Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

(1)

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Junaedi Abdullah 108013000078

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

i

A B S T R A K

JUNAEDI ABDULLAH, 108013000078: Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.

Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 2 Februari sampai dengan 9 Mei 2015 di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Jalan Dewi Sartika No. 4 Gang Nangka Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesalahan penggunaan preposisi yang paling banyak ditemukan adalah preposisi di yaitu 25 kesalahan (76%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Berikutnya kesalahan penggunaan preposisi ke dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Selanjutnya kesalahan penggunaan preposisi pada sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.

Jadi, total kesalahan pada preposisi di adalah 76%, ke 12%, dan

pada 12%. Dengan memperhatikan persentase tersebut, maka disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar lebih memperhatikan hasil karangan siswa, terutama pada penggunaan preposisi harus segera diperbaiki dan diberikan penjelasan yang detail pada pembelajaran berikutnya.


(6)

ii

A B S T R A C T

JUNAEDI ABDULLAH, 108013000078: Error Analysis the Use of Prepositions in Narrative Essay Grade XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Academic Year 2014/2015. Education Majors Indonesian Language and Literature, Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

The purpose of this study is to determine the students' understanding of the use of prepositions in the narrative essay, to obtain data and describe findings related to the misuse of prepositions in narrative essay class XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat school year 2014/2015.

The research was conducted on February 2 to May 9, 2015 at SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Jalan Dewi Sartika No. 4 Gang Jackfruit Cimanggis, Ciputat, South Tangerang, Banten. The subjects were students of class XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Data collection techniques used are tests and documentation. This study used a qualitative descriptive approach.

The study concluded that the use of prepositions mistake most commonly found is the preposition di namely 25 error (76%) of the total misuse of prepositions. Next misuse of prepositions ke the narrative essay class XI IPS as much as 4 errors (12%) of the total misuse of prepositions. Furthermore, the use of prepositions pada error as much as 4 errors (12%) of the total misuse of prepositions in the narrative essay class XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat school year 2014/2015.

Thus, the total error on prepositions di is 76%, ke 12%, and pada

12%. By paying attention to these percentages, it is suggested the Indonesian teachers give more attention to the results of the student essay, especially a narrative essay, if indicated mistaken or wrong in the use of prepositions Spelling Enhanced particular, promptly corrected and given a detailed explanation on the next lesson.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia yang telah diberikan-Nya, skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015 ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari dorongan orang-orang terdekat dengan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Makyun Subuki, M.Hum. selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dosen pembimbing skripsi yang selalu meluangkan waktunya hanya demi memberikan arahan dan motivasi kepada penulis agar segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Dr. Elvi Susanti, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang baik hati dan selalu memberikan dorongan kepada penulis agar segera menyelesaikan studi S1.

4. Segenap dosen PBSI yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis kepadanya.

5. Drs. Watoni selaku kepala SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang dengan izinnya maka skripsi ini dapat terwujud seperti sekarang ini. 6. Ika Hartika, S.Pd. selaku kepala sekolah di SMP PGRI 2 Ciputat, di

mana di sana penulis mengabdikan diri, mengembangkan ilmu, dan mendedikasikan tenaga dan pikiran penulis untuk pendidikan.


(8)

7. Teman-teman seprofesi di SMP PGRI 2 Ciputat yang senantiasa mengingatkan penulis agar menyelesaikan studi ini.

8. Teman-teman PBSI angkatan 2008, terutama tim odong-odong (Ainnur Ulum Sugiarto, Abdul Kudus Putra Fajar, S.Pd., Q. Fathan Alfatih, S.Pd., dan Rio Noviza, S.Pd.), juga Rusfi, S.Pd., dan Aang Arwani Aminuloh, serta lainnya yang penulis banggakan.

9. Ibunda tercinta Juminah dan ayahanda Sumedi yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis.

10.Terakhir penulis ingin sampaikan rasa bangga atas dukungan dan dorongan selama ini darimu, orang yang penulis kagumi dan kasihi. Terima kasih atas kebersamaannya dalam suka dan duka. Engkau laksana pelita di malam gelap. Menerangi hati, menenangkan jiwa. Hadirmu buat penulis sangat berarti: Melati Aprilia.

Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa materiil maupun moril, dapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat adanya.

Jakarta, 4 Juni 2015 Penulis


(9)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASAH SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ... i

KATA PENGAN TAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR DIAGRAM... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah... 2

C. Rumusan Masalah... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN TEORI ... 5

A. Analisis Kesalahan... 5

1. Pengertian Analisis Kesalahan ... 5

2. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa ... 5

B. Preposisi... 8

1. Pengertian Preposisi... 8

2. Macam- macam Preposisi ... 9

3. Makna Preposisi... 10

C. Karangan Narasi ... 11

1. Pengertian Karangan Narasi ... 11

2. Jenis Karangan Narasi ... 11

3. Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif ... 11


(10)

4. Beberapa Bentuk Khusus Narasi ... 12

D. Penelitian yang Relevan ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

B. Populasi dan Sampel ... 15

C. Pendekatan Penelitian ... 15

D. Teknik Pengumpulan Data ... 16

E. Teknik Analisis Data ... 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 18

1. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 18

2. Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat... 18

3. Kiprah SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 19

4. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 19

5. Guru ... 21

6. Siswa ... 22

7. Sarana dan Prasarana... 22

B. Deskripsi Data ... 23

1. Preposisi di ... 24

2. Preposisi ke... 49

3. Preposisi pada ... 53

C. Interpretasi Data ... 57

BAB V PENUTUP ... 58

A. Simpulan... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Contoh Tabel Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi ... 17 Tabel 4.1 Daftar Guru SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 21 Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 22 Tabel 4.3 Ada atau Tidaknya Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan

pada ... 23 Tabel 4.4 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 24 Tabel 4.5 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 25 Tabel 4.6 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 26 Tabel 4.7 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 27 Tabel 4.8 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 28 Tabel 4.9 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 29 Tabel 4.10 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 30 Tabel 4.11 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 31 Tabel 4.12 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 32 Tabel 4.13 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 33 Tabel 4.14 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi


(12)

Tabel 4.15 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 35 Tabel 4.16 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 36 Tabel 4.17 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 37 Tabel 4.18 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 38 Tabel 4.19 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 39 Tabel 4.20 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 40 Tabel 4.21 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 41 Tabel 4.22 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 42 Tabel 4.23 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 43 Tabel 4.24 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 44 Tabel 4.25 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 45 Tabel 4.26 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 46 Tabel 4.27 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 47 Tabel 4.28 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 48 Tabel 4.29 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi


(13)

Tabel 4.30 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 50 Tabel 4.31 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 51 Tabel 4.32 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 52 Tabel 4.33 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 53 Tabel 4.34 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 54 Tabel 4.35 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi

Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 55 Tabel 4.36 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi


(14)

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Persentase Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan pada, pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 61


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Karangan Narasi Siswa Lampiran 2 Karangan Narasi Siswa Lampiran 3 Karangan Narasi Siswa Lampiran 4 Karangan Narasi Siswa Lampiran 5 Karangan Narasi Siswa Lampiran 6 Karangan Narasi Siswa


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh siswa. Dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara, dan membaca, menulis adalah yang paling sulit. Hal itu karena menulis bukan hanya menuangkan apa yang ada dalam ide, atau pikiran, melainkan juga harus diperhatikan kaidah penulisannya sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan).

Untuk itu, pembelajaran menulis bukan hanya masalah kebiasaan, tapi juga pelatihan yang diiringi dengan pembelajaran mengenai bagaimana menulis yang benar sesuai dengan EYD. Melatih diri untuk menulis, disertai dengan kesungguhan untuk memahami kaidah-kaidah menulis yang benar, akan membantu siswa ke depannya menjadi penulis professional.

Dalam pembelajaran bahasa, salah satu cara untuk melatih siswa menulis adalah dengan cara mengarang, atau menulis karangan narasi. Pada dasarnya, menulis karangan narasi adalah menuliskan apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan oleh si penulis. Oleh karena itu, maka dalam karangan narasi si penulis akan menjelaskan latarnya, alurnya, serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam karangan narasi yang ditulisnya.

Salah satu yang perlu diperhatikan ketika menulis karangan narasi adalah preposisi. Preposisi memiliki kedudukan yang amat penting dalam tulisan, tanpa preposisi akan sulit suatu kalimat dipahami. Misalnya pada kalimat aku rumah. Bandingkan dengan kalimat berikut: aku di rumah,

aku ke rumah, dan aku dari rumah. Kata-kata seperti di, ke, dan dari itulah yang disebut preposisi. Dalam hal ini, preposisi menjelaskan maksud dari kalimat tersebut. Maksud aku dari rumah misalnya, akan berbeda


(17)

maksudnya dengan aku di rumah. Aku dari rumah berarti aku sudah/berasal dari rumah, sedangkan aku di rumah artinya aku sedang berada di rumah.

Dalam praktiknya, siswa sering mengacaukan penggunaannya, atau mereka keliru membedakan antara di / ke sebagai preposisi (kata depan) dan di / ke sebagai prefiks (imbuhan). Sebagai contoh, banyak siswa yang dalam karangannya menulis kata disini, disana, keatas, kebawah ditulis menyambung padahal seharusnya ditulis terpisah: di sini, di sana, ke atas, dan ke bawah. Sementara itu, penulisan kata ke hilangan, di pisahkan

sering ditulis terpisah, padahal seharusnya ditulis menyambung:

kehilangan, dipisahkan. Kekacauan penggunaan preposisi juga dapat mengacaukan makna, misalnya pada kata dilanggar dan di langgar. Makna kata dilanggar (di sebagai prefiks) artinya melakukan sesuatu yang dilarang, sedangkan di langgar (di sebagai preposisi) artinya berada di musola.

Dari permasalahan yang muncul inilah maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang hal tersebut, dengan judul penelitian: Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Pembatasan Masalah

Preposisi dalam bahasa Indonesia sangatlah kompleks. Oleh karena itu, preposisi yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas pada preposisi di, ke, dan pada yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat?


(18)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, hal ini dapat menunjukkan letak kesalahan penggunaan preposisi sehingga ke depan mereka dapat memperbaikinya.

2. Bagi guru, temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi sehingga pengajaran tentang preposisi bisa lebih ditingkatkan.


(19)

4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Analisis Kesalahan

1. Pengertian Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan berbahasa adalah:

“Suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.”1

Senada dengan pernyataan di atas, analisis kesalahan adalah: “Suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu.”2

Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi kegiatan mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi kesalahan.

2. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa

Faktor penyebab kesalahan berbahasa ada tiga, yaitu sebagai berikut:

“(1) Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai. Ini dapat berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang dipelajari si pembelajar (siswa). (2) Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang

1

Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2011), h. 60.

2

Nanik Setyawati, Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), h. 12.


(20)

dipakainya. (3) Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.”3

Adapun dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai kesalahan berbahasa itu, terutama dalam ragam bahasa tulis. Berikut ini beberapa kesalahan berbahasa yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mistake (kekeliruan), selip, dan silap.

a) Mistake

Mistake atau dalam bahasa Indonesia diartikan kekeliruan adalah suatu penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang terjadi pada situasi yang ada. Kekeliruan ini terjadi ketika seorang siswa tidak secara konsisten melakukan penyimpangan dalam berbahasa. Artinya, dia tidak selalu melakukan hal tersebut, kadang-kadang siswa dapat mempergunakan kaidah yang benar, akan tetapi kadang-kadang mereka membuat kekeliruan dengan mempergunakan kaidah yang keliru. Misalnya terdapat pada kalimat: Rasanya dingin. Kalau malam tidur di kamar, harus pakai selimut.

Analisis: Kalimat rasanya dingin untuk menggambarkan situasi udara yang dingin adalah kurang tepat atau dapat dikatakan adanya kekurangtepatan penggunaan ungkapan terhadap situasi tersebut. Maka dari itu kalimat tersebut masuk dalam mistake. Seharusnya ungkapan tersebut menggunakan ungkapan udaranya dingin agar lebih tepat.

b) Selip

Selip adalah istilah kesalahan berbahasa yang merujuk pada penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat (kelelahan bisa menimbulkan

3


(21)

selip bahasa). Dengan demikian, selip bahasa terjadi secara tidak disengaja. Kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh selip tidak memiliki implikasi padagogis (pengajaran) yang berbahaya.

Selip atau lapse diartikan sebagai bentuk penyimpangan yang diakibatkan karena siswa kurang konsentrasi, rendahnya daya ingat atau sebab lain yang dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa pun.

Contohnya terdapat dalam kalimat: Menjual barang tidak bisa memaksa orang membeli.

Analisis: Selip bahasa terjadi pada kalimat tersebut. Selip terjadi karena kekurangtepatan kalimat yang digunakan yaitu kata yang diucapkan kurang lengkap. Seharusnya kata tersebut mendapat tambahan satu kata lagi agar tidak termasuk dalam selip bahasa. Kata yang dimaksud adalah kata untuk. Akan menjadi tidak selip ketika diucapkan: Menjual barang tidak bisa memaksa orang untuk membeli.

c) Silap

Silap merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa. Faktor yang mendorong timbulnya kesilapan adalah faktor kebahasaan yang mengikuti pola tertentu.

Misalnya terdapat pada kalimat: Semuanya sudah empat kali kejadian sama dengan yang sekarang ini.

Analisis: Kalimat tersebut mengalami silap bahasa karena dalam kalimat tersebut terdapat kesalahan struktur dan kaidah kalimat dalam bahasa Indonesia yang benar. Kalimat tersebut akan bisa dikatakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar jika: Semuanya sudah empat kali terjadi, termasuk yang sekarang ini.


(22)

B. Preposisi

1. Pengertian Preposisi

Dalam Kamus Bahasa Melayu Nusantara, preposisi adalah “kata yang biasa terdapat di depan nomina, misalnya dari, dengan, di, dan ke.”4 Preposisi dapat diartikan juga sebagai “kata yang secara sintaksis terdapat di depan nomina, adjektiva, atau adverbia dan secara semantis menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan dan di belakang preposisi tersebut.”5

Kata yang digunakan di depan kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain disebut preposisi. Misalnya adalah pada kata di, dengan dan oleh pada kalimat berikut: Ayah tinggal di desa, Nisa menulis dengan pensil, dan jembatan itu dibangun

oleh pemerintah.

Dilihat dari fungsinya, kata depan menyatakan tempat berada, yaitu di, pada, dalam, atas dan antara; arah asal, yaitu dari; arah tujuan, yaitu ke, kepada, akan, dan terhadap; pelaku, yaitu oleh; alat, yaitu dengan dan berkat; perbandingan, yaitu daripada; hal atau masalah, yaitu tentang dan mengenai; akibat, yaitu hingga dan sampai; dan tujuan, yaitu untuk, buat, guna, dan bagi.

Sementara itu, “penulisan kata depan, seperti kata depan di, ke, dan pada ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.”6

Pada dasarnya, kata yang di depannya terdapat preposisi adalah kata atau kalimat yang mengalami perubahan arti. “Perubahan arti di situ maksudnya bukan mengubah arti sama sekali, melainkan

4 Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, Kamus Bahasa Melayu Nusantara, (Bandar Seri Begawan:

Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan Brunei, 2003), h. 2137.

5 Wikibuku, ” Bahasa Indonesia/Preposisi” diakses dari laman

http://id.wikibooks.org/wiki/ Bahasa_Indonesia/Preposisi pada tanggal 3 Mei 2015 pukul 13.00 WIB. Lihat pula R. Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 64.

6

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z. A., Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press, 2010), h. 34. Lihat pula Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004), h. 173.


(23)

perubahan itu hanya sekadar menambah atau mengurangi arti semula.”7

Misalnya pada kata disamping dan di samping. Arti kata

disamping adalah padanan kata dari selain, sementara di samping

artinya berada di sebelah, apakah itu di sebelah kiri atau kanan. Pada kasus lain, misalnya kata dikontrakkan dan di kontrakkan. Arti

dikontrakkan adalah disewakan, sementara di kontrakan artinya

sedang berada di kontrakkan atau berada di tempat sewaan. Oleh karena itu, sangat penting peranannya ada preposisi pada suatu kata atau kalimat, sehingga artinya menjadi jelas.

2. Macam-macam Preposisi

Preposisi dalam bahasa Indonesia terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu preposisi dasar, preposisi turunan, dan preposisi yang berasal dari kategori lain.

“Preposisi dasar adalah kata depan yang tidak mengalami proses pembentukan kata, misalnya preposisi ke, di, pada, dan

dari. Sementara itu, preposisi turunan adalah gabungan preposisi dengan preposisi, misalnya kepada dan daripada. Sedangkan preposisi yang berasal dari kategori lain adalah preposisi yang tidak masuk ke dalam kategori preposisi dasar dan preposisi turunan, misalnya selain, sesuai, semenjak,

tanpa, dan sepanjang.”8

Sementara itu, R. Kunjana Rahardi membagi preposisi menjadi dua, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yang kontruksinya hanya terdiri dari satu kata. Preposisi tunggal dapat berwujud kata dasar maupun kata berimbuhan. Misalnya adalah akan, antara, oleh, untuk, bersama, beserta, dan

menurut.

7

Sudarno, Morfofonemik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Arikha Media Cipta, 1990), h. 69.

8

Tim Grasindo, Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3 Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Grasindo, 2005), h. 33.


(24)

Preposisi majemuk adalah “preposisi yang bersifat gabungan terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan. Misalnya adalah

oleh karena, sampaidengan, daripada, dan kepada.”9

3. Makna Preposisi a) Preposisi di

Makna preposisi di menyatakan tempat. Kata depan di

berfungsi menandai hubungan tempat berada. Contoh: Baju seragam Budi ada di lemari. Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat berenang di kolam renang Tirtalega. Kesebelasan Persib sedang bertanding di Stadion Siliwangi.

b) Preposisi ke

Makna preposisi ke menyatakan tempat yang dituju. Contoh: Ke mana kami harus membeli karcis? Anjas pergi ke

Gelora Bung Karno. Dion ingin pergi ke Kebun Raya Bogor.

c) Preposisi pada

Jika preposisi di digunakan untuk menyatakan tempat yang sebenarnya, misalnya di Tokyo, di kamar, maka preposisi pada

diletakkan di muka kata benda (nomina) atau frase benda yang bukan nama tempat sebenarnya, misalnya pada perusahaan, pada

departemen.

Preposisi pada juga digunakan untuk menyatakan tempat keberadaan. Letaknya di muka kata ganti orang (pronomina), nama perkerabatan, nama pangkat dan gelar. Contoh: Kunci kamarmu ada pada ibu. Pada saya ada beberapa foto kenangan bersama kamu.

9

R. Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang -Mengarang, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 31.


(25)

Preposisi pada juga digunakan untuk menunjukkan waktu. Contoh: Pada zaman Meiji, pada era pembangunan, pada masa revolusi, pada bulan yang lalu, dan pada malam yang sunyi.10

C. Karangan Narasi

1. Pengertian Karangan Narasi

Karangan Narasi adalah “sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Karangan narasi biasanya disertai oleh kisah, kehadiran tokoh, dan ada deskripsi latar dan alur.”11

Karangan narasi adalah “karangan atau suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.”12

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan narasi adalah karangan yang berusaha menjelaskan rangkaian kejadian, dengan memperhatikan urutan waktu sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa itu.

Dalam suatu karangan, diperlukan pula adanya tema. Tema dalam karangan menjadi penting karena ia adalah ruh dari karangan itu sendiri. Menurut Gorys Keraf, tema dalam karangan adalah “suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.”13

Contoh karangan narasi adalah cerpen, novel, biografi, autobiografi, dan laporan perjalanan. Beberapa ciri karangan narasi adalah: adanya unsur perbuatan atau tindakan, adanya unsur rangkaian cerita, adanya sudut pandang pengarang, adanya keterangan nama tokoh dalam cerita, adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian

10Edi Warsidi, “

Lebih Dekat dengan Preposisi di dan pada”, dalam Matabaca, 2005, h. 20.

11

Rika Lestari, Suk ses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2009, (Jakarta: Media Pusindo, 2008), h. 28.

12

Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia, 2003), h. 135-136.

13

Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende: Nusa Indah, 1989), h. 107.


(26)

peristiwa, unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan, dan menggunakan bahasa sehari-hari.

2. Jenis Karangan Narasi

Jenis karangan narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

“Karangan narasi ekspositoris adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Biasanya terdapat dalam laporan perjalanan dan biografi.

“Karangan narasi sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca. Misalnya terdapat dalam cerpen, dongeng, dan novel.”14

3. Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif Berikut ini dijelaskan perbedaan antara narasi ekspositoris dengan narasi sugestif seperti dikutip dari Argumentasi dan Narasi

karya Gorys Keraf.15

Narasi ekspositoris adalah narasi yang berusaha memperluas pengetahuan, menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian, didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional, dan bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif.

Sementara itu, narasi sugestif adalah narasi yang berusaha menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat, menimbulkan daya khayal, penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar, dan bahasa yang digunakan lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata konotatif.

14

Nani Darmayanti, Bahasa Indonesia untuk SMK Tingk at Media (Kelas XI), (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2007), h. 12.

15


(27)

4. Beberapa Bentuk Khusus Narasi

Ada beberapa bentuk khusus narasi, di antaranya adalah autobiografi-biografi dan anekdot-insiden.

a) Autobiografi-Biografi

Autobiografi dan biografi sama-sama menyampaikan kisah yang menarik mengenai kehidupan dan pengalaman yang sifatnya pribadi. Perbedaannya terletak pada siapa yang menjadi narator dalam wacana. Jika dalam autobiografi naratornya adalah dirinya sendiri, maka dalam biografi naratornya adalah orang lain.

Bentuk wacana ini adalah kisah dan pengalaman kehidupan pribadi seseorang, maka pola umum yang dikembangkan di dalamnya adalah riwayat hidup seseorang, urutan peristiwanya, atau tingkah laku seseorang yang mempunyai kaitan dengan kehidupan seorang tokoh.

Sasaran utamanya adalah menyajikan atau mengemukakan peristiwa yang dramatis, dan berusaha menarik manfaat dari seluruh pengalaman pribadi yang kaya itu bagi pembaca dan masyarakat lain.

b) Anekdot-Insiden

Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan untuk menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal yang lain. Daya tarik anekdot bukan terletak pada penggelaran dramatik, tetapi pada suatu gagasan atau suatu amanat yang ingin disingkapkan, dan biasanya muncul menjelang akhir kisah tertentu.

Sementara itu, insiden adalah kejadian atau peristiwa yang lebih luas lagi dari anekdot. Daya tariknya terletak pada karakter-karakter yang khas, yang menjelaskan perbuatan atau kejadian itu sendiri. Apa yang diceritakan biasanya mengasyikan dan semua itu


(28)

semata-mata untuk kepentingan insiden itu sendiri, dan bukan untuk menunjang sebuah struktur dramatik.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pertama, penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Yuliartika Wigati dengan judul: “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013” dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, pada tahun 2013. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: 1) kesalahan penggunaan kata depan di dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 78 kesalahan, 2) kesalahan penggunaan kata depan ke dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 24 kesalahan, 3) kesalahan penggunaan kata depan dari

dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 5 kesalahan. Dari ketiga kesalahan kata depan tersebut, kata depan di paling banyak ditemui kesalahannya.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ita Muspita dengan judul “Ketidaktepatan Penggunaan Preposisi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Jember” dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, pada tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi yang digunakan oleh siswa SMA Negeri 5 Jember sebagian besar yaitu preposisi di, ke, dari, pada, dengan, untuk, hingga (sampai), oleh, tanpa, tentang, demi, bersama, kepada, menuju, daripada, sejak…hingga…, dari…ke…, dan

dari…sampai…. Penggunaan preposisi dalam karangan deskripsi siswa kelas X di SMA Negeri 5 Jember masih terdapat ketidaktepatan dalam penggunaannya dilihat dari fungsi semantik, fungsi sintaktik, dan fungsi


(29)

ortografisnya. Penggunaan preposisi yang kurang tepat tersebut sebagian besar ditemukan pada jenis preposisi di, ke, dari, dan bersama. Faktor-faktor penyebab kesalahan penggunaan preposisi yang dilakukan oleh siswa meliputi kurangnya ketelitian siswa dalam penulisan, sikap tidak peduli siswa terhadap pentingnya penggunaan preposisi dalam suatu karangan, kurangnya minat siswa terhadap materi pembelajaran mengarang, dan kurangnya pemahaman siswa mengenai penggunaan preposisi.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Safrin Hamataher dengan judul “Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya dalam Menulis Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pulau Makian Maluku Utara” dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2012. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: (1) terdapat kesalahan penggunaan preposisi antara lain: kesalahan penghilangan, penambahan, penempatan, kesalahan pemilihan dan penggunaan preposisi, dan kesalahan penggunaan preposisi dengan kata kerja dan kata sifat; (2) faktor penyebab kesalahan siswa menggunakan preposisi dalam menulis adalah: interferensi dan kurangnya penguasaan preposisi.


(30)

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang beralamat di Jalan Dewi Sartika No. 4 Gang Nangka Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 15411.

Waktu penelitian berlangsung dari tanggal 2 Februari sampai dengan 9 Mei 2015.

B. Subjek Penelitian

Populasi adalah “semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi dapat berupa orang, benda, peristiwa, atau apapun yang menjadi objek penelitian.”1 Dalam hal ini, populasinya adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.

Sampel adalah “sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi.”2 Dalam penelitian ini, sampelnya adalah siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa.

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah “pendekatan yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual.”3

Penelitian kualitatif adalah “penelitian yang menggunakan deskripsi lewat kata-kata. Kajian tidak memanfaatkan perhitungan angka

1

Eriyanto, Tek nik Sampling Analisis Opini Publik, (Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 61.

2

Singgih Santoso, Panduan Lengk ap Menguasai Statistik dengan SPSS 17, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009), h. 5.

3


(31)

seperti pada perspektif kuantitatif.”4 Dengan begitu, “penelitian kualitatif berupaya menemukan kaidah-kaidah yang ada dalam realitas yang diamati dengan melibatkan partisipasi aktif dari partisipan.”5

Dengan demikian, pendekatan deskriptif-kualitatif adalah pendekatan yang menggambarkan hasil penelitian melalui kata yang diuraikan secara sistematis berdasarkan data faktual yang didasarkan pada realitas yang diamati.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan dokumentasi.

1. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data selama penelitian berlangsung seperti foto siswa yang sedang mengerjakan tugas tes menulis karangan narasi, dan dokumen hasil tes mengarang narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

E. Teknik Analisis Data

Data hasil tes menulis karangan narasi yang masuk kemudian dianalisis secara deskriptif-kualitatif, dengan melakukan hal sebagai berikut.

1. Data diseleksi berdasarkan ada atau tidaknya kesalahan preposisi pada karangan narasi yang sudah ditulis oleh siswa.

4

Suwardi Endraswara, Metode, Teori, Tek nik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplik asi, (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006), h. 85.

5


(32)

2. Setelah diseleksi, data kemudian diklasifikasi menurut jenis kesalahan preposisinya, sesuai dengan preposisi yang terdapat pada pembatasan masalah yang sudah diuraikan di Bab I poin B.

3. Langkah berikutnya adalah mentabulasi data ke dalam bentuk tabel yang dibagi menjadi tiga tabel, yaitu tabel analisis kesalahan penggunaan preposisi di, ke, dan pada. Bentuk tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Contoh Tabel Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi

No. Nama Siswa Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya

4. Kemudian, data yang telah ditabulasi dianalisis dengan cara mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.


(33)

18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

Pada 1 Januari 1968, para Pengurus Muhammadiyah Cabang Ciputat yang dibantu oleh beberapa mahasiswa ikatan dinas IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) mendirikan sekolah SMA yang dikenal dengan nama SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

Tujuan pendirian SMA Muhammadiyah 8 Ciputat—selain sebagai amanah persyarikatan—juga lebih didasari oleh kepedulian anggota Muhammadiyah Cabang Ciputat terhadap masyarakat ekonomi lemah dalam hal kesinambungan pendidikan putra-putrinya. Hal ini terlihat pada salah satu tujuan didirikan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, yaitu menolong masyarakat kecil (ekonomi lemah) agar dapat melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke sekolah lanjutan tingkat atas.

Gedung yang dipergunakan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat pada awal berdirinya satu atap dengan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang berlokasi di Gintung, Cireundeu. Kemudian dipindahgabungkan dengan PGA Muhammadiyah Ciputat (MTs/MA Muhammadiyah 1 Ciputat saat itu) sampai sekarang (Tahun Pelajaran 2014/2015).

2. Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

Kepemimpinan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat sejak berdiri sampai saat ini (Tahun Pelajaran 2014/2015) secara berurutan adalah sebagai berikut:


(34)

2. Bapak Sukiman Abdul kadir, B.A. (almarhum) 3. Bapak Drs. H. Mawardi Idrus (almarhum) 4. Bapak Bahar Johan, B.A. (almarhum). 5. Bapak Drs. H. Mawardi Idrus (Almarhum) 6. Bapak Drs. Endang Surahman, M.A.

7. Bapak Drs. Watoni (Kepala Sekolah saat ini)

3. Kiprah SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

Kehadiran SMA Muhammadiyah 8 Ciputat dinilai banyak memberikan sumbangan bagi masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Ciputat. Hal ini dapat dilihat pada penyebaran para lulusan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang hampir menempati berbagai sektor, baik negeri maupun swasta.

Berdasarkan catatan dan hasil temuan di lapangan, para lulusan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat memegang jabatan atau profesi, antara lain guru, dosen, tenaga kesehatan, TNI, POLRI, pemerintahan, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

SMA Muhammadiyah 8 Ciputat akan berupaya mengerahkan segala kemampuan untuk berbuat sekaligus berperan aktif dalam membangun bangsa sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.

4. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah a) Visi Sekolah

- Mengupayakan terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang agamis, humanis, intelek, dan komunikatif.

b) Misi Sekolah

- Mengarahkan pembelajaran dan bimbingan secara maksimal kepada terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kualitas ke-Islaman.


(35)

- Menanamkan dan menumbuhkan sikap cinta tanah air dan peduli sosial.

- Mengarahkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

- Mengupayakan pembelajaran bahasa asing (Inggris dan Arab) ke arah kemampuan berbahasa aktif.

c) Tujuan Sekolah

Tujuan dari sekolah ini yaitu sebagai berikut:

“(1) Mampu melahirkan lulusan yang memiliki kualitas

keilmuan, berakhlak mulia serta dapat menjadi suri teladan di lingkungannya masing-masing. (2) Siswa memiliki disiplin dan semangat belajar sebagai persiapan menghadapi era globalisasi yang semakin kompetitif. (3) Guru dan karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara disiplin dan penuh tanggung jawab. (4) Mampu melahirkan sumber daya yang memiliki kemampuan mengkomunikasikan (berdakwah) nilai-nilai kebenaran kepada masyarakat di lingkungannya.”1

1

“yafril Ar, Profil SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten , diakses dari laman http://dosq08cpt.20m.com/ pada tanggal 10 Mei 2015 pukul 15.30 WIB.


(36)

5. Guru

Jumlah guru di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ada 20 orang, dengan kualifikasi 100% lulusan S1.

Tabel 4.1

Daftar Guru SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

NO. NAMA GURU PENDIDIKAN

TERAKHIR JABATAN

BIDANG STUDI 1. Drs. Watoni S1 / Pend.

Agama Islam

Kepala

Sekolah KMM 2. Neno Irmawati, S.Pd. S1 / Pend. B.

Indonesia Wakil Kepala Sekolah Bahasa Indonesia 3. M. Mukhyidin, S.Pd.I. S1 / PAI Guru PAI 4. Rahmat Kartolo, SE.,

M.Si. S2 Guru KMM

5. M. Fajar Hadi P., S.Pd.

S1 / Pend. B.

Indonesia Guru

Bahasa Indonesia 6. Hadi Sabarudin S1 / FISIP Guru Geografi

7. Elly Sulistyawati S1 Guru Sejarah

8. Mariyam, S.Pd. S1 Komputer Guru Geografi dan Sosiologi 9. Lailani Hidayati, S.Pd. S1 Guru Bahasa

Inggris 10. Abdul Rohim, S.Pd. S1 Guru Bahasa

Inggris 11. Drs. Teguh

Pujarahayu S1 Guru Sosiologi

12. Diah Rahmawati, S.Pd.

S1 / Pend.

Matematika Guru Matematika 13. Dra. Siti Rosmiah S1 Guru Bahasa Arab 14. Endri Setiawan, S.Pd. S1 Guru Matematika

15. Ai Rahmanissa’adah,

S.Pd. S1 Guru Biologi

16. Yesma Aini, S.Pd. S1 Guru Fisika 17. Miftahus Sholihah,

S.Si. S1 Guru Kimia

18. Sri Yanto, S.Pd. S1 Guru Penjasorkas 19. Kurniawan, S.Pd. S1 Guru Penjasorkes 20. A. Fachrudin, S.Kom S1 Guru TIK


(37)

6. Siswa

Pada tahun pelajaran 2014/2015 jumlah siswa SMA Muhammadiyah 8 ada 165 orang.

Tabel 4.2

Daftar Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

.

No. KELAS JUMLAH ROMBEL

1. X 44 2

2. XI 55 2

3. XII 66 2

TOTAL 165 6

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ini cukup lengkap.

Berikut ini adalah daftar sarana dan prasarana yang ada di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

a. Gedung Milik Sendiri b. Lab. Komputer c. Lab. IPA d. Perpustakaan e. Fasilitas Internet f. Lapangan Olahraga g. Masjid

h. Koperasi Sekolah i. Kantin

j. Ruang Bimbingan Konseling 2

2

Brosur SMA Muhammadiyah 8 Ciputat untuk Penerimaan SIswa Baru Tahun Pelajaran 2015/2016


(38)

B. Deskripsi Data

Dari data yang telah diseleksi berdasarkan ada atau tidaknya unsur kesalahan dalam penggunaan preposisi di, ke, dan pada pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3

Ada atau Tidaknya Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan pada

Preposisi Ada Tidak ada Jumlah Kesalahan

Di  - 25

ke  - 4

Pada  - 4

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa ada kesalahan penggunaan preposisi pada preposisi di, ke, dan pada dengan jumlah kesalahan preposisi di sebanyak 25 kesalahan, preposisi ke sejumlah 4 kesalahan, dan preposisi pada ada 4 kesalahan, total ada 33 kesalahan penggunaan preposisi. Berikut ini akan dideskripsikan kesalahan-kesalahan penggunaan preposisi di, ke dan pada, yang ditemukan pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.


(39)

1. Preposisi di

Tabel 4.4

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 1. AF Disini itu enak

karena gurunya asyik-asyik.

Disini Di sini itu enak karena gurunya asyik-asyik.

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Disini itu enak karena gurunya asyik-asyik.”

Analisis: di pada kata disini tidak tepat penggunaannya, karena

di pada kata tersebut adalah preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya: “Di sini itu enak karena gurunya asyik-asyik.”


(40)

Tabel 4.5

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 2. AF Aku kadang

suka bingung kalo disekolah kerjaannya nulis terus.

disekolah Aku kadang suka bingung kalo di sekolah kerjaannya nulis terus.

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, masih ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Aku kadang suka bingung kalo disekolah kerjaannya nulis terus.”

Analisis: di pada kata disekolah tidak tepat penggunaannya, karena di pada kata tersebut adalah preposisi. Oleh karena itu, penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Aku kadang suka bingung kalo di sekolah kerjaannya nulis terus.”


(41)

Tabel 4.6

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 3. NO Aku sama

temen-temen suka jajan

dikantin.

dikantin Aku sama temen-temen suka jajan di kantin.

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, masih ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Aku sama temen-temen suka jajan dikantin.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dikantin tidak tepat. Hal tersebut karena di pada kata tersebut adalah preposisi. Penulisan preposisi haruslah dipisah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Aku sama temen-temen suka jajan di kantin.


(42)

Tabel 4.7

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 4. JS Titin: Suka

ngejailin org, suka kentut sembarangan

dimana aja mana bilang** dlu lagi kalo mau kentut.

dimana Titin: Suka ngejailin org, suka kentut sembarangan di mana aja mana bilang** dlu lagi kalo mau kentut.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh Jihan Safira, ditemukan kesalahan pada penggunaan

di pada kalimat: “Titin: Suka ngejailin org, suka kentut sembarangan

dimana aja mana bilang** dlu lagi kalo mau kentut.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dimana tidak tepat, karena

di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi sehingga penulisannya harus dipisah menjadi: di mana, sehingga penulisan yang benar untuk kalimat tersebut adalah: “Titin: Suka ngejailin org, suka kentut sembarangan di mana aja mana bilang** dlu lagi kalo mau kentut.”


(43)

Tabel 4.8

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 5. MHL Kadang kalo

istirahat saya suka baca buku

diperpustakaan.

diperpustakaan Kadang kalo istirahat saya suka baca buku di

perpustakaan.

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Kadang kalo istirahat saya suka baca buku diperpustakaan.”

Analisis: Penggunaan di pada kata diperpustakaan tidak tepat, karena di pada kata tersebut adalah preposisi. Oleh karena itu, penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, penulisan yang tepat pada kalimat tersebut adalah: “Kadang kalo istirahat saya suka baca buku di perpustakaan.


(44)

Tabel 4.9

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 6. NO Rahma, Jihan,

Anissa, Titin, Ayu, Syifa itulah sahabat-sahabatku disini.

disini Rahma, Jihan, Anissa, Titin, Ayu, dan Syifa, itulah sahabat-sahabatku di sini.

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Rahma, Jihan, Anissa, Titin, Ayu, Syifa itulah sahabat -sahabatku disini.”

Analisis: Penggunaan di pada kata disini tidak tepat, karena di

pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah. Oleh karena itu, penulisan yang tepat untuk kalimat tersebut adalah: “Rahma, Jihan, Anissa, Titin, Ayu, Syifa itulah sahabat-sahabatku di sini.”


(45)

Tabel 4.10

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 7. YS Pada suatu hari

entah dimana tempatnya dan tidak tau dimana nama

kerajaannya.

dimana Pada suatu hari entah di mana tempatnya dan tidak tau di mana nama kerajaannya.

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh YS, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Pada suatu hari entah dimana tempatnya dan tidak tau

dimana nama kerajaannya.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dimana tidak tepat, karena

di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah menjadi di mana. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pada suatu hari entah di mana tempatnya dan tidak tau di mana nama kerajaannya.”


(46)

Tabel 4.11

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 8. YS Niat sang putri

digagal kan oleh seorang pemuda biasa yang tinggal disekitar gunung itu.

disekitar Niat sang putri digagal kan oleh seorang pemuda biasa yang tinggal di sekitar gunung itu.

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh YS, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Niat sang putri digagal kan oleh seorang pemuda biasa yang tinggal disekitar gunung itu.”

Analisis: Penggunaan di pada kata disekitar tidak tepat, karena kata sekitar menunjukkan tempat, sehingga kedudukan di pada kata tersebut bukanlah sebagai prefiks, melainkan sebagai preposisi. Dengan demikian, di pada kata tersebut harus ditulis pisah menjadi di sekitar. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Niat sang putri digagal kan oleh seorang pemuda biasa yang tinggal di sekitar gunung itu.”


(47)

Tabel 4.12

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 9. AF Kemarin malam

adalah hari yang mengerikan bagiku, Ibu, Ayah dan adik ku tewas dalam pembunuhan yang terjadi

dirumah ku.

dirumah Kemarin malam adalah hari yang mengerikan bagiku, Ibu, Ayah dan adik ku tewas dalam pembunuhan yang terjadi di rumah ku.

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Kemarin malam adalah hari yang mengerikan bagiku, Ibu, Ayah dan adik ku tewas dalam pembunuhan yang terjadi dirumah ku.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dirumah tidak tepat, karena kata rumah jelas kata yang menunjukkan tempat, yaitu tempat tinggal, sehingga di pada kata tersebut jelas kedudukannya sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Oleh

karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Kemarin malam

adalah hari yang mengerikan bagiku, Ibu, Ayah dan adik ku tewas dalam pembunuhan yang terjadi di rumah ku.”


(48)

Tabel 4.13

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 10. AF Akulah

satu-satunya yang selamat karena aku

bersembunyi

dibawah tempat tidur sewaktu mereka datang.

dibawah Akulah satu-satunya yang selamat karena aku

bersembunyi di bawah tempat tidur sewaktu mereka datang.

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Akulah satu-satunya yang selamat karena aku

bersembunyi dibawah tempat tidur sewaktu mereka datang.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dibawah tidak tepat, karena

di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah menjadi di bawah. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Akulah satu-satunya yang selamat karena aku bersembunyi di bawah tempat tidur sewaktu mereka datang.”


(49)

Tabel 4.14

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 11. FI Begitu sampai

disana kami semua kehujanan.

disana Begitu sampai di sana kami semua kehujanan.

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh FI, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Begitu sampai disana kami semua kehujanan.”

Analisis: Penggunaan di pada kata disana tidak tepat, karena di

pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di sana. Dengan demikian, kalimat

tersebut seharusnya ditulis: “Begitu sampai di sana kami semua


(50)

Tabel 4.15

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 12. MHL Menulis dipojok

itu

menyenangkan.

dipojok Menulis di pojok itu menyenangkan.

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan

dipada kalimat: “Menulis dipojok itu menyenangkan.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dipojok tidak tepat, karena

di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Menulis di pojok itu menyenangkan.


(51)

Tabel 4.16

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 13. MHL Pelajar dituntut

untuk kritis terhadap keadaan

dilingkungan sekitar.

dilingkungan Pelajar dituntut untuk kritis terhadap keadaan di lingkungan sekitar.

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan

di pada kalimat: “Pelajar dituntut untuk kritis terhadap keadaan

dilingkungan sekitar.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dilingkungan tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut adalah preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah. Oleh karena itu, penulisan kalimat tersebut seharusnya adalah: “Pelajar dituntut untuk kritis terhadap keadaan di lingkungan sekitar.


(52)

Tabel 4.17

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 14. MHL Menulis

dibangku SMA itu tantangan.

dibangku Menulis di bangku SMA itu tantangan.

Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan

di pada kalimat: “Menulis dibangku SMA itu tantangan.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dibangku tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Menulis di bangku SMA itu tantangan.


(53)

Tabel 4.18

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 15. MHL Menulis

merupakan salah satu hal penting yg kamu lakukan

disekolah.

disekolah Menulis merupakan salah satu hal penting yg kamu lakukan di sekolah.

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh M. Haris Lenda, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Menulis merupakan salah satu hal penting yg kamu lakukan disekolah.”

Analisis: Penggunaan di pada kata disekolah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di sekolah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Menulis merupakan salah satu hal penting yg kamu lakukan di sekolah.


(54)

Tabel 4.19

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 16. SF Sampai diyogya

….

diyogya Sampai di Yogya….

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh SF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Sampai diyogya….”

Analisis: Penggunaan di pada kata diyogya tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di Yogya. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Sampai di Yogya….”


(55)

Tabel 4.20

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 17. SF Dicottage

keluarga saya berjalan-jalan mengelilingi halaman.

dicottage Di cottage keluarga saya berjalan-jalan mengelilingi halaman.

Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh SF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Dicottage keluarga saya berjalan-jalan mengelilingi halaman.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dicottage tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di cottage. Dengan demikian, kalimat tersebut

seharusnya ditulis: “Di cottage keluarga saya berjalan-jalan


(56)

Tabel 4.21

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 18. SF Sampai

dipenginapan mamah dan ayah sedang membuat barberque.

dipenginapan Sampai di penginapan mamah dan ayah sedang membuat barberque.

Berdasarkan tabel 4.21 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh SF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Sampai dipenginapan mamah dan ayah sedang membuat barberque.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dipenginapan tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di penginapan. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Sampai di penginapan mamah dan ayah sedang membuat barberque.”


(57)

Tabel 4.22

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 19. AR Orang-orang

bersantai-santai

dirumah.

dirumah Orang-orang bersantai-santai di rumah.

Berdasarkan tabel 4.22 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Orang-orang bersantai-santai dirumah.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dirumah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Orang-orang bersantai di rumah.”


(58)

Tabel 4.23

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 20. AR Pagi yang cerah

hangat terasa

ditubuh.

ditubuh Pagi yang cerah terasa hangat di tubuh.

Berdasarkan tabel 4.23 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Pagi yang cerah hangat terasa ditubuh.”

Analisis: Penggunaan di pada kata ditubuh tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di tubuh. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pagi yang cerah terasa hangat di tubuh.”


(59)

Tabel 4.24

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 21. AR Dari pada

dirumah saja hanya bermalas-malasan

mending saya lari pagi.

dirumah Dari pada di rumah saja hanya bermalas-malasan mending saya lari pagi.

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Dari pada dirumah saja hanya bermalas-malasan mending saya lari pagi.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dirumah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Dari pada di rumah saja hanya bermalas-malasan mending saya lari pagi.”


(60)

Tabel 4.25

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 22. AR Saya melihat

ada teman saya

diujung.

diujung Saya melihat ada teman saya di ujung.

Berdasarkan tabel 4.25 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Saya melihat ada teman saya diujung.”

Analisis: Penggunaan di pada kata diujung tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di ujung. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saya melihat ada teman saya di ujung.”


(61)

Tabel 4.26

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 23. PH Saya sekolah

dimuhammadiyah.

dimuhammadiyah Saya sekolah di muhammadiyah.

Berdasarkan tabel 4.26 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Saya sekolah dimuhammadiyah.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dimuhammadiyah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di muhammadiyah. Dengan

demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saya sekolah di


(62)

Tabel 4.27

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 24. PH Saya masuk

dikelas XI IPS.

dikelas Saya masuk di kelas XI IPS.

Berdasarkan tabel 4.27 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Saya masuk dikelas XI IPS.”

Analisis: Penggunaan di pada kata dikelas tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di kelas. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saya masuk di kelas XI IPS.”


(63)

Tabel 4.28

Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 25. PH Disitu saya mulai

mengenal dengan anak** IPS.

disitu Di situ saya mulai mengenal dengan anak** IPS.

Berdasarkan tabel 4.28 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan di

pada kalimat: “Disitu saya mulai mengenal dengan anak** IPS.”

Analisis: Penggunaan di pada kata disitu tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di situ. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Di situ saya mengenal anak** IPS.”


(64)

2. Preposisi ke

Tabel 4.29

Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 1. NO Saat SMA kita

selalu bersama, dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2, tetapi

kesini makin

kesini sifatnya semakin aneh.

kesini Saat SMA kita selalu bersama, dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2, tetapi ke sini makin ke sini sifatnya semakin aneh.

Berdasarkan tabel 4.29 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke

pada kalimat: “Saat SMA kita selalu bersama, dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2, tetapi kesini makin kesini sifatnya semakin aneh.”

Analisis: Penggunaan ke pada kata kesini tidak tepat, karena ke

pada kata tersebut kedudukannya bukan sebagai prefiks, melainkan sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi ke sini. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saat SMA kita selalu bersama, dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2, tetapi ke sini makin ke sini sifatnya semakin aneh.


(65)

Tabel 4.30

Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 2. AF Esok harinya tente

ku Wesney dan keluarganya membawaku

kerumah mereka.

kerumah Esok harinya tente ku Wesney dan keluarganya membawaku ke rumah mereka.

Berdasarkan tabel 4.30 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke

pada kalimat: “Esok harinya tente ku Wesney dan keluarganya membawaku kerumah mereka.”

Analisis: Penggunaan ke pada kata kerumah tidak tepat, karena posisi ke pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi ke rumah. Dengan demikian, penulisan yang tepat terhadap kalimat itu adalah: “Esok harinya tente ku Wesney dan keluarganya membawaku ke rumah mereka.


(66)

Tabel 4.31

Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 3. DI Andi: ton besok

kerumah ku yuk.

kerumah Andi: ton besok ke rumah ku yuk.

Berdasarkan tabel 4.31 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh DI, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke

pada kalimat: “Andi: ton besok kerumah ku yuk.”

Analisis: Penggunaan ke pada kata kerumah tidak tepat karena posisi ke pada kata tersebut adalah preposisi, sehingga dalam penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Andi: ton besok ke rumah ku yuk.”


(67)

Tabel 4.32

Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 4. FI Kami berangkat

kelokasi pada malam hari menggunakan mobil.

kelokasi Kami berangkat ke lokasi pada malam hari menggunakan mobil.

Berdasarkan tabel 4.32 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh FI, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke

pada kalimat: “Kami berangkat kelokasi pada malam hari menggunakan mobil.”

Analisis: Penggunaan ke pada kata kelokasi tidak tepat karena posisi ke pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi ke lokasi. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Kami berangkat ke lokasi pada malam hari menggunakan mobil.”


(68)

3. Preposisi pada

Tabel 4.33

Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

No. Nama Siswa

Kutipan Karangan

Bentuk

Kesalahan Seharusnya 1. NO Di hari ulang

tahun mu aku ucapkan dan aku berharap yang terbaik untukmu.

Di hari Pada hari ulang tahun mu aku ucapkan dan aku berharap yang terbaik untukmu.

Berdasarkan tabel 4.33 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, ditemukan kesalahan pada penggunaan preposisi di yang seharusnya menggunakan preposisi pada pada kalimat: “Di hari ulang tahun mu aku ucapkan dan aku berharap yang terbaik untukmu.”

Analisis: Penggunaan preposisi di pada kata di hari tidak tepat, karena kata hari menunjukkan waktu sehingga preposisi yang tepat untuknya adalah pada, sehingga kata tersebut menjadi pada hari. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pada hari ulang tahun mu aku ucapkan dan aku berharap yang terbaik untukmu.”


(1)

(2)

(3)

Lampiran 7


(4)

(5)

(6)

BIODATA PENULIS

Nama lengkap Junaedi Abdullah, biasa dipanggil Bdul, lahir di Jakarta, 11 Juni 1990, dari pasangangan Bapak Sumedi dan Ibu Juminah.

Pendidikan SD ditempuh penulis selama enam tahun di SDS Bhakti Tugas Pasar Minggu Jakarta Selatan. Setelah lulus, melanjutkan ke SMP Negeri 141 Jakarta Selatan, dan lulus tahun 2005.

Tiga tahun berikutnya, melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 55 Jakarta Selatan, lulus tahun 2008. Setelah itu, melanjutkan studi S1 ke Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Aktivitas penulis saat ini adalah sebagai staf pengajar bidang studi bahasa Indonesia di SMP PGRI 2 Ciputat. Alhamdulillah, di saat sarjana yang lain lulus mencari kerja, penulis dapat pekerjaan terlebih dahulu baru sarjana. Ini berkah tersendiri untuk penulis.


Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Kategori Kesalahan Menurut Watson Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pengolahan Data Siswa Kelas VI SDN Baletbaru 02 Sukowono Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

1 59 5

Hiperkorek dalam Karangan Narasi Ekspositori Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Tanggul.

0 5 13

Kesalahan Penggunaan Prefiks dalam Karangan Deskripsi Siswa kelas XI Semester Genap Madrasah Aliyah. Annida Al-Islamy Cengkareng Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

0 11 90

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 180

Struktur Kalimat Majemuk Dalam Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas XI MAN 10 Jakarta Tahun Pelajaran 2011-2012

0 7 0

Analisis Kesalahan Penerapan Tanda Baca dalam Cerpen Siswa Kelas VIII SMP Dua Mei Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015

4 15 103

Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

1 5 85

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60