Formasi Talangakar Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Selatan

dan Miosen Akhir, memiliki ketebalan berkisar antara 6000 – 9000 feet 1800 – 2700 m.

6. Formasi Palembang

Formasi Palembang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut : 1 Palembang Bawah Air Benakat Formasi ini diendapkan selama fase awal siklus regresi dan tersusun atas serpih dengan batupasir glaukonitan, dan lapisan batugamping yang pada bagian dasarnya diendapkan pada lingkungan neritik dan berangsur sampai lingkungan pengendapan laut dangkal shallow marine pada bagian atasnya. Kontak bagian atas formasi dengan Formasi Middle Palembang yang merupakan kontak litologi dengan ditemukannya batubara pada Formasi Middle Palembang di Sumatera Selatan. Sedangkan bagian bawah formasi berbatasan dengan Formasi Telisa. 2 Palembang Tengah Middle Palembang Formasi Middle Palembang diendapkan pada lingkungan laut dangkal shallow marine -payau brackish didasarnya, dataran delta, dan lingkungan pengendapan non marine lingkungan darat yang tersusun atas batupasir, batulempung, dan lapisan-lapisan batubara. Batas Formasi Middle Palembang di selatan cekungan ditandai oleh lapisan batubara dan pada daerah Palung Jambi dimana strata ekuivalen kontak biasanya diatasnya dibatasi oleh batupasir glaukonitan dari Formasi Lower Palembang. Ketebalan formasi bervariasi tergantung pada posisi dan penentuan kontaknya serta mencapai ketebalan maksimum 1500-2500 feet 450-750 m. 3 Palembang Atas Upper Palembang Formasi ini diendapkan selama orogenesa Plio-Pleistosen dan dihasilkan dari erosi Pegungan Barisan dan Gunung Tigapuluh serta lipatan-lipatan yang terangkat selama orogensa tersebut. Unit ini terbentuk pada antiklin. Formasi Upper Palembang tersusun atas batupasir tufaan, lempung, kerikil, dan batubara dengan ketebalan dan komposisi yang bervariasi. Kontak dibagian dasar formasi biasa ditentukan pada bagian paling bawah lapisan tuf paling tebal. Gambar 2.2 Kolom Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan

Dokumen yang terkait

ANALISIS SEISMIK MENGGUNAKAN ACOUSTIC IMPEDANCE (AI), GRADIENT IMPEDANCE (GI), DAN EXTENDED ELASTIC IMPEDANCE (EEI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PALEOCENE PADA LAPANGAN SASA, PAPUA

13 69 79

ANALISIS RESERVOAR PADA LAPANGAN “FRL” FORMASI TALANGAKAR, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN MENGGUNAKAN SEISMIK MULTIATRIBUT

3 31 80

KARAKTERISASI RESERVOAR KARBONAT DENGAN METODE INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) PADA LAPANGAN “TA” FORMASI NGRAYONG DAN BULU CEKUNGAN JAWA TIMUR

5 24 73

KARAKTERISASI RESERVOAR MENGGUNAKAN METODE INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE PADA LAPANGAN "IK" FORMASI TALANGAKAR CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

8 30 103

PEMETAAN PERSEBARAN BATUPASIR DAN POROSITAS MENGGUNAKAN ANALISIS SEISMIK MULTIATRIBUT PADA LAPANGAN “SIMALUNGUN” CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

6 37 91

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

0 0 5

KARAKTERISASI RESERVOAR MENGGUNAKAN METODE INVERSI AI (ACOUSTIC IMPEDANCE) DAN METODE SEISMIK MULTIATRIBUT PADA LAPANGAN “RM”, FORMASI TALANG AKAR CEKUNGAN SUMATERA SELATAN Rachman Malik1,a), Bagus Sapto Mulyatno1), Ordas Dewanto1,b), Sulistiyono2) 1)Tekn

0 0 16

KARAKTERISASI RESERVOAR MENGGUNAKAN METODE INVERSI AI (ACOUSTIC IMPEDANCE) DAN METODE SEISMIK MULTIATRIBUT PADA LAPANGAN “RM”, FORMASI TALANG AKAR CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

1 1 15

RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN “KANAKA” FORMASI BEKASAP CEKUNGAN SUMATERA TENGAH APPLICATION OF SEISMIC ATTRIBUTES AND ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) INVERSION TO PREDICT OF SANDSTONE RESERVOAR ON KANAKA FIELD, BEKASAP FORMATION CENTRAL SUMATERA BASIN

0 10 123

DAFTAR ISI - KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR BERDASARKAN DEKOMPOSISI SPEKTRAL, INVERSI SEISMIK MODEL BASED DAN MULTIATRIBUT NEURAL NETWORKS PADA LAPANGAN “EZ”, FORMASI UPPER TALANGAKAR (UTAF), CEKUNGAN SUMATERA SELATAN - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 10