Pengambilan Data METODOLOGI PENELITIAN

3. Survei Umur Kendaraan, Perawatan Kendaraan, Kapasitas Mesin Kendaraan, Jenis Bahan Bakar dan Jumlah Bahan Bakar. Untuk mendapatkan data umur kendaraan, perawatan kendaraan, kapasitas mesin serta jumlah bahan bakar dilakukan dengan wawancara kepada responden. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan sampel yang mewakili kendaraan berbahan bakar bensin yang berada di pusat Kota Bandar Lampung. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan di SPBU yang berada di ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani sebelah PT. Astra International Daihatsu Bandar Lampung. Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada Februari 2014 didapat jumlah kendaraan berbahan bakar bensin yang melintas di ruas Jalan Raden Intan dan Jalan R.A Kartini sebanyak 4438 kendaraanjam untuk kendaraan beroda empat dan sebanyak 1747 kendaraanjam untuk kendaraan beroda dua Amelia, 2014. Berdasarkan data di atas, besarnya jumlah sampel minimum dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : n = N 1 + N . e 2 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah kendaraan per jam e = Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan Sampel untuk kendaraan beroda empat n = N 1 + N. e 2 = 4438 1 + 4438 0.05 2 = 367 sampel Sampel untuk kendaraan beroda dua n = N 1 + N. e 2 = 1747 1 + 1747 0.05 2 = 325 sampel Jadi total sampel minimum yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 692 sampel. Selain melakukan wawancara dengan responden, peneliti juga akan mengambil data dari beberapa showroom kendaraan yang berada di pusat Kota Bandar Lampung. Data tersebut nantinya akan dibutuhkan untuk menvalidasi data survei agar lebih akurat.

3.4 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengolah data primer dan sekunder. Data-data tersebut kemudian akan diolah dengan metode analisis regresi linier berganda untuk mendapat faktor penyebab emisi gas buang yang paling dominan dari kendaraan bermotor berbahan bakar bensin dan dapat dihitung menggunakan program SPSS.

3.5 Diagram Alir Metode Penelitian

Agar penelitian lebih terarah dan berjalan sesuai dengan target, maka diperlukan sebuah langkah kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengerjaannya. Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Diagam Alir Penelitian. MULAI Studi Literatur Pengumpulan Data Data Sekunder Data Primer Literatur Instansi Terkait Volume Lalu Lintas Kecepatan Rata – Rata Kendaraan Umur Kendaraan Perawatan Kendaraan Kapasitas Mesin Kendaraan Pengolahan Data Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran SELESAI

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian model emisi gas buang berbahan bakar bensin akibat transportasi di pusat Kota Bandar Lampung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengolahan dengan SPSS 16 diperoleh persamaan untuk mobil penumpang Y= 136,149 + 7,553 X 1 + 10,870 X 2 + 0,553 X 3 dan untuk sepeda motor Y = 135,238 + 2,335 X 1 + 1,203 X 3 2. Faktor - faktor yang mempengaruhi emisi gas buang kendaraan adalah umur kendaraan X 1 , perawatan kendaraan X 2 dan Kapasitas Mesin X 3 . 3. Faktor yang paling berpengaruh untuk mobil penumpang adalah perawatan kendaraan X 2 sebesar 10,870 gram dan untuk sepeda motor adalah umur kendaraan X 1 sebesar 2,335 gramtahun. 4. Besar Emisi Gas Buang Kendaraan yang dihasilkan akibat aktivitas kendaraan bermotor berbahan bakar bensin adalah sebesar 11.568,48 tontahun. 5. Analisis perhitungan nilai kerugian beban emisi gas buang per tahun pada Jalan Raden Intan sebesar Rp 9.202.742.248, pada Jalan Jend. Ahmad Yani sebesar Rp. 8.480.671.463 dan pada Jalan R.A. Kartini sebesar Rp 9.387.143.951.

5.2 Saran

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan penulis adalah : 1. Perlunya ditingkatkan perawatan kendaraan terutama untuk kendaraan lama. 2. Perlunya sosialisasi akan bahaya polusi udara terhadap kesehatan masyarakat. 3. Peningkatan sarana publik yaitu transportasi yang nyaman, aman dan murah. 4. Pemerintah Kota Bandar Lampung hendaknya menerapkan 3in1, dimana hanya mobil pribadi yang berpenumpang 3 orang atau lebih yang diperbolehkan lewat. Hal ini mengurangi volume kendaraan dan pengurangan emisi gas buang kendaraan akibat aktivitas transportasi.