mempengaruhi responden dalam mengambil tindakan ketika mengonsumsi obat bebas.
5.1.3 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam membentuk atau mengubah sikap seseorang. Hal ini dikarenakan melalui pendidikan masyarakat memperoleh
informasi dan pengetahuan sehingga masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi mampu menyeleksi informasi dan pengaruh-
pengaruh dari luar sesuai kebutuhannnya dan mempengaruhi dalam membuat keputusan.
Pendidikan responden pada penelitian ini dikelompokkan mejadi lulusan S1-S3, lulusan diploma dan lulusan SMUSederajat. Untuk mengetahui distribusi
responden menurut tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 7 : Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Frekuensi Persentase
1 Lulusan S1-S3
28 29,16
2 Lulusan Diploma
43 44,79
3 Lulusan SMUSederajat
25 26,05
Jumlah 96
100,00 Sumber : diolah dari Kuesioner Penelitian, Data Primer tahun 2009
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 96 responden, sebanyak 28 29,16 responden adalah lulusan S1-S3, sebanyak 43 44,79 responden
adalah lulusan Diploma, sebanyak 25 26,05 responden adalah lulusan SMUSederajat. Dengan demikian diketahui bahwa jumlah terbanyak responden
penelitian ini adalah lulusan Diploma. Dari tabel diatas juga dapat kita lihat bahwa
tingkat pendidikan responden berada pada tingkat menengah keatas. Hal ini terlihat jelas karena pendidikan responden adalah minimum SMU. Hal ini
tentunya mempengaruhi pola fikir dan sikap responden. Semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang , semakin banyak informasi dan pengetahuan yang diperoleh
dan semakin tinggi pula kemampuan seseorang dalam menyeleksi informasi dan pengaruh-pengaruh dari luar sesuai kebutuhannya. Hal ini akan mempengaruhi
responden dalam membuat keputusan dan menentukan sikap, termasuk dalam mengonsumsi obat bebas.
5.1.4 Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan responden di kelompokkan menjadi ibu rumah tangga, PNS, pegawaikaryawan swasta, dan pelajarmahasiswa. Untuk mengetahui distribusi
responden menurut pekerjaan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8 : Distribusi Responden Menurut Pekerjaan
No Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1 PNS
19 19,79
2 Pegawaikaryawan swasta
22 22,92
3 Wiraswasta
30 31,25
4 Pelajarmahasiswa
11 11,46
5 Ibu Rumah Tangga
14 14,58
Jumlah 96
100,00 Sumber : diolah dari Kuesioner Penelitian, Data Primer tahun 2009
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 96 responden, sebanyak 19 19,79 bekerja sebagai PNS, sebanyak 22 22,92 bekerja sebagai
pegawaikaryawan swasta, sebanyak 30 31,25 responden adalah wiraswasta,
sebanyak 11 11,46 responden adalah pelajarmahasiswa, dan sebanyak 14 14,58 responden adalah ibu rumah tangga. Dengan demikian, maka jumlah
terbanyak responden penelitian ini adalah wiraswasta.
5.2
Hasil Penelitian 5.2.1
Tayangan peringatan aturan pakai pada iklan obat bebas di televisi X
5.2.1.1 Frekuensi Menonton Tayangan peringatan aturan pakai pada iklan obat bebas di televisi
Frekuensi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu frekuensi pemirsa dalam
menonton tayangan peringatan aturan pakai obat bebas pada akhir iklan obat bebas di televisi dalam sehari. Frekuensi ini dimaksudkan untuk melihat keaktifan
atau tingkat keseringan responden dalam menonton tayangan peringatan aturan pakai pada akhir iklan obat bebas di televisi dalam waktu satu hari dengan
frekuensi munculnya iklan obat bebas sekitar 5-10 kali perhari.Untuk mengetahui frekuensi menonton responden dalam menyaksikan tayangan peringatan aturan
pakai obat bebas pada iklan obat bebas di televisi dalam sehari dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9 : Frekuensi responden dalam menonton tayangan peringatan aturan pakai obat pada iklan obat bebas di televisi
Jawaban Responden Frekuensi
Presentase
a. sangat sering setiap iklan obat pasti melihat
35 36,46
b. sering 6-8 kali perhari 42
43,75 c. kadang-kadang 4-5 kali perhari
19 19,79
d. jarang 2-3 kali perhari e. sangat jarang 1 kali perhari
Jumlah
96 100
Sumber : Data Primer diolah tahun 2009kuesioner no 5
Berdasarkan data pada tabel di atas, di ketahui bahwa dari 96 responden, sebanyak 35 responden menjawab sangat sering melihat tayangan peringatan
aturan pakai obat bebas bebas pada akhir iklan obat bebas dengan persentase sebesar 36,46. Responden yang menyatakan sering melihat tayangan aturan
pakai iklan obat bebas pada akhir iklan obat bebas adalah sebesar 42 responden 43,75, dan responden yang menyatakan hanya kadang-kadang melihat
tayangan tersebut sebanyak 19 responden 19,79. Dengan demikian mayoritas responden yang melihat tayangan aturan pakai pada akhir iklan obat bebas di
televisi berada pada kategori sering dengan frekuensi menonton tayangan tersebut sekitar 6-8 kali perhari. Dengan demikian, makin sering seseorang terkena terpaan
media mengenai suatu informasi, tentunya akan menyebabkan informasi tersebut lebih mudah untuk diingat dan diserap dalam memori seseorang.
5.2.1.2 Format Tayangan Peringatan Aturan Pakai Obat Bebas pada
Iklan Obat Bebas di Televisi
Format tayangan peringatan aturan pakai obat bebas pada iklan obat bebas di televisi berupa visualisasi tulisan yang jelas terbaca pada satu screengambar
terakhir dengan ukuran minimal 30 dari screen dan ditayangkan minimal 3 detik
a. Bagaimana Visualisasi menariktidaknya, dapat melihat tayangan