Kelebihan dan Kekurangan Proses Desain

batas waktunya, dan menganalisa resiko yang trejadi pada setiap kegiatan atau informasi yang dilakukan dan digunakan. c. Tahap pemodelan Pada tahap ini melakukan analisis dan desain. Pada tahap analisis, menganalisa secara keseluruhan baik dari analisa yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. Menganalisa dari segi teknis maupun manajemen proyek tersebut. Kemudian melakukan desain proyek baik dalam storyboard maupun algoritma. d. Tahap konstruksi Pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, dengan membuat kode program pemrograman, kemudian dilakukan pengujian uji coba. e. Tahap pengembangan Pada tahap ini dilakukan pemasaran yaitu dengan pemasangan perangkat lunak yang telah dibuat, dan diberikan fitur tamabhan untuk keberhasilan proyek.

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Proses Desain

Kelebihan SDLC:  Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem  Memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan. Kekurangan SDLC:  Hasil dari SDLC tergantung pada hasil analisis.  Dibutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan metode lain  Dibutuhkan waktu yang lama untuk pengembangannya karena harus dikembangkan sampai selesai terlebih dahulu. Kelebihan waterfall  Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Tiap tahap diselesaikan secara rinci baru dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Sehingga lebih fokus pada tiap tahapan.  Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.  Model waterfall mudah dipahami dan diimplementasikan  Model klasik yang paling banyak digunakan Kekurangan waterfall  Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.  Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.  Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.  Kesulitan untuk mengakomodasi perubahan setelah proses berjalan Karen model waterfall bersifat rigid atau kaku.  Hanya sesuai ketika kebutuhan sudah dimengerti dengan baik. Kelebihan Incremental:  Merupakan model dengan manajemen yang sederhana pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem resiko kegagalan proyek secara keseluruhan rendah nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem diadakan lebih awal  Memiliki resiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembangan sistem prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji  Lebih fleksibel, biaya rendah untuk mengakomodasi perubahan jika ada  Mudah diuji dan didebug selama iterasi Kelemahan Incremental:  Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan  Dapat menjadi build and fix model karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung  Harus open architecture timbul masalah terkait arsitektur sistem yang harus dirubah secara keseluruhan atau mulai dari awal kembali.  Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment  Tiap fase increment bersifat kaku dan kurang cocok untuk proyek skala besar. Kelebihan Rapid Application Development:  Model RAD cocok untuk proyek dengan skala besar  Model RAD digunakan untuk aspek guna ulang  Waktu pengembangan dengan model RAD yang sangat pendek  Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.  RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada reusable object. Kelemahan Rapid Application Development:  Memerlukan sumber daya yang cukup besar.  Memerlukan komitmen yang kuat, Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan memerlukan kerja keras  Hasil dari program yang menggunakan model RAD mungkin tidak modular karena sistem tidak bisa dimodularisasi  Persoalan waktu bisa jadi overtime proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak terpenuhi  Resiko teknis dari penggunaan model RAD tinggi Kelebihan Prototyping:  Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.  Dievaluasi oleh pengguna untuk digunakan dalam memperbaiki kebutuhan  Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.  Digunakan untuk memperluas SDLC.  Menyediakan cara yang baik untuk menentukan kebutuhan Kelemahan Prototyping:  Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.  Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.  Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.  Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.  Sistem pertama yang dibangun hamper tidak bisa digunakan  Banyak hal diabaikan kualitas, performa  Harapan yang tidak realistis. Kelebihan Spiral:  Sangat mempertimbangakn resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk proyek skala besar.  Model spiral dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sangat baik sehingga lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya.  Model spiral, menggunakan proses-proses yang dapat diamati dengan baik sehingga baik pengembang maupun pengguna dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan sistem.  Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.  Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.  Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iterative.  Mengeliminasi error lebih dini  Menggabungkan keunggulan waterfall dan protoyping, serta pendekatan yang sistematis Kelemahan Spiral:  Waktu yang dibutuhkan cukup panjang dan biaya yang besar.  Sangat tergantung pada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.  Terdapat kesulitan untuk mengontrol proses, karena masih relative baru belum ada bukti apakah mode spiral handal untuk diterapkan.  Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.  Agak rumit dan tidak mudah dipahami BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN