PENDAHULUAN Analisis Kesalahan Penerapan Tanda Baca dalam Cerpen Siswa Kelas VIII SMP Dua Mei Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015

tanda baca. Kesalahan penggunaan tanda baca ini dapat mengurangi kualitas sebuah tulisan, yang mengakibatkan terhambatnya ketercapaian pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulis. Permasalahan ini berlaku dalam semua karya tulis, baik karya tulis ilmiah atau non ilmiah. Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan maka muncullah gagasan untuk melakukan penelitian tentang “Penempatan Tanda Baca dalam Cerpen, Siswa Kelas Viii Smp Dua Mei Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 20142015 Penelitian Kualitatif Kesalahan Berbahasa Siswa”. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjabaran masalah yang sudah diungkapkan, maka masalah yang ingin diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Siswa kurang terbiasa menulis dengan memperhatikan tanda baca yang baik dan benar. 2. Kurangnya pemahaman penerapan tanda baca dalam kepenulisan. 3. Kurangnya buku pendukung mata pelajaran Bahasa Indonesia. 4. Rendahnya motivasi untuk membaca buku pedoman ejaan yang disempurnakan. 5. Kurangnya minat membaca cerpen. 6. Rendahnya perhatian guru dalam membimbing siswa agar mau menulis dengan baik. 7. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 8. Media yang digunakan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam pelajaran menulis kurang bervariasi. 9. Anggapan peserta didik terhadap pelajaran bahasa Indonesia bahwa pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang mudah. 3. Pembatasan Masalah Penelitian ini memiliki fokus penelitian yang akan didalami. Pemilihan fokus ini, dimaksudkan memilih informasi mana yang lebih dulu didalami, karena paling mungkin untuk mendapatkan penjelasan tentang akar masalah. 6 Maka penulis meneliti masalah sebagai berikut: a. Penempatan tanda baca titik ., tanda koma ,, tanda titik dua :, tanda seru , tanda tanya ?, tanda hubung - dan tanda petik dua “...”. b. Cerpen yang disesuaikan berjudul Akibat Jajan Sembarangan oleh Adinta Asfiratun Husna dalam buku paket Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMPMTs Kelas VIII terbitan Penerbit Erlangga, pada tahun 2013. c. Siswa kelas VIIIA SMP Dua Mei yang berjumlah 27 orang. 17 laki-laki dan 10 perempuan. 4. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah bentuk Kesalahan Penempatan Tanda Baca dalam Cerpen, Siswa Kelas VIII SMP Dua Mei Ciputat Timur, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 20142015? ” 5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penempatan tanda baca dalam cerpen siswa kelas VIII SMP Dua Mei Ciputat Timur, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 20142015. 6. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam mengetahui permasalahan peserta didik, khususnya pada kemampuan keterampilan menulis. 6 Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: PT. Indeks, 2011, h. 10 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk menangulangi kurangnya kemampuan menulis siswa, khususnya dari segi kesalahan penempatan tanda baca pada sebuah karya tulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta didik, guru dan sekolah. 1 Manfaat Bagi Siswa Siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis dengan memperhatikan tanda baca sehingga menghasilkan karya tulis yang baik. 2 Manfaat bagi Guru Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih metode pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan hasil penelitian ini. 3 Manfaat bagi Sekolah Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan proses pengajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan di SMP Dua Mei Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 4 Manfaat bagi Peneliti Sebagai bahan ilmu pengetahuan yang di ambil dari kemampuan siswa dalam menulis karya tulis khususnya cerpen. 7

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Kesalahan Berbahasa Kesalahan berbahasa tulis dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Mulai kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan bahasa atau kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada sebuah karya tulis baik fiksi maupun nonfiksi. Para sarjana bahasa dan leteraturnya membedakan dua macam kesalahan berbahasa. Dalam literatur bahasa inggris dipergunakan istilah serta dibedakan antara mistake kekeliruan dan eror kesalahan. Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor performance kinerja seperti keterbatasan ingatan. Kesalahan seperti ini mudah diperbaiki jika penutur atau pembicara diingatkan. Eror adalah penyimpangan-penyimpangan yang sistematis dan konsisten serta menjadi ciri khas berbahasa siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu. 1 B. Tanda Baca Tanda baca adalah suatu alat kalimat yang berupa tanda-tanda ekstra lingual, seperti koma, titik, tanda seru, dan sebagainya yang sangat besar perananya dalam menentukan makna kalimat. Berikut adalah penjabaran lengkap dari penggunaan tanda baca: 1. Tanda Titik . a. Tanda titik dipakai pada akhir kaliamat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Ayah tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. Dia menanyakan siapa yang datang. 1 Parera, Analisis Kontrastif Bahasa dan Analisis Kesalahan Berbahasa, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Jakarta, 1997, h. 56 Catatan: Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah tanda titik. Misalnya: Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M. A. Dia memerlukan meja, kursi, dsb. Dia mengatakan, “kaki saya sakit.” 2 b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: a. III. Departemen Dalam Negeri A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa B. Direktorat Jenderal Agraria b. 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel 1.2.3 Grafik Catatan: Tanda tiik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. 3 c. Tanda Titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu. Misalnya: Pukul 1.35.20 pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik 2 Inoer Hidayati, Buku Pintar EYD: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Yogyakarta: Indonesia Tera, 2012, h. 39 3 Mendikbud, EYD Pedoman Ejaan yang Disempurnakan, Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2007, h. 37 Catatan: Penulisn waktu dengan angka dapat menikuti salah satu cara berikut. a Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi , siang, sore, atau malam. Mislnya: Pukul 9.00 pagi Pukul 11.00 siang Pukul 5.00 sore Pukul 8.00 malam b Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam. Miasalnya: Pukul 00.45 Pukul 07.30 Pukul 11.00 Pukul 22.00 d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu. Misalnya: 1.35.20 jam 1 jam, 35 menit, 20 detik 0.20.30 jam 20 menit, 30 detik 0.0.30 jam 30 detik e. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tannya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misalnya: Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka. Catatan: Urutan informasi mengenai daftar pustaka tergantung pada lembaga yang bersangkutan. f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukan jumlah. Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang. Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang. Penduduk jakarta lebih dari 11.000.000 orang Catatan: a Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipantannya yang tidak menunjukan jumlah. Misalnya: Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung. Lihat halaman 2345 dan seterusnya. Nomor gironya 5645678. b Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya: Acara Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional Bentuk dan kedaulatan Bab I UUD 1945 Salah Asuhan

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2014/2015

1 34 152

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2014/2015

0 20 6

Analisis Kesalahan Kala dan Tonda Baca dalam Surat Lamaran Pekerjaan Siswa Kelas I Semester 1 SMK Trunojoya Tahun Ajaran 2000/2001

0 21 58

Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Kategori Kesalahan Menurut Watson Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pengolahan Data Siswa Kelas VI SDN Baletbaru 02 Sukowono Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

1 59 5

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas VIII A SMP Negeri 10 Jember

0 25 5

Kemampuan Presentasi dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 16 98

Analisis Kesalahan Morfologi Dalam Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas Vii Semester 2 Di Mtsn Tangerang Ii Pamulang Tahun Ajaran 2012/2013

0 8 253

Analisis Kesalahan Penerapan Tanda Baca dalam Cerpen Siswa Kelas VIII SMP Dua Mei Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015

4 15 103

Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

1 5 85

Pengaruh Minat Baca dan Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Tambun Selatan Bekasi Tahun Pelajaran 2013/2014

0 11 89