Akomodatif the lovableteddy bear Kompromi the wily fox

yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dan konflik Konflik dapat berupa perselisihan disagreement, adanya ketegangan the presence of tension, atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak- pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing. wiliam hendriks, 2001. Menurut penulis UAS ini, Strategi manajemen konfilik merupakan suatu cara yang dilakukan dengan tahapan-tahapan untuk memecahkan masalah yang ada dengan tindakan- tindakan yang tepat sasaran, sesuai dengan memanfaatkan peluang, mengatasi ancaman, mencegah dampak negative, mengurangi perselisihan yang ada dalam konflik tersebut. 4. Tuliskan macam-macam gaya manajemen konflik ? Jawab : Berikut ini adalah 5 lima gaya manajemen konflik: a. Menghindar the passive turtle Tidak ikutan konflik, tidak mau mengidentifikasi dengan salah satu pihak, netral. Orang seperti ini membuat orang lain yang harus bertanggung jawb untuk menyelesaikan konflik. “Itu bukan masalah saya; saya tidak mau ikut campur. Orang seperti ini membebankan tanggung jawab kepada orang lain. Energi anggota habis termakan konflik. Untuk jangka panjang, gaya ini dapat mengakibatkan perasaan tak berdaya, frustrasi dan permusuhan yang semakin besar di pihak si penghindar ini.

b. Akomodatif the lovableteddy bear

Mengalah untuk menjaga hubungan dalam kelompok atau antara pihak-pihak yang berkonflik. Pesanyang dikembangkan adalah: “Kebersamaan kita lebih penting daripada issu-issu yang dipertentangkan.” Mereka yang akomodatif ini akan melakukan apapun yang mungkin dilakukan untuk mengurangi resiko rusaknya hubungan dengan mereka yang terlibat. Bagi mereka, hubungan baik itu lebih penting daripada issu, tujuan, atau progress dalam pekerjaan. Orang yang akomodatif mencoba merangkul semua yang terlibat dalam konflik. Bila konfrontasi tidak bisa dihindari, dia akan mengusulkan solusi yang paling dapat menjaga aspirasinya dan bahkan bersedia menerima kesalahan untuk konflik jika itu memang dapat membawa perdamaian dan harmoni. c. Kolaborasi the wise owl Dengan bekerjasama untuk mencapai penyelesaian yang “win” untuk semua pihak. Seseorang dengan gaya ini berorientasi pada issu dan juga hubungan baik. Dia percaya bahwa orang dapat menyelesaikan masalahnya. Konflik tidak dihindari, tetapi dialihkan menjadi suatu proses yang positif dan menyelesaikan masalah, Dia yakin bahwa konflik dapat dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mengarah pada pertumbuhan positif bagi individu-individu yang terlibat dan bagi organisasi. Dia memiliki komitmen untuk keputusan yang win-win dan mendorong orang saling menghargai, komunikasi terbuka, dan partisipasi penuh dari semua orang dalam penyelsaian konflik. Dengan tindakan ini seolah-olah dia ingin mengatakan bahwa, “Saya peduli dan ingin menjaga hubungan baik,” tapi dia juga mengatakan, “Saya menghadapi masalah dan akan menyampaikan dan membela ide dan tujuan saya serta ide dan tujuan orang lain.”

d. Kompromi the wily fox

Memberi kepada tiap pihak sedikit kemenangan dan sedikit kekalahan. Gaya ini dipakai karena pertimbangan tidak mungkin sepenuhnya memuaskan semua pihak; jadi tujuannya agar semua pihak paling tidak merasa sedikit puas sementara hubungan tetap terjaga. e. Berkompetisi the aggressive shark Gaya ini berangapan bahwa hanya ada dua pilihan: menang atau kalah; dan menang itu lebih baik. Mereka tidak peduli apakah ini akan menyakiti pihak lain atau merusak hubungan. Mereka merasa bahwa merekalah yang memiliki gagasan, nilai dan tujuan yang paling penting dan mereka bersedia mengorbankan hubungan baik jika dianggap perlu. 5. Apa manfaat manajemen konflik dalam organisasi ? Jawab :