Nasabah diberikan kemudahan untuk meminjam uang yang dapat digunakan untuk keperluan usaha. Dari kerja praktek yang dilaksanakan penulis
selama satu bulan, penulis mendapatkan hasil sebagai berikut :
3.3.1 Prosedur Pemberian Kredit Mikro Utama Individu KCP Cikampek.
Prosedur diadakan bertujuan untuk menjaga ketertiban dalam pemberian kredit mikro utama. Untuk itu bank jabar banten KCP Cikampek menetapkan
prosedur pemberian kredit mikro utama sebagai berikut : 1. Tahap Permohonan Kredit
Calon debitur menyampaikan permohonan Kredit Mikro Utama Individu dengan mengisi formulir permohonan kredit dan melengkapi
berkas-berkas yang dipersyaratkan,meliputi : a. Fotocopy KK Kartu Keluarga yang masih berlaku.
b. Fotocopy surat akta nikah. c. Surat keterangan usah yang dikeluarkan oleh desakelurahan
setempat, atau instasi yang membawahinya. d. Mengisi formulir pengajuan kredit, dengan dilampirkan laporan
laba rugi dan neraca terakhir. Formulir pengajuan kredit ini berisi :
1 Formulir Persyaratan Umum Pengajuan Kredit Formulir ini berisi pemeriksaan mengenai kelengkapan
persyaratan yang telah dipenuhi oleh nasabah, seperti pengecekan terhadap kelengkapan KTP, KK, Surat
Keterangan Usaha dari Desa, fotocopy jaminan dan lain- lain.
2 Formulir Kelengkapan Informasi Database Usaha Mikro Formulir ini berisi biodata debitur secara lengkap seperti
nama, alamat, telp, nama ibu kandung, jabatan, no.KTP, nama perusahaan, alamat perusahaan, akta pendirian,
NPWP, no. rekening Bank Jabar, jenis usaha dan lain-lain. 3 Formulir Permohonan Kredit Mikro Utama Individu
Formulir ini berisi biodata debitur secara lengkap dan mendetail serta jangka waktu kredit dan besarnya kredit
yang diajukan. 4 Formulir Laporan Laba Rugi
5 Formulir Neraca e. Fotocopy bukti pembayaran listrik, air, dan telepon 3 tiga
bulan terakhir. f. Menyerahkan fotocopy bukti kepemilikan jaminan yang sah,
sesuai dengan ketentuan pihak bank yaitu jenis agunan yang dapat diterima dalam kredit mikro utama individu adalah tanah
dan bangunan rumah tinggal dengan bukti pemilikan SHM Surat Hak Milik , SHGB Surat Hak Guna Bangun , SHGP
Surat Hak Guna Pakai . g. Menyerahkan persyaratan lainnya sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh bank.
2. Tahap Analisis Selanjutnya berkas permohonan kredit dianalisis melalui beberapa
tahapan sebagai berikut : 1 Dicatat ke register permohonan Kredit Mikro Utama Individu.
2 Verifikasi kelengkapan administrasi permohonan kredit, apabila kelengkapan administrasinya belum lengkap maka petugas wajib
menindaklanjutinya agar calon debitur segera melengkapi persyaratan.
3 Petugas analisis kredit melakukan kunjungan ke lapanagan on the spot, dengan aktivitas sebagai berikut :
a. Melakukan verifikasi tentang aktivitas usaha yang dilakukan oleh calon debitur.
b. Mengumpulkan data-data untuk keperluan analisis kredit, dengan cara:
1. Wawancara langsung kepada calon debitur. 2. Mengamati aktivitas usaha yang dilakukan calon debitur.
3. Bila perlu, melakukan konfirmasi kepada relasi usaha, petugas pasar, tetangga maupun kepada pihak-pihak lain
yang mengenalmengetahui tenteng aktifitas uasaha dan karakter calon debitur.
c. Melakukan verifikasi dan penilaian terhadap jaminan yang diserahkan.
3. Tahap Wawancara Tahapan ini dilakukan oleh pihak bank untuk membandingkan data
nasabah ketika nasabah mengisi lembar permohonan kredit dengan on the spot yang dilakukan pihak bank apakah cocok atau tidak.
4. Tahap keputusan Kredit Keputusan pemberian kredit merupakan kelanjutan dari tahap
permohonan apakah kredit yang diajukan ditolak atau disetujui oleh pihak bank.
5. Tahap Perjanjian Kredit Apabila pada tahap keputusan kredit dan kredit yang diajukan
disetujui maka tahap selanjutnya adalah melakukan perjanjian antara bank dengan debitur dimana perjanjian kredit tersebut dipersiapkan oleh
pihak bank. Seksi kredit mencetak akad kredit dan kemudian setelah dipelajari oleh calon debitur, maka calon debitur menandatangani akad
tersebut. 6. Tahap Realisasi Kredit
Tahap realisasi yaitu tahap dimana semua syarat pemberian kredit telah diselesaikan atau dipenuhi oleh pemohon. Calon debitur telah
menandatangani seluruh dokumen pengikat kredit dan pengikatan agunan. Dalam prakteknya, setelah kredit direalisasi oleh petugas bank
maka debitur dapat mencairkan kredit ini berupa pembayaran tunai di teller. Adapun proses relisasi yang dilakukan di teller diantaranya :
- Menerima berkas pinjaman.
- Memeriksa data pinjaman yang dikonfirmasikan dengan semua kwitansi-kwitansi pendukungnya.
- Membubuhkan tanda-tangan
pada formulir
serta memberiakan verifikasi telah diterima pada lembaran
kwintansi penerimaan dan dicap telah dibayar pada lembaran kuitansi pembayaran.
- Mencatat dalam buku pembantu kas atas nasabah masing- masing.
- Memberikan penjelasan kepada nasabah berapa jumlah uang yang diterima.
- Membayar kepada
nasabah secara
tunai, serta
menyerahkan: 1.
Lembaran kedua surat perjanjian kredit. 2.
Lembaran kedua perincian penerimaan uang 3.
Lembaran kedua kwitansi-kwitansi kredit. 4.
Lembaran asli premi asuransi. 5.
Lembaran asli tanda terima jaminan. 6.
Asli identitas KTPSIM - Menyerahkan kepada seksi kredit atau administrasi kredit,
berupa : 1. Lembaran asli surat perjanjian kredit
2. Lembaran ketiga perincian penerimaan uang 3. Lembaran premi asuransi
- Administrasi Kredit 1. Mencatat kedalam buku nominatif pinjaman.
2. Membuat dan mencatat rekening koran masing –
masing nasabah. 7. Tahap Pengawasan kredit
Pengawasan kredit meliputi berbagai aspek atau kegiatan yaitu adanya administrasi kredit yang memadai dan menggunakan cara-cara
mutakhir seperti penggunaan komputer, online system dsb. 8. Tahap Pelunasan kredit
Dalam kondisi yang ideal nasabah akan dapat selalu memenuhi kewajibannya terhadap bank sesuai dengan kesepakatan yang dimuat
dalam perjanjian kredit. Nasabah membayar pokok pinjaman beserta bunganya sesuai jadwal yang telah dibuat, sehingga kredit akhirnya
dinyatakan lunas. Dalam hal ini agunan yang semula dipegang dan dikuasai oleh bank seluruhnya harus dikembalikan kepada nasabah.
3.3.2 Analisis antara Teori dan Praktek di Lapangan.