada penawaran untuk Jamsostek, ya...uda gitu aja, yang ngasih tahu TU (tata usahanya)...” (I-5)


(43)

Atau ada juga informan yang memperoleh informasi dari rekan sekerja yang sebelumnya telah terdaftar dalam program Jamsos TK-LHK, seperti pernyataan informan berikut:

“Saya tahunya dari temen saya, orang Finance juga, dia udah duluan terdaftar ngikutin program ini”. (I-1)

4.2.2.2. Motivasi Keikutsertaan Program Jamsos TK-LHK

Tabel 4.3

Matriks Motivasi Informan Mengikuti Program Jamsos TK-LHK Nomor

informan

Motivasi Informan Mengikuti Program Jamsos TK-LHK

1 “Ikut program ini, yang pastinya kan Jamsostek, saya sebagai pekerja, ya ingin dijamin juga lah, saya mulailah dari Kesehatan”.

2 ”Saya ikut program ini karena menjanjikan, bisa ada tanggungan. Saya juga kategori orang yang kurang mampu lah gitu...”.

3 “Ini kita kan ekonomi lemah, nanti kalau udah tua, anak, suami, seandainya…seandainya…ntah ada apa-apa…ada penyakit, jadi cepat tertolong “.

4 “Ya, , makanya saya ikut Jamsostek ini, jadi kalo ada apa-apa, sakit, bisa pake biaya sendiri.”

5 “Emm...gimana ya, sekarang kan bangsa kiata sulit...apalagi untuk kesehatan kan, kita orang kecil ini, cuma bisa tahu berobat, kalau ikut Jamsostek, bisa konsultasi dengan dokternya”.

6 “Karena dampaknya positif, buat saya sama keluarga saya,bisa menjamin kalau nanti-nanti ada yang sakit, bisa lah untuk meringankan biaya berobat”.

Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat bahwa setiap informan memiliki motivasi tersendiri, yang seluruhnya berasal dari diri informan untuk mengikuti program Jamsos TK-LHK. Informan mengatakan bahwa mereka perlu mengikuti program ini dikarenakan sebagai pekerja yang ingin dijamin kesehatannya, memiliki tanggungan, meringankan biaya berobat/pemeliharaan kesehatan, dan perasaan ingin mandiri, seperti


(44)

“Ikut program ini, yang pastinya kan Jamsostek, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, saya sebagai pekerja, ya ingin dijamin juga lah”. (I-1)

”Saya ikut program ini karena menjanjikan, bisa ada tanggungan”. (I-2)

4.2.2.3. Alasan Pemilihan Program Jamsos TK-LHK

Tabel 4.4.

Matrik pemilihan program Jamsos TK-LHK oleh informan (alasan memilh salah satu atau kedua program) Nomor

informan

Pemilihan program Jamsos TK- LHK (alasan memilih salah satu atau kedua program )

1 “Ya, yang saya ikuti masih cuma pemeliharaan kesehatan. Belum kepikiran sampe situ. Tapi, janganlah sampe kecelakaan , ya...ngejaga dulu aja lah, mungkin karena belum pernah, jadi berpikirnya, nanti lah itu ya, kali..” 2 “Ya, ..belum terpikir la Bu. Kayak yang saya bilang tadi, karena kita juga

kurang mampu. Tapi, sebetulnya, kalau diterangkan lebih jauh, lebih jelas lagi mungkin perlu juga buat saya...Terus iurannya tambah mahal juga la Bu...”.

3 “Gak tahu juga apa namanya Bu…Namanya Jamsostek aja lah , JPK, JKK…Kayak mana ya...nggak tahu lah Yang penting saya daftar sama Bapak Johan Zein.

Kalau Kecelakaan Kerjaitu kan di perusahaan, d pabrik-pabrik lah , gitu kan ya maksudnya... ”

4 “Masih yang kesehatan ini aja Bu, yang dikasih tahu juga masih ini aja, terus kalo pun ikut yang lain-lain,...Iuran jadi lebih besar pasti kan .

5 “Saya yang ikut cuma kesehatan ini, ya...saya nggak tahu programnya apa-apa saja, saya juga nggak ada tanya “.

6 “Tahap pertama ini saja,kami masih musyawarah dengan keluarga, bukan nggak mau ikut yang lain-lain, tapi mikirkan dampaknya, biayanya lagi “.

Berdasarkan matriks di atas, dapat dilihat bahwa alasan pemilihan program oleh informan, yang seluruhnya hanya mengikuti satu program saja, yakni program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan berikut :


(45)

“Gak tahu juga apa namanya Bu…Namanya Jamsostek aja lah , JPK, JKK…Kayak mana ya...nggak tahu lah”.( I-3)

Hal disebabkan karena beberapa alasan seperti merasa belum penting mengikuti program lain (JKK) karena belum pernah mengalami kecelakaan kerja, juga disebabkan karena hanya mengetahui satu jenis program perlindungan saja serta alasan akan memberatkan dari segi iuran jika mengikuti lebih dari satu program perlindungan, seperti halnya yang diungkan oleh informan keenam berikut :

“...bukan nggak mau ikut yang lain-lain, tapi mikirkan dampaknya, biayanya lagi...” (I-6)

4.2.2.4. Pendapat Informan Mengenai Iuran

Tabel 4.5

Matriks pendapat nforman mengenai iuran ( cara pembayaran, keterlambatan pembayaran,kemampuan membayar iuran )

Nomor informan

Pendapat nforman mengenai iuran (kemampuan membayar iuran cara pembayaran, keterlambatan membayar iuran )

1 Kemampuan membayar iuran

“Kalau boleh jujur ya, ya, masih agak kemahalan Bu. Saya sih, bayarnya bulanan. Tapi, belakangan agak telat, he..he.he...

Cara pembayaran iuran

Saya bingung, bayarnya hanya boleh di satu tempat, nggak ada di tempat lain cuma di RS.Herna, sedangkan saya sering keluar kota. Makanya, giliran saya di luar kota, gak sempat kalau saya hanya balik ke Tebing cuma buat nyetor iuran .

Keterlambatan Membayar Iuran

Tapi sebenarnya saya juga baru ingat, saya malu sih, pas Ibu tanya tentang iuran tadi, saya ingat belum nyetor.

2 Kemampuan membayar iuran

“Saya bayar iurannya per bulan . Kalau bayarnya sebulan sekali, termasuk sedang lah, nggak berat. Karena kita kan berusaha untuk kumpul sedikit-sedikit.


(46)

Kalau soal bayar iuran, nggak repot-repot, Cuma nitip sama adek saya, karena kan jam kerja saya juga nggak pasti Bu ”.

Keterlambatan Membayar Iuran ” Setahu saya belum pernah Bu ”. 3 Kemampuan Membayar Iuran

”Kalau ini, 50, masih standar lah sama saya...Rp48.000, itu lah pembayarannya. Tapi, kalau uda 70 ribu, saya uda nggak sanggup lagi “. Cara Pembayaran Iuran

Kami bulanan aja, uda pasti selalu bayar, nggak pernah jatuh tempo, nggak pernah nunggak.

Keterlambatan Membayar Iuran

Baru kemaren ini lah terlambat, biasanya kan jatuh temponya setiap tanggal 10, saya tiap tanggal 7 uda bayar “.

4 Kemampuan Membayar Iuran

“Karena saya masih single, saya rasa masih cukup wajar Bu, saya kan bayar 24 ribu, kalau ada di atas 50, udah agak susah juga itu Bu “.

Cara Pembayaran Iuran

“Saya bayarnya per bulan, saya nitip sama kakak saya, dia kan ngajar di sekolah TK apa ya namanya, lupa pula saya, dekat dari situ ke Herna, jadi aku saya nitip sama dia. Oya Bu, kakak saya juga ikut Jamsostek ini “.

Keterlambatan Membayar Iuran Insya Allah, belum pernah terlambat . 5 Kemampuan Membayar Iuran

“Saya rasa nggak memberatkan, saya bayarnya cuma 24 ribu”. Cara Pembayaran Iuran

“Bulanan, karena nggak memberatkan, jadi nggak masalah kalau dibayar per bulan, langsung dibayar ke TU yang berurusan dengan Jamsostek”. Keterlambatan Membayar Iuran

“Pernah sih mbak, tapi bulan berikutnya langsung saya bayar, biasanya karena saya nggak ada waktu”.

6

Kemampuan Membayar Iuran

“Ya,masih terasa memberatkan lah, apalagi status saya bukan pekerja tetap, nggak ada UMR, ini saja kami masih musyawarah dengan, keluarga dulu”. Cara pembayaran


(47)

Keterlambatan Membayar Iuran “ Mudah-mudahan belum pernah lah “

Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat hanya bahwa hanya dua informan merasa jumlah iuran yang dibayarkan masih terasa memberatkan seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan berikut :

“Ya,masih terasa memberatkan lah, apalagi status saya bukan pekerja tetap, nggak ada UMR...”.(I-6)

Sebagian besar informan menyebutkan bahwa mereka memilih membayar iuran secara bulanan dan dengan cara dibayarkan atau diantarkan langsung pada pihak RS.Herna, dan terdapat juga dua informan yang menitipkan iuran dengan alasan kesibukan waktu bekerja, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut :

“...cuma nitip sama adek saya, karena kan jam kerja saya juga nggak pasti Bu ”. (I-2)

Sama halnya dengan masalah keterlambatan pembayaran iuran yang dialami oleh informan, mereka pun mengatasinya dengan melunasi iuran tersebut pada bulan berikutnya .

4.2.2.5. Pendapat Informan Mengenai Keberadaan Wadah

Tabel 4.6

Matriks pendapat informan mengenai wadah (pengertian wadah dan fungsi wadah) Nomor

informan

Pendapat nforman mengenai wadah ( pengertian wadah dan fungsi wadah)

1 “Kalo soal wadah saya kurang tahu ya Bu. Sama sekali nggak ada sosialisasi. Saya datang, daftar, bayar iuran, ya uda gitu aja. Hanya info dari mulut ke mulut aja, dari temen-temen.


(48)

siapa ya yang di Erna?..aduh.saya lupa…”

2 “Saya belum tahu tentang wadah. Saya cuma tahu, penanggung jawab kami, kalau ada pembayaran, tau iuran, urusannya sama dr.Johan Zein aja…”

3 “Saya nggak tahu yang namanya wadah-wadah ini.Saya biasanya nyetor aja langsung sama dr.Johan Zein, apalagi prakteknya dekat rumah saya, jadi gampang kalau apa-apa “.

4 “Wadah apa pula ini, Bu. Pokoknya urusan bayar-bayar ngelapornya sama Kak Ayu. Maap Bu, nggak ngerti saya, Belum pernah dengar itu, itu yang kayak mana ya Bu? “.

5 “Nggak pernah dengar, nggak tahu, nggak ada dibilang “.

6 “Nggak pernah dengar istilah wadah, pas daftar cuma gitu aja, dikasih tahu iurannya segini,bayarnya tiap bulan, untuk ini-ini, udah gitu aja Bu. ”

Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat bahwa pendapat informan mengenai wadah, baik berupa pengertian dan fungsi wadah, seluruh informan menyatakan bahwa tidak tahu dan tidak mengerti mengenai istilah wadah dan apa fungsi keberadaan wadah tersebut. Seperti pernyataan kedua informan berikut :

“Saya nggak tahu yang namanya wadah-wadah ini. Saya biasanya nyetor aja langsung sama dr.Johan Zein...” (I-3)

“Nggak pernah dengar istilah wadah, ...udah gitu aja Bu. ” (I-6)

Sebagian informan menyebutkan bahwa mereka hanya menyetorkan langsung iuran kepada pihak RS. Herna dan seluruh informan dalam proses pembayaran iuran tidak ada hubungannya dengan keberadaan wadah.


(49)

4.2.2.6. Pendapat Informan Mengenai Klaim serta Kritik dan Saran Pada Pihak Penyelenggara (PT.Jamsostek)

Tabel 4.7

Matrik Pendapat Informan Mengenai Klaim, Kritik dan Saran Pada Pihak Penyelenggara (PT.Jamsostek

Nomor informan

Pendapat informan mengenai klaim, kritik dan saran pada pihak Penyelenggara (PT.Jamsostek) 1 Pelaksanaan klaim

“Saya pernah melalukan klaim, waktu kemaren-kemaren saya pernah diopname, berapa hari gitu, waktu di Herna, ya, agak sedikit ribet juga, mungkin alurnya yang nggak sistematis ya...”

Saran dan kritik pada pihak penyelenggara

“Saran dan kritik, ya, kalau bisa, kayak-kayak saya ini, yang sering berpergian, tolonglah dikomunikasikan, supaya nggak telat.

Peserta Jamsostek, diberi kenyamanan lagi lah, dalam bidang rumah sakit, pelayanan kesehatannya yang maksimal lah, jangan kayak Askes atau JPS, dan tidak ribet birokrasinya.

Kalo ke depannya, ya saya tetap mau mengikuti program Jamsostek ini Bu “.

2 Pelaksanaan klaim

“Saya sudah pernah melakukan klaim, ya, karena waktu itu, anak saya, panas tinggi. Saya bawa ke praktek dr.Johan Zein, nanti baru, rujukannya ke mana-mana, dr.Johan Zein yang bantu buatkan...”

Saran dan kritik pada pihak penyelenggara

“Saya rasa kalau soal klaim ini, biasa-biasa aja, karena kalau ada apa-apa langsung ditangani...

Ya...kek mana ya Bu..ya.. Masalah Jamsostek ini kan, saya tahunya dari adek saya, ikut pun diajak adek, keterangannya yang ini-itu,susah diikuti jadinya ngak tahu, sosialisasinya kurang lah..”.

3 Pelaksanaan klaim

“Saya pernah klaim, saya pernah berobat, biasanya saya kan kalau sakit itu disuntik ya, Bu....

Saran dan kritik pada pihak penyelenggara”.

“Saran saya...Ya, pelayanannya lah, mentang-mentang Jamsostek,kita datang cuma bawa kartu, kayaknya murahan, nggak terladeni.

4 Pelaksanaan klaim

“Belum perna Bu, mudah-mudahan jangan sakit-sakit lah “. Saran dan kritik terhadap pihak penyelenggara


(50)

“Bagus juga ada program kayak Jamsostek ini, membantu kita yang susah-susah ini, yang nggak ada askesnya, menolong kali lah. Mudah-mudahan kalau ada urusan-urusan klaim-klaim itu tadi, ya...ngak dipersulit-sulit “.

5 Pelaksanaan klaim

”Belum pernah mbak, sakit berat-berat belum pernah lah ”. Saran dan kritik terhadap penyelenggara

”Ya,mudah-mudahan nggak ada kendala-kendala dalam klaim-klaim gitu”.

6 Pelaksanaan klaim

“Kalau klaim, juga nggak pernah, sakit yang berat-berat belum pernah”.

Saran dan kritik terhadap pihak penyelenggara

“Ya....supaya jangan menyalahgunakan wewenang. Zaman sekarang kan, ngertilah...Kan,masa-masa sekarang banyak manipulasi, birokrasi,mudah-mudahan ngak ada kendala”.

Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat, bahwa sebagian informan pernah melakukan klaim pada pihak penyelengara (PT.Jamsostek), dikarenakan informan sendiri ataupun tanggungan (anggota keluarga ) informan sakit dan dirawat di rumah sakit, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut :

“Saya sudah pernah melakukan klaim, ya, karena waktu itu, anak saya, panas tinggi...” (I-3)

Saran dan kritik yang diajukan oleh informan kepada penyelenggara, sebagian mengharapkan agar tidak dipersulit dalam hal pelaksanaan pencairan klaim seperti birokrasi yang sulit seperti yang dinyatakan oleh informan berikut:

“...yang pasti Jamsostek kerja sama dengan rumah sakit, pelayanan kesehatannya yang maksimal lah, dan tidak ribet birokrasinya...” (I-1)

Namun sebagaian informan juga menyatakan bahwa tidak ada masalah atau kendala yang dihadapi selama masa pelaksanaan klaim.


(51)

4.2.3. Matriks Distribusi Pernyataan Pihak Penyelenggara ( PT.Jamsostek)

Tabel 4.8

Pernyataan Pihak Penyelenggara ( PT.Jamsostek) Mengenai Alur Pelaksanaan Program JamsosTK-LHK

No Pertanyaan Jawaban

1.

2

Pengertian Program Jamsos TK-LHK

Keberadaan Wadah (Pengertian, Tugas dan Tanggung Jawab Wadah)

”Jamsostek dan PT Jamsostek itu berbeda. Kalau Jamsostek adalah produk Undang-Undang No.3 tahun 1992, sedangkan PT.Jamsostek adalah badan penyelenggara yang ditunjuk berdasarkan PP No.36 Tahun 1995, sebagai penyelenggara itu terpisah. PT.Jamsostek Persero inilah yang menyelenggarakan amanah secara professional, yang dipercayakan pemerintah untuk menyelenggarakan program Jamsostek, inilah dasar pengertiannya.

Terkait daripada program TK-LHK, jadi itu diperuntukkan tenaga kerja informal, misalnya abang becak, pedagang kaki lima,nelayan,juga pedagang asongan,bisa juga petani,pokoknya usaha mandiri, untuk menghidupi keluarganya, tidak ada yang memberi gaji, beda dengan perusahaan, ada yang menggaji”

“Kan terkait dengan wadah, wadah adalah sebagai “PENJEMBATAN”, yang berurusan dengan PT.Jamsostek, membuat suatu, kesepakatan. Dan wadah inilah yang akhirnya mengurus administrasi,mengutip iuran, disetor ke Jamsostek.

Jadi, wadah ini mendapat bayaran atas jasanya, dari iuran yang masuk. Makin banyak dia merekrut pekerja informal itu, semakin banyak dia mendapatkan fee ,sebesar 12.5% dari iuran yang dikumpulkan, dapat dia terus perbulan/per tiga bulan.

Wadah ini dapat berupa paguyuban, koperasi, istilahnya ada izin dari instansi terkait, karena berurusan dengan dana masyarakat. Jadi, intinya

fee itu adalah biaya administrasi, sehinga tidak

ada lagi kutipan dari peserta.


(52)

3

4.

5.

Perbedaan Wadah dan Mitra Kerja

Program Yang Ditawarkan

Pengurusan Klaim

adalah PT.Jamsostek sendiri, resmi, ada keputusan dari Direksi sinilah “.

“Wadah dan Mitra Kerja itu sama, wadah bermitra dengan penyelenggara, PT.Jamsostek. Itu lain, Herna itu kan mitra Jamsostek, wadah kan urusannya dengan administrasi TK-LHK, makanya Jamsostek menyisihkan fee.

RS.HERNA adalah mitra Jamsostek, mitra provider Jamsostek, sebenarnya bukan Herna aja, ada RS.D.L.Tobing, RS.Estomihi, RS.Grand Medistra, RS.Sari Mutiara, ada juga Poliklinik yang kerja sama dengan kita. Jadi, banyak mitra-mitra kerja, berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Untuk TK-LHK,itu wadah yang bermitra dengan Penyelenggara. Jadi, urusan klaim, iuran, itu urusan wadah

“Jadi kalau urusan empat program itu sifatnya sukarela, untuk TK-LHK, ini berbeda dengan yang formal, untkLHK ini berdasarkan PerMenaKer No 24 Tahun 2006, itulah yang dilaksanakan. Jadi minimal dua lah, ya terserah mau pilih yang mana, wadahlah yang bisa diharapkan membagi. Bukan yang penting dua, kalau satu agak gimana, agak repot “.

“Pengurusan klaim sama dengan yang formal, yang membedakan paling usia LHK, maksimal 55. Klaim tergantung program, hari tua, 5, tahun, JPK kan nggak ada klaim, ya, pelayanan, silahkan, siapa yang butuh, emergency, dicairkan, begitu juga dengan JKK dan JKM”.


(53)

6. Hambatan Penyelenggaraan

“Wadah itu sendiri, makanya, untuk persalinan, dulu lewat aja, mengajak mereka-mereka yang sengaja berencana, baru ikut Jamsostek Misalnya, dia cari peserta yang memang segaja, berencana untuk melakukan operasi, dia suruh untuk membayar ke dia pribadi, lalu melapor ke PT.Jamsostek. Memang tidak semua peanggung jawab wadah melakukan. Hambatannya juga di tenaga kerja itu sendiri, karena keikutsertaannya sementara, bayar, nikmati, bayar nikmati, kalau uda dua tiga bulan nggak bayar kita lepas.

Jadi, makanya, teknis pelaksanaan ini biar lancar adalah di wadah, biar nggak terlambat,dan pelaksanaannya baik. Intinya, kunci pelaksanaannya adalah di wadah, ada yang ikut dua,tiga, diaturlah , biar sistematis ”

Berdasarkan matriks pernyataan pihak penyelenggara (PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa) mengenai program Jamsos TK-LHK, khususnya mengenai keberadaan wadah, terlihat bahwa tidak ditemukannya wadah yang dibentuk oleh peserta sendiri, melainkan yang bertindak sebagai wadah adalah pihak Rumah Sakit Herna yang juga adalah Mitra Kerja, seperti pernyataan berikut :

“Wadah dan Mitra Kerja itu sama, wadah bermitra dengan penyelenggara, PT.Jamsostek. Itu lain, Herna itu kan mitra Jamsostek, wadah kan urusannya dengan administrasi TK-LHK...”

Mitra Kerja yang bertindak sebagai wadah juga diberikan fee atas jasa mereka yang berhasil merekrut pekerja informal yang menjadi peserta Jamsos TK-LHK seperti yang diungkapkan berikut :


(54)

“Jadi, intinya fee itu adalah biaya administrasi, sehinga tidak ada lagi kutipan dari peserta. Yang membayarkan “fee” sebesar 12,5% itu adalah PT.Jamsostek sendiri, resmi, ada keputusan dari Direksi sinilah”.


(55)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Tentang Tujuan Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK 5.1.1. Pengetahuan Informan Mengenai Tujuan Penyelenggaraan Program Jamsos

TK-LHK

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, dimana hal itu dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan Rongers(1997) yang mengungkapkan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Berkaitan dengan pengetahuan informan mengenai program Jamsos TK-LHK ini, diharapkan dengan mengetahui tujuan dan manfaat dari program ini,informan dapat tetap mengikuti program Jamsos TK-LHK ini.

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar informan menyatakan bahwa tujuan dasar dari penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK ini adalah bentuk pelayanan kesehatan untuk mempermudah informan dalam akses fasilitas pengobatan dan perawatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan dari pernyataan informan :

“...berobat bisa pere, kalau masuk rumah sakit, masih bisa dipertanggungjawabkan Jamsostek lah...”. (I-2)

“Ya, melindungi kita kalau ada apa-apa, kalau kita sakit, mudah pertolongannya Bu ”. (I-3)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa informan sudah mengetahui tujuan dari program Jamsos TK-LHK khususnya program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Tujuan dasar penyelenggaraan program Jamsostek bagi pekerja di luar


(56)

hubungan kerja, yakni untuk memberikan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya akibat terjadinya resiko-resiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal (PerMenakerTrans No.24 Tahun 2006). Tujuan dasar dari penyelenggaraan program ini menjadi hal utama yang perlu disampaikan kepada calon peserta yang mendaftar atau pada saat sosialisasi bersama, karena tujuan dasar inilah yang membedakan program Jamsos TK-LHK ini dengan program jaminan pelayanan kesehatan sosial lainnya dan khusus ditujukan untuk pekerja sektor informal.

5.1.2. Pengetahuan Informan Mengenai Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa seluruh informan tidak tahu dan tidak dapat menyebutkan jumlah dan jenis program Jamsos TK-LHK yang sebenarnya. Beberapa informan yang mendaftar langsung juga menyatakan tidak diberitahu oleh mitra kerja (RS Herna), sepert halnya penuturan tiga informan berikut :

“Engak,enggak enggak tahu saya mbak programnya apa-apa saja, yang ngasih

tahu TU (tata usahanya) “. (I-5)

“Kalau jenis lainnya kurang tahu,nggak tahu, cuma tentang kesehatan itu aja, jumpa sama dokter situ “. (I-6)

Menyampaikan informasi mengenai jumlah dan jenis program Jamsos TK-LHK adalah penting bagi mitra kerja atau penyelenggara sendiri. Dengan mengetahui jenis dari program ditawarkan ini, tenaga kerja dapat mengerti tujuan dan manfaat dari tiap-tiap jenis program yang ditawarkan sehingga dapat mengambil keputusan untuk mengikuti seluruh ataupun sebagian program sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta.


(57)

Sesuai dengan pendapat Assel (1996) dengan memberikan informasi, cara penyampaian informasi, dan promosi yang tepat dapat mempengaruhi keputusan konsumen, dalam hal ini peserta Jamsos TK-LHK untuk membeli produk asuransi yang diawarkan oleh PT.Jamsostek, sehingga tercapai tujuan program Jamsos TK-LHK yang kedua, yakni memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja .

Sampai saat ini, berdasarkan keadan di lapangan, penyebarluasan informasi mengenai program Jamsos TK-LHK ini hanya dilakukan oleh pihak RS.Herna, selaku Mitra Kerja Sama, dengan cara menginformasikan kepada calon peserta yang datang ke RS.Herna untuk tujuan perawatan ataupun berobat, kemudian menyampaikan informasi mengenai Jamsos TK-LHK, khususnya fokus pada program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Penyebarluasan mengenai informasi keberadaan Jamsos TK-LHK yang bersifat sosialisasi bersama hanya pernah dilakukan perdana sekali saja yakni pada saat

“pilot project” pada tahun 2006, yang dihadiri oleh seluruh instansi terkait, seperi

PT.Jamsostek, Disnakertrans, serta pihak Koperasi dan UMKM Pemko Tebing Tinggi. Berdasarkan cross check dengan pihak penyelenggara, ( Bapak T.F. Haris, dari PT.Jamsostek Tanjung Morawa ), menyebutkan bahwa:

“...ini berbeda dengan yang formal, untuk TK- LHK ini berdasarkan PerMenaKer No 24 Tahun 2006, dan pilot project pertama itulah yang dilaksanakan. Jadi terserah minimal dua, wadah inilah yang mengatur dan membagi.”

Tampak dari penuturan pihak penyelenggara, bahwa sebenarnya, adalah menjadi tugas penting wadah untuk menyampaikan informasi mengenai masing-masing program yang ditawarkan dalam Jamsos TK-LHK. Seperti juga tertulis dalam PerMenakerTrans No.24 Tahun 2006, menyebutkan bahwa perlu dilakukan pembinaan yang berkesinambungan terhadap penyelenggaran program Jamsos TK-LHK agar dapat berjalan efektif dan


(58)

efisien, antara lain dilakukan melalui sosialisasi. Menurut Sankarto (2008), sosialisasi atau pemasyarakatan program adalah tahapan penting dalam suatu program pengembangan masyarakat. Kegiatan sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi tentang suatu program (dalam hal ini program Jamsos TK-LHK) dan jasa layanannya, tetapi juga mencari dukungan dari berbagai kelompok masyarakat.

Agar layanan Jamsos TK-LHK sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dialog mengenai kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang dapat dilayani oleh PT.Jamsostek. Metode sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan jumlah kepesertaan program Jamsos TK-LHK dan selanjutnya dapat dilakukan dengan penyuluhan media elektronik, media cetak atau tatap muka dengan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja.

5.1.3. Sumber Informasi Mengenai Program Jamsos TK-LHK

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa informan mengetahui keberadaan program Jamsos TK-LHK ini tidak hanya dari pihak Rumah Sakit Herna selaku mitra kerja PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, tetapi juga dari rekan kerja atau anggota keluarga yang sebelumnya telah terdaftar sebagai peserta Jamsos TK-LHK, seperti yang diungkapkan tiga informan berikut :

“Saya tahunya dari temen saya, orang Finance juga”. (I-1)

“Saya kan tahu ada Jamsostek kayak gini kan dari teman-teman, pegawai sini”.

(I-4)

Informan tertarik dengan informasi yang disampaikan oleh rekan kerja ataupun anggota keluarga dikarenakan karena informasi tersebut dirasakan mempunyai relevansi atau manfaat bagi si pengguna. Relevansi informasi untuk satu pengguna tertentu dengan


(1)

3. Padang

Sidempuan Keputusan Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/029/K/Tahun 2008

Rp.916.500,-/bulan

(sembilan ratus enam

belas ribu lima ratus

rupiah)

4. Mandailing

Natal Keputusan Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/4682/K/Tahun 2008

Rp.938.572,-/bulan

(sembilan ratus tiga

puluh delapan rbu

lima ratus tujuh puluh

dua rupiah)

5. Tapanuli

Selatan Keputusan

Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/280/K/Tahun 2009

Rp.918.500,-/bulan

(sembilan ratus

delapan belas ribu

lima ratus rupiah

6. Tebing

Tinggi Keputusan

Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/285/K/Tahun 2009

Rp.928.500,-/bulan

(sembilan ratusdua

puluh delapan ribu

lima ratus rupiah)

7. Asahan Keputusan

Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/286/K/Tahun 2009

Rp.935.000,-/bulan

(sembilan ratus tiga

puluh lima ribu

rupiah)


(2)

Sumatera Utara Nomor

561/277/K/Tahun 2009

(sembilan ratus enam

ribu rupiah)

9. Simalungun Keputusan

Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/427/K/Tahun 2009

Rp.908.000,-/bulan

(sembilan ratus

delapan ribu rupiah)

10. Nias Keputusan

Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/427/K/Tahun 2009

Rp.968.450,-/bulan

(sembilan ratus enam

puluh delapan ribu

empat ratus lima

puluh rupiah)

11. Toba

Samosir Keputusan

Gubernur

Sumatera Utara Nomor

561/427/K/Tahun 2009

Rp.995.000,-/bulan

(sembilan ratus

sembilan puluh lima

ribu rupiah)

Adapun dasar perhitungan pembayaran iuran dan manfaat yang diterima dari

penghasilan sebulan tersebut di atas (Pedoman Penyelenggaraan Program Jamsos

TK-LHK, Kepmenakertrans RI. PER-24/MEN/VI/2006) adalah :


(3)

Tabel 1. TABEL UMP, DASAR UPAH DAN IURAN

Upah Dasar Upah Besaran Iuran Jumlah

JKK

(1%)

JK (0,3%)

JPK (La jang)

JPK (Kelu arga) 6 %

JHT 2 %

La jang Keluar ga

340.000-499.000 420.000 4.200 1.300 12.000 25.000 8.400 26.500 39.100

500.000-699.000 600.000 6.000 1.800 18.000 36.000 12.000 37.800 55.800

700.000-899.000 800.000 8.000 2.400 30.000 48.000 16.000 50.400 74.400

900.000-1.199.000 1.050.000 10.500 3.200 30.000 60.000 21.000 64.700 94.700

1.200.000-1.499.000 1.350.000 13.500 4.100 30.000 60.000 27.000 74.600 104.600

1.500.000-1.899.000 1.700.000 17.000 5.100 30.000 60.000 34.000 86.100 116.100

1.900.000-2.499.000 2.200.000 22.000 6.600 30.000 60.000 44.000 102.600 132.600

2.500.000-3.999.000 3.250.000 32.500 9.800 30.000 60.000 65.000 137.300 167.300

4.000.000-4.999.000 4.500.000 45.000 13.500 30.000 60.000 90.000 178.500 208.500


(4)

6.000.000-6.999.000 6.500.000 65.000 19.500 30.000 60.000 130.000 244.500 274.500

7.000.000-7.999.000 7.500.000 75.000 22.500 30.000 60.000 150.000 277.500 307.500

8.000.000-8.999.000 8.500.000 85.000 25.500 30.000 60.000 170.000 310.500 340.500

9.000.000-9.999.000 9.500.000 95.000 28.500 30.000 60.000 190.000 343.500 373.500

10.000.000-11.999.000 11.000.000 110.000 33.000 30.000 60.000 220.000 393.000 423.000

12.000.000-13.999.000 13.000.000 130.000 39.000 30.000 60.000 260.000 459.000 489.000

14.000.000-15.999.000 15.000.000 150.000 45.000 30.000 60.000 300.000 525.000 555.000

16.000.000-17.999.000 17.000.000 170.000 51.000 30.000 60.000 340.000 591.000 621.000

18.000.000-19.999.000 19.000.000 190.000 57.000 30.000 60.000 380.000 657.000 687.000


(5)

Tabel 2. TABEL MANFAAT

Upah Dasar Upah JKK JK

Meninggal

(santunan sekaligus)

Uang Kubur

Berkala (2 thn)

Mening-gal

Uang kubur

Berkala (2 thn)

340.000

-499.000 420.000 17.640.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

500.000-699.000 600.000 25.200.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

700.000-899.000

800.000 33.600.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

900.000-1.199.000 1.050.000 44.100.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

1.200.000-1.499.000 1.350.000 56.700.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

1.500.000-1.899.000 1.700.000 71.400.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

1.900.000-2.499.000 2.200.000 92.400.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

2.500.000-3.999.000 3.250.000 136.500.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000 4.000.000-


(6)

5.000.000-5.999.000 5.500.000 231.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

6.000.000-6.999.000 6.500.000 273.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

7.000.000-7.999.000 7.500.000 315.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

9.000.000-9.999.000 9.500.000 399.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

10.000.000-11.999.000 11.000.000 462.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

12.000.000-13.999.000 13.000.000 546.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

14.000.000-15.999.000 15.000.00 630.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

16.000.000-17.999.000 17.000.000 714.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000

18.000.000-19.999.000

19.000.000 798.000.000 1.500.000 4.800.000 6.000.000 1.500.000 4.800.000